Anda di halaman 1dari 25

Nabi Islam: http://id.wikipedia.

org/wiki/Rasul-Nabi
Nabi (bahasa Arab: ‫ )نبي‬dalam agama Islam adalah laki-laki yang diberi oleh Allah wahyu dan
wajib disampaikan kepada umatnya. Dikatakan bahwa, jumlah nabi ada 124 ribu orang,[1]
sebagaimana disebutkan di dalam hadits Muhammad.

Etimologi
Kata "nabi" berasal dari kata naba yang berarti "dari tempat yang tinggi"; karena itu orang 'yang
di tempat tinggi' semestinya punya penglihatan ke tempat yang jauh (prediksi masa depan) yang
disebut nubuwwah.

Perbedaan nabi dan rasul


Para ulama menyebutkan banyak perbedaan antara nabi dan rasul, akan tetapi penjelasan disini
hanya menjelaskan sebagaian saja. Diantara perbedaan itu adalah:

 Jenjang kerasulan lebih tinggi daripada jenjang kenabian,[2]


 Rasul diutus kepada kaum yang kafir,[3] sedangkan nabi diutus kepada kaum yang telah
beriman.[4]
 Para rasul diutus dengan membawa syari’at baru, sedangkan nabi hanya mengikuti
syari'at sebelumnya,[5][6][7]
 Seluruh rasul diselamatkan dari percobaan pembunuhan dari umatnya, tapi sebagian para
nabi pernah dibunuh oleh umatnya.[8][9]

Ibnu Katsir berkata bahwa,× Hatim meriwayatkan sebuah hadits dari sahabat Abu Ubaidah, ia
mengatakan bahwa umat× Yahudi pernah membunuh 43 nabi sekaligus dipagi hari, kemudian
ada sekelompok orang shalih yang menentang pembunuhan tersebut, namun di sore harinya
sekelompok orang shalih tersebut dibunuh mereka pula.

Para nabi boleh menyampaikan wahyu yang diterimanya tetapi tidak punya kewajiban atas umat
tertentu atau wilayah tertentu. Sementara, kata "rasul" berasal dari kata risala yang berarti
penyampaian. Karena itu, para rasul, setelah lebih dulu diangkat sebagai nabi, bertugas
menyampaikan wahyu dengan kewajiban atas suatu umat atau wilayah tertentu.

Nabi dan rasul dalam Al-Qur'an


Al-Qur'an menyebut beberapa orang sebagai nabi. Nabi pertama adalah Adam dan nabi sekaligus
rasul terakhir ialah Muhammad yang ditugaskan untuk menyampaikan× Islam dan peraturan
yang khusus kepada manusia di zamannya sehingga× Manusia siap untuk menghadapi hari
kiamat.
Selain ke-25 nabi sekaligus rasul, ada juga nabi lainnya seperti dalam kisah Khidir bersama
Musa yang tertulis dalam Surah Al-Kahf ayat 66-82. Terdapat juga kisah Uzayr dan Syamuil.
Juga nabi-nabi yang tertulis di Hadits dan Al-Qur'an, seperti Yusya' bin Nun, Iys, dan Syits.

Sedangkan orang suci yang masih menjadi perdebatan sebagai seorang nabi atau hanya wali
adalah Luqman al-Hakim dalam Surah Luqman.

Kriteria nabi dan rasul


Dikatakan bahwa nabi dan rasul memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi, di antaranya
adalah:

 Dipilih dan diangkat oleh Allah.


 Mendapat mandat (wahyu) dari Allah.
 Bersifat cerdas.
 Dari umat Bani Adam (Manusia).
 Nabi dan rasul adalah seorang pria.[10][11]

Referensi
1. ^ Dari Abi Zar bahwa Rasulullah bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi,
"(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi." "Lalu
berapa jumlah× Rasul di antara mereka?" Beliau menjawab, "Tiga ratus dua belas (312)"
Hadits riwayat At-Turmuzy.
2. ^ “Rasul lebih utama daripada nabi berdasarkan ijma’, karena rasul diistimewakan
dengan risalah, yang mana (jenjang) ini lebih ringgi daripada jenjang kenabian”.
(Lawami’ Al-Anwar: 1/50)
3. ^ “Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-
tiap seorang rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya”. (Al-Mu`minun
23:44)
4. ^ “Dulu bani Isra`il diurus(dipimpin) oleh banyak nabi. Setiap kali seorang nabi wafat,
maka digantikan oleh nabi setelahnya”. (HR. Al-Bukhari dan× Muslim dari Abu
Hurairah)
5. ^ “Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang”. (Al-
Ma`idah 5:48)
6. ^ “...dan untuk menghalalkan bagi kalian sebagian yang dulu diharamkan untuk kalian”.
(Al-‘Imran 3:50)
7. ^ “Dihalalkan untukku ghonimah dan dijadikan untukku bumi sebagai mesjid (tempat
sholat) dan alat bersuci (tayammum)”. (Hadits riwayat Al-Bukhari dan× Muslim dari
Jabir)
8. ^ “...dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan”. (Al-Baqarah 2:61) dan
"Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang
beriman?" (Al-Baqarah 2:91)
9. ^ “Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan membunuh para
nabi yang memang tidak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh
manusia berbuat adil maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa
yang pedih.” (Al-‘Imran 3:21)
10. ^ "Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa
orang-laki-laki yang× Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu
kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui." (Al anbiyya’ 21:7)
11. ^ "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena× Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena
mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka..." (An Nisaa' 4:34)

Rasul dalam ajaran Islam


Rasul (Arab:‫ رسول‬Rasūl; Plural ‫ رسل‬Rusul) adalah seseorang yang mendapat wahyu dari Allah
dengan suatu syari'at dan ia diperintahkan untuk menyampaikannya dan mengamalkannya.
Setiap rasul pasti seorang nabi, namun tidak setiap nabi itu seorang rasul, dengan demikian,
jumlah nabi jauh lebih banyak dibanding jumlah rasul.

Menurut syariat Islam jumlah rasul ada 312,[note 1] sesuai dengan hadits yang telah disebutkan
oleh Muhammad, yang diriwayatkan oleh At-Turmudzi.

Menurut Al-Qur'an Allah telah mengirimkan banyak nabi kepada umat manusia. Seorang rasul
memiliki tingkatan lebih tinggi karena menjadi pimpinan ummat, sementara nabi tidak harus
menjadi pimpinan. Di antara rasul yang memiliki julukan Ulul Azmi adalah Nuh, Ibrahim, Musa,
Isa dan Muhammad.[1] Mereka dikatakan memiliki tingkatan tertinggi di kalangan rasul. Rasul
yang terbanyak diutus oleh× Allah adalah kepada Bani Israel, berawal dari Musa, berakhir pada
Isa, dan di antara keduanya terdapat seribu nabi.

Rasul dalam al-Qur'an dan hadits

Dari Al-Quran dan hadits disebutkan beberapa nama nabi sekaligus rasul, di antaranya yaitu:

 Idris diutus untuk bani Qabil[2] di Babul, Iraq dan Memphis.


