Fiqih Danushul Fiqih
Fiqih Danushul Fiqih
A. PENGERTIAN
Menurut lugat, ibadah berarti taat, mengikuti, dan tunduk. Ibadah dapat diartikan juga dengan
tunduk yang setinggi-tingginya dan berdoa.
Ibadah yang berarti taat sesuai dengan firman Allah swt dalam surat Yasin ayat 60 yang berbunyi
: َ ٌٌشي ْٰطنٌٌَاِنَّهٌٌلَ ُك ْم
ٌعدُوٌٌ ُّمبِيْن َّ ٌٌّلٌٌت َ ْعبُدُواٌال ٰ ٌٌيبَنِ ْي
َّ ٌٌادَ َمٌٌا َ ْن ٰ اَلَ ْمٌٌا َ ْع َه ْدٌٌاِلَ ْي ُك ْم
Artinya : Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu
tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu.
Makna lain yang berarti berdoa dalam firman-nya pada surat al- mukmin ayat 60:
Berkenan dengan pengertian ibadah ini,Harun Nasution mengemukakan bahwa ibadah dalam islam
sebenarnya bukan bertujuan agar allah swt disembah dalam penyembahan yang terdapat dala
agama agama primitif. Pengertian serupa ini adalah pengertian yang tidak tepat. Betul surat al
zariyat ayat 56 menyebutkan :
ٌٌ ٌ ٌ ٌ
ٌ ٌٌٌٌ
56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Ayat ini diartikan bahwa manusia diciptakan semata mata untuk beribadah kepada allah
swt,yaitu mengerjakan sholat,puasa,haji,dan zakat tetapi haruskah kata”
“ berarti
beribadah,mengabdi,atau menyembah? Sebenarnya allah swt untuk disembah atau dipuji
manusia. Allah swt adalah maha sempurna dan tidak berhajat kepada siapapun. Oleh karena itu
kata” “ lebih tepat jika diberi arti lain daripada arti
beribadah,mengabdi,memuja,bahkan menyembah. Lebih tepat kelihatannya jika kata itu diberi
arti tunduk patuh dan kata” “ memang mengandung arti tunduk dan patuh sehingga arti itu
menjadi, “ tidak kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk patuh kepada ku”. Arti ini lebih sesuai
dengan arti yang terkandung dalam kata muslim,dan muttaqi yaitu menyerah,tunduk,dan
menjaga diri dari hukuman allah swt dihari kiamat dengan mematuhi perintah perintah dan
menjauhi larangan larangannya.
Oleh karena itu,Muhammad Quthubseperti dikutip oleh T.A latief Rousydly mengatakan,
Ibadah itu tidak hanya terbatas pada mansik ta’abbudi saja,seperti shalat,puasa,haji. Tetapi ia
mempunyai makna yang jauh lebih dalam dari itu. Sesungguh nya ibadah itu ialah ‘ubudiyyah
kepada allah satu satunya dalam urusan dunia dan akhirat. Selanjutnya terus menerus
berhubungan dengan allah dalam segala urusan.
Menurut Ash- Shiddieqiy para ulama dalam berbagai bidang berlainan memberikan definisi
terhadap ibadah,diantaranya :
Ulama tauhid mengartikan ibadah dengan
Para fuqaha mengartikan ibadah dengan taat untuk mencapai keredhaan allah dan
mengharapkan pahalanya diakhirat,
Oleh karena itu,fuqaha mengartikan ibadah merupakan segala hukum yang dikerjakan
untuk mengharapkan pahala diakhirat dan dikerjakan sebagai tanda pengabdian kepada
allah swt.
B. Hakikat
Ibadah ialah ketundukan yang timbul karena jiwa yang merasakan cinta dan kebesaran nya serta
keyakinan akan ketentuan hukumnya.
Dari beberapa pengertian ibadah yang lalu,dapat dipahami bahwa adanya saling melengkapi
hakikat ibadah itu sendiri. Pengertian yang diberikan satu golongan berpaut dengan pengertian
yang diberikan golongan lain. Jelasnya tidaklah dipandang seorang mukallaf telah beribadah
dengan sempurna jika hanya mengerjakan ibadah ibadah dalam pengertian fuqaha saja,tetapi
perlu beribadah dengan yang dimaksudkan ulama tauhid atau ulama lainnya. Oleh sebab itu,jika
telah berkumpul pengertian pengertian tersebut barulah didapatin hakikat ibadah dan ruhnya
yang selanjutnya berfungsi menggerakkannya..
Hakikat ibadah mengandung suatu pengertian tidak menolak sesuatu hukum allah dan meminta
sesuatu yang hanya kepadanya.
Artinya : Pokok ibadah itu adalah engkau tidak menolak sesuatu hukum allah tidak meminta
sesuatu hajat pada selainnya dan tiada mau menahan sesuatu dijalannya.
Selanjutnya pokok ibadah ini adalah engkau meridhai allah selaku pengendali urusan selaku
orang yang memilih engkau meridhai allah sebagai pembagi,pemberi,dan penghalang rezeki
manusia.