Disusun Oleh :
Kelompok II
PENDAHULUAN
Pengendalian merupakan suatu proses dasar untuk mendapatkan sesuatu yang identik dan
apa saja yang akan dikendalikan. Pengendalian membantu mengidentifikasikan
problema-problema manajemen. Usaha-usaha untuk mengidentifikasikan problema-
problema merupakan tantangan bagi para manajer. Seorang manajer/pemimpin akan
menyadari suatu problema apabila terjadi penyimpangan dari sasaran yang ingin dicapai.
Salah satu fungsi daripada manajemen adalah pengendalian.
Menurut Earl P. Strong, “Controlling is the process of regulating the various factor in an
enterprise according to the requirement of its plans.” Pengendalian adalah proses
pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan
ketetapan-ketetapan dalam rencana.
Sistem pengendalian manajemen adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa sub
sistem yang saling berkaitan, yaitu: pemrograman, penganggaran, akuntansi, pelaporan,
dan pertanggungjawaban untuk membantu manajemen mempengaruhi orang lain dalam
sebuah perusahaan, agar mau mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu secara
efektif dan efisien." (Suadi, 1999:8-9).
Menurut Anthony dan Reece ( 1989:824 ) sistem pengendalian manajemen adalah
Influence members of the organization to implement the organization. yang kurang lebih
memiliki arti bahwa sistem pengendalian manajemen memiliki fungsi pengendalian
terhadap aktivitas-aktivitas dalam suatu organisasi yang diupayakan agar sesuai dengan
strategi badan usaha untuk mencapai tujuannya.
b. Keselarasan Tujuan
f. Perumusan Strategi
g. Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian tugas merupakan transaction-
oriented-yaitu, melibatkan kinerja tugas individual menurut aturan yang dibuat dalam
proses pengendalian manajemen. Pengendalian tugas selalu terdiri dari pengawasan agar
aturan-aturan ini diikuti; sebuah fungsi yang dalam beberapa kasus tidak selalu mem-
butuhkan kehadiran sentuhan manusia. Perangkat mesin yang terkendali secara
berurutan, komputer pengendali proses, dan robot merupakan perangkat pengendali tugas
yang bersifat mekanis. Fungsi mereka, yang melibatkan manusia hanya jika bukti
belakangan ini tidak mahal atau lebih dapat diandalkan; hal ini hanya terjadi jika
peristiwayang tidak biasa begitu seringnya sehingga pemrograman sebuah komputer
dengan aturantersebut yang digunakan untuk mengatasi peristiwa ini tidak dapat
bermanfaat. Banyak kegiatan pengendalian tugas yang bersifat scientific; sehingga,
keputusan optimalatau tindakan yang tepat perlu diambil untuk membawa kembali
kondisi di luar kendali kepadakeadaan yang diinginkan, yang diprediksi-kan berada
dalam batasan yang dapat diterima.Sebagai contoh, aturan jumlah pesanan yang
ekonomis menjelaskan jumlah dan waktu pesanan pembelian. Pengendalian tugas adalah
fokus dari ilmu manajemen dan teknik riset operasi.Sebagian besar informasi dalam
sebuah organisasi merupakan informasi pengendaliantugas: jumlah pesanan item oleh
pelanggan, berat material, dan jumlah unit komponen yangdigunakan dalam manufaktur
produk, jumlah jam kerja karyawan, dan jumlah kas yangdikeluarkan. Banyak kegiatan
sentral organisasi--termasuk pengadaan barang, penjadwalan, masukan pesanan, logistik,
pengen-dalian mutu, dan manajemen kas--merupakan sistem pengendalian tugas.
Beberapa di antaranya, yang bersifat mekanis, dapat menjadi sangat rumit.
2.4 Proses Pengendalian Manajemen
Proses pengendalian manajemen melibatkan interaksi informal antara seseorang manajer
dan manajer lain atau antara seseorang dan bawahannya. Komunikasi informal dilakukan
melalui surat memo, rapat, percakapan, dan bahkan ekspresi wajah. Pada saat ini, istilah
manajemen dengan berjalan keliling (management by walking around) dimunculkan
untuk memberitahukan pentingnya informasi tersebut. Interaksi informal menjadi bagian
dari suatu system perencanaan dan pengendalian formal. Sistem yang seperti itu terdiri
dari atas aktivitas sebagai berikut :
a. Perencanaan strategi.