 Nuh diutus untuk bani Rasib di wilayah Selatan Iraq.
 Hud diutus untuk ʿĀd yang tinggal di Al-Ahqaf, Yaman.
 Shaleh diutus untuk kaum Tsamūd di Semenanjung Arab.
 Ibrahim diutus untuk bangsa Kaldeā di Kaldaniyyun Ur, Iraq.
 Luth diutus untuk negeri Sadūm dan Amūrah di Syam, Palestina.
 Isma'il diutus untuk untuk penduduk Al-Amaliq, bani× Jurhum dan qabilah Yaman, Mekkah.
 Ishaq diutus untuk Kanʻān di wilayah Al-Khalil, Palestina.
 Yaqub diutus untuk Kanʻān di Syam.
 Yusuf diutus untuk Hyksos dan Kanʻān di Mesir.
 Ayyub diutus untuk bani Israel dan bangsa Amoria (Aramin) di Horan, Syria.
 Syu'aib diutus untuk kaum Rass, negeri Madyan dan Aykah.
 Musa dan Harun diutus untuk Bangsa Mesir Kuno dan× Israel di Mesir.
 Zulkifli diutus untuk bangsa× Amoria di Damaskus.
 Yunus diutus untuk bangsa Assyria di Ninawa, Iraq.
 Ilyas diutus untuk Funisia dan bani× Israel, di Ba'labak Syam.
 Ilyasa diutus untuk bani× Israel dan kaum Amoria di Panyas, Syam.
 Daud diutus untuk bani× Israel di Palestina.
 Sulaiman diutus untuk bani× Israel di Palestina.
 Zakaria diutus untuk bani× Israil di Palestina.
 Yahya diutus untuk bani× Israil di Palestina.
 Isa diutus untuk bani× Israil di Palestina.
 Muhammad seorang nabi dan rasul terakhir yang diutus di Jazirah Arab untuk seluruh umat
manusia dan jin.[note 2][note 3]

Adam dan Syits yang diutus sebelumnya hanyalah bertaraf sebagai nabi, bukan sebagai rasul
karena mereka tidak memiliki umat dan tidak memiliki kewajiban untuk menyebarkan risalah
yang mereka yakini. Sedangkan Khaḍr adalah seorang nabi yang dianggap misterius, tidak
diketahui lebih lanjut untuk kaum apa dia diutus.

Perbedaan nabi dan rasul

Berikut ini adalah perbedaan nabi dan rasul[3]:

 Jenjang kerasulan lebih tinggi daripada jenjang kenabian.[note 4]


 Rasul diutus kepada kaum yang kafir, sedangkan nabi diutus kepada kaum yang telah
beriman.[note 5]
 Syari’at para rasul berbeda antara satu dengan yang lainnya, atau dengan kata lain bahwa para
rasul diutus dengan membawa syari’at baru.[note 6]
 Nabi yang pertama adalah Adam dan rasul pertama adalah Nuh.[note 7]
 Seluruh rasul yang diutus,× Allah selamatkan dari percobaan pembunuhan yang dilancarkan oleh
kaumnya. Adapun nabi, ada di antara mereka yang berhasil dibunuh oleh kaumnya.[note 8]

Kriteria nabi dan rasul

Dikatakan bahwa nabi dan rasul memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi, di
antaranya adalah:

 Dipilih dan diangkat oleh Allah.


 Mendapat mandat (wahyu) dari Allah.
 Bersifat cerdas.
 Dari umat bani Adam (manusia).
 Nabi dan rasul adalah seorang pria.
Situs: http://muslimsaja.wordpress.com/2010/10/07/perbedaan-antara-nabi-dan-rasul-menurut-al-
quran/

Perbedaan antara “Nabi” dan “Rasul” (Menurut Al-Quran)


“Yang Maha Pemurah, Yang telah mengajarkan Al Qur’an.” 55:1-2

Dengan menanamkan janji× Allah pada ayat di atas dalam pikiran kita, seseorang harus ingat
bahwa pengajaran× Allah adalah pengajaran yang terbaik, dan pengetahuan yang diberikan
oleh× Allah adalah pengetahuan yang paling akurat. Sebagaimana yang dijanjikan oleh× Allah,
mereka yang tidak menerima firman× Allah dalam AL-Quran, tidak akan memiliki akses untuk
memahami Al-Quran. Mereka memiliki penutup di hati mereka dan tuli. 6:25, 17:46 dan 18:57

“Dan siapakah yang lebih dzalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat
dari× Tuhannya lalu dia berpaling darinya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua
tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka
tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendati pun
kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-
lamanya,” 18:57

Salah satu isu yang selalu muncul ketika membahas Al-Quran adalah masalah definisi× Nabi dan
definisi Rasul. Sebagaimana yang orang beriman akan bayangkan, tidak ada yang bisa
mendefinisikan masalah ini lebih baik dari pada× Dia yang mengutus mereka berdua (Nabi dan
Rasul). Definisi dari× Nabi dan Rasul sangat jelas dalam Al-Quran. Sebagian besar ulama, dan
para pengikut mereka, bagaimanapun, tidak menerima definisi yang diberikan oleh× Allah dan
sebagai gantinya menerima definisi yang mereka buat sendiri atau yang diberikan oleh para
ulama mereka.

Memilih pengajaran para ulama diatas friman× Allah mencerminkan ketidakimanan kepada×
Allah dan firman-Nya (Al-Qur’an). Hal ini diperingatkan dalam Al-Quran:

“Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain
Allah,……” 09:31

Definisi dari× Allah tentang Nabi dan Rasul.

Dalam ayat 3:81 Allah menggambarkan secara tepat tugas dari× Nabi dan tugas dari× Rasul.
Kedua definisi muncul di tengah-tengah ayat yang sangat penting yang berhubungan dengan
janji Rasul:

“Dan (ingatlah), ketika× Allah mengambil perjanjian dari para Nabi: “Sungguh, apa saja yang×
Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang× Rasul
yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman
kepadanya dan menolongnya”. Allah berfirman: “Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian-
Ku terhadap yang demikian itu?” Mereka menjawab: “Kami mengakui”. Allah berfirman:
“Kalau begitu saksikanlah (hai para Nabi) dan× Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu”. 3:81.
Muhammad Marmaduke Pickthall 3:81 menerjemahkan sebagai berikut:

“When Allah made (His) covenant with the prophets, (He said): Behold that which I have given
you of the scripture and knowledge. And afterward there will come unto you a messenger
confirming that which ye possess. Ye shall believe in him and ye shall help him. He said: Do ye
agree, and will ye take up My burden (which I lay upon you)in this (matter)? They answered: We
agree. He said: Then bear witness. I will be a witness with you.”

(Ketika Allah membuat perjanjian (Nya) dengan para Nabi, (Dia berkata): Perhatikan apa yang
telah Aku berikan kepadamu tentang kitab dan pengetahuan. Dan kemudian akan datang
kepadamu seorang utusan (Rosul) yang mengkonfirmasikan apa yang kamu semua miliki. Kamu
akan percaya kepadanya dan kamu akan membantu dia Dia berkata: Apakah kamu setuju, dan
akan kamu ambil beban-Ku (yang Aku bersandar atas kamu) dalam hal ini (materi)?. Mereka
menjawab: Kami setuju. Dia mengatakan: maka saksikanlah. Aku akan menjadi saksi dengan
kamu). “

Ayat 3:81, adalah di antara banyak ayat lain yang memberikan definisi tentang “Nabi” dan
“Rasul”. Jadi, “Nabi” adalah utusan Allah yang diberikan sebuah kitab baru, sedangkan “Rasul”
adalah utusan yang ditugaskan oleh Allah untuk mengkonfirmasi Kitab yang ada; ia tidak
membawa kitab baru. Menurut Al-Quran, setiap “Nabi” adalah “Rosul,” tapi tidak setiap “Rosul”
adalah “Nabi.” Tentu tidak logis dan aneh bila Allah memberikan kitab suci kepada Nabi,
kemudian meminta dia untuk menyimpannya secara eksklusif untuk dirinya, seperti yang
dinyatakan oleh beberapa “ulama” Islam (2:42, 146, 159).

