1. Energi surya merupakan energi berkelanjutan (sustainable), karena berasal dari proses
alam dan dapat diperbaharui terus menerus.
2. Ramah lingkungan, karena tidak memancarkan emisi karbon berbahaya yang
berkontribusi terhadap perubahan iklim seperti pada bahan bakar fosil. Setiap watt
energi yang dihasilkan dari matahari berarti telah mengurangi pemakaian bahan bakar
fosil, dan dengan demikian kita benar-benar telah mengurangi dampak perubahan
iklim. Penelitian terbaru melaporkan bahwa rata-rata sistem rumah surya mampu
mengurangi 18 ton emisi gas rumah kaca di lingkungan setiap tahunnya. Energi surya
juga tidak memancarkan oksida nitrogen atau sulfur dioksida yang berarti tidak
menyebabkan hujan asam atau kabut asap.
3. Merupakan sumber energi yang benar-benar bebas untuk digunakan oleh setiap orang.
Tidak ada yang memiliki Matahari, jadi setelah kita menutupi biaya investasi awal,
pemakaian energi selanjutnya dapat dikatakan gratis. Ini berarti akan meningkatkan
ketahanan dan keamanan energi, karena akan mengurangi kebutuhan import minyak.
Dalam jangka panjang energi surya akan menghemat pengeluaran uang untuk energi.
Biaya awalnya memang cukup signifikan, namun setelah beberapa waktu kita akan
memiliki akses ke energi yang benar-benar gratis.
4. Menghasilkan energi yang lebih dari yang dibutuhkan. Seperti di beberapa negara
lain, perusahaan listrik dapat membelinya dari kita, yang berarti ada potensi
keuntungan ekstra terlibat. Ada juga banyak negara yang menawarkan insentif
keuangan untuk menggunakan energi surya.
5. Beroperasi tanpa mengeluarkan suara sehingga tidak menyebabkan polusi suara.
Modul surya biasanya memiliki umur yang sangat lama, minimal 30 tahun.
6. Pemeliharaan modul surya sangat rendah karena tidak ada bagian yang bergerak.
7. Modul surya cukup mudah untuk diinstal.
1. Energinya tidak dapat diproduksi di malam hari. Daya yang dihasilkan juga berkurang
pada saat mendung (meskipun energi masih diproduksi pada saat mendung). Keluaran
energi panel surya maksimal ketika panel langsung menghadap matahari. Ini berarti
bahwa panel di lokasi yang tetap, seperti gedung di atas, akan berkurang produksinya
ketika matahari tidak pada sudut yang optimal. Banyak PLTS skala besar yang
mengatasi masalah ini dengan panel yang dapat melacak mtahari untuk menjaga panel
di sudut yang optimal sepanjang hari.
2. Energi surya termasuk energi yang belum efisien serta penyimpanannya mengalami
beberapa kendala. Hingga sekarang sel surya yang paling efisien hanya mampu
mengkonversi lebih dari 20% dari sinar matahari menjadi listrik.
3. Panel surya dapat menjadi investasi awal yang cukup besar. Namun biaya panel surya
yang dikeluarkan hanya biaya awal, setelah membeli dan instalasi mereka
menciptakan energi bebas untuk digunakan.
Kolektor Surya
Kolektor surya merupakan piranti utama dalam sistem surya termal yang berfungsi
mengumpulkan dan menyerap radiasi sinar matahari yang kemudian mengkonversinya
menjadi energi panas. Ketika cahaya matahari menimpa absorber pada kolektor surya,
sebagian cahaya akan dipantulkan kembali ke lingkungan dan sebagian besar lagi akan
diserap dan diubah menjadi panas. Panas tersebut dipindahkan kepada fluida (air atau udara)
yang bersikulasi di dalam kolektor surya kemudian dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi
yang membutuhkan panas.
Jenis-jenis kolektor surya :
1. Kolektor flat (Flat Plate Collector)
Flat plate collector terdiri dari pipa yang ditempatkan pada plat. Plat ini
menerima radiasi panas matahari yang kemudian ditransfer ke medium (fluida) dalam
bentuk panas. Akibatnya temperatur fluida yang ada pada pipa menjadi lebih tinggi.
Di bagian atas terdapat dua lapis kaca yang berfungsi untuk meneruskan radiasi
matahari yang datang. Begitu plat bertemperatur lebih tinggi dari temperatur sekitar,
maka secara alami panas akan berpindah dari dalam ke luar. Dengan adanya dua
lapisan kaca, perpindahan panas secara konveksi dan konduksi diminimalisasikan.
Dibagian bawah dan samping terdapat material insulator untuk mengurangi panas
yang hilang. Air dapat dipanaskan hingga temperatur 80o C dengan solar collector
jenis ini.
Kolektor flat ditempatkan di atap rumah karena merupakan tempat strategis
dalam menampung sinar matahari. Keuntungan kolektor jenis ini adalah tidak
membutuhkan biaya yang tinggi dan dapat menerima radiasi surya langsung maupun
radiasi sebaran.
2. Kolektor Tabung Vakum (Evacuated Tubes)
Kolektor jenis ini dirancang untuk aplikasi yang membutuhkan energi panas
pada temperatur tinggi >100oC. Kolektor surya jenis ini mampu memfokuskan energi
radiasi cahaya matahari pada suatu receiver sehingga dapat meningkatkan kuantitas
energi panas yang diserap oleh absorber. Komponen kolektor jenis ini harus terbuat
dari material dengan transmisivitas tinggi.
Kolektor ini dikenal sebagai sistem konsentrator linear, dan terbesar mampu menghasilkan 80
megawatt listrik.