4560-18646-1-PB Jurnal PDF
4560-18646-1-PB Jurnal PDF
1Verry Damayanti
1
Universitas Islam Bandung, Bandung, Indonesia
E-mail: 1verrydamayanti0904@gmail.com
Abstrak. Kota di Indonesia saat ini sedang mengalami degradasi lingkungan akibat
pembangunan kota yang lebih menekankan ekonomi dibandingkan dengan ekologi
sehingga muncul konsep kota berkelanjutan yang salah satu bentuknya adalah Kota
Hijau. Cimahi merupakan salah satu kota yang berupaya untuk mewujudkan konsep
Kota Hijau. Namun, Cimahi saat ini masih mengalami permasalahan dalam
penyediaan RTH di wilayahnya. RTH di Kota Cimahi saat ini baru mencapai 547,22
Ha atau 13,60 % dari luas wilayahnya. Adanya pendekatan baru pengembangan
infrastruktur hijau diharapkan mampu menambah proporsi RTH dan mewujudkan
Kota Hijau. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa prinsip pengembangan
infrastruktur hijau yang sesuai dengan karakteristik Kota Cimahi ada 5, yaitu
keberlanjutan, keterhubungan, konservasi, integrasi dengan infrastruktur abu – abu,
dan estetika. Adapun luas potensi pengembangan infrastruktur hijau di Kota Cimahi
adalah sebesar 34,4%. Melalui penerapan infrastruktur hijau tersebut, Kota Hijau
mampu diwujudkan karena infrastruktur hijau merupakan elemen penting yang
berperan dalam mewujudkan 8 (delapan) atribut yang ada.
Kata-kunci : infrastruktur hijau, keberlanjutan, kota hijau, ruang terbuka hijau
233
234 | Verry Damayanti, et al.
memiliki nilai ekologi, sosial, ekonomi, 3. Berdasarkan ilmiah pada teori dan
edukatif, evakuasi, dan estetis. praktek dari perencanaan ruang.
Selaras dengan amanat Undang-
Undang Penataan Ruang Nomor 26 Tahun 4. Berfungsi sebagai kerangka untuk
2007 pasal 3, perlu diwujudkan suatu kawasan budidaya dan lindung dalam
bentuk pengembangan kawasan perkotaan penataan ruang.
yang mengharmonisasikan lingkungan
alamiah dan lingkungan buatan salah satu 5. Direncakan dan dilindungi sebelum
bentuknya adalah melalui pengembangan pembangunan.
Kota Hijau. Salah satu aspek yang 6. Infrastruktur hijau adalah investasi
diarahkan untuk mewujudkan Kota Hijau
publik yang semestinya didanai diawal
adalah aspek Green Open Space, dimana
salah satu programnya adalah dari berbagai sumber penadaan.
pengembangan infrastruktur hijau dalam 7. Infrastruktur hijau membawa manfaat
bentuk jejaring (network) yang sesuai kepada alam dan manusia.
dengan karakteristik kota.
Infrastruktur hijau merupakan suatu 8. Infrastruktur hijau menghormati,
rangkaian jaringan yang saling terhubung keinginan dan harapan pemilik lahan
antara komponen alami dan buatan. dan para pihak lainnya.
Infrastruktur hijau menghubungkan antara
hutan, sungai, lahan basah, dengan wilayah 9. Infrastruktur hijau memerlukan
perkotaan, kawasan hijau, daerah hubungan kerja sama kegiatan baik
konservasi, taman kota, dll. Hubungan ini bagi masyarakat didalam dan diluar
menciptakan siklus tersendiri, menunjang dari wilayah administrasi.
kehidupan manusia di kota secara alami dan
berkesinambungan. Jaringan yang 10. Infrastruktur hijau membutuhkan
terbentuk tersebut membentuk suatu tata komitmen jangka panjang.
ruang hijau khusus yang terintegrasi
dengan infrastruktur fisik perkotaan yang Wujud infrastruktur hijau secara
disebut Ruang Terbuka Hijau (RTH). garis besar terdiri dari 2 (dua) bentuk yaitu
Dalam penataan ruang kota, infrastruktur area (hubs) dan jalur/jaringan (link).
