Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era seperti sekarang ini, maju dan berkembangnya suatu negara dilihat dari
tingkat kesejahteraan penduduknya. Dalam upaya mensejahterakan masyarakat
dalam sebuah negara, tidak lepas dari faktor perekonomian yang dimiliki oleh
negara. Apabila perekonomian suatu negara terbilang baik maka dapat
dipastikan masyarakat negara tersebut memiliki kesejahteraan yang baik pula.
Namun tidak semua negara dapat memiliki perekonomian yang baik. Ada
beberapa faktor yang berasal dari luar dan dalam negeri yang dapat mengganggu
perekonomian suatu bangsa. Salah satu faktor yang berasal dari dalam negeri
sendiri adalah korupsi.
Akhir-akhir ini banyak sekali kasus korupsi yang diberitakan oleh media masa.
Ada beberapa kasus yang sudah terungkap, namun ada pula beberapa kasus yang
belum terungkap kepastiannya.
Maka dari itu saya membuat makalah ini sebagai bahan pembelajaran untuk
mengetahui tentang apa itu korupsi. Agar suatu saat kita tidak melakukan
korupsi di kemudian hari.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain adalah:
1. Menambah wawasan mengenai korupsi.
2. Melatih agar mampu menggunakan tata bahasa.
3. Melengkapi tugas yang diberikan.
C. Pokok Masalah
Dalam makalah ini terdapat beberapa hal yang akan dipaparkan, anatar lain
sebagai berikut:
1. Pengertian korupsi
2. Sejarah korupsi
3. Cara pemberantasan korupsi

1
D. Batasan Masalah
Pada makalah ini saya memberikan batasan masalah hanya pada korupsi yang
terjadi pada Indonesia saja.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Korupsi
Korupsi yang berasal dari bahasa latin: corruptio dari kata kerja corrumpere
yang bermakna busuk, rusak, mengguyahkan, memutarbalik, menyogok. Ada
banyak pandangan tentang arti dari Korupsi, antara lain adalah:
1. Pengertian Korupsi Menurut Undang-Undang
Menurut Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi, yang termasuk dalam tindak pidana korupsi adalah:
Setiap orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau
sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
2. Pengertian Korupsi Menurut Ilmu Politik
Dalam ilmu politik, korupsi didefinisikan sebagai penyalahgunaan jabatan
dan administrasi, ekonomi atau politik, baik yang disebabkan oleh diri sendiri
maupun orang lain, yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan pribadi,
sehingga meninmbulkan kerugian bagi masyarakat umum, perusahaan, atau
pribadi lainnya.
3. Pengertian Korupsi Menurut Ahli Ekonomi
Para ahli ekonomi menggunakan definisi yang lebih konkret. Korupsi
didefinisikan sebagai pertukaran yang menguntungkan (antara prestasi dan
kontraprestasi, imbalan materi atau nonmateri), yang terjadi secara diam-
diam dan sukarela, yang melanggar norma-norma yang berlaku, dan
setidaknya merupakan penyalahgunaan jabatan atau wewenang yang dimiliki
salah satu pihak yang terlibat dalam bidang umum dan swasta.

3
4. Pengertian Korupsi Menurut Haryatmoko
Korupsi adalah upaya campur tangan menggunakan kemampuan yang
didapat dari posisinya untuk menyalahgunakan informasi, keputusan,
pengaruh, uang atau kekayaan demi kepentingan keuntungan dirinya.
5. Pengertian Korupsi Menurut Brooks
Menurut Brooks, korupsi adalah dengan sengaja melakukan kesalahan atau
melalaikan tugas yang diketahui sebagai kewajiban, atau tanpa keuntungan
yang sedikit banyak bersifat pribadi.
Begitu banyak pendapat yang mengatakan arti dari kata Korupsi, namun
secara garis besar korupsi berarti tindakan penyalahgunaan kepercayaan
publik yang dilakukan oleh pejabat publik, baik politisi maupun pegawai
negeri demi keuntungan sepihak.
B. Sejarah Korupsi
Korupsi di Indonesia sering sekali terjadi, dari yang kecil hingga yang besar, dari
pejabat kecil hingga pejabat tinggi, dari yang tidak terungkap oleh media dan
yang terungkap oleh media. Rupanya kalau kita melihat kembali kebelakang
korupsi yang terjadi di Indonesia rupanya sudah terjadi sejak zaman dahulu.
Pertama pada masa kerajaan, lalu kedua pada masa penjajahan, dan yang ketiga
pada masa sekarang.
1. Zaman Kerajaan
Pada zaman kerajaan. Budaya korupsi di Indonesia pada prinsipnya, dilatar
belakangi oleh adanya kepentingan atau motif kekuasaan dan kekayaan.
Sebagai contoh terjadi pada Kerajaan Singosari yang memelihara perang
antar saudara bahkan hingga tujuh turunan saling membalas dendam berebut
kekuasaan. Lalu, kerajaan Demak yang memperlihatkan persaingan antara
Joko Tingkir dengan Haryo Penangsang, ada juga Kerajaan Banten yang
memicu Sultan Haji merebut tahta dan kekuasaan dengan ayahnya sendiri,
yaitu Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Zaman Penjajahan
Pada zaman penjajahan, budaya korupsi telah dibangun oleh para penjajah
kolonial (terutama oleh Belanda) selama 350 tahun. Budaya korupsi ini

