Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA Ny.

DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN PRE OP

MENINGIOMA DI RUANG FLAMBOYAN 6

RSUD Dr.MOEWARDI

Oleh:

1. Arisna Mega Utami (17010)


2. Hikmah Nur A’yuni (17023)
3. Muhammad Nur Cholis (17030)
4. Rika Dwi Rahayu (17043)

AKADEMI KEPERAWATAN YAPPI SRAGEN

TAHUN AJARAN 2019-2020


ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA Ny.W

DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN PRE OP

MENINGIOMA DI RUANG FLAMBOYAN 6

RSUD Dr.MOEWARDI

Pengkajian dilakukan pada : 2 Oktober 2019

Hari/Tanggal : Rabu
Jam :10.00 wib
Ruang : Flamboyan 6
A. BIODATA
Pasien
Nama : Ny.W
Umur :45 Tahun
Jenis kelamin :Perempuan
Tanggal lahir :24 September 1974
Status : Kawin
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Alamat : Boyolali
Alasan masuk RS :Keluarga pasien mengatakan pasien
dibawa di rumah sakit RSUD Dr.
Moewardi karena nyeri dikepala dan
terdapat benjolan di kepala bagian depan.
Tanggal masuk : 21 September 2019
Ruang : Flamboyan 6
No.Register :0128xxxx
Dignosa medis :Meningioma

Penanggung jawab
Nama : Tn.I
Umur : 24 tahun
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Hubungan dengan pasien : Ibu

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada kepala bagian depan.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan nyeri di kepala bagian depan kepada
keluarganya, kemudian pada tanggal 21 September pasien
masuk di IGD Rs Dr. Moewardi Surakarta, setelah dilakukan
pemeriksaan pasien di rawat di bangsal flamboyan 6.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan sebelumnnya pernah mengalami juga nyeri
seperti yang dirasakan sekarang.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan, sebelumnya dikeluarganya tidak
ada yang mempunyai penyakit yang sama dengan pasien.
C. POLA FUNGSIONAL
1. Persepsi tentang kesehatan dan manajemen kesehatan
a) Preventif kesehatan lingkungan
Keluarga pasien mengatakan lingkungan di sekitar
rumahnya aman jauh dari pabrik dan sungai.
b) Gaya hidup
Pasien mengatakan kalau dirinya tidak pernah
mengkonsumsi alkohol dan tidak pernah merokok.
2. Nutrisi dan metabolik
a) Suhu tubuh
Saat dilakukan pengkajian suhu tubuh pasien di ambang
normal yaitu 37 °C dan kulit pasien berwarna sawo matang.
b) Nutrisi
 Status nutrisi
Pasien terlihat berisi, BB 65 kg.
 Makanan
Pasien mengatakan makan 3x dalam sehari, makanan
selalu dihabiskan dan pasien mengatakan tidak ada
alergi makanan.
c) Cairan
Pasien mengatakan pasien minum sehari kurang lebih 1
botol aqua besar sekitar 1,5 liter.
3. Eliminasi
a) BAB
Pasien mengatakan kalau BAB 1x dalam sehari.
b) BAK
Pasien mengatakan kalau dirinya BAK kurang lebih 5x
dalam sehari.
4. Aktivitas dan latihan
a) Mobilisasi
Pasien mengatakan saat ini tidak bisa banyak melakukan
aktivitas karena mata kanannya kabur dan mata kirinya
tidak bisa melihat, hanya terlihat gelap saja.
b) Posisi tubuh pasien
Pasien mengatakan saat ini pasien hanya bisa berbaring,
duduk dan berjalan dengan bantuan.
c) Ambulasi
Pasien saat ini masih bisa melakukan latihan-latihan kecil
tetapi dengan bantuan.
d) Kebersihan diri
Pasien mengatakan mandi 2x sehari, kulit pasien terlihat
bersih, warna kulit sawo matang, rambut bersih, gigi bersih,
dan pada hidung tidak ada polip.
e) Pernapasan dan sirkulasi
 Jalan napas
Pasien tidak mengalami batuk dan tidak ada sputum
 Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran pasien kompos mentis
 Status sirkulasi
TD : 120/80 mmHg
RR : 24 x/menit
Membran mukosa pasien lembab
5. Istirahat tidur
a) Pola tidur
Pasien mengatakan pasien tidur malam habis makan malam
dan bangun tidur jam 6 pagi.
b) Faktor yang mempengaruhi tidur
- Pasien mengatkan faktor yang mempengaruhi tidurnya
yaitu lingkungan di sekitar Rs.
- Pasien mengatakan jika rasa nyeri tersebut datang pasien
tidak nyaman dan mempengaruhi tidurnya.
6. Pesepsi kognitif
a) Nyaman
Pasien mengatakan nyeri pada kepala bagian depan
P : Nyeri pada kepala saat bangun dari tempat tidurnya.
Q : Terasa panas dan tertusuk-tusuk
R : kepala bagian depan
S : Skala 3
T : Nyeri hilang timbul
b) Stimulasi
Fungsi proses sensori
- penglihatan
pasien mengatakan mata kanannya kabur dan mata
kirinya gelap tidak bisa melihat apa-apa.
- Pendengaran
Pasien mengatkan pendengaran nya sedikit terganggu,
kalau bicara dengan pasien harus agak keras suaranya.
- stimulasi lingkungan saat ini
c) Fungsi kognitif
Pasien sedikit susah di ajak komunikasi, karena keterbatasn
pendengaran.
7. Persepsi diri dan konsep diri
a) Body image
Pasien mengatakan bersyukur dengan bentuk tubuhnya.
b) Identitas diri
Pasien mampu menyebutkan nama, alamat, tanggal lahir.
c) Harga diri
Pasien mengatakan senang, karena mendapat dukungan dan
suport dari keluarganya.
d) Peran
Pasien mengatakan perannya di rumah sebagai istri dan ibu
rumah tangga dan pasien mengatakan perannya di rumah
sakit sebagai pasien.
e) Ideal diri
Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan segera sembuh
sehingga bisa melakukan aktifitasnya kembali di rumah
sebagai iburumah tangga.