hijau juga dapat digunakan sebagai Infrastruktur yang berbentuk area
pengendali perkembangan kota agar tidak merupakan spot – spot inti area hijau
terjadi Urban Sprawl, karena kawasan sedangkan infrastruktur berbentuk jalur
ataupun jalur yang telah ditetapkan sebagai merupakan area hijau yang memanjang
RTH tidak dapat dikonversi untuk fungsi (dapat berupa koridor). Contoh dari
lain. infrastruktur berbentuk area adalah taman
Keterhubungan (linkages) antar nasional, cagar alam, suaka margasatwa,
kawasan RTH dengan jalur dan koridor taman wisata, taman buru, cagar budaya,
hijau merupakan kunci keberhasilan kebun Raya, kawasan budidaya kehutanan
infrastruktur hijau kota. Menurut Benedict dan pertanian, taman lingkungan, dan hutan
dan Mc Mahon (2006), prinsip dasar dalam kota. Sedangkan contoh infrastruktur hijau
pengembangan infrastruktur hijau antara berbentuk jalur (link) adalah koridor hijau.
lain: Infrastruktur hijau merupakan kunci
dari terlaksananya pembangunan
1. Keterhubungan adalah kunci. berkelanjutan sehingga memiliki manfaat
2. Memahami konteks, melalui baik dari segi sosial, ekonomi, maupun
lingkungan. Sistem infrastruktur hijau
pendekatan terpadu pada tingkat
membantu dan memperbaiki secara alam
landscape. fungsi ekosistem dan menyediakan
kerangka bagi pembangunan dimasa dua bagian yaitu survey sekunder dan
yang akan datang. primer. Survey sekunder dilakukan kepada
Menurut Whang dan Chen (2008), instansi – instansi terkait dengan penelitian
implementasi infrastruktur hijau dijabarkan ini antara lain Bappeda Kota Cimahi, Dinas
dalam pola pemanfaatan ruang. Pola Kebersihan dan Pertamanan, Dinas
Pengamanan Ekologis yang Komprehensif Pekerjaan Umum, Kantor Lingkungan
(Comprehensive Ecological Security Hidup, Dinas Koperasi UMKM
Pattern) merupakan pola ruang kota yang Perindustrian Perdagangan dan Pertanian,
berkaitan dengan infrastruktur hijau. Pola dan BPBD. Sedangkan survey primer,
pengamanan ekologis (Ecological Security dilakukan dengan melakukan kegiatan
Pattern/ ESP) untuk setiap kota bisa observasi, visualisasi atau pemotretan,
berbeda bergantung pada permasalahan pemetaan serta penggalian informasi lisan.
lingkungan kotanya. Pola pengamanan Populasi yang digunakan dalam
ekologis kota terdiri dari pola pengamanan penelitian ini adalah ruang hijau yang
terhadap masalah air dan banjir, udara, terdapat di Kota Cimahi. Ruang hijau Kota
bencana geologis, keanekaragaman hayati, Cimahi tersebar dalam bentuk area hijau
warisan budaya, dan rekreasi. dan jalur hijau. Dalam penelitian ini,
Persoalan yang menjadi fokus peneliti mengambil sampel dengan
dalam penelitian ini adalah meningkatkan menggunakan metode sampling teknik acak
jumlah luasan RTH Kota Cimahi berstrata. Hal ini dikarenakan jumlah ruang
menggunakan konsep infrastruktur hijau. hijau di Kota Cimahi cukup banyak dan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah tersebar di beberapa tempat. Metode
untuk mengkaji potensi pengembangan sampling ini dimaksudkan untuk
infrastruktur hijau sebagai salah satu upaya mengambil beberapa contoh sampel dari
mewujudkan Kota Hijau di Kota Cimahi. populasi ruang hijau yang ada yang
memiliki bentuk dan karakter yang sama
2. Metodologi Penelitian sehingga dapat mewakili sampel/ populasi
Penelitian ini menggunakan yang lainnya.
pendekatan penelitian eksplanatori dan Pada tahap analisis data, terdapat
deskriptif. Penelitian eksplanatori yaitu empat tahapan meliputi:
suatu penelitian yang berusaha mencari 1. Kajian Teoritis mengenai Prinsip dan
pengaruh variabel tertentu terhadap Tipologi Infrastruktur Hijau. Teknik
variabel yang lain. Sedangkan, penelitian analisis yang digunakan dalam tahap
deskriptif adalah penelitian yang
ini berupa analisis kualitatif deskriptif
bertujuan menggambarkan suatu kondisi
atau fenomena tertentu, tidak memilah - dengan menggunakan teknik Content
milah atau mencari faktor - faktor atau Analysis atau analisis isi.
variabel tertentu. Sementara itu, metode 2. Kajian Normatif mengenai Kebijakan
yang digunakan adalah adalah metode
Pengembangan RTH Kota Cimahi.
campuran (kuantitatif dan kualitatif).
