Disusun Oleh :
Ahsanul Husna
FAKULTAS TARBIYAH
Segala sesuatu dimuka bumi ini pastinya tidak di ciptakan dengan sia-sia,
semua yang ada di sekeliling kita tentunya memiliki manfaat untuk kehidupan kita
dimuka bumi ini, terkadang juga hal yang menurut kita kotor atau pun hina itu
bisa memberikan manfaat, setelah sesuatu tersebut memberikan manfaat atau pun
fungsinya di ciptakan maka selanjutnya penciptaannya memiliki tujuan tertentu,
sudah pasti tidak mungkin misalnya seseorang menciptakan sesuatu tanpa ada
tujuan sama sekali, karna dengan adanya tujuan ini lah sesuatu itu bisa di
gunakan.
Begitu juga dengan bimbingan konseling yang ada di sekolah ini, hal ini
di lakukan bukan sia-sia atau tidak bermanfaat sama sekali, atau juga
pelaksanaannya tidak memiliki tujuan tertentu tidak memiliki prinsip dan asas,
tentu hal itu bukan lah tujuan dari bimbingan konseling ini.
1 Tohirin, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Bebasis Integrasi) (Depok: PT.
Rajagrafindo Persada, 2013), 37.
3 Tohirin, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Bebasis Integrasi), 38.
4 Kamaluddin, “Bimbingan Dan Konseling Sekolah,” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, vol.17
(2011), 448.
harus paham duu siapa yang akan dia berikan
layanan ini (yang akan di bimbing ini), karna
suatu kegiatan akan tidak berjalan dengan baik
kalau ada beberapa hal yang tidak saling
mengenal atau paham. Kalau dirinci lagi
mengenai pemahaman terhadap klien ini bisa
kita cantum kan beberapa hal ini: nama, jenis
kelamin, agama, status sosial, kelas ekonomi,
prestasi yang di dapat, kemampuan yang
dikuasai, mata pelajaran yang diambil,
suasana tempat dia tinggal, cita-cita dalam
hidupnya, masalah yang ia hadapi,
ekstrakurikuler apa yang diambil,
kesehatannya, karakternya, dan masih banyak
lagi5.
b. Pemahaman tentang masalah klien
Seorang konselor yang akan
memberikan bimbingannya kepada klien
sudah pasti dia mengetahui bahwa kliennya ini
mempunyai masalah, nah tugas konselor
adalah membantu kliennya untuk memecah
kan masalah tersebut, namun sebelum
konselor membantu memecahkan masalah
kliennya tugas utama seorang konselor adalah
mengetahui atau memahami betul masalah
dari kliennya ini. Bagaimana mungkin seorang
konselor bisa membantu kliennya dalam
memecahkan masalahnya kalau konselor tidak
mengetahui masalah apa yang di hadapi oleh
kliennya. Jadi disini memahami masalah klien
itu menjadi sangat urgen dalam hal ini.
Sudah pasti masing-masing individu
memiliki masalah, nah begitu juga dengan
siswa di sekolah, namun anehnya kadang
seorang siswa kurang mengetahui kalau
dirinya memiliki masalah, jadi konselor
membantu dan memahami masalah apa yang
di hadapi oleh klien (siswa). Setelah
permasalahannya di ketahui maka secara tidak
5 Tohirin, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Bebasis Integrasi), 38–39.
langsung sedikit masalah dari klien sudah
dipecahkan yaitu mengetahui masalah apa
yang di hadapi sudah membantu konselor dan
klien itu sendiri.6
c.Pemahaman tentang lingkungan
Lingkungan adalah tempat dimana
berintraksi langsung dengan orang-orang yang
ada didalamnya, semisalnya saja lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan-
lingkungan lainnya. Pada pemahaman ini
konselor berupaya memberikan bimbingan
kepada kliennya (siswa) untuk bisa memahami
lingkungan tempat dia berada yakitu sekolah.
Konselor memberikan bimbingan kepada
kliennya (siswa) untuk bisa memahami
lingkungan sekitar, pemahaman tentang
lingkungan ini berpengaruh juga bagi siswa
karna apa? Karna siswa hidup di dalam
lingkungan, jadi konselor membimbing
siswanya untuk paham tentang peraturan
sekolah, kegiatan-kegiatan sekolah, agar
semua itu bisa di taati oleh siswa dan siswa
tidak lagi melanggar kedisiplinan yang ada.