Perencanaan strategi adalah proses pembuatan keputusan mengenai program-
program utama yang akan dilaksanakan oleh organisasi untuk mengimplementasikan
strategi-strategi dan penaksiran jumlah sumber-sumber yang akan digunakan untuk
setiap program. Keluaran perencanaan strategi disebut rencana strategi atau rencana
jangka panjang. Informasi mengenai program mencakup jangka waktu beberapa
tahun misalnya tiga sampai lima tahun. Dalam organisasi yang berorientasi laba,
programnya berupa setiap produk utama atau lini produknya. Dalam organisasi
nirlaba, programnya berupa tipe-tipe jasa utamanya. Selain itu, suatu organisasi dapat
memiliki program riset dan pengembangan, program pendidikan dan pelatihan.
Perencanaan strategi merupakan tahap awal dalam daur pengendalian manajemen.
b. Penyusunan anggaran.
Penyusunan anggaran adalah proses pembuatan keputusan mengenai peran para
manajer pusat pertanggungjawaban dalam melaksanakan program atau bagian
program. Anggaran adalah rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam
ukuran-ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan moneter, mengenai perolehan dan
penggunaan sumber –sumber organisasi beserta pusat-pusat pertanggungjawaban
untuk jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Pembahasan mengenai penyusunan
anggaran mencakup : definisi anggaran, anggaran disbanding ramalan, fungsi
anggaran, keunggulan dan kelemahan anggaran, jenis-jenis anggaran, organisasi
anggaran, hubungan anggaran dengan pusat pertanggungjawaban, aspek perilaku
manusia dalam anggaran, dan penyusunan anggaran induk.
Pada kasus ini kelompok kita mengambil contoh kasus dari Gojek. Banyaknya Order Fiktif/
pemesanan palsu berdampak merugikan perusahaan karena memberikan bonus terhadap driver
jika driver dapat menyelesaikan order atau lebih dari ketentuan ini. Sehingga banyak driver
melakukan pemesanan palsu untuk mendapatkan keuntungan yang lebih.
Menurut Gojek, perusahaan aplikasi yang mengusung konsep ojek online mengatakan
telah memberhentikan lebih dari 7.000 pengemudi (driver) dalam beberapa waktu terakhir.
CEO Go-Jek Nadiem Makarim menuturkan pemecatan langsung tersebut terjadi lantaran
terjadinya order fiktif yang dilakukan oleh driver-driver tak bertanggung jawab. "Setelah
melakukan penelurusan, kami menemukan lebih dari 7.000 Driver se-Nusantara terlibat dalam
kasus order fiktif.
Mereka ini tidak mengambil penumpang, tetapi menerima pendatapan jutaan rupiah
setiap bulan," kicau Nadiem seperti dikutip dalam akun twitter resmi Go-Jek (@gojekindonesia),
Selasa (1/12/2015). Dia menuturkan keputusan tersebut diambil setelah pihak manajemen
berkonsultasi dan mendengar aspirasi dari driver. Bukan itu saja, lulusan Harvard tersebut juga
telah memberikan peringatan berkali-kali bahwa semua pihak yang curang akan ditindak.
"Kami sudah amati gerak-gerik driver dalam waktu lama. Kami pastikan semua driver
yang terkena suspend memang melakukan order fiktif," paparnya. Nadiem mengaku proses
pemecatan driver pelaku order fiktif memang berat bagi manajemen. "Meski begitu, hal tegas
harus dilakukan demi menjaga dan meningkatkan kesejahteraan para diver," pungkasnya.
PEMBAHASAN
Berdasarkan kasus diatas beberapa solusi yang dapat dilakukan oleh Go jek dari diskusi
yang kami lakukan adalah :
Semua dilakukan dengan bertujuan untuk system yang lebih baru serta peraturan yang
lebih ketat. Sehinggga para driver tidak melakukan kecurangan yang mengakibatkan
kerugian yang di alami oleh pihak Mitra Gojek. Apabila tujuan ini tercapai dengan baik,
pihak Mitra Gojek pun akan memberikan kesehjateraan untuk para driver dan customer
Jika kita menarik dari sudut pandang lain, yaitu sudut pandang hukum pidana, maka
tindakan order fiktif dapat digolongkan sebagai penipuan yang terdapat dalam Pasal 378
KUHP.