Definisi Al-Quran tentang Nabi, dan bagaimana semua Nabi diberi Kitab Suci untuk
disampaikan, juga ditegaskan pada ayat berikut:

“Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para
Nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama
mereka Al-Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara
yang mereka perselisihkan. ….”. 2:213

Mereka yang tidak cukup akrab dengan Al-Quran cenderung berpikir bahwa Harun adalah
“Nabi” sebagaimana dinyatakan pada ayat 19:53, yang tidak menerima Kitab suci. Klaim ini
hanya dapat dilakukan oleh mereka yang tidak percaya pada ayat Al-Quran, karena Allah
menyampaikan padaayat 2:213 bahwa semua Nabi dikirimi Kitab Suci. Selain itu, Al-Quran
secara jelas menyatakan bahwa Taurat diberikan khusus “untuk Musa dan Harun” (21:48,
37:117).

Dengan kata lain semua Nabi adalah Rasul, tetapi tidak semua Rasul adalah Nabi.

Bukti tambahan dari Al-Qur’an

Kenabian dan kitab suci:


Setiap kali Allah menyebutkan Kenabian dalam Al-Quran, Dia menyebutkan kitab suci. Berikut
ini adalah beberapa contoh:

“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al-Kitab, Al-hikmah dan
Kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-
penyembahku bukan penyembah Allah.” Akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi
orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap
mempelajarinya. ” 3:79

“Mereka itulah orang-orang yang telah kami berikan kepada mereka Al-kitab, Al-hikmah dan
Kenabian. Jika orang-orang itu mengingkarinya (yang tiga macam itu), maka sesungguhnya
Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang sekali-kali tidak akan mengingkarinya.” 6:89

“Dan Kami anugrahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Yaqub, dan Kami jadikan Kenabian dan Al
Kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya
dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang shaleh”. 29:27

“Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani Israel Al-Kitab, Al-hukma dan Kenabian
dan Kami berikan kepada mereka rezeki-rezeki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas
bangsa-bangsa (pada masanya)”. 45:16

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan
keduanya Kenabian dan Al-Kitab, maka di antara mereka ada yang menerima petunjuk dan
banyak di antara mereka fasik. 57:26

Rasul yang Nabi dan bukan Nabi yang Rasul:

Contoh pertama untuk Nabi utusan berasal dari 7:157, dan 7:158 di mana Allah menggambarkan
Nabi Muhammad sebagai, “Rasul yang Nabi” (arrosuulannabiyya) dan bukan sebagai “Nabi
yang Rasul,” dan hal ini bukanlah suatu kebetulan, [Allah tidak melakukan kebetulan].
Alasannya adalah bahwa tidak setiap Rasul adalah Nabi dan oleh karena itu kata ‘Nabi’
digunakan di sini untuk lebih menentukan dan memperjelas deskripsi dari Rosul.

“Mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (Muhammad), yang mereka temukan tertulis dalam Taurat
dan Injil mereka…” 7:157

“………. Karena itu kamu harus percaya kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi, yang
percaya pada Allah dan firman-Nya. Ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk. ” 7:158
Musa, seorang Rosul yang Nabi:

Pada ayat 19:51, Musa digambarkan oleh Allah sebagai seorang Rosul yang Nabi (Rosulan
Nabiyyan), dan bukan sebagai Nabi yang Rosul (Nabiyyan Rosulan).
Ismail, seorang Rosul yang Nabi:

Pada ayat 19:54, Ismail digambarkan dengan kata yang sama, “Rosulan Nabiyyan”.
Alasannya adalah bahwa, tidak setiap Rosul adalah Nabi, tetapi setiap Nabi adalah Rosul, jadi
Allah mendefinisikan kata Rosul dengan menambahkan padanya “Nabiyya”. Dengan kata lain,
Ismail adalah seorang Rosul dan juga Nabi. Allah tidak membuat kesalahan dan Dia tidak
menempatkan firman-Nya dalam urutan sembarangan, itu dimaksudkan untuk berada di urutan
ini.

Contoh lain ditemukan dalam Al-Quran untuk menjelaskan deskripsi ini:

Manusia yang rosul:

“Bukankah aku hanya seorang manusia yang rosul (Basharan Rosuulan)” 17:93

Perhatikan, “seorang manusia yang Rosul” dan bukan “Rosul yang manusia”.

Alasannya adalah bahwa tidak setiap Bashar (manusia) adalah Rosul (utusan) sementara setiap
Rosul (messenger) di antara kita adalah Bashar (manusia).

Ayat 17:94, menggunakan kata yang sama lagi, manusia yang Rosul (Basharan Rosuulan), bukan
(Rosulan Bashara)

Malaikat yang rosul:

“…… Kita akan mengirim kepada mereka dari langit seorang malaikat yang rosul (Malakan
Rosuulan)” 17:95

Perhatikan, “seorang malaikat yang rosul” dan bukan “seorang rosul yang malaikat (Rosulan
Malaka)”. Alasannya sekali lagi adalah bahwa tidak setiap malaikat itu rosul.

Siddiq yang Nabi:

Pada ayat 19:41, Allah menggambarkan Ibrahim sebagai “Siddiiqqan Nabiyyan (Siddiq yang
Nabi)” dan bukan sebagai Nabyyan Siddiqqan, (Nabi yang siddiq). Alasannya adalah bahwa
tidak setiap Siddiq adalah Nabi, sedangkan setiap Nabi adalah Siddiq.

Jika Allah akan mengatakan, Ibrahim adalah seorang Nabbyan Siddiqua (Nabi yang siddiq), ini
menunjukkan bahwa tidak setiap Nabi itu siddiq sementara setiap siddiq adalah seorang Nabi.

Pada ayat 19:56, Allah menggambarkan Nabi Idris dengan cara yang sama, sebagai Siddiiqqan
Nabyya (Siddiq yang Nabi).

Tidak ada di seluruh Al-Quran Allah menggunakan istilah-istilah ini dalam urutan sebaliknya.
Allah tidak pernah menggambarkan Nabi sebagai Nabi yang Rosul (Nabbyan Rosula), atau Nabi
yang siddiq (Nabiyyan Siddiqua) dalam Al-Quran.

“Seorang Rosul atau seorang Nabi”:


Mungkin salah satu indikasi kuat dalam Al-Quran bahwa kata Nabi dan Rasul tidak memiliki arti
yang sama, ditemukan dalam ayat berikut:

“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak (pula) seorang nabi,
melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitan pun memasukkan godaan-godaan
terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah
menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,” 22:52

Jika kata Nabi dan Rasul memiliki arti yang sama, Allah tidak akan mengatakan “seorang Rosul
atau seorang Nabi”, bukan? Jika kedua kata itu mempunyai arti yang persis sama, maka
menyebutkan salah satu dari mereka mungkin sudah cukup.

Jadi Al-Quran adalah jelas bahwa setiap Nabi adalah Rosul tetapi tidak setiap Rosul adalah
seorang Nabi, misalnya para rosul/ utusan ratu Balqis (27:35).

