Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PROSEDUR PENGENDALIAN MANAJEMEN

Disusun Oleh :

Kelompok II

1. Erika Suci Ristiana (31401800286)


2. Amanullah Ash Shiddieqy HN (31401800281)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengendalian merupakan suatu proses dasar untuk mendapatkan sesuatu yang identik dan
apa saja yang akan dikendalikan. Pengendalian membantu mengidentifikasikan
problema-problema manajemen. Usaha-usaha untuk mengidentifikasikan problema-
problema merupakan tantangan bagi para manajer. Seorang manajer/pemimpin akan
menyadari suatu problema apabila terjadi penyimpangan dari sasaran yang ingin dicapai.
Salah satu fungsi daripada manajemen adalah pengendalian.

Dalam organisasi memiliki lingkup-lingkup pengendalian manajemen. Pengendalian


yang baik membantu memperlancar hubungan antar manusia dan pengendalian
membantu mengidentifikasikan masalah-masalah manajemen. Usaha-usaