PENDAHULUAN
A. Umum
1
C. Ruang lingkup
Ruang lingkup penyusunan laporan kegiatan PMKP ini meliputi
pelaksanaan pengukuran indikator mutu pelayanan dan insiden
yang dilakukan oleh unit terkait yaitu :
1. Instalasi Farmasi
2. Instalasi Radiologi
3. Instalasi Gizi
4. Instalasi Laboratorium
5. Instalasi Rekam Medik
6. Instalasi Rawat Jalan
7. Instalasi Rawat Inap
8. Instalasi Kamar Operasi
9. Instalasi Gawat Darurat
Pelaksanaan mengevaluasi kegiatan PPI dan K3 dilakukan oleh
panitia yang bersangkutan dan dilaporkan tersendiri,
D. Sistematika
Sistematika penyusunan laporan ini sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Sistematika
Bab II Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi
5. Pelaksanaan Kegiatan
Bab III Hasil Pelaksanaan
6. Gambar hasil pelaksanaan pemenuhan indikator mutu
pelayanan dan safety dari setiap unit
7. Analisa hasil pelaksanaan pemenuhan indikator mutu
pelayanan dan safety dari setiap unit
8. Hasil pelaksanaan pelatihan terkait mutu dan patient safety
2
Bab IV kesimpulan dan Saran
9. Kesimpulan
10. Saran
3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI
4
BAB II
HASIL EVALUSI PELAKSANAAN PEMENUHAN
5
Setelah dilakukan validasi data ke instalasi farmasi, seluruh
petugas sudah mematuhi aturan yang mengharuskan melakukan
update stok obat di komputer stiap hari. Kesalahan yang terjadi
dikarenakan program komputer sering error, terutama untuk
program returan ataupun koreksi sehingga menghambat pelayanan
dan stok obat diapotik.
Salah satu indikator mutu yang juga diukur oleh instalasi
farmasi adalah penggunan double antibiotics baik pada pasien
rawat inap maupun rawatjalan. Indikator mutu ini sudah diukur
sjak tahu 2011, namun belum dimasukkan dalam panduan
peningkatan mutu RSKIA. Data didapat dari ensus harian yang
dilakukan oleh bagian farmasi.
Berdasarkan laporan bulan januari 2012, penggunaan double
antibiotik pada pasien rawat inap sebesar 0,42% (12 dari 3616
resep), meningkat dibandingkan bulan Desember 2011, yaitu
sebesar 0,41% (9 dari 2196 resep). Sedangkan untuk rawat jalan
ditemukan 0,51% penggunaan double antibiotika (15 dari 2940
resep) meningkat dibandingkan bulan Desember 2011 yaitu sebesar
0,25% (7 resep dari 2829)
6
Berdasarkan laporan instalasi farmasi pada bulan januari 2012
tidak terdapat insiden
2. Instalasi Radiologi
NO NAMA INDIKATOR JENIS JAN
INDIKATOR
1. Angka keterlambatn penyerahan hasil foto Mutu Nihil
2. Angka pengulangan pemeriksaan radiologi Nihil
3. Angka keterlambatan foto ruangan > 15’ Nihil
4. Angka keterlambatan radiologi pada Nihil
pemeriksaan radiologi
5. Angka penolakan hasil expertise Safety Nihil
6. Angka kejadian kesalahan posisi Nihil
pemeriksaan
7. Angka kesalahan memberikan hasil foto Nihil
8. Angka ketidak sesuaian antara foto dan Nihil
hasil expertise
9. Angka kecelakaan pasien di radiologi Nihil
3. Instalasi Gizi
7
NO NAMA INDIKATOR JENIS INDIKATOR JAN
1 Angka keterlambatn penyediaan makanan Mutu 0%
pada pasien baru dengan waktu > 15
menit
1 Angka keterlambatan penyediaan makan 0%
pagi rawat inap dengan waktu > 15 menit
1 Angka kesalahan jenis diet Safety Nihil
1 Angka tercemarnya makanan Nihil