4
berkembang dikalangan tokoh-tokoh lokal yang sengaja dijadikan badut
politik oleh penjajah, untuk menjalankan daerah adiministratif tertentu,
semisal demang (lurah), tumenggung (setingkat kabupaten atau provinsi), dan
pejabat-pejabat lainnya yang notabene merupakan orang-orang suruhan
penjajah Belanda untuk menjaga dan mengawasi daerah teritorial tertentu.
Mereka yang diangkat dan dipekerjakan oleh Belanda untuk memanen upeti
atau pajak dari rakyat, digunakan oleh penjajah Belanda untuk memperkaya
diri dengan menghisap hak dan kehidupan rakyat Indonesia. Secara eksplisit,
sesungguhnya budaya penjajah yang mempraktekkan hegemoni dan dominasi
ini, menjadikankan orang Indonesia juga tak segan menindas bangsanya
sendiri lewat perilaku dan praktek korupsi-nya.
3. Zaman Modern
Perkembangan praktek korupsi di zaman modern seperti sekarang ini
sebenarnya dimulai saat lepasnya bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan.
Akan tetapi budaya yang ditinggalkan oleh penjajah kolonial, tidak serta
merta lenyap begitu saja. salah satu warisan yang tertinggal adalah budaya
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Hal tersebut tercermin dari prilaku
pejabat-pejabat pemerintahan yang bahkan telah dimulai di era Orde lama
Soekarno, yang akhirnya semakin berkembang dan tumbuh subur di
pemerintahan Orde Baru Soeharto hingga saat ini. Indonesia tak ayal pernah
menduduki peringkat 5 (besar) Negara yang pejabatnya paling korup, bahkan
hingga saat ini. Di Indonesia langkah- langkah pembentukan hukum positif
untuk menghadapi masalah korupsi telah dilakukan selama beberapa masa
perjalanan sejarah dan melalui beberapa masa perubahan perundang-
undangan. Keberadaan tindak pidana korupsi dalam hukum positif indonesia
sebenarnya sudah ada sejak lama, yaitu sejak berlakunya kitab undang-
undang hukum pidana 1 januari 1918. KUHP sebagai suatu kodifikasi dan
unifikasi berlaku bagi semua golongan di Indonesia sesuai dengan asas
konkordansi dan diundangkan dalam Staatblad 1915 nomor 752, tanggal 15
Oktober 1915.

5
C. Faktor Penyebab Terjadinya Korupsi
Dalam sebuah tindakan korupsi pasti ada suatu faktor yang mendorong
seseorang dalam melakukan tindak pidana korupsi. Baik faktor yang berasal dari
dalam atau faktor yang berasal dari luar. Beberapa faktor tersebut antara lain
adalah:
1. Iman Yang Tidak Kuat (Iman yang lemah)
Orang-orang yang memiliki kelemahan iman, sangat mudah sekali untuk
melakukan tindakan kejahatan seperti korupsi contohnya. Apabila iman orang
tersebut kuat, mereka tidak akan melakukan tindakan korupsi ini. Karena itu
adalah tindakan yang dilarang oleh agama.
2. Lemahnya penegakan hukum
Lemahnya dan tidak tegasnya penegakan hukum merupakan faktor
berkembangnya tindakan korupsi. Penegakan hukum yang lemah ini dapat
menghindarkan para pelaku korupsi dari sanksi-sanksi hukum.
3. Kurangnya Sosialisasi dan Penyuluhan kepada Masyarakat
Hal ini dapat menyebabkan masyarakat tidak tahu tentang mengenai bentuk-
bentuk tindakan korupsi, ketentuan dan juga sanksi hukumnya, dan juga cara
menghindarinya. Akibatnya, banyak sekali diantara mereka yang
menganggap "biasa" terhadap tindakan korupsi, bahkan merekapun juga
akan melakukan hal tersebut.
4. Desakan Kebutuhan Ekonomi
Dengan keadaan ekonomi yang sulit, semua serba sulit, berbagai tindakan pun
akan dilakukan oleh seseorang, guna untuk mempermudah kebutuhan
ekonomi seseorang, salah satunya adalah dengan melakukan tindakan
korupsi.
5. Pengaruh Lingkungan
Lingkungan yang baik akan berdampak baik juga bagi orang yang berada
dilingkungan tersebut, tetapi bagaimana jika di lingkungan tersebut penuh
dengan tindakan korupsi dan lain-lain. Maka orang tersebut juga akan
terpengaruh dengan tindakan kriminal, contohnya korupsi.

