(Festiyed)*)
ABSTRACT
Has been design program to determine efesiensi radiation of black body through
method Simpson applies programming language Borland Delphi. To know level of
black body radiant energy is required [by] mathematical calculation of which is
complicated enough and requires time sufficiently long, this thing would many
generating error in calculation and data processing. Calculation program designed
able to calculate efesiensi radiation of black body easily and quickly with level of a
real small error that is 0219%.
10-8 W/m2K4. Rumus Stefan Boltzmann me- yang berada dalam keadaan kesetimbangan
nyatakan besarnya energi radiasi total yang di- dalam konteks ini adalah kT dan kedua,
pancarkan oleh benda persatuan luas persatuan perhitungan jumlah modus (derajat kebebasan)
waktu. Dari rumusan Stefan Boltzmann terlihat untuk radiasi elektromagnetik dengan frekuensi
bahwa daya yang dipancarkan persatuan luas dalam interval (ν+dν).
hanya bergantung pada suhu dan ditentukan Dari hasil eksperimen terlihat bahwa hukum
oleh sifat-sifat lain dari benda. Wien berlaku untuk frekuensi tinggi atau
Spektrum yang teramati dari radiasi benda panjang gelombang pendek, sedangkan rumus
hitam ini tidak dapat dijelaskan dengan teori Rayleigh cocok untuk frekuensi rendah atau
elektromagnetik dan mekanika statistik klasik. panjang gelombang besar, dapat dilihat pada
Wien seorang ahli fisika telah melakukan Gambar 2 berikut:.
percobaan dan menunjukkan bahwa rapat
energi haruslah dalam bentuk persamaan (4)
(Kaplan:1966):
E ( , T ) 5 f (T ) .................................... (4)
Dalam bentuk fungsi frekuensi, maka
persamaan di atas menjadi:
v
E (v, T ) v 3 g ( ) ......................................... (5)
T
Persamaan ini kemudian dikenal dengan
hukum Wien. Implikasi dari hukum ini adalah
distribusi spektrum radiasi benda hitam untuk
sembarang temperatur dapat dicari dengan (a)
v
persamaan (5) di atas. Bila fungsi g ( )
T
v
mempunyai nilai maksimum untuk > 0,
T
maka berlaku
b
maks ...................................................... (6)
T
dengan b adalah tetapan universal. Untuk
v
fungsi g ( ) , maka Wien menggunakan model
T
berikut: (b)
v / T
g (v / T ) Ce ........................................ (7) Gambar 2. (a). Kurva Pergeseran Wien dan
Dengan model ini maka data eksperimen (b). Kurva Rayleigh-Jeans (Beiser,
untuk frekuensi tinggi dapat diverifikasi dengan 1992; Krane,1992)
sangat baik. Pada tahun 1900, Max Planck menemukan
Pada tahun 1900 Rayleigh juga menurunkan rumus dengan cara interpolasi (fitting) antara
formula rumus Wien dengan rumus Rayleigh Jeans.
8v 2 Rumus ini adalah
E ( v, T ) kT ....................................... (8)
c3 8h v3
E (v, T ) .............................. (9)
dengan k = 1,38 x 10 J/k, dan c adalah
-23
c 3 e hv / kT 1
kecepatan cahaya. Rumus ini diturunkan dengan h adalah tetapan Planck (parameter)
-34
berdasarkan dua hal: pertama, hukum klasik yang besarnya 6,63 x 10 J.s. Rumusan Planck
ekipartisi energi menyatakan rata-rata energi di atas cocok dengan data eksperimen, yaitu
per derajat kebebasan untuk sistem dinamik mulai dari frekuensi rendah sampai frekuensi
SAINSTEK Vol. X1, Nomor 1 September 2008 3
Integrasi numerik merupakan suatu proses Gambar 3, (Festiyed, 2007). Program ini
mencari nilai integral suatu fungsi yang dibatasi digunakan untuk menentukan efisiensi pancaran
titik variabel tertentu dengan menggunakan benda hitam dengan data masukan yang berupa:
sederetan nilai numerik yang diketahui. temperatur dan panjang gelombang.
Keuntungan penyelesaian persoalan integrasi
numerik yaitu dapat menyelesaikan persoalan
integrasi fungsi-fungsi yang cukup komplek
dengan persamaan (13) berikut:
1 f ( x1 ) f ( x2 ) f ( x4 ) f ( x6 ) ... ..... (13)
L x
3 2 f ( x3 ) 2 f ( x5 ) 2 f ( x4 ) ... f ( xn )
I1 f ( x)dx f ( x
xi i
i 1 ) f ( xi 1 ) ........... (14) METODE PENELITIAN
Tahap-tahap memecahkan persoalan dengan
Komputer berperan besar untuk memper- metode numerik adalah:
cepat proses perhitungan penyelesaian persama- Pemodelan
an (13). Jumlah operasi aritmatika ini umumnya Pemodelan merupakan tahap awal dalam
sangat banyak dan berulang, sehingga per- pemecahan masalah yang ada, persoalan
hitungan secara manual, memerlukan waktu tersebut dimodelkan kedalam persamaan
yang cukup lama dan sering menimbulkan matematika.
kesalahan dalam perhitungan. Program penye- Penyederhanaan model
lesaian persamaan (13) dapat dicari mengguna- Jika model matematika yang dihasilkan
kan bahasa pemograman seperti FORTRAN, pada tahap pertama terlalu kompleks yaitu
BORLAND DELPHI, PASCAL, C, C++, terlalu banyak variabel atau parameter yang ada
BASIC, dan sebagainya. Selain itu kita juga di dalamnya, maka dengan beberapa pemisalan
dapat menggunakan program aplikasi seperti kita dapat mengabaikan beberapa parameter
MATHLAB, MATHCAD, MAPLE 8 dan sehingga didapatkan model matematik yang
sebagainya. Dalam penelitian ini peneliti lebih sederhana.
menggunakan bahasa Pemograman DELPHI 7. Formulasi numerik
Pemograman DELPHI 7 yang merupakan Setelah model matematika sederhana
bahasa pemograman yang dikembangkan dari diperoleh maka kita harus memformulasikannya
bahasa pendahulunya yaitu Pascal dan bekerja secara numerik antara lain: pertama,
di bawah sistem operasi windows 9x/XP/lain- menentukan metode numerik yang dipakai
nya (Bill Todd,1995). bersama-sama dengan analisis awal, pemilihan
Dalam perancangan program menggunakan metode didasari pada pertimbangan apakah
Delphi banyak kemudahan-kemudahan yang metode tersebut teliti, apakah metode tersebut
dapat digunakan, karena pemogramannya ber- mudah diprogram dan waktu pelaksanaannya
orientasi pada objek (Object Orinted Programed cepat, apakah metode tersebut peka terhadap
) OOP. Selain itu pada DELPHI juga tersedia perubahan data yang cukup kecil. Kedua,
antarmuka grafis yang fleksibel, kelebihan menyusun algoritma dari metode numerik yang
delphi lainnya dalam hal kecepatan proses dipilih.
kompilasi programnya. Program yang telah Pemograman
dirancang menggunakan visual component Yaitu menterjemahkan algoritma ke dalam
library dan elemen-elemen grafik yang disusun program komputer dengan menggunakan salah
sedemikian rupa menghasilkan tampilan seperti satu bahasa pemograman.
SAINSTEK Vol. X1, Nomor 1 September 2008 5