8. Pola hubungan dan peran


Pasien mengatakan saat ini hubungannya dengan keluarganya
baik dan perannya sebagai seorang istri dan ibu dalam rumah
tangga.
9. Pola seksual dan reproduksi
Pasien mengatakan sudah menikah dan sudah mempunyai dua
orang anak.
10.Pola koping dan toleransi stres
Pasien mengatakan takut dan cemas akan akan tindakan operasi
yang akan di jalaninnya nanti.
Pasien mengatakan khawatir dengan kondisi penyakitnya saat
ini.
11.Pola nilai dan kepercayaan
Pasien mengatakan agamanya islam, dan selama sakit tidak
pernah melakukan ibadah sholat tetapi pasien selalu berdoa.
D. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
 Kesadaran : Composmentis
 Kepala :Terdapat benjolan
 Rambut :rambut pendek, bersih dan sedikit
berminyak
 Mata : Anisokor, anemis
 Telinga : Simetris, tidak ada serumen
 Hidung : Hidung simetris, tidak ada polip dan tidak
ada peradangan

 Mulut dan tenggorokan


Rongga mulut : Nafas tidak berbau
Gigi : Terdapat karang gigi
Lidah : Lidah bersih
Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid, tidak ada peningkatan vena
jugularis.
 Dada : Dada simetris, tidak ada jejas
 Paru-paru
Inspeksi :Bentuk thorak normal, RR:
22x/menit, tidak ada pernapasan
cuping hidung.
Palpasi : Vocal premitus
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler
 Jantung
Inspeksi : Tidak ada pembengkakan
Palpasi : Tidak aa pulsasi
Perkusi : Suara redup
Auskultasi : Mur-mur
 Abdomen
Inspeksi : Tidak ada jejas
Auskultasi : Bising usus 12x/menit
Perkusi : Thympani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Ekstremitas : Kaki dan tangan tidak ada edema
serta jejas
 Payudara : Payudara simetris dan tidak ada
benjolan
 Genetalia : Tidak ada gangguan dalam genetalia
E. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan penunjang
a) Laboratorium
Tanggal 23 September 2019
HEMATOLOGI
RUTIN
- Hemoglobin 12.6 g/dl
- Hematokrit 36%
- Leukosit 6.5 ribu/ul
- Trombosit 295 ribu/ul
- Eritrosit 4.31 juta/ul
- Golongan darah B
- Golongan darah RH positif
HEMOSTASIS
- PT 12.4 detik
- APTT 27.4 detik
- INR 0.960
KIMIA KLINIK
- Glukosa darah sewaktu 110 mg/dl
- SGOT 22 u/l
- SGPT 2l u/l
- Creatinine 0.5 mg/dl
- Ureum 17 mg/dl
ELEKTROLIT
- Natrium darah 133 mmol/L
- Kalium darah 3.4 mmol/L
b) Laporan hasil pemeriksaan radiologi
Tanggal 25 september 2019
- Multiple lesi ekstra aksial supra tentorial konveksita
regio frontalis kiri, parasagital frontalis kiri, parasagital
parietalis kiri dan suprasellar
Spenid wing bilateral menokong gambaran
meningiomatis
- Hernias sub bilateral taicine kekanan sejauh 1,7 cm
- Hiper ostosis frontalis bilateral dan wing sphenolal
bilateral
2. Terapi obat dan infus
Belum ada terapi obat dan infus
F. DATA FOKUS
Tanggal pengakajian : 2 Oktober 2019
Jam :
Nama pasien : Ny.W
Diagnosa medis : Meningioma
Data subjektif
- Pasien mengatakan nyeri pada kepala bagian depan
P : Nyeri datang saat bangun dari tempat tidurnya
Q : Panas dan tertusuk-tusuk
R : Kepala bagian depan
S : Sakla 3
T : Nyeri hilang timbul
- Pasien mengatakan takut dan cemas akan tindakan operasi
yang akan di jalaninya
- Pasien mengatakan khawatir dengan kondisi penyakitnya saat
ini
- pasien mengatakan mata kanannya kabur dan mata kirinya
gelap tidak bisa melihat apa-apa.
Data objektif
- Pasien tampak takut dan cemas
- Pasien tampak khawatir
- Pasien tampak sedikit menyeringai
- TTV
TD : 120 / 80 mmHg
N : 85x/menit
S : 37 °C
RR : 24x/menit
- Hasil radiologi

