ROTARY DRYER
34
35
Dimana:
M1 = bobot cawan porselen kosong (g)
M2 = bobot cawan + isi sebelum di oven (g)
M3 = bobot cawan + isi setelah di oven (g) (Agustin, 2017).
Zat padat yang akan dikeringkan biasanya terdapat dalam berbagai bentuk
diantaranya Flake, Granule, Crystal, Powder, Slab atau Continuos Sheet dengan sifat
yang berbeda sama sekali. Setiap bahan yang dikeringkan mempunyai Moisture Content
yang berbeda. Namun pada umumnya, zat padat masih mengandung sedikit zat cair.
Pengeringan dengan istilah yang relatif dan mengandung bahwa terdapat pengurangan
kadar cair dari suatu nilai awal menjadi suatu nilai akhir yang dapat diterima (Mc. Cabe,
1993).
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengeringan suatu bahan adalah:
a. Sifat fisik dan kimia dari bahan, meliputi bentuk, komposisi, ukuran, dan kadar
air yang terkandung didalamnya. Setiap bahan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda
b. Pengaturan geometris bahan. Hal ini berhubungan dengan alat atau media yang
digunakan sebagai perantara pemindah panas. Bahan-bahan yang dikeringkan
juga disesuaikan dengan alat pengeringannya
c. Sifat fisik dari lingkungan sekitar alat pengering, meliputi suhu, kecepatan
sirkulasi udara, dan kelembaban. Keadaan sekitar mempengaruhi proses
pengeringan
d. Karakteristik dan efisiensi pemindahan panas alat pengering. Efisiensi alat juga
mempengaruhi proses pengeringan dikarenakan perbedaan umur alat juga
mempengaruhi efisiensi alat (Zikri, 2015).
Jenis-jenis alat pengeringan (Dryer) sebagai berikut:
1. Rotary Dryer
Rotary Dryer terdiri dari sebuah silinder berlubang yang berputar. Padatan yang basah
diumpankan ke bagian atas, umpan bergerak melalui Shell. Pemanasan dilakukan
dengan kontak secara langsung, dalam hal lain, panas dikontakkan secara tidak
langsung melalui dinding silinder yang telah dipanaskan.
37
Gambar 3.7. Continous Tunnel Dryer, (a) Tunnel Dryer Trucks With Counter
current Air Flow, (b) Through-circulation Screen Conveyor Dryer
5. Drum Dryer
Terdiri dari gulungan logam panas yang berputar. Pada bagian luar terjadi penguapan
lapisan tipis zat cair atau lumpur untuk dikeringkan. Padatan kering dikeluarkan dari
gulungan yang putarannya lebih diperlambat. Drum dryer sangat cocok untuk
39
penanganan lumpur atau padatan yang berbentuk pasta atau suspense serta untuk
bermacam-macam larutan. Bagian drum berfungsi sebagai suatu evaporator. Beberapa
variasi dari jenis drum tunggal adalah drum yang berputar dengan umpan masuk diatas
atau bagian bawah kedua drum tersebut.
Berikut ini adalah beberapa persamaan yang digunakan dalam proses pengeringan:
1. Kelembaban (Humidity)
Humidity (H) dari campuran udara-uap air yang didefinisikan sebagai kg uap air yang
terkandung dalam 1 kg udara kering. Humidity merupakan fungsi tekanan parsial (pA)
dalam udara dan tekanan total (P).
18,02 pA
H .....................................................(3.1)
28,97 P p A
Dimana:
H = kelembaban
P = tekanan total (Pa, atm)
pA = tekanan parsial uap air di udara (Pa, atm)
2. Udara Jenuh (Saturation Humidity)
Udara jenuh adalah udara dengan uap air yang berkesetimbangan dengan air pada
tekanan dan temperatur tertentu. Dalam campuran ini tekanan campuran uap air dalam
campuran udara-air adalah sama dengan tekanan uap air murni (pAS) pada suhu
tertentu. Adapun kelembaban jenuh dirumuskan dengan:
18,02 p AS
Hs ..................................................(3.2)
28,97 P p AS
Dimana:
H = kelembaban jenuh
P = tekanan total (Pa, atm)
pAS = tekanan parsial uap air murni (Pa, atm)
3. Persentase kelembaban (percentage humidity)
Percentage Humidity adalah rasio Actual Humidity (H)/Saturation Humidity (HS) pada
suhu dan tekanan yang sama × 100, sehingga:
H
H P 100 ............................................................. (3.3)
HS
Dimana:
Hp = presentase kelembapan
H = kelembapan jenuh
Hs = udara jenuh
41
Dimana:
K = konstanta properti solid
ρs = masa jenis solid (kg/m3)
dp = diameter partikel solid
7. Menghitung waktu tinggal
Merupakan fraksi volume pengering yang di tempati oleh padatan pada setiap saat,
dan waktu rata-rata retensi θ dapat dihitung dengan membagi Hold Up dengan laju
umpan volumetrik.
Zφ D ρ s
θ ...................................................................... (3.9)
Ss
Dimana:
Qkeluar
Efisiensi Termal (η)= 100 % ....................... (3.11)
Qmasuk
Dimana:
Qkeluar = energi yang digunakan (kJ/jam)
Qmasuk = energi yang masuk (kJ/ jam) (Rezeky, 2013).
