Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGEMASAN

DESAIN GRAFIS DAN LABEL KEMASAN

OLEH : KELOMPOK V

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


1. KHOIRIYAH ULFAH JAMLEAN (201857007)
2. FITRY RAMADANTY BUTON (201857012)
3. NELLY DELSY PESIRERON (201857029)
4. RIZKY KURNIATI JAMALUDIN (201857013)

LABORATORIUM PENGOLAHAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah memberikan
karunia-Nya pada kelompok kami dalam melaksanakan tugas praktikum Teknogi Pengemasan.
Sehingga akhirnya tersusunlah materi laporan praktikum yang sistematis. Hal ini kami lakukan
untuk memenuhi tugas praktikum kimia dasar. Walaupun waktunya cukup singkat, tapi kegiatan
ini menghasilkan sesuatu yang berharga dalam mengaplikasikan ilmu kimia dari perkuliahan yang
sedang kami jalani melalui praktik dalam dunia kerja yang nyata.

Kami sadar bahwa terdapat banyak kekurangan dalam laporan praktikum yang kami buat ini
sehingga saran dan kritikan sangat kami butuhkan agar kedepannya kami dapat membuat laporan
praktikum dengan lebih baik lagi. Semoga laporan ini memberi banyak manfaat pada semua pihak
termasuk kelompok kami.
Terima kasih.

Penulis

Ambon 15, Desember 2019


BAB I
PENDUHULUAN
I.1 Tujuan Praktikum
1. Mengidentifikasi desain grafis kemasan pada beberapa produk pangan.
2. Mengidentifikasi label kemasan pada beberapa produk pangan sesuai system pelabelan
yang benar sesuai peraturan yang berlaku pada kemasan.
I.2 Tinjauan Pustaka
Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi
dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan
digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan,
mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar (Klimchuk dan Krasovec, 2006:33).

Menurut Kotler & Keller (2009:27), pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi
wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan
memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan
adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting
sebagai alat pemasaran (Rangkuti, 2010:132)

Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan.
Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau
menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat
merebut minat konsumen terhadap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan kesan yang
baik pada kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan
produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.

Fungsi Kemasan

Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan pembungkus suatu barang sebab mereka
menganggap bahwa fungsi kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi jauh lebih luas dari
pada itu. Simamora (2007) mengemukakan pengemasan mempunyai dua fungsi yaitu:

1. Fungsi Protektif

Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran distribusi
yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu
harus menanggung resiko pembelian produk rusak atau cacat.
2. Fungsi Promosional

Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun kemasan juga
digunakan sebagai sarana promosional. Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan
preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan.

Sedangkan menurut Kotler (1999:228), terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat
pemasaran, yaitu :
1. Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan,
dimana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan
memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk.
2. Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan,
penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik.
3. Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari
kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali
perusahaan atau merek produk.
4. Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan
juga memberi keuntungan bagi produsen.

Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu
sebagai berikut:
1. Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi dasar kemasan adalah
untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui pencurian atau
kesalahan penempatan.
2. Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada sebuah produk
dan memperkuat citra produk.
3. Kombinasi dari keduanya, marketing dan Logistik dimana kemasan menjual produk
dengan menarik perhatian dan mengkomunikasikannya.

Tujuan Kemasan
Menurut Louw dan Kimber (2007), kemasan dan pelabelan kemasan mempunyai beberapa tujuan,
yaitu:
1. Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan
sebagainya.
2. Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya.
3. Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama
dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
4. Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang,
atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
5. Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik
(menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan pencurian.
Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti-pencurian.
6. Convenience. Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan,
tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali.
7. Marketing. Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon
pembeli untuk membeli produk.

Jenis-jenis Kemasan:
Berdasarkan struktur isi, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol
minuman, dll).
2. Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan
lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah
buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya.
3. Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan,
pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung
selama pengangkutan.

Berdasarkan frekuensi pemakaian, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali
pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan
kaleng.
2. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini umumnya tidak
dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian
dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap.
3. Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk
kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng
susu dan berbagai jenis botol.
Berdasarkan tingkat

Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah
sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan
sebagainya.
2. Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum
pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang
terbuat dari kertas, foil atau plastik.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2019 bertempat di Laboratorium
Pengolahan, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura
Ambon.