2. Fungsi pencegahan
Pada fungsi pencegahan kali ini, konselor
membimbing kliennya (siswa) agar tidak melakukan hal-hal
yang berbau negatif yang bisa merugikan individu siswa
tersebut. Konselor mengarahkan (mencegah) siswa supaya
tidak melakukan kegiatan yang bisa menghambat7,
menyulitkan, atau membuat siswa mengalami kesulitan
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Ada
beberapa kegiatan bimbingan yang mempunyai fungsi
sebagai pencegahan yaitu:
a.Program Orientasi yaitu memberikan sedikit
kesempatan kepada para siswa untuk
memahami terlebih dahulu di mana dia berada
(memahami lingkungan sekolah) dalam
6 Ibid., 40–41.
7 Yenti Arsini, “Konsep Dasar Pelaksanaan Bimbingan Konseling Di Sekolah,” Jurnal Al-Irsyad,
vol.8 (2017), 21.
program orientasi ini bisa memberikan
informasi kepada siswa bagaimana kurikulum
yang ada, fasilitas sekolah, peraturan sekolah,
cara-cara belajar, hubungan sosial yang apa
pun yang berkaitan dengan hal-hal baru yang
bersentuhan langsung dengan siswa.
b. Program bimbingan karier yaitu
membantu para siswa yang ada untuk bisa
memahami dirinya dan lingkungan dengan
baik supaya bisa mengembangkan potensi
yang ada pada dirinya, minta, cita-cita.8
3. Fungsi penuntasan
Yaitu konselor memberikan bimbingan kepada
kliennya (siswa) supaya bisa mengatasi permasalahan yang
sedang dihadapi oleh klien.
4. Fungsi pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan ini dilakukan kepada klien
(siswa) agar apa yang menjadi hal-hal baik pada siswa bisa
tetap ada dan bahkan bisa berkembang ke arah yang lebih
baik lagi. Hal-hal yang baik bagi siswa itu seperti potensi
yang ada pada individu siswa tersebut baik potensi yang di
bawa sejak lahir maupun potensi yang di kembangkan dalam
dunia pendidikan.
5. Fungsi penyaluran
Memberikan bantuan kepada siswa supay bisa
mendapatkan prestasi yang baik untuk semua proses
pendidikannya, maka dari itu siswa seharusnya mendapatkan
kesempatan untuk mengembangkan selaras dengan
individunya masing-masing (minat, bakat, kebutuhan
kecakapan, dll). Dalam fungsi ini bisa dilakukan kegiatan
sebagai berikut:
a.Pemilihan jurusan yang sesuai
b. Menyusun program belajar
c.Mengembangkan minat dan bakat yang di
miliki
d. Perencanaan karier
6. Fungsi penyesuaian
Yaitu memberikan layanan bimbingan dan
penyuluhan kepada siswa supaya bisa menyesuaikan dirinya
kepada lingkungan, supaya terciptanya kesesuain antara
individu siswa dengan lingkungan sekolah tempat dia
8 Mohammad Jauhar, Implementasi Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, 30.
belajar. Dalam fungsi ini ada dua arah yang di inginkan
yaitu:
a.Siswa bisa menyesuaikan dirinya dengan
lingkungannya
b. Bantuan dalam program pendidikan
yang bisa sesuai dengan keadaan siswa.9
7. Fungsi Pengembangan
Fungsi ini sudah pasti berfungsi untuk bisa
mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa, jadi pada
fungsi ini konselor memberikan bantuan kepada siswa untuk
bisa mengembangkan bakat yang sesuai dengan dirinya
sendiri.
8. Fungsi Perbaikan
Semua orang sudah pasti memiliki masalah begitu
juga dengan siswa yang ada di sekolah mustahil adanya
kalau dia tidak memiliki masalah sama sekali. Meskipun
sudah melewati tahap fungsi pencegahan, penyaluran, dan
penyesuaian, ada kemungkinan masalah tetap ada pada diri
siswa, nah pada fungsi ini lah adanya perbaikan pada
individu siswa yang memiliki masalah tersebut. Bimibingan
disini tergantung dengan masalah yang sedang dihadapi oleh
siswa tersebut. Siswa yang mempunyai masalah pada fungsi
ini akan lebih diutama kan dari pada yang lain, tidak seperti
fungsi pencegahan.
9. Fungsi Advokasi
Pada fungsi yang satu ini yaitu membantu siswa yang
kurang mendapatkan hak dan kewajibannya sebagai seorang
siswa.10
B. Tujuan Bimbingan Konseling di Sekolah
Setelah tadi kita membahas bagaimana fungsi dari Bimbingan
Konseling di Sekolah maka sekarang kita akan membahar tentang tujuan
dari Bimbingan Konseling, karna segala sesuatu harus mempunyai
tujuannya masing-masing maka di sini penulis mengumpulkan beberapa
tujuan dari Bimbingan Konseling di Sekolah:
1. Aspek Pribadi dan Sosial
Mengapa aspek pribadi dan sosial menjadi aspek dari
tujuan Bimbingan Konseling? Karna hal ini terkadang
menjadi penghambat untuk berlangsungnya kegiatan belajar
9 Ibid., 31.
10 Tohirin, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Bebasis Integrasi), 47.
mengajar yang baik. Maka tujuan bimbingan konseling
disini yaitu:
a.Mempunyai komitmen untuk selalu
mengamalkan iman dan takwa kepada tuhan
yang maha esa dalam kehidupan pribadi,
bergaul, keluarga, masyarakat dan sekolah.
b. Mempunyai rasa toleransi terhadap
berbeda agama dak tidak saling melecehkan
antar suku.
c.Memiliki sifat objektif dan konstruktif
terhadap kelemahan dan kekurang pada diri
sendiri
d. Menghargai diri sendiri dan orang
lain
e.Mengambil keputusan secara tepat dan
positif
f. Mempunyai rasa tanggung jawab
g. Mempunyai sifat sosial yang baik
terhadap orang lain
h. Mempunyai kemampuan dalam
menyelesaikan masalah
2. Aspek Belajar
a. Mempunyai kebiasaan yang baik dalam
belajar seperti disiplin belajar dan rajin baca buku
b. Mempunyai motivasi untuk terus belajar
sampai ke liang lahat
c. Mempunyai keterampilan belajar yang
efektif
d. Mempunyai tujuan dan perencanaan dalam
belajar
e. Mempunyai kemampuan dan mental dalam
menghadapi ujian mendatang
3. Aspek Karier
a. Sadar diri akan kemampuan yang dimiliki
terkait dengan bidang-bidang pekerjaaan
b. Sifat positif dalam dunia kerja
c. Merencanakan masa depan yang baik
d. Mempunyai kemampuan dalam membentuk
identitas karier
e. Membentuk arah karier yang baik.11
11 Novan Ardy Wiyani dan Muhammad Irham, Bimbingan Dan Konseling: Teori Dan Aplikasi Di
Sekolah Dasar (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 76–78.
C. Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling di Sekolah
1. Prinsip yang Berkenaan dengan Masalah Individu
Prinsip mempunyai arti aturan pokok.12 Dalam hal
seperti ini tidak semua faktor yang berhadapan dengan siswa
bisa menjadi positif, sudah pastinya ada yang negatif, maka
disini Bimbingan Konseling hanya terbatas yaitu:
a.Bimbingan Konseling berhadapan dengan
mental siswa terhadap penyesuaian diri
dengan lingkungan.
b. Sosial, budaya, ekonomi yang
menjadi faktor penghambat siswa akan
mendapat perhatian dari konselor.13
2. Prinsip yang Berkenaan dengan Layanan Program
Dibawah ini prinsip-prinsip yang berkenaan dengan
layanan program:
a.Bimbingan Konseling merupakan bagian
Intergral dari proses perkembangan dan
pendidikan
b. Bimbingan Konseling harus bersifat
fleksibel
c.Program bimbingan konseling harus di
susun dan di selenggarakan secar
berkelanjutan
d. Pelaksanaan Bimbingan Konseling
seharusnya ada evaluasi kerja14.
e.Isi dan pelaksanaan Bimbingan Konseling
perlu diarahkan dengan teratur dan terarah15
3. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Tujuan dan
Pelaksaan Pelayanan
a.Bimbingan dan Konseling di arahkan untuk
perkembangan individu yang pada akhirnya
dia bisa membimbing dirinya sendiri
12 Pius A Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiyah Populer (Surabaya: Arloka, 2001),
632.
13 Erisa Kurniati, “Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah; Prinsip Dan Asas,” Jurnal Bimbingan
dan Konseling, vol.3 (2018), 55–56.
14 Tohirin, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Bebasis Integrasi), 73.
16 Ibid., 33–38.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Wiyani, Novan Ardy, dan Muhammad Irham. Bimbingan Dan Konseling: Teori
Dan Aplikasi Di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.