DIAN BENAR 18 Halaman
DIAN BENAR 18 Halaman
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tuuan dan kegunaan tertentu. Ada empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu Cara
Ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris
dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara masuk akal,
sehingga terangkau oleh penelaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan ini dapat
diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui kegunaan
nya. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu digunakan langkah-
langkah tertentu yang bersifat logis. Valid menunjukkan derajad ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti.
B. JENIS-JENIS METODE PENELITIAN
Jenis-jenis metode penelitian dapat diklarifikasikan berdasarkan tuuan, dan tingkat
kealamiahan (natural setting) obyek yang diteliti. Berdasarkan tuuan, metode penelitian dapat
diklarifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research)
dan penelitian pengembangan (research and development).
Menurut Borg and Gall (1998) menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan
(research and development/R&D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam Pendidikan dan
pembelajaran.
Penelitian dan pengembangan merupakan ‘jembatan’ antara penelitian dasar (basic research)
dengan penelitian terapan (applied research), dimana penelitian ini bertujuan untuk ‘to discover
new research’ yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan praktis dan dapat diaplikasikan.
Metode penelitian eksperimen merupkan metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh treatment (perlakuan) tertentu.
Penjelasan nya adalah setiap penelitian ssesalu berangakt dari masalah, namun masalah yang
dibawa oleh penelitian kuantitaif dan kualitatif berbeda. Dalam penelitian kuantitatif masalah
yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas sedangakn masalah dalam penelitian kualitatif
masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian memasuki lapangan. Setelah
masalah di identifikasikan selanjutnya masalah akan dirumusksan, rumusan masalah pada
umumnya dinyatakan dengan kalimat pernyataan.
Hipotesis yang msaih merupakan jawaban sementara tersebut selanutnya akan dinyatan secara
empiris kemudian data tersebut akan diteliti atau ditelaah dan proses trakhir yaitu pengumpulan
data yang sudah dianalisis.
B. MASALAH
Jadi setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah
walaupun diakui bahwa memilih masalah penelitian sering merupakan hal yang paling sulit
dalam proses penelitian (tuck man, 1998).
1. Sumber masalah adalah sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa
yang benar-benar terjadi antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan,
antara bencana dengan pelaksanaan.
a. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan.
b. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah dircanakan dengan kenyataan.
c. Ada pengaduan.
d. Ada kompetensi.
C. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah berbeda dengan masalah, kalau masalah itu merupakan kesenjangan antara
yang diharapkan dengan terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang
akan dicari jawaban nya melalui pengumpulan data. Bentuk-bentuk rumusan masalah ini
dikembangkan berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplansi bentuk masalah
dikelompokkan kedalam bentuk masalah deskriptif, comparative dan asosiatif.
a. Rumusan masalah deskritif
Contohnya :
Seberapa baik kinerja cabinet Bersatu?
Bagaimana sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri berbadan
hukum?
Seberapa tinggi efektivitas kebijakan mobil berpenumpangan tida di Jakarta?
b. Rumusan masalah comparative
Contohnya ;
Adakah perbedaan produktivitas kerja antar pegawai negeri, BUMN dan
swasta?
Adakah kesamaan cara promosi antara perusahaan A dan B?
Adakah perbedaan kenyamaan naik kereta api dan bus menerut berbagai
kelompok masyarakat?
c. Rumusan masalah asosiatif
Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu hubungan simetris, hubungan kausal dan
hubungan interaktif :
1. Hubungan simetris adalah suatu hubungan anatara dua variable atau lebih yang
kebetulan muncul nya bersamaan.
2. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat jadi disini ada variable
independent dan variable dependent
3. Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi.
D. VARIABEL PENELITIAN
1. Pengertian
secara teoritis variable dapat didefiniskan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang
mempunyai ‘variasi’ antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek
yang lain.
Macam-macam Variabel
Menurut hubungan antara satu variable dengan variable yang lain maka macam-macam
variable dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi:
a. Variabel Independen: Variabel ini sering disebut sebagai variable stimulus,
predictor,antedence. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai varaibel bebas.
Variabel bebasadalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variable dependen(terikat).
b. Variabel Dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam
bahasa Indonesia sering disebut sebagai variable terikat. Variabel terikat merupakan
variable yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas.
Komitmen Kerja
(Variabel Independen) Produktivitas Kerja
(Variabel Dependen
Prilaku Suami
(Variabel Independen)
Prilaku Istri
(Variabel Dependen)
Jumlah Anak
(Variabel Moderator)
Motivasi Kerja
(Variabel Independen) Produktivitas Kerja
(Variabel Dependen)
Kepemimpinan
(Variabel Moderator)
Harapan Hidup
(Variabel Dependen)
X3
X1
X2
X1= kualitas input X3=kualitas output
X2= kualitas proses Y= kualitas outcome
3. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen
Y1
X1
Y2
X= tingkat pendidikn Y1= gaya kepemimpinan
Y2= disiplin kerja
Gambar diatas paradigm ganda dengan satu variable independen dan dua dependen.
Untuk mencari besarnya hubungan antara X dan Y1 dan X dengan Y2 digunakan teknik
korelasi sederhana.
6. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen dan Dua Dependen.
Dalam paradigm ini terdapat dua variable independen (X1 dan X2) dan dua variable
dependen (Y1 dan Y2) Terdapat 4 rumusan masalah deskriptif, dan enam rumusan masalah
hubungan sederhana.
Paradigma penelitian pada gambar diatas dinamakan paradigm jalur, karena terdapat
variable yang berfungsi sebagai jalur antara (X3). Dengan adanya variable antara ini, akan
dapat digunakan untuk mengetahui apakah untuk mencapai sasaran akhir harus melewati
variable antara itu atau bisa langsung ke sasaran akhir.
Dari gambara terlihat bahwa, murid yang berasal dari status social ekonomi tertentu X1,
tidak bisa langsung mencapai prestasi belajar yang tinggi Y (korelasi 0,33) tetapi harus
melalui peningkatan motif berprestasinya X2 (r=0,41) dan baru dapat mencapai prestasi Y
(r=0,50). Tetapi bila muridmemepunyai IQ yang tinggi (X2) maka mereka langsung dapat
mencapai prestasi (Y) dengan r=0,57
F. Menemukan Masalah
Pada dasarnya setiap orang memiliki masalah, bahkan orang yang tidak mempunyai masalah
akan dimasalahkan oleh orang lain. Namun seperti telah dikemukakan bahwa menemukan
masalah yang betul-betul masalah bukankah pekerjaan mudah. Oleh karena itu bila masalah
penelitian telah ditemukan, maka pekerjaan penelitian telah 50% selesai.dengan demikian
pekerjaan menemukan masalah merupakan 50% dari kegiatan penelitian.
Untuk menemukan masalah dapat dilakukan dengan cara melakukan analisi masalah
yaitu dengan pohon masalah. Dengan analisi masalah melalui pohon m asalah ini, maka
permasalahan dapat diketahui mana masalah yang penting, yang kurang penting dan yang tidak
penting. Melalui analisis maslah ini juga dapat diketahui akar-akar permasalahannya.