Pasal 378 KUHP berbunyi, “Barangsiapa dengan maksud hendak menguntungkan diri
sendiri atau orang lain dengan melawan hak, baik dengan memakai nama palsu
atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat, maupun dengan karangan
perkataan-perkataan bohong, membujuk orang supaya memberikan sesuatu barang,
membuat utang atau menghapuskan piutang, dihukum karena penipuan, dengan
hukuman penjara selama-lamanya empat tahun.”
Driver adalah subjek hukum yang dapat bertanggungjawab penuh, sehingga telah
memenuhi unsur “Barangsiapa”.
Unsur “dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan
melawan hak”, dalam KUHP R.Soesilo dijelaskan sebagai menguntungkan diri sendiri
dengan tidak berhak.Tindakan order fiktif membuat driver memperoleh bonus lebih
banyak dan bukan merupakan haknya.
Unsur selanjutnya yang terpenuhi yaitu “dengan memakai nama palsu atau keadaan
palsu”. Driver bertindak seolah-olah sebagai pelanggan, membuat identitas palsu serta
memanipulasi keadaan seolah-olah mengantarkan pelanggan.
Oleh karena itu driver yang melakukan tindakan order fiktif dapat dijerat dengan pasal
penipuan serta terancama hukuman penjara maksimal selama 4 tahun. Serta dikenakan
Blacklist Oleh Gojek ( tidak dapat melamar menjadi driver )
BAB V
KESIMPULAN
Sistem pengendalian manajemen adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa sub sistem
yang saling berkaitan, yaitu: pemrograman, penganggaran, akuntansi, pelaporan, dan
pertanggungjawaban untuk membantu manajemen mempengaruhi orang lain dalam sebuah
perusahaan, agar mau mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu secara efektif dan
efisien." (Suadi, 1999:8-9).
Disemua perusahaan sangatlah penting untuk memiliki aspek aspek Pengendalian
Manajemen. Serta dilakukannya proses Pengendalian Manajemen. Dengan hal tersebut
perusahaan dapat mengevaluasi kinerja, keuangan, sumber daya, dan masih banyak aspek
lainnya. Contohnya seperti Ojek Online yang di Era modern ini sangatlah penting.
Merambahnya bisnis ojek berbasis online Go-Jek yang sangat menjanjikan membuat
ribuan orang akhirnya memutuskan untuk beralih profesi atau hanya melakukannya sebagai
pekerjaan sampingan sebagai pengendara ojek untuk mendapatkan pendapatan. Semakin
maraknya pengendara ojek online tentunya juga membuat persaingan antar pengendara jasa ojek
online itu sendiri. Alhasil tak sedikit di antara mereka yang melakukan kecurangan demi
mendapatkan penumpang dengan membuat orderan palsu atau melakukan order fiktif.
Setiap perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan antar seperti halnya Go jek,
OK jek dan sebagainya perlu melakukan sistem pengendalian manajemen dan sistem
pengendalian internal sejak dini agar kecenderungan kecurangan dapat dicegah dan
diminimalisir.
Untuk mengatasi akan adanya kasus fraud yang dilakukan oleh para pegawai maupun driver Go
jek perusahaan maka perlu adanaya penegndalian internal yang baik dengan menerapkan sistem
verifikasi independen internal yang dilakukan secara berkala oleh pihak komite auditor internal.
Pengendalian yang dilakukan harus meliputi :
1. Sistem kerja perusahaan dengan peraturan undang-undang yang ada
2. Sistem informasi yang digunakan oleh perusahaan
3. Sistem pengajian dan pemberian bonus
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/p6l0uog/Keselarasan-Tujuan-Keselarasan-tujuan-
memungkinkan-menggunakan-tujuan-seorang/
https://www.academia.edu/34706824/MAKALAH_SISTEM_PENGENDALIAN_MANAJEMEN
https://www.academia.edu/11388806/FUNGSI_PENGENDALIAN_DALAM_MANAJEMEN_by_Nov
riadi_and_Yose_Wiranaga_Kelompok_1
https://ekonomi.bisnis.com/read/20151202/12/497716/7000-driver-gojek-dipecat-karena-
kasus-order-fiktif
http://www.sindikat.co.id/blog/order-fiktif-gojek-pelanggaran-perjanjian-kerja-pmh-penipuan