3.1. Penyuluhan KB
Sebelum pemberian metode kontrasepsi, misalnya pil, suntik, atau AKDR terlebih dahulu
menentukan apakah ada keadaan yang membutuhkan perhatian khusus atau maslah (diabetes
atau tekanan darah tinggi) yang membutuhkan pengamatan dan pengelolaan lebih lanjut
sehingga masalah utama dapat diketahui melalui anamnesis dan setiap klien dapat memilih
kontrasepsi yang diinginkan.
Salah satu usaha untuk menciptakan kesejahteraan adalah member nasihat perkawinan,
pengobatan, kemandulan,dan memperkecil angka kelahiran (Depkes RI 1999). Program KB
adalah bagian yang terpadu dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk
turutserta menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan sosial penduduk Indonesia.
Tujuan peogram KB adlah memperkecil angka kelahiran, menjaga kesehatan ibu dan anak,
serta membatasi kehamilan jika jumlah anak sudah mencukupi. Peserta KB akan mendapat
pelayanan dengan cara senagai berikut:
a. Pasangan usia subur yang istrinya mmpunyai keadaan “4 terlalu”, yaitu terlalu muda,terlalu
banyak anak, terlalu sering hamil, dan terlalu tua akan mendapat priooritas pelayanan KB.
b. Peserta KB diberikan pengertian mengenai metode kontrasepsi dengan keuntungan dan
kelemahan masing-masing sehingga ia dapat menetukan pilihannya.
c. Harus mendapat informasi mengenai metode kontrasepsi dengan keuntungan dan
kelemahannya sehingga ia dapat menetukan pilihannya.
d. Harus dilakukan pemeriksaan fisik sebelum pelayann KB diberikan kepada klien agar
dapat ditentukan metode yang paling cocok dengan hasil pemeriksaannya.
e. Harus mendapatkan informasi tentang kontraindikasi pemakaian berbagai metode
kontrasepasi.
Kegiatan KB merupakan salah satu komponen dari pelayanan kesehatan reproduksi esensial
(PKRE) yang dpaat dilaksankan ditiap tingkat pelayanan sesuia dengan kewenangannya,
yaitu:
a. Pelayanan di tingkat desa
ϖ Konseling KB.
ϖ Pelayanan KB, kecuali implant dan metode operatif.
ϖ Pertolongan pertama efek samping KB.
ϖ Rujukan pelayanan KB.
b. Pelayanan ditingkat puskesmas
ϖ Konseling KB
ϖ Pelayanan KB, sesuai dengan kemampuan
ϖ Pertolongan pertama komplikasi dan kegagalan KB serta penanganan efek samping KB
ϖ Rujukan pelayanan KB
ϖ Pembinanaan pelayanan di tingkat desa
c. Pelayanan di tingkat rujukan KB
ϖ Konseling KB
ϖ Pelayanan semua jenis metode KB
ϖ Penanganan komplikasi dan kegagalan KB serta penanganan efek samping KB
ϖ Penanganan kasus rujukan pelayanan KB
ϖ Pembinaan pelayanan di tingkat puskesmas.