Audit CP
Audit CP
CLINICAL PATHWAY
TRIWULAN II
Pendahuluan
Clinical Pathway telah mulai diterapkan di RSU Martha Friska sejak tahun 2016 yang disusun
berdasarkan PPK dan telah mendapatkan kesepakatan dokter spesialis yang bersangkutan.
Evaluasi kepatuhan terhadap Clinical Pathway dilakukan melalui Audit Medik oleh Komite Medik.
evaluasi kepatuhan masih dilakukan secara manual, dengan sebelumnya menentukan 5 area
prioritas Clinical Pathway .
Pemilihan area prioritas berdasarkan kriteria Risiko Tinggi (High risk), Sering terjadi (High
Volume), High Cost, dan Rawan Masalah (Problem prone), yaitu :
1. Appendisitis akut
2. Demam Thypoid
3. Demam Berdarah
4. BPH (Benign Prostatate Hyperplasia)
5. GEA (Gastroenteritis akut)
BAB II
Pelaksanaan
Dilakukan oleh Ketua Panitia PMKP, Wakil Ketua Komite Medik dan Case Manager .
Dilakukan setiap 3 bulan (per triwulan).
Dengan cara audit berkas RM, membandingkan catatan perawatan pasien dengan Clinical
Pathway.
Perhitungan sampel yang digunakan adalah seluruh total populasi.
Apabila terdapat variabilitas dalam perjalanan penyakit atau komplikasi tidak digunakan
sebagai populasi pengambilan data.
Kriteria yang dinilai adalah : Lama rawat, penunjang (lab/radiologi), assesmen lanjutan
(visite DPJP), dan obat atau terapi.
BAB III
Hasil
1. Demam thypoid
Tabel kesesuaian
Assesmen
Lama rawat Penunjang Terapi
lanjutan
Persentasi kepatuhan 100 % 100 % 100 % 100 %
terhadap CP
Grafik Kesesuaian
Hasil :
Jumlah seluruh pasien Demam Thypoid yang dilakukan audit kesesuaian dengan CP adalah
sebanyak 3 pasien dan seluruhnya sesuai dengan CP.
2. DHF
Tabel kesesuaian
Assesmen
Lama rawat Penunjang Terapi
lanjutan
Persentasi kepatuhan 100% 100% 100% 66 %
terhadap CP
Grafik Kesesuaian
Jumlah seluruh pasien DHF yang dilakukan audit kesesuaian dengan CP adalah sebanyak 6 pasien
dimana hasil audit menemikan ada 2 orang pasien yang diberi terapi antibiotik injeksi dan hal
tersebut tidak sesuai dengan CP. Untuk lama rawatan, assesmen lanjutan, dan pemeriksaan
penunjang seluruhnya sudah sesuai dengan CP.
3. Appendisitis akut
Tabel kesesuaian
Assesmen
Lama rawat Penunjang Terapi
lanjutan
Persentasi kepatuhan 100% 100% 100% 100%
terhadap CP
Grafik Kesesuaian
Hasil:
Jumlah seluruh pasien Demam Thypoid yang dilakukan audit kesesuaian dengan CP adalah
sebanyak 2 pasien dan seluruhnya sesuai dengan CP.
Tabel kesesuaian
Assesmen
Lama rawat Penunjang Terapi
lanjutan
Persentasi kepatuhan 58% 83% 91% 100%
terhadap CP
Grafik Kesesuaian
91% 100%
83%
58%
Hasil:
Jumlah seluruh pasien GEA yang dilakukan audit kesesuaian dengan CP adalah sebanyak 12 pasien
ketidaksesuaian dengan CP terdapat pada lama rawat, assesmen lanjutan, dan pemeriksaan
penunjang. Dari 12 orang pasien yang diaudit terdapat 5 orang pasien yang dirawat lebih lama dari
ketentuan CP. Untuk assesmen lanjutan, terdapat 2 orang pasien yang tidak divisite secara lengkap
oleh DPJP. Ada 1 orang pasien yang dilakukan pemeriksaan penunjang fungsi ginjal dan fungsi
hati, hal tersebut tidak sesuai dengan CP. Seluruh pasien sudah diterapi sesuai dengan CP.
Tabel kesesuaian
Assesmen
Lama rawat Penunjang Terapi
lanjutan
Persentasi kepatuhan 100% 100% 100% 100%
terhadap CP
Grafik Kesesuaian
Dari evaluasi Clinical Pathway yang telah dilakukan, sebagian besar dokter spesialis telah
mengikuti CP yang berlaku.
Ketidaksesuaian terhadap Clinical Pathway pada TW II tahun 2018 terutama ditemukan
pada pasien GEA. Temuan hasil audit terbanyak yang tidak sesuai dengan CP adalah lama
rawatan pasien GEA, yang seharusnya bisa dirawat selama 3 hari jika tanpa komplikasi.
Lama rawatan yang memanjang kemungkinan disebabkan oleh adamya keluhan tambahan
pasien sehingga perlu dirawat lebih lama.
Rekomendasi
Tetap melakukan sosialisasi kepada DPJP agar melakukan perawatan medis sesuai dengan
Clincal Pathway.
Memaparkan hasil evaluasi Clinical Pathway dalam rapat Komite Medik.
Melaksanakan audit medis dengan rutin.