Metode campuran (Mixed Method) adalah Teknik analisis yang digunakan dalam
metode yang memadukan pendekatan tahap ini berupa analisis kualitatif
kualitatif dan kuantitatif dalam hal deskriptif dengan menggunakan teknik
metodologi (seperti dalam tahap Content Analysis atau analisis isi.
pengumpulan data), dan kajian model
campuran memadukan dua pendekatan 3. Kajian Karakteristik Kota Cimahi.
dalam semua tahapan proses penelitian Teknik yang digunakan dalam tahap
(Sugiyono, 2013). ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam studi ini terbagi ke dalam
https://doi.org/10.29313/ethos.v7i2.4560
236 | Verry Damayanti, et al.
https://doi.org/10.29313/ethos.v7i2.4560
238 | Verry Damayanti, et al.
Tabel 1. Potensi Luas Infrastruktur Hijau Dibandingkan dengan Eksisting dan Rencana RTRW
Potensi Luas
Eksisting Rencana RTRW
No. Jenis Infrastruktur Hijau Infrastruktur Hijau
Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) %
1. Hutan Kota 42,04 1,04 74,83 1,86 213,61 5,31
2. Taman Lingkungan 69,51 1,73 49,93 1,24 133,17 3,31
17,37
- Taman Kota - - - -
0,43
11,58
- Taman Kecamatan - - - -
0,29
17,37
- Taman Kelurahan - - - -
0,43
28,95
- Taman RW - - - -
0,72
57,90
- Taman RT - - - -
1,44
3. Pemakaman 41,81 1,04 24,07 0,60 69,48 1,73
4. RTH Lapangan Golf - - - - 30,07 0,75
5. Pulau Jalan - - - - 2,60 0,06
6. Sawah - - - - 265,75 6,60
7. Taman Wisata Alam 80,70 2,00
Total Area (Hubs) 153,36 3,81 148,83 3,70 928,55 23,08
9. Jalur Hijau Jalan 17,00 0,42 37,69 0,94 183,03 4,54
23,55
- Jalan Tol - - - -
0,58
6,01
- Jalan Arteri - - - -
0,15
57,03
- Jalan Kolektor - - - -
1,42
96,44
- Jalan Lokal - - - -
2,39
10. Sempadan Sungai 74,14 1,84 33,25 0,83 212,09 5,26
11. Sempadan SUTT 5,91 0,15 79,03 1,96 52,64 1,31
Potensi Luas
Eksisting Rencana RTRW
No. Jenis Infrastruktur Hijau Infrastruktur Hijau
Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) %
12. Sempadan Rel Kereta Api 1,73 0,04 25,43 0,63 8,51 0,21
Total Jalur (Link) 98,78 2,45 175,40 4,36 456,27 11,32
13. Kawasan dan Jalur Hijau 196,66 4,89 524,88 13,04 - -
Total Area dan Jalur 448,80 11,15 849,11 21,10 1.384,82 34,4
Sumber: Hasil analisis, 2016
Potensi Perwujudan Kota Hijau di N Atribut Kota Peran
Kota Cimahi o Hijau Infrastruktur
Ruang terbuka hijau sebagai Hijau
bagian dari infrastruktur hijau menjadi pengembangan
salah satu elemen penting dalam infrastruktur atau
mewujudkan Kota Hijau. RTH sebagai rencana kawasan
bagian infrastuktur hijau berperan dalam
lindung dalam
mewujudkan 8 (delapan) atribut yang
RTRW.
ada. Adapun peran tersebut adalah
sebagai berikut.
2. Green Open Pengembangan
Tabel 2. Peran Infrastruktur Hijau dalam Space infrastruktur hijau
Mewujudkan Kota Hijau akan
meningkatkan
N Atribut Kota Peran kuliatas dan
o Hijau Infrastruktur kuantitas Ruang
Hijau Terbuka Hijau
suatu kota dalam
1. Green Prinsip ideal
bentuk jaringan
Planning & pengembangan
RTH yang tidak
Design infrastruktur hijau
terputus dan
adalah dilakukan
terintegrasi
sebelum adanya
dengan
pembangunan.
infrastruktur abu –
Karena
abu.
merestorasi
pembangunan 3. Green Infrastruktur hijau
yang sudah ada Community mendorong kerja
akan memerlukan sama berbagai
biaya yang besar. pihak
Hal ini (Pemerintah,
mendorong swasta,
terciptanya masyarakat) tidak
rencana hanya di wilayah
infrastuktur hijau administrasi saja,
yang terintegrasi namun dengan
dengan rencana stakeholder di luar
tata ruang yang wilayah
ada seperti administrasi.
rencana
https://doi.org/10.29313/ethos.v7i2.4560
240 | Verry Damayanti, et al.
https://doi.org/10.29313/ethos.v7i2.4560
242 | Verry Damayanti, et al.
https://doi.org/10.29313/ethos.v7i2.4560