Anda di halaman 1dari 8

DESAIN SAMBUNGAN

BAUT DAN KELING

Dosen

Agyanata Tua Munthe, ST, MT

Kelompok 4

Adlan Rafli Pramudya ( 41118210005 )

Tegar Permadi ( 41118210008 )

Muhamad Sopian ( 41118210006 )

Rico Pratama Putra ( 41117210025 )

Himawan Dwi Prasetyo ( 41117210038 )

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MERCUBUANA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang


Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan
dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini
bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bekasi, 17 November 2019

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada suatu konstruksi bangunan, tidak terlepas dari elemen-elemen seperti balok,
kolom pelat maupun kolom balok, baik itu yang terbuat dari baja, kayu maupun beton,
pada tempat-tempat tertentu harus disambung. Hal ini dikarenakan keterbatasan
ketersediaan material di pasaran dan juga berhubungan dengan kemudahan pemasangan
di lapangan. Khusus untuk konstruksi yang terbuat dari bahan beton, boleh jadi
sambungan bukan merupakan sesuatu hal yang perlu dipermasalahkan, karena pada
konstruksi beton struktur secara keseluruhan adalah bersifat monolit (menyatu secara
kaku). Lain halnya dengan konstruksi yang terbuat dari baja maupun kayu, sambungan
merupakan sesuatu hal yang perlu mendapat perhatian serius yang matang karena pada
konstruksi baja dan kayu, elemen-elemen struktur yang disambung tidak dapat bersifat
monolit seperti konstruksi beton.
Jenis paling umum dari sambungan baja struktural yang digunakan adalah
sambungan yang menggunakan baut dan sambungan yang menggunakan las. Pada masa
silam, paku keling juga banyak digunakan sebagai salah satu alat sambung dalam
struktur baja. Akan tetapi, karena rendahnya kekuatan jenis alat sambung ini, tingginya
biaya pemasangan, dan kerugian-kerugian lain maka paku keling sudah sangat jarang
digunakan lagi sebagai alat sambung.
Pemahaman mengenai aspek perilaku sambungan adalah hal penting karena
sambungan itu harus sesuai dengan kondisi tumpuan yang dikehendaki pada elemen-
elemen yang disambungkan. Desain elemennya, yang selalu dilakukan sebelum desain
sambungan, harus selalu didasarkan atas kondisi tumpuan yang diasumsikan. Sangat
banyak jenis sambungan, namun hanya beberapa di antaranya yang merupakan
hubungan standar yang telah dikembangkan pada dewasa ini dan dapat dikelompokkan
menurut perilakunya.
1.2 Rumusan Masalah

Pembatasan masalah penting bagi penulis agar tidak lepas dari ruanglingkup yang menjadi
alternatif serta bertolak dari latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi beberapa
masalah sebagai berikut.
1. Apakah Pengertian dari sambungan
2. Apa saja Macam-macam sambungan
3. Apa bentuk kekuatan dan kegalagalan pada sambungan
4. Bagaimana Perhitungan sambungan las dan Sambungan
1.3 Tujuan

1. Mengetahui Pengertian sambungan


2. Mengetahui Macam-macam sambungan
3. Mengetahui bentuk kekuatan dan kegalagalan pada sambungan
4. Mengetahui Perhitungan sambungan las dan baut pada baja
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sambungan

Tiap mesin atau konstuksi terbentuk dari beberapa suku bagian,macam-macam bagian.
Sesamanya dihubungkan, salah satu cara menghubungkan suatu bagian ke suku bagian yang
lain diperlukan / memberikan sambungan.
Sambungan adalah hasil dari penyatuan beberapa bagian / konstruksi dengan
menggunakan suatu cara tertentu.
Penyambungan bagian satu dengan lainnya pada struktur pesawat terbang diperlukan
rivet, struktur akan mengalami pengurangan luasan akibat lubang rivet. Pangaruh adanya
lubang rivet menimbulkan konsentrasi tegangan yang menurunkan kekuatan struktur. Hasil
inspeksi retak pada pesawat terbang banyak terlihat justru pada bagian sambungan keling ini,
banyak ditemukan retak “Multiple Site Damage” (MSD) yang dapat didefinisikan sebagai
terjadinya retak-retak yang berasal dari lubang paku keling akibat adanya beban dinamis.

2.1 Jenis Sambungan

Jenis-jenis sambungan struktur baja yang digunakan adalah pengelasan serta


sambungan yang menggunakan alat penyambung berupa paku keling (rivet) dan baut. Baut
kekuatan tinggi (high strength bolt) telah banyak menggantikan paku keling sebagai alat
utama dalam sambungan struktural yang tidak dilas.
Dalam konstruksi baja, setiap bagian elemen dari strukturnya dihubungkan satu sama
lain dengan menggunakan alat pengikat (fastener)/penyambung. Pada struktur rangka baik
atap maupun jembatan baja, juga pada struktur portal, tempat berkumpulnya batang-batang,
yang disebut titik buhul, menggunakan pelat penyambung yang dinamakan pelat buhul,
dimana batang-batang tadi diikat dengan menggunakan alat pengikat pada pelat buhul
tersebut. Jenis-jenis alat pengikat yang sering digunakan adalah paku keling (rivet) gambar
(1) dan (2), baut (bolt) gambar (3), dan alat pengikat dari las gambar (4).
2.2 Alat Pengikat dari paku keeling

a). Sejarah.
Paku keling (rivet) telah lama dikenal yaitu pada saat hari-hari besi dan baja, jenis
paku keling yang dimasukkan dalam keadaan panas (hot driven rivet) telah diketahui
mempunyai kekuatan yang mengikat. Pada saat pendinginan paku keling menyusut,
sehingga memberikan kekuatan menjepit. Namun jumlah kekuatan menjepit yang
dihasilkan oleh pendinginan bervariasi dari paku keling yang satu dengan paku keling
yang lain, oleh karena itu tidak dapat diandalkan dalam perhitungan disain.

b.) Cara pemasangan paku keling.


Paku keling dimasukkan kedalam lobang paku dengan diameter 1/16 in (1,6
mm) lebih besar dari diameter dari paku. Pada saat pemasangan, paku dalam
keadaan panas, gambar (5), kemudian didorong dengan menggunakan alat yang
disebut pneumatic hammer (palu bertekanan), gambar (6).
c). Mutu paku keling (rivet).
Paku keling dibuat dari baja batangan dan memiliki bentuk silinder dengan kepala
disalah satu ujungnya, gambar (7). Baja paku keling adalah baja karbon sedang dengan
identifikasi ASTM A502 mutu (grade) 1 dengan fy = 28 ksi (195 MPa), dan mutu 2, fy = 38
ksi (260 MPa)

Anda mungkin juga menyukai