6
Faktor-faktor yang di atas adalah beberapa faktor yang menyebabkan seorang
melakukan korupsi, masih banyak faktor-faktor yang lainnya yang
menyebabkan seorang melakukan tindakan korupsi
D. Dampak Korupsi
Segala tindakan pasti ada dampak yang terjadi, begitu pula pada tindakan
korupsi. Banyak sekali dampak buruk yang terjadi akibat suatu tindakan korupsi.
Di bawah ini akan dibahas beberapa dampak buruk yang dihasilkan akibat suatu
tindak korupsi
1. Demokrasi
Dampak akibat korupsi bagi negara yang utama adalah di bidang demokrasi.
Bagi Anda yang pernah menjadi Dewan Pemilih Tetap (DPT) saat pesta
demokrasi (pemilu) berlangsung pasti pernah mengetahui yang disebut
“serangan fajar”. Sejumlah calon tetentu memberikan imbalan uang bagi
siapa saja yang memilihnya saat pemilu, sehingga ia terpilih menduduki
jabatan tertentu. Pemberian imbalan uang tersebut sifatnya adalah sogokan.
Beberapa memang tidak memberikan uang untuk melancarkan jalannya
menduduki suatu jabatan, namun ia memberikan barang tertentu kepada
masyarakat. Apapun bentuk sogokan yang diberikan tersebut adalah salah
satu bentuk korupsi. Sayangnya, masyarakat Indonesia kebanyakan tidak
cukup cerdas untuk memikirkan dampak jangka panjang jika mereka
menerima sogokan tersebut.
Setelah terjadi penyogokan tersebut proses demokrasi sudah tidak sehat
kembali. Lalu akan menimbulkan konflik antar kedua belah pihak, karena
sudah adanya kecurangan.
2. Ekonomi
Maju tidaknya suatu negara biasa diukur dengan tingkat ekonomi negara
tersebut. Dan penelitian juga telah membuktikan, makin maju suatu negara
biasanya diikuti dengan makin rendahnya tingkat korupsi negara tersebut.
Korupsi memang biasa terjadi di negara-negara berkembang. Maka tidak
heran pula, jika negara-negara berkembang memiliki perekonomian yang
tidak baik dan relatif tidak stabil. Seharusnya kekayaan negara dapat

7
memenuhi kebutuhan perekonomian negara tersebut dalam pembangunan
suatu infrastruktur atau untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat
yang membutuhkan. Tetapi dikorupsi untuk kepentingan pribadi.
3. Keadilan
Korupsi juga berdampak pada bidang keadilan. Sebagai contoh, bagi pelaku
tindak kejahatan yang memiliki uang yang banyak dapat menyogok agar
terbebas dari hukuman. Tetapi bagi pelaku tindak kejahatan yang tidak
memiliki uang akan tetap diberikan hukuman.
E. Upaya Pencegahan Korupsi
Dalam upaya pencegahan korupsi kita harus meningkatkan kualitas keimanan
kita kepada Tuhan. Setelah itu kita juga perlu pengetahuan yang lebih tentang
korupsi, mulai dari pengertiannya dan dampak buruk yang terjadi akibat korupsi.
F. Upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya dalam pemberantasan korupsi sudah dilakukan dari masa orde lama, orde
baru hingga masa reformasi saat ini. Banyak peraturan yang dibentuk untuk
menangani kasus korupsi. Bahkan sampai dibentuk badan khusus untuk
menangani kasus korupsi. Disitu terbukti bahwa pemerintah sudah sangat serius
dalam pemberantasan kasus korupsi. Tetapi tidak serta merta peran masyarakat
selesai dalam upaya pemberantasan korupsi. Masyarakat juga memiliki peran
dalam upaya pemberantasa korupsi. Dengan cara melaporkan apabila terjadi
tindak pidana korupsi kepada pihak yang sudah berwenang.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tindakan korupsi adalah tindakan yang tidak dibenarkan, karena tindakan
korupsi itu merugikan untuk masyarakat banyak. Dapat menghancurkan suatu
negara.
B. Saran
Jangan melakukan tindakan korupsi, karena itu tidak akan menguntungkan bagi
orang yang melakukan korupsi. Harta yang didapat dari hasil korupsi tidak akan
sebanding dengan hukuman yang akan diterima.

9
Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi
http://irham93.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-korupsi-menurut-undang.html
http://sarfaraazyusuf.blogspot.co.id/2016/03/sejarah-korupsi-di-indonesia.html
http://www.multipengetahuan.com/2014/10/faktor-penyebab-tindakan-korupsi.html
http://guruppkn.com/dampak-korupsi-bagi-negara

10

Anda mungkin juga menyukai