1. Instalasi Laboratorium
NO NAMA INDIKATOR JENIS JAN
INDIKATOR
Angka kesalahan penyediaan sampel Mutu 0%
Angka kesalahan menginput hasil 0%
Angka kesalahan pengoperasian alat 0%
Angka kesalahan pencampuran reagen 0%
Angka kesalahan mencetak hasil 0%
Angka kesalahan golongan darah 0%
Angka kesalahan jenis darah 0%
Angka kesalahan reaksi transfusi daerah 0%
Angka kejadian kesalahan menyampaikan hasil 0%
. Angka kejadian kesalahan pengambilan sample 0%
. Angka kejadian kesalahan pasien 0%
. Angka keterlambatan penyerahan hasil lab Safety Nihil
. Angka kerusakan sample Nihil
. Angka ketidakpercayaan hasil laboratorium Nihil
. Angka keterlambatan penyediaan darah untuk Nihil
operasi
8
. Angka kejadiaan perbedaan hasil skrinning Nihil
9
Angka keterlambatan pengambilan RM Mutu 11 4%
rawat Inap pelayanan
Angka ketidaklengkapan RM rawat Inap 7 3%
Angka kejadian no RM lebih dari satu 13 1,25 %
Angka ketidak lengkapan Informed Consent 12 94 %
Berdasarkan laporan instalasi Rekam Medik pada bulan januari
terdapat ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat Inap yaitu
:
Tidak adanya ringkasan pulang pasien (resume medis)
Pada formulir RM.04 yang merupakan catatan harian instruksi
dokter dan konsultasi, tidak terdapat tanda tangan dan nama
dokter yang memberikan instruksi
Selain rekam medik, sebagian besar pengisian persetujuan
tindakan kedokteran juga masih tidak lengkap. Data diperoleh dari
buku registrasi persetujuan tindakan kedokteran yang dihitung
berdasarkan jumlah pasien yang dilakukan pembedahan di ruang
operasi.
2. Instalasi Rawat Jalan
NO NAMA INDIKATOR JENIS JAN
INDIKATOR
Angka keterlambatan kedatangan dokter > 15’ Mutu 0%
Insden Pasien jatuh Safety Nihil
Insiden kesalahan Pemberian Obat Nihil
Insiden kesalahan cara pemberian obat Nihil
Insiden kesalahan pencampuran obat Nihil
Insiden kesalahan sampling Nihil
Insiden kesalahan identifikasi pasien pada Nihil
saat pengambilan sampel
Insiden kesalahan pemberian informasi Nihil
1
0
Berdasarkan laporan instalasi Rawat jalan pada bulan januari
2012 semua indikator mutu tercapai dan tidak ada laporan insiden
3. Instalasi Rawat Inap
No Indikator klinik Jan
Lt. II Lt.III Lt.IV
Angka infeksi jarum infus 0,02 0 0,04
Angka infeksi luka operasi 0 0 0
Angka infeksi decubitus 0 0 0
Angka infeksi pemasangan 0 0 0
transfusi
Berdasarkan laporan Bulanan keperawatan (rawat Inap) pada
bulan januari 2012 terdapat Angka kejadian infeksi jarum infus di
lantai II dan V. Sementara tidak ditemukan angka infeksi di lantai
III.
a. Lantai II, pada bulan januari angka infeksi jarum infus di lt. II
sebesar 0.02 (tidak ada perubahan dengan bulan Desember 2013)
b. Lantai V pada bulan januari angka infeksi jarum sebesar 0,04
meningkat dibanding bulan desember 2011 (0,02)
c. Berdasarkan analisa yang dilakukan pantia PP, kejadian infeksi
jarum infus sebagian besar disebabkan karena penggunaan infus
tidak dilakukan sesuai ketentuan yaitu 3 X 24 Jam.
Hal ini karena kurangnya kepatuhan petugas dalam
menjalankan prosedur pemasangan infus. Harus dilakukan
sosialisasi kembali dan membuat sistem pencatatan pemasangan
infus.
Pemenuhan indikator safety rawat inap