2.2 Bahan :

Permen

2.3 Pelaksaan Praktikum

1. Usaha setiap kelompok menyiapkan produk pangan yang sudah dilengkapi desain dan
label.
2. Diidentifikasi desain grafis pada produk pangan.
3. Diidentifikasi kelengkapan label pada produk pangan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil praktikum

1. Pembungkus kemasan : terbuat dari Plastik dan Aluminum foil (berbentuk kotak)
Pada kemasan permen terdapat 2 lapisan yaitu yang pertama plastik untuk pelabelan
kemudia aluminium foil sebagai lapisan kedua. Warna kemasan dominan hijau diikuti
dengan warna warna hijau, putih, cokelat dan kuning.
2. Label : dalam bentuk tulisan “ Relaxa cuwi”
Tulisan cuwi pada kemasan ditulis lebih besar agar menunjukan bahwa permen relaxa
ini lebih empuk dari permen relaxa lainnya. Pada kemasan ditulis “mint and chocolate
mix chewy candy” yang artinya permen kunyah rasa mint dan cokelat. Terdapat gambar
mint dan cokelat dimana mint memberikan kesan menyegarkan dan cokelat sebagai
pemanis.
3. Infomasi Kemasan (UU RI No.7)
1) Merk dagang : Relaxa
2) Nama produk : Relaxa Cuwi
3) Daftar bahan yang digunakan (komposisi)
Gula, Glukosa, Lemak, Nabati (Mengandung Antioksidan BHA dan TBHQ),
Pembentuk Gel Gelatin Sapi, Kakao Bubuk, Penstabil Gom Arab, Pengelmusi
Lesitin Kedelai, Perisa Sintetik (Cokelat, Peppermint), Ekstrak Mint (0,1%),
Pewarna (Karamel kelas IV, Cokelat HT Cl. No. 20285, Tartrazin Cl, No.
19140, Biru Berlian FCF Cl. No. 42090)
4) Berat Isi : (Isi 50 pcs 2.3 g)
5) Ijin Edar : BPOM RI MD 224513021068
6) Ketarangan Halal : MUI 00110028840304
7) Nama dan alamat yang memproduksi : PT. AGEL LANGGENG Pasuruan
67154 – Indonesia
8) Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa : 21 APR 21
9) Nama perusahaan : AGEL
4. Labeling
1) Petunjuk penyimpanan : simpanlah ditempat sejuk dan kering hindarkan dari sinar
matahari langsung.
2) Petunjuk Penggunaan : Dikunyah
3) Nilai Gizi :
INFORMASI NILAI GIZI
NUTRITION FACT
Takaran Saji / Serving Size 1 pcs (2.3 g)
Jumlah Sajian per Kemasan / Serving per Pack 50
JUMLAH PER SAJIAN / AMOUNT PER SERVING
Energi Total / Total Calorie 10 kkal
Energi dari Lemak / Calorie from Fat 0 kkal
% AKG* / % DV*
Lemak Total / Total fat 0g 0%
Lemak jenuh / Saturated fat 0g 0%
Protein / Protein 0g 0%
Karbohidrat Total / Total Carbohydrate 2g 1%
Gula / Sugar 1g
Natrium / Sodium 0 mg
* Persen AGK berdasarkan kebutuhan energy 2150 kkal.
Kebutuhan energy anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah.
*Percent Daily Values are based on a 2,150 calorie diet.
Your daily may be higher or lower depending on your calorie needs.

5. Peryataan :
Relaxa CUWI permeh kunyah dengan sensasi dua rasa MINT DINGIN & COKLAT
LEZAT.
Kunyah terus permen Relaxa CUWI yang bisa bikin kamu segar & PeDe terus waktu
galau.
6. akun media social : facebook, instagram, twiter, youtube, dan web.
7. layanan konsumen : Email : cs@agel.com
8. petunjuk penyimpanan : simpanlah di tempat sejuk dan kering hindarkan dari sinar
matahari langsung
9.Fungsi :
1) label halal : dapat dikonsumsi oleh muslim.
2) informasi nilai gizi : jumlah gizi yang terkandung dalam 1 permen.
3) tanggal kadaluarsa : menunjukan waktu kapan boleh dan tidaknya dikonsumsi.
4) komposisi : bertujuan menunjukan aman dan tidaknya bahan yang digunakan.
5) gambar permen : menunjukan isi produk.
6) gambar daun mint : menunjukan rasa mint
7) akun media social : untuk informasi lebih lanjit dapat dilihat pada akun media social
tersebut.
8)layanan konsumen : bertujuan untuk informasi lebih lanjut.
9) petunjuk penyimpanan : untuk menunjukan buah sampah pada tempatnya
BAB IV
PENUTUP

4.1 kesimpulan

1. setiap kemasan memiliki ciri khasnya sendiri untuk membedakan produk satu
dengan produk lainnya sehingga kemasan didesain menurut kebutuhan
penyimpanan dan kebutuh pasar.
2. Pelabelan harus sesuai dengan UU RI No.7

4.2 Saran

Kami sadar sepenuhnya bahwa laporan praktikum yang kami buat jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
butuhkan. Agar kedepannya kami dapat membuat laporan praktikum dengan lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-fungsi-tujuan-dan-jenis-kemasan.html

(15 Desember 2019)

Anda mungkin juga menyukai