10. Menghitung Rate Feed
Laju penguapan dinyatakan dengan berat air yang diuapkan persatuan waktu (disaat
kadar air ± 14%). Dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:
Δ
mw feed
W ........................................................ (3.12)
dot t
Keterangan:
Wdot = rate Feed (gr/menit)
∆mw = massa Feed (gr)
t = waktu pengeringan (menit)
11. Menghitung Rate Produk
Laju penguapan dinyatakan dengan berat air yang diuapkan persatuan waktu (disaat
kadar air ± 14%). Dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :
Δ
mw produk
W ..................................................... (3.13)
dot t
Keterangan:
Wdot = rate Feed (gr/menit)
∆mw = massa produk (gr)
t = waktu pengeringan (menit) (Nursyiwan, 2014).
12. Menghitung Entalpi udara di dalam Rotary Dryer
Entalpi dari padatan basah terdiri dari entalpi dari padatan kering ditambah dari
cairan sebagai kelembapan bebas.
HG = Cs (TG1 – To)+ H1.λ0 .............................................. (3.14)
Dimana:
HG = Entalpi gas (kJ/kg udara kering)
TG1 = Suhu gas masuk (K)
To = Suhu referensi (K)
44
Rotary Dryer adalah kelas pengering yang biasa digunakan dalam industri untuk
mengeringkan particular atau bahan padatan (Lisboa, 2007). Rotary Dryer biasanya
digunakan untuk mengeringkan padi (Sanhawan, 2015).
3.3. Variabel Percobaan
A. Variabel tetap
- Slope : 0,125°
- Volume air : 10% dari total Feed masuk
- Temperatur : 60 °C
- Kecepatan putaran : 8 rpm
B. Variabel berubah
- Berat feed : 5 kg, 10 kg
3.4. Alat dan Bahan
A. Alat-alat yang digunakan: B. Bahan-bahan yang digunakan:
- Beakerglass - air (H2O)
- cawan - pasir
- ember
- meteran
- Oven
- pengaduk
- Set Rotary Dryer
- Stopwatch
- Thermometer
- Timbangan
3.5. Prosedur Percobaan
- Menjalankan rotary dryer dengan mengontakkan switch motor blower, Motor
Dryer dan LPG Burner
- Mencampurkan Feed dengan air kemudian mengaduknya sampai rata
- Mengukur temperatur serta menimbang sampel untuk menganalisa Moisture
Content dari Feed
- Mengatur variabel slope dan kecepatan Rotary Dryer sesuai dengan Run yang
telah ditentukan
46
- Memasukkan Feed basah dengan satu variabel bukaan untuk satu variabel
kecepatan putar apabila suhu mencapai keadaan Steady State (termometer ke-6
sudah mencapai suhu variabel)
- Mengukur temperatur Dry Bulb, Wet Bulb, dan Humidity untuk udara masuk dan
keluar, mengukur suhu produk yang keluar serta membaca termometer di
sepanjang Rotary Dryer (8 buah termometer) pada setiap awal proses, selang 5
menit sekali setelah produk pertama kali keluar hingga feed habis.
- Metode pengeringan untuk mengetahui Moisture Content dari Feed dan produk
dengan cara:
a. Menimbang 400 gr Feed basah, mengeringkan dalam oven selama 15 menit
pada temperatur 200 °C dan mendinginkannya selama 15 menit kemudian
menimbangnya.
b. Menimbang 400 gr produk (pasir yang keluar dari Rotary Dryer) dan
mengeringkannya dalam oven selama 15 menit pada temperatur 200 °C
kemudian mendinginkannya selama 15 menit, kemudian menimbangnya.
47
9 8
14 12 5
1
18 1
48
49
55 70 55 60 60 60 34 22 47 34
55 70 55 60 60 60 34 22 34 33
Tabel 3.3. Data Perhitungan Mf, Mp, Laju Alir Feed (mf), Laju Alir Produk (mp), Msf, Msp, Maf ,Mev, Muk dan Mloss
Berat
Mf Mp mf mp Msf Msp Maf Map Mev Muk Mloss
Pasir
1,78
10 12,07 0,242 0,55 0,0735 0,546 0,0734 0,0066 0,0066 0,5407 0,4729
-5
×10
50
51
Tabel 3.4. Data Hasil Perhitungan H1, H2,HG1, HG2, HS1, HS2, Hloss, η thermal dan η drying
HG1 HG2 Hs1 Hs2 Hloss
Berat pasir H1 H2 (kJ/kg (kJ/kg (kJ/kg (kJ/kg (kJ/kg η Thermal η Dryer
(kg) udara udara solid solid solid (%) (%)
kering) kering) kering) kering) kering)
5 0,0370 0,0449 145,38 189,14 129,52 25,66 60,102 78,122 99,396
100
95
Efisiensi Termal (%)
90
y = 4,2876x + 56,684
85 R² = 1
80
75
70
5 6 7 8 9 10
Berat Feed (Kg)
Feed 5 kg Feed 10 kg
Panas hilang
- 3,2955 - 0,062844
(Qloss)