Multiple lesi ekstra aksial supra tentorial konveksita regio


frontalis kiri, parasagital frontalis kiri, parasagital parietalis
kiri dan suprasellar

Spenid wing bilateral menokong gambaran meningiomatis

ANALISA DATA
Tanggal Data pendukung (DS dan DO) Etiologi Problem

02-10-2019 DS: - Multiple lesi ekstra Agen cidera Nyeri akut


biologis
aksial supra tentorial
konveksita regio frontalis kiri,
parasagital frontalis kiri,
parasagital parietalis kiri dan
suprasellar Spenid wing
bilateral menokong gambaran
meningiomatis
- pasien mengatakan
nyeri dengan kriteria
P: saat bangun tidur
Q: panas dan tertusuk-tusuk
R:kepala bagian depan
S: skala 3
T: hilang timbul
DO: pasien tampak menyeringai

02-10-2019 DS: Ancaman status Ansietas


terkini
 Pasien mengatakan takut
dan cemas akan tindakan
operasi
 Pasien mengatakan takut
dengan kondisi saat ini
DO:
 Pasien tampak takut dan
cemas
 Pasien tampak khawatir
02-10-2019 DS: pasien mengatakan mata Gangguan Risiko jatuh
kanan nya kabur dan mata visual
kiri tidak bisa melihat
DO: pasien tampak tidak bisa
melihat

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis

2. Ansietas berhubungan dengan ancaman status terkini/ stressor

3. Resiko jatuh berhubungan dengan gangguan visual

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Ny. W

No. RM :

Ruang : Flamboyan 6

No Tanggal Perencanaan Rasional


Dx
Tujuan dan KH Intervensi

1. 02-10-2019 NOC: tingkat nyeri NIC: manajemen nyeri Memban


tu dalam
Tujuan: setelah 1. Lakukan pengkajian menentu
dilakukan tindakan nyeri PQRST kan
asuhan keperawatan kebutuh
selama 3x24 jam 2. Gali pengetahuan
an
pasien dapat pasien tentang nyeri
manaje
mengontrol nyeri
3. Tentukan akibat men
dengan KH: timbulnya nyeri nyeri
1. Nyeri yang 4. Ajarkan tehnik
dilaporkan berkurang relaksasi untuk
mengurangi nyeri
2. Tidak mengerang
3. Panjangnya episode
nyeri dapat
berkurang
4. Tidak ada ekspresi
nyeri wajah

2. 02-10-2019 NOC: kontrol NIC: pengurangan


kecemasan kecemasan
Tujuan: setelah 1. Gunakan
dilakukan tindakan pendekatan yang
asuhan keperawatan tenang dan
selama 3x24 jam menyenangkan
pasien dapat
mengontrol cemas 2. Nyatakan dengan
dengan KH: jelas harapan
terhadap perilaku
1. Memantau intensitas klien
kecemasan 3. Berikan objek yang
menunjukkan rasa
2. Mengurangi aman
penyebab kecemasan
4. Puji perilaku yang
3. Mencari informasi baik secara tepat
untuk mengurangi
kecemasan 5. Dukung
penggunaan
4. Mempertahankan mekanisme koping
konsentrasi yang sesuai.
5. Mengendalikan
respon kecemasan