Sekarang kita memiliki definisi Nabi dan Rasul dari Allah swt sendiri, Guru dari Al-Quran, tidak
ada pendapat ulama yang bisa mengubah fakta ini. Namun demikian, kita semua bebas untuk
memihak kepada Allah atau kepada para ulama. Generasi sebelum kita membuat pilihan yang
salah dan digambarkan oleh Allah dalam Al-Quran sebagai berikut:

“Mereka telah menjadikan pemimpin agama mereka dan ulama sebagai tuhan, bukannya
Allah…” 9:31.

Jumlah 124 Ribu Nabi dan Rasul


Fajar Rusdiyanto – Senin, 7 Zulqa'dah 1435 H / 1 September 2014 08:51 WIB

Ustadz, Apakah benar kita umat Islam memiliki 124.000 Nabi dan Rasul, bukannya 25 Nabi dan
Rasul seperti yang kita ketahui selama ini? Apakah ada dalilnya dan apakah bisa kita ketahui
siapa saja mereka dan apa kriterianya sehingga mereka ini termasuk Nabi dan Rasul utusan
Allah. Sementara orang sebijaksana Luqman yang diabadikan sebagai nama surat di dalam Al
Quran konon bukanlah Nabi. Mohon penjelasannya.

Jazakallah

Wassalaamu’alaikum wr wb

Waalaikumussalam Wr Wb

Saudara Fajar Rusdiyanto yang dimuliakan Allah swt

Nabi adalah manusia yang diberikan wahyu kepadanya dengan membawa syariat untuk
diamalkan dan tidak diperintahkan untuk menyampaikannya. Sedangkan rasul adalah manusia
yang diberikan wahyu kepadanya untuk diamalkan dan diperintahkan untuk menyampaikannya.
Setiap rasul adalah nabi akan tetapi tidak setiap nabi adalah rasul. Muhamaad saw adalah nabi
dan rasul, firman Allah swt :

‫ِيرا‬ َ َ‫س ْلنَاك‬


ً ‫شا ِهدًا َو ُمبَش ًِرا َونَذ‬ َ ‫ي ِإنَّا أ َ ْر‬
ُّ ‫يَا أَيُّ َها النَّ ِب‬

Artinya : “Hai Nabi, Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar
gemgira dan pemberi peringatan.” (QS. Al Ahzab : 45)

‫َّللاِ َوخَات ََم النَّ ِبي‬ ُ ‫ش ْيءٍ َع ِلي ًماِّّ َّما َكانَ ُم َح َّمد ٌ أ َ َبا أ َ َح ٍد ِمن ِر َجا ِل ُك ْم َولَ ِكن َّر‬
َّ ‫سو َل‬ َ ‫َّللاُ ِب ُك ِل‬
َّ َ‫ينَ َو َكان‬

Artinya : “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu,
tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala
sesuatu.” (QS. Al Ahzab : 40)

Ayat ini menggabungkan antara dua sifat beliau yaitu kenabian dan kerasulan.
Dan terkadang suatu lafazh menempati lafazh yang lainnya, sebagaimana firman Allah swt :

٦﴿ َ‫س ْلنَا ِمن نَّبِي ٍ فِي ْاْل َ َّولِين‬َ ‫﴾ َو َك ْم أَ ْر‬


٧﴿ ‫﴾ َو َما يَأ ْ ِتي ِهم ِمن َّن ِبي ٍ ِإ ََّّل كَانُوا ِب ِه يَ ْستَ ْه ِزؤُون‬

Artinya : “Berapa banyaknya nabi-nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu.
Dan tiada seorang nabipun datang kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-
olokkannya.” (QS. Az Zukhruf : 6 – 7)

Adapun jumlah dari nabi dan rasul amatlah banyak, firman Allah swt :

Artinya : “Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi
peringatan.” (QS. Fathir : 24)

‫صنَا َعلَ ْيكَ َو ِم ْن ُهم َّمن لَّم‬ ُ ‫س ْلنَا ُر‬


َ َ‫س ًًل ِمن قَ ْبلِكَ ِم ْن ُهم َّمن ق‬
ْ ‫ص‬ َ ‫ص َعلَيْكَ ّْ َولَقَدْ أ َ ْر‬ ُ ‫نَ ْق‬
ْ ‫ص‬

Artinya : “Dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami
ceritakan kepadamu.” (QS. Ghafir : 78)

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban didalam shahihnya dari Abu Dzar al
Ghifary berkata,”Aku bertanya kepada Rasulullah saw berapakah jumlah para nabi?” beliau saw
bersabda,”124.000.” lalu aku bertanya berapa jumlah para rasul?” maka beliau saw
bersabda,”313.” Namun demikian hadits ini tidaklah mutawatir yang mengharuskannya menjadi
shahih, maka tidaklah memunculkan kecuali dugaan dan permasalahan akidah tidaklah didasari
kecuali dengan keyakinan.

Masih banyak pendapat tentang hal ini dan tidak perlu disebutkan karena kita tidaklah
dibebankan kecuali hanya sebatas mengetahui para rasul yang disebutkan didalam Al Qur’an al
Karim yang berjumlah 25 orang, yang kebanyakan mereka disebutkan didalam firman Allah
surat al An’am ayat 83 – 86 :

٨٣﴿ ‫ت َّمن نَّشَاء إِ َّن َربَّكَ َح ِكي ٌم َع ِلي ٌم‬ ٍ ‫ِيم َعلَى قَ ْو ِم ِه ن َْرفَ ُع دَ َر َجا‬َ ‫﴾ َوتِ ْلكَ ُح َّجتُنَا آتَ ْينَاهَا إِب َْراه‬
َ‫َارون‬
ُ ‫سى َوه‬ َ ‫ف َو ُمو‬
َ ‫س‬ ُ ‫ُّوب َويُو‬ َ
َ ‫سلَ ْي َمانَ َوأي‬ ُ ‫وب ُكًلًّ َهدَ ْينَا َونُو ًحا َهدَ ْينَا ِمن قَ ْب ُل َو ِمن ذ ُ ِريَّ ِت ِه دَ ُاوودَ َو‬
َ ُ‫َو َو َه ْبنَا لَهُ ِإ ْس َحقَ َويَ ْعق‬
ْ
٨٤﴿ َ‫﴾ َوكذلِكَ نَجْ ِزي ال ُمحْ ِسنِين‬ َ َ
٨٥﴿ َ‫صا ِل ِحين‬ َّ ‫اس ُك ٌّل ِمنَ ال‬ َ َ‫سى َوإِ ْلي‬ َ ‫﴾ َوزَ ك َِريَّا َويَحْ يَى َو ِعي‬
٨٦﴿ َ‫طا َو ُكًلًّ فض َّْلنَا َعلَى ْال َعالَ ِمين‬ ً ‫س َولُو‬ َ ُ‫س َع َويُون‬ َ ‫﴾ َو ِإ ْس َما ِعي َل َو ْال َي‬

Artinya : “Dan Itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi
kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu
Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui. Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub
kepadanya. kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum
itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) Yaitu Daud,
Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-
orang yang berbuat baik. Dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. semuanya Termasuk orang-orang
yang shaleh. Dan Ismail, Ilyasa’, Yunus dan Luth. masing-masing Kami lebihkan derajatnya di
atas umat (di masanya).” (QS. Al An’am : 83 – 86)

Didalam ayat-ayat itu disebutkan sebanyak 18 orang ditambah lagi tujuh orang rasul lainnya di
beberapa ayat berbeda yang kemudian oleh sebagian ulama dibuat sebuah susunan menjadi :

“Dan itulah hujjah Kami dari mereka yang berjumlah 18 sedangkan sisanya yang berjumlah
tujuh adalah Idris, Hud, Syuaib, Shaleh. Selanjutnya Dzulkifli, Adam yang kemudian ditutup
dengan orang terpilih (Muhammad saw, pen).” (al Hawi li al Fatawa, karya Imam Suyuthi hal
249)

Imam Thabrani meriwayatkan dari Abu Umamah bahwa seorang laki-laki bertanya,”Wahai
Rasulullah, apakah Adam adalah seorang nabi?” Beliau saw menjawab,”Ya.” Kemudian orang
itu bertanya,”Berapa masa antara dia dengan Nuh?” Beliau saw menjawab,”10 abad.” Lelaki itu
bertanya lagi,”Berapa masa antar Nuh dengan Ibrahim?” Beliau saw menjawab,”10 abad.”
Lelaki itu bertanya lagi,”Wahai Rasulullah berapakah jumlah para rasul?” Beliau saw
menjawab,”315.” Orang-orang yang meriwayatkan (hadits ini) adalah orang-orang yang bisa
dipercaya.

Urutan para rasul adalah Adam, Idris, Nuh, Hud, Shaleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq, Ya’qub,
Yusuf, Ayyub, Syuaib, Musa, Harun, Dzulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa’, Yunus, Zakaria,
Yahya, Isa, Muhammad saw. .. (Fatawa al Azhar juz VIII hal 101)

Sedangkan Luqman bukanlah seorang nabi, ia adalah seorang lelaki shaleh, ahli ibadah,
pengetahuan dan hikmah yang luas. Ada yang mengatakan bahwa dia adalah seorang hakim pada
zaman Daud as, demikian menurut Ibnu Katsir. (baca : Kisah Luqmanul Hakim dalam Al
Qur’an)

Wallahu A’lam -Ustadz Sigit Pranowo Lc-


Riwayat Ringkas 25 Nabi dan Rasul dalam Al-Qur’an
dan Hadits

Etimologi

Kata “nabi” berasal dari kata naba yang berarti “dari tempat yang tinggi”; karena itu orang ‘yang
di tempat tinggi’ semestinya punya penglihatan ke tempat yang jauh (prediksi masa depan) yang
disebut nubuwwah.

Nabi (bahasa Arab: ‫ )نبي‬dalam agama Islam adalah laki-laki yang diberi wahyu oleh Allah swt,
tetapi dia tidak punya kewajiban untuk menyampaikannya kepada umat tertentu atau wilayah
tertentu.

Sementara, kata “rasul” berasal dari kata risala yang berarti penyampaian. Karena itu, para rasul,
setelah lebih dulu diangkat sebagai nabi, bertugas menyampaikan wahyu dengan kewajiban atas
suatu umat atau wilayah tertentu.

Jadi, Rasul (Arab:‫ رسول‬Rasūl; Plural ‫ رسل‬Rusul) adalah seorang laki-laki yang mendapat wahyu
dari Allah dengan suatu syari’at dan ia diperintahkan untuk menyampaikannya dan
mengamalkannya. Setiap rasul pasti seorang nabi, namun tidak setiap nabi itu seorang rasul. Jadi
jumlah para nabi itu jauh lebih banyak ketimbang para rasul.

Menurut syariat Islam jumlah Nabi ada 124.000 orang, sedangkan jumlah Rasul ada 312 orang
berdasarkan hadits riwayat At-Turmudzi:

Dari Abi Zar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi,
“(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” “Lalu berapa
jumlah Rasul di antara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas (312)” [Hadits
Riwayat At-Turmuzy]

Menurut Al-Qur’an Allah swt telah mengirimkan banyak nabi kepada umat manusia.
Bagaimanapun, seorang rasul memiliki tingkatan lebih tinggi karena menjadi pimpinan ummat,
sementara nabi tidak harus menjadi pimpinan. Di antara rasul yang memiliki julukan Ulul Azmi
adalah Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad. Mereka dikatakan memiliki tingkatan tertinggi
dikalangan rasul. Dari semua rasul, Muhammad saw sebagai ‘Nabi Penutup’ yang mendapat
gelar resmi di dalam Al-Qur’an Rasulullah adalah satu-satunya yang kewajibannya meliputi
umat dan wilayah seluruh alam semesta ‘Rahmatan lil Alamin’.

Percaya kepada para Nabi dan para Rasul merupakan Rukun Iman yang keempat dalam Islam.

Perbedaan Nabi dan Rasul

Berikut ini adalah perbedaan Nabi dan Rasul:


1. Jenjang kerasulan lebih tinggi daripada jenjang kenabian.
2. Rasul diutus kepada kaum yang kafir, sedangkan nabi diutus kepada kaum yang telah beriman.
3. Syari’at para rasul berbeda antara satu dengan yang lainnya, atau dengan kata lain bahwa para
rasul diutus dengan membawa syari’at baru.
4. Rasul pertama adalah Nuh, sedangkan nabi yang pertama adalah Adam.
5. Seluruh rasul yang diutus, Allah selamatkan dari percobaan pembunuhan yang dilancarkan
oleh kaumnya. Adapun nabi, ada di antara mereka yang berhasil dibunuh oleh kaumnya.

Kriteria Nabi dan Rasul

Dikatakan bahwa nabi dan rasul memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi, di antaranya
adalah:
1. Dipilih dan diangkat oleh Allah.
2. Mendapat mandat (wahyu) dari Allah.
3. Bersifat cerdas.
4. Dari umat Bani Adam (Manusia).
5. Nabi dan Rasul adalah seorang laki-laki (bukan wanita).

Nabi dan rasul dalam Al-Qur’an

Al-Qur’an menyebut beberapa orang sebagai nabi. Nabi pertama adalah Adam as. Nabi sekaligus
rasul terakhir ialah Muhammad saw yang ditugaskan untuk menyampaikan Islam dan peraturan
yang khusus kepada manusia di zamannya sehingga hari kiamat. Isa as yang lahir dari perawan
Maryam binti Imran juga merupakan seorang nabi.

Selain ke-25 nabi sekaligus rasul, ada juga nabi lainnya seperti dalam kisah Khidir bersama
Musa yang tertulis dalam Surah Al-Kahf ayat 66-82. Terdapat juga kisah Uzayr dan Syamuil.
Juga nabi-nabi yang tertulis di Hadits dan Al-Qur’an, seperti Yusya’ bin Nun, Zulqarnain, Iys,
dan Syits.

Sedangkan orang suci yang masih menjadi perdebatan sebagai seorang Nabi atau hanya wali
adalah Luqman al-Hakim dalam Surah Luqman.

Rasul dalam Al-Qur’an dan Hadits

Dari Al-Quran dan hadits disebutkan beberapa nama nabi sekaligus rasul, di antaranya yaitu:
o Idris diutus untuk Bani Qabil di Babul, Iraq dan Memphis.
o Nuh diutus untuk Bani Rasib di wilayah Selatan Iraq.
o Hud diutus untuk ʿĀd yang tinggal di Al-Ahqaf, Yaman.
o Shaleh diutus untuk kaum Tsamūd di Semenanjung Arab.
o Ibrahim diutus untuk Bangsa Kaldeā di Kaldaniyyun Ur, Iraq.
o Luth diutus untuk negeri Sadūm dan Amūrah di Syam, Palestina.
o Isma’il diutus untuk untuk Qabilah Yaman, Mekkah.
o Ishaq diutus untuk Kanʻān di wilayah Al-Khalil, Palestina.
o Yaqub diutus untuk Kanʻān di Syam.
o Yusuf diutus untuk Hyksos dan Kanʻān di Mesir.
o Ayyub diutus untuk Bani Israel dan Bangsa Amoria (Aramin) di Horan, Syria.
o Syu’aib diutus untuk Kaum Rass, negeri Madyan dan Aykah.
o Musa dan Harun diutus untuk Bangsa Mesir Kuno dan Bani Israel di Mesir.
o Zulkifli diutus untuk Bangsa Amoria di Damaskus.
o Yunus diutus untuk bangsa Assyria di Ninawa, Iraq.
o Ilyas diutus untuk Funisia dan Bani Israel, di Ba’labak Syam.
o Ilyasa diutus untuk Bani Israel dan kaum Amoria di Panyas, Syam.
o Daud diutus untuk Bani Israel di Palestina.
o Sulaiman diutus untuk Bani Israel di Palestina.
o Zakaria diutus untuk Bani Israil di Palestina.
o Yahya diutus untuk Bani Israil di Palestina.
o Isa diutus untuk Bani Israil di Palestina.
o Muhammad seorang nabi & rasul terakhir yang diutus di Jazirah Arab untuk seluruh umat
manusia dan jin.

Sedangkan Adam dan Syits yang diutus sebelumnya hanyalah bertaraf sebagai seorang nabi saja,
bukan sebagai rasul karena mereka tidak memiliki umat atau kaum dan tidak memiliki kewajiban
untuk menyebarkan risalah yang mereka yakini. Sedangkan Khaḍr seorang nabi yang dianggap
misterius, ia tidak diketahui lebih lanjut untuk kaum apa dia diutus.

Riwayat Ringkas 25 Nabi dan Rasul

Dibawah ini akan dibahas riwayat ringkas 25 Nabi dan Rasul dalam Al-Qur’an dan Hadits yang
wajib di Imani oleh setiap Muslim, yaitu:
1. Adam AS
2. Idris AS
3. Nuh AS
4. Hud AS
5. Saleh (Shalih/Shaleh/Sholeh) AS
6. Ibrahim AS
7. Luth AS
8. Ismail AS
9. Ishak (Ishaq) AS
10. Yaqub (Yakub/Israil/Israel) AS
11. Yusuf AS
12. Syu’aib (Syuaib) AS
13. Ayyub (Ayub) AS
14. Dzulkifli (Zulkifli) AS
15. Musa AS
16. Harun AS
17. Daud (Dawud) AS
18. Sulaiman (Sulaeman) AS
19. Ilyas AS
20. Ilyasa’ AS
21. Yunus (Dzun Nun) AS
22. Zakaria (Zakariya) AS
23. Yahya AS
24. Isa AS
25. Muhammad SAW

1. ADAM as

Nama : Adam As.


Usia : 930 tahun
Periode sejarah :5872 – 4942 SM
Tempat turunnya di bumi : India, ada yang berpendapat di Jazirah Arab
Jumlah keturunannya (anak) : 40 (laki-laki dan perempuan)
Tempat wafat : India, ada yang berpendapat di Mekah
didalam Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 25 kali

2. IDRIS as

Nama : Idris bin Yarid, nama aslinya Akhnukh, nama Ibunya Asyut
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as
Usia : 345 tahun
Periode sejarah :4533 – 4188 SM
Tempat diutus (lokasi) : Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir (Memphis)
Tempat wafat : Allah mengangkatnya ke langit
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 2 kali

3. NUH as

Nama : Nuh bin Lamak


Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
Usia : 950 tahun
Periode sejarah : 3993 – 3043 SM
Tempat diutus (lokasi) : Selatan Irak
Jumlah keturunannya (anak) : 4 putra (Sam, Ham, Yafits dan Kan’an)
Tempat wafat : Mekah al-Mukarramah
Sebutan kaumnya : Kaum Nuh
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 43 kali
4. HUD (Huud) as

Nama : Hud bin Abdullah


Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ ‘Aush (‘Uks) ⇒ ‘Ad ⇒ al-Khulud
⇒ Rabah ⇒ Abdullah ⇒ Hud as
Usia : 130 tahun
Periode sejarah : 2450 – 2320 SM
Tempat diutus (lokasi) : Al-Ahqaf (lokasinya antara Yaman dan Oman)
Jumlah keturunannya (anak) : -
Tempat wafat : Bagian Timur Hadramaut (Yaman)
Sebutan kaumnya : Kaum ‘Ad
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 7 kali

5. SALEH (Shalih/Shaleh/Sholeh) as

Nama : Shalih bin Ubaid


Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ Amir ⇒ Tsamud ⇒ Hadzir ⇒
Ubaid ⇒ Masah ⇒ Asif ⇒ Ubaid ⇒ Shalih as
Usia : 70 tahun
Periode sejarah : 2150 – 2080 SM
Tempat diutus (lokasi) : Daerah al-Hijr (Mada’in Salih, antara Madinah dan Syria)
Jumlah keturunannya (anak) : -
Tempat wafat : Mekah al-Mukarramah
Sebutan kaumnya : Kaum Tsamud
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 10 kali

6. IBRAHIM as

Nama : Ibrahim bin Azar


Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as
Usia : 175 tahun
Periode sejarah :1997 – 1822 SM
Tempat diutus (lokasi) : Ur di daerah selatan Babylon (Irak)
Jumlah keturunannya (anak) :13 anak (termasuk Nabi Ismail as & Nabi Ishaq as)
Tempat wafat : Al-Khalil (Hebron, Palestina/Israel)
Sebutan kaumnya : Bangsa Kaldan
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 69 kali

7. LUTH as

Nama : Luth bin Haran


Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Haran ⇒ Luth as
Usia : 80 tahun
Periode sejarah :1950 – 1870 SM
Tempat diutus (lokasi) : Sodom dan Amurah (Laut Mati atau Danau Luth)
Jumlah keturunannya (anak) : 2 putri (Ratsiya dan Za’rita)
Tempat wafat : Desa Shafrah di Syam (Syria)
Sebutan kaumnya : Kaum Luth
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 27 kali

8. ISMAIL as

Nama : Ismail bin Ibrahim


Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ismail as
Usia : 137 tahun
Periode sejarah : 1911 – 1774 SM
Tempat diutus (lokasi) : Mekah al-Mukarramah
Jumlah keturunannya (anak) : 12 anak
Tempat wafat : Mekah al-Mukarramah
Sebutan kaumnya : Amaliq dan Kabilah Yaman
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 12 kali

9. ISHAQ (Ishak) as

Nama : Ishaq (Ishak) bin Ibrahim


Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as
Usia : 180 tahun
Periode sejarah : 1897 – 1717 SM
Tempat diutus (lokasi) : Kota al-Khalil (Hebron) di daerah Kan’an (Kana’an)
Jumlah keturunannya (anak): 2 anak (termasuk Nabi Ya’qub as/Israil)
Tempat wafat : Al-Khalil (Hebron)
Sebutan kaumnya : Bangsa Kan’an
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 17 kali

10. YA’QUB (Yakub/Israel/Israil) as

Nama : Ya’qub (Yakub/Israel) bin Ishaq (Ishak),


Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya’qub as
Usia : 147 tahun
Periode sejarah :1837 – 1690 SM
Tempat diutus (lokasi) : Syam (Syria/Siria)
Jumlah keturunannya (anak) : 12 anak laki-laki (Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Dan, Naftali,
Gad, Asyir, Isakhar, Zebulaon, Yusuf, dan Benyamin) dan 2 anak perempuan (Dina dan
Yathirah)
Tempat wafat : Al-Khalil (Hebron), Palestina
Sebutan kaumnya : Bangsa Kan’an
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 18 kali

11. YUSUF as

Nama : Yusuf bin Ya’qub (Yusuf bin Yakub)


Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya’qub as ⇒ Yusuf as
Usia : 110 tahun
Periode sejarah : 1745 – 1635 SM
Tempat diutus (lokasi) : Mesir
Jumlah keturunannya (anak) : 3 anak (2 laki-laki, 1 perempuan)
Tempat wafat : Nablus
Sebutan kaumnya : Heksos dan Bani Israil
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 58 kali

12. SYU’AIB (Syuaib) as

Nama : Syu’aib (Syuaib) bin Mikail


Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Madyan ⇒ Yasyjur ⇒ Mikail ⇒ Syu’aib as
Usia : 110 tahun
Periode sejarah :1600 – 1490 SM
Tempat diutus (lokasi) : Madyan (di pesisir Laut Merah di tenggara Gunung Sinai)
Jumlah keturunannya (anak) : 2 anak perempuan
Tempat wafat :Yordania
Sebutan kaumnya : Madyan dan Ashhabul Aikah
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 11 kali

13. AYUB (Ayyub) as

Nama : Ayub (Ayyub) bin Amush


Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ al-‘Aish ⇒ Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒
Ayub as
Usia : 120 tahun
Periode sejarah :1540 – 1420 SM
Tempat diutus (lokasi) : Dataran Hauran
Jumlah keturunannya (anak) : 26 anak
Tempat wafat : Dataran Hauran
Sebutan kaumnya : Bangsa Arami dan Amori, di daerah Syria dan Yordania
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 4 kali

14. DZULKIFLI (Zulkifli) as

Nama : Dzulkifli (Zulkifli) bin Ayub, nama aslinya Bisyr (Basyar)


Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ al-‘Aish ⇒ Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒
Ayub as ⇒ Dzulkifli as
Usia : 75 tahun
Periode sejarah : 1500 – 1425 SM
Tempat diutus (lokasi) : Damaskus dan sekitarnya
Jumlah keturunannya (anak) : -
Tempat wafat : Damaskus
Sebutan kaumnya : Bangsa Arami dan Amori (Kaum Rom), di daerah Syria dan Yordania
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 2 kali

15. MUSA as

Nama : Musa bin Imran


Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya’qub as ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒
Imran ⇒ Musa as
Ibunya bernama: Yukabad (riwayat lain menyebutkan: Yuhanaz Bilzal)
Usia : 120 tahun
Periode sejarah : 1527 – 1407 SM
Tempat diutus (lokasi) : Sinai di Mesir
Jumlah keturunannya (anak) : 2 anak ( Azir dan Jarsyun), dari istrinya yang bernama Shafura
(binti Nabi Syu’aib as)
Tempat wafat : Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang)
Sebutan kaumnya : Bani Israil dan Fir’aun (gelar raja Mesir)
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 136 kali

16. HARUN as

Nama : Harun bin Imran, istrinya bernama Ayariha


Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya’qub as ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒
Imran ⇒ Harun as
Usia : 123 tahun
Periode sejarah : 1531 – 1408 SM
Tempat diutus (lokasi) : Sinai di Mesir
Jumlah keturunannya (anak) : -
Tempat wafat : Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang)
Sebutan kaumnya : Bani Israil dan Fir’aun (gelar raja Mesir)
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 20 kali

17. DAUD (Dawud) as

Nama : Daud (Dawud, David) bin Isya


Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒
Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as
Usia : 100 tahun
Periode sejarah : 1063 – 963 SM
Tempat diutus (lokasi) : Palestina (dan Israil)
Keturunannya (anaknya) : Sulaiman (Sulaeman)
Tempat wafat : Baitul Maqdis (Yerusalem)
Sebutan kaumnya : Bani Israil
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 18 kali

18. SULAIMAN (Sulaeman) as

Nama : Sulaiman (Sulaeman, Sulayman) bin Daud (Dawud)


Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒
Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as ⇒ Sulaiman as
Usia : 66 tahun
Periode sejarah : 989 – 923 SM
Tempat diutus (lokasi) : Palestina (dan Israil)
Keturunannya (anaknya) : Rahab’an (Ruhba’am/Rehabeam)
Tempat wafat : Baitul Maqdis (Yerusalem)
Sebutan kaumnya : Bani Israil
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 21 kali

19. ILYAS as

Nama : Ilyas bin Yasin


Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya’qub as ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒
Imran ⇒ Harun as ⇒ Alzar ⇒ Fanhash ⇒ Yasin ⇒ Ilyas as
Usia : 60 tahun
Periode sejarah : 910 – 850 SM
Tempat diutus (lokasi) : Ba’labak (daerah di Lebanon)
Jumlah keturunannya (anak) : -
Tempat wafat : Diangkat Allah ke langit
Sebutan kaumnya : Bangsa Fenisia
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 4 kali

20. ILYASA’ as

Nama : Ilyasa’ bin Akhthub


Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya’qub as ⇒ Yusuf as ⇒ Ifrayim ⇒ Syutlim
⇒ Akhthub ⇒ Ilyasa’ as
Usia : 90 tahun
Periode sejarah : 885 – 795 SM
Tempat diutus (lokasi) : Jaubar, Damaskus
Jumlah keturunannya (anak) : -
Tempat wafat : Palestina
Sebutan kaumnya : Bangsa Arami dan Bani Israil
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 2 kali

21. YUNUS (Yunan/ Dzan nun) as

Nama : Yunus (Yunan) bin Matta binti Abumatta, Matta adalah nama Ibunya (catatan : Tidak
ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya, kecuali Yunus dan Isa)
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya’qub as ⇒ Yusuf as ⇒ Bunyamin ⇒
Abumatta ⇒ Matta ⇒ Yunus as
Usia : 70 tahun
Periode sejarah : 820 – 750 SM
Tempat diutus (lokasi) : Ninawa, Irak
Jumlah keturunannya (anak) : -
Tempat wafat : Ninawa, Irak
Sebutan kaumnya : Bangsa Asyiria, di utara Irak
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 5 kali

22. ZAKARIA (Zakariya) as

Nama : Zakaria (Zakariya) bin Dan


Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒
Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as ⇒ Sulaiman as ⇒
Rahab’am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal’athah ⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah
⇒ Muslim ⇒ Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakaria as
Usia :122 tahun
Periode sejarah : 91 SM – 31 M
Tempat diutus (lokasi) : Palestina
Jumlah keturunannya (anaknya) : 1 anak
Tempat wafat :Halab (Aleppo)
Sebutan kaumnya : Bani Israil
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 12 kali

23. YAHYA as

Nama : Yahya bin Zakaria


Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒
Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as ⇒ Sulaiman as ⇒
Rahab’am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal’athah ⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah
⇒ Muslim ⇒ Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakaria as ⇒
Yahya as
Usia : 32 tahun
Periode sejarah : 1 SM – 31 M
Tempat diutus (lokasi) : Palestina
Jumlah keturunannya (anaknya) : -
Tempat wafat : Damaskus
Sebutan kaumnya : Bani Israil
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 5 kali

24. ISA as

Nama : Isa bin Maryam binti Imran, Maryam adalah nama Ibunya (catatan : Tidak ada dari para
nabi yang dinasabkan ke Ibunya, kecuali Isa dan Yunus)
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒
Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as ⇒ Sulaiman as ⇒
Rahab’am ⇒ Radim ⇒ Yahusafat ⇒ Barid ⇒ Nausa ⇒ Nawas ⇒ Amsaya ⇒ Izazaya ⇒ Au’am
⇒ Ahrif ⇒ Hizkil ⇒ Misyam ⇒ Amur ⇒ Sahim ⇒ Imran ⇒ Maryam ⇒ Isa as
Usia : 33 tahun
Periode sejarah : 1 SM – 32 M
Tempat diutus (lokasi) : Palestina
Jumlah keturunannya (anaknya) : -
Tempat wafat : Diangkat oleh Allah ke langit
Sebutan kaumnya : Bani Israil
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : di dalam Al-Qur’an nama Isa disebutkan sebanyak
21 kali, sebutan al-Masih sebanyak 11 kali, dan sebutan Ibnu (Putra) Maryam sebanyak 23 kali

25. MUHAMMAD saw


Nama : Muhammad bin Abdullah
Garis Keturunan Ayah : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ismail as ⇒ Nabit ⇒ Yasyjub ⇒ Ya’rub ⇒ Tairah ⇒
Nahur ⇒ Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒ Mudrikah ⇒
Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒ Malik ⇒ Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒ Ka’ab ⇒
Murrah ⇒ Kilab ⇒ Qushay ⇒ Zuhrah ⇒ Abdu Manaf ⇒ Hasyim ⇒ Abdul Muthalib ⇒
Abdullah ⇒ Muhammad saw
Garis Keturunan Ibu : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ismail as ⇒ Nabit ⇒ Yasyjub ⇒ Ya’rub ⇒ Tairah ⇒
Nahur ⇒ Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒ Mudrikah ⇒
Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒ Malik ⇒ Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒ Ka’ab ⇒
Murrah ⇒ Kilab ⇒ Qushay ⇒ Zuhrah ⇒ Abdu Manaf ⇒ Wahab ⇒ Aminah ⇒ Muhammad saw
Usia : 62 tahun
Periode sejarah : 570 – 632 M
Tempat diutus (lokasi) : Mekah al-Mukarramah
Jumlah keturunannya (anak) : 7 anak (3 laki-laki (Qasim, Abdullah & Ibrahim) dan 4 perempuan
(Zainab, Ruqayyah, Ummi Kultsum & Fatimah az Zahrah)
Tempat wafat : Madinah an-Nabawiyah
Sebutan kaumnya : Bangsa Arab
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 25 kali secara jelas

Catatan:

^ Dari Abi Zar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi,
“(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” “Lalu berapa
jumlah Rasul di antara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas (312)” Hadits riwayat
At-Turmuzy.

^ “Aku diutus kepada seluruh makhluk.” Ibnu Abdil Barr rahimahullahu berkata: Mereka tdk
berbeda pendapat bahwa Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus kepada jin dan
manusia sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. (Hadits riwayat Muslim). Ini
termasuk keistimewaan beliau dibandingkan para nabi yakni dgn diutus beliau kepada seluruh jin
dan manusia.

^ Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Aku diutus
kepada yg merah dan yg hitam.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim). Mujahid bin Jabr
menafsirkan hadits ini dgn makna jin dan manusia.

^ Al-Hafizh Ibnu Katsir menyatakan dalam Tafsirnya (3/47), “Tidak ada perbedaan (di kalangan
ulama) bahwasanya para rasul lebih utama daripada seluruh nabi dan bahwa ulul ‘azmi
merupakan yang paling utama di antara mereka (para rasul)”.
^ “Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-tiap
seorang rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya”. (QS. Al-Mu`minun : 44)

^ “Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang”. (QS. Al-
Ma`idah : 48)

^ “Maka orang-orang mendatangi Adam dan berkata: Wahai Adam, tidakkah engkau tahu
(bagaimana keadaan manusia). Allah telah menciptakanmu dengan TanganNya, dan Allah
(memerintahkan) Malaikat bersujud kepadamu dan Allah mengajarkan kepadamu nama-nama
segala sesuatu. Berilah syafaat kami kepada Rabb kami sehingga kami bisa mendapatkan
keleluasaan dari tempat kami ini. Adam berkata: aku tidak berhak demikian, kemudian Adam
menceritakan kesalahan yang menimpanya. (Adam berkata): akan tetapi datanglah kepada Nuh,
karena ia adalah Rasul pertama yang Allah utus kepada penduduk bumi. Maka orang-orang
kemudian mendatangi Nuh….”(H.R alBukhari dan Muslim dari Anas bin Malik).

^ Allah berfirman: “Mengapa kalian dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kalian orang-
orang yang beriman?”. (QS. Al-Baqarah : 91)

^ “Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-
laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang
yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.” (Al anbiyya’ 21:7)

^ “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan
sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki)
telah menafkahkan sebagian dari harta mereka…” (An Nisaa’ 4:34)

Referensi

* Sami bin Abdullah bin Ahmad al-Maghluts, Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul, Mendalami
Nilai-nilai Kehidupan yang Dijalani Para Utusan Allah, Obeikan Riyadh, Almahira Jakarta,
2008.
* Dr. Syauqi Abu Khalil, Atlas Al-Quran, Membuktikan Kebenaran Fakta Sejarah yang
Disampaikan Al-Qur’an secara Akurat disertai Peta dan Foto, Dar al-Fikr Damaskus, Almahira
Jakarta, 2008.
* Ibnu Katsir, Qishashul Anbiyaa’, hlm 24.
* Ibnu Asakir, Mukhtashar Taarikh Damasyaqa, IV/224.
* ats-Tsa’labi, Qishashul Anbiyaa’ (al-Araa’is), hlm 36.
* Tim DISBINTALAD (Drs. A. Nazri Adlany, Drs. Hanafi Tamam, Drs. A. Faruq Nasution),
Al-Quran Terjemah Indonesia, Penerbit PT. Sari Agung, Jakarta, 2004
* Departemen Agama RI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Quran, Syaamil Al-
Quran Terjemah Per-Kata, Syaamil International, 2007.
* alquran.bahagia.us, keislaman.com, dunia-islam.com, Al-Quran web, id.wikipedia.org, PT.
Gilland Ganesha, 2008.
* Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Mutiara Hadist Shahih Bukhari Muslim, PT. Bina Ilmu, 1979.
* Al-Hafizh Zaki Al-Din ‘Abd Al-‘Azhum Al Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, Al-Maktab
Al-Islami, Beirut, dan PT. Mizan Pustaka, Bandung, 2008.
* M. Nashiruddin Al-Albani, Ringkasan Shahih Bukhari, Maktabah al-Ma’arif, Riyadh, dan
Gema Insani, Jakarta, 2008.
* Al-Bayan, Shahih Bukhari Muslim, Jabal, Bandung, 2008.
* Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah
al-Ma’arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 1999.

Anda mungkin juga menyukai