3. 02-10-2019 NOC: Kontrol Resiko NIC: pencegahan jatuh


1. Identifikasi
Tujuan : setelah dilakun kekurangan baik
asuhan keperawatan kognitif atau fisik
3x24 jam resiko jatuh pasien
dapat berkurang
2. Identifikasi perilaku
Kriteria hasil : dan faktor yang
mempengaruhi jatuh
1. Memodifikasi faktor
resiko 3. Instruksikan pasien
2. Memonitor faktor untuk memanggil
resiko lingkungan bantuan saat keluar
3. Menyesuaikan dari tempat tidur
strategi kontrol
resiko 4. Orientasi pasien
4. Memonitor dengan lingkungan
perubahan status
5. Sarankan
kesehatan
penggunaan kaos
5. Memodifikasi gaya
kaki
hidup untuk
mengurangi resiko

IMPLEMENTASI

Tanggal No Tindakan keperawatan Respon pasien terhadap TTD

Dx tindakan

02-10- 1. Melakukan DS: pasien mengatakan nyeri


pengkajian nyeri dengan kriteria
2019
P: bangun dari tempat tidur

15.00 Q:panas dan tertusuk-tusuk


R: kepala bagian depan
WIB
S: skala 3
T: hilang timbul
DO:pasien tampak menyeringai

1 Menggali DS: pasien mengatakan tahu


pengetahuan pasien saat kapan timbulnya nyeri
tentang nyeri DO: pasien paham

1,2 Mengajarkan tehnik DS: Pasien mengatakan nyeri


relaksasi sedikit berkurang menjadi
skala 2,5
DO: pasien tampak rileks

2 Mendukung DS: pasien masih sedikit cemas


mekanisme koping
dan mensupport DO:pasien tampak sedikit
pasien cemas

3 Mengidentifikasi DS: pasien mengatakan mata


kekurangan pasien kanan nya kabur dan mata
baik kognitif atau fisik kiri tidak bisa melihat
DO: pasien tampak tidak bisa
melihat

1,2 Mengajarkan tehnik DS: pasien mengatakan nyeri


relaksasi sedikit berkurang dan lebih
tenang
DO:pasien tampak lebih tenang
dan rileks

3 Memuji perilaku baik DS: pasien mengetakan senang


pasien
DO: pasien kelihatan tampak
senang

04-10- 3 Menginstruksikan DS: pasien mengatakan akan


2019 pasien untuk memanggil bantuan saat
memanggil bantuan keluar dari tempat tidur
15.00 saat keluar dari tempat
WIB tidur DO:pasien paham

3 Mengorientasikan DS:
pasien pada
lingkungan DO: pasien mengerti dan
kooperatif

1,2 Mengajarkan tehnik DS: pasien mengatakan lebih


relaksasi tenang, rileks dan tidak
cemas
P: saat bangun tidur
Q: panas, tertusuk-tusuk
R: kepala bagian depan
S: skala 2
T: hilang timbul
DO: pasien tampak tenang,
rileks dan tampak tidak
cemas
EVALUASI

Tanggal No Diagnosa Evalusai (SOAP) TTD


Dx

02-10- 1 Nyeri akut berhubungan S: pasien mengatakan


2019 dengan agencidera biologis nyeri dengan kriteria
P: nyeri saat bangun
dari tempat tidur
Q:panas dan
tertusuk-tusuk
R:kepala bagian
depan
S: skala 3
T: hilang timbul
Pasien mengatakan
nyeri sedikit
berkurang
O:pasien tampak
menyeringai
A: masalah teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi

2 Ansietas berhubungan dengan S: pasien mengatakan


status terkini masih sedikit cemas
O: pasien tampak
sedikit cemas
A: masalah belum
teratasi
P:Lanjutkan intervensi
3 Risiko jatuh S: pasien mengatakan
mata kanannya
kabur dan mata kiri
tidak bisa melihat
O: pasien tidak bisa
melihat
A: masalah belum
teratasi
P: lanjutkan intervensi

03-10- 1,2 1. Nyeri akut berhubungan S: pasien mengatakan


2019 dengan agen cidera biologis nyeri sedikit
berkurang
2. Ansietas berhubungan
dengan status terkini O: pasien tampak lebih
rileks
A:masalah teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi

3 Risiko jatuh S: pasien mengatakan


senang
O:pasien tampak
senang
A: masalah belum
teratasi
P: lanjutkan intervensi

04-10- 3 Risiko jatuh S: pasien mengatakan


2019 akan memanggil
bantuan saat keluar
dari tempat tidur
O: pasien mengerti
A:masalah teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi

1,2 1. Nyeri akut berhubungan S: pasien mengatakan


dengan agen cidera biologis lebih tenang, rileks
dan tidak cemas
2. Ansietas berhubungan
dengan status terkini P: nyeri saat bangun
tidur
Q:panas tertusuk-
tusuk
R:kepala bagian
depan
S: skala 2
T: hilang timbul
O:Pasien tampak
tenang, rileks dan
tidak cemas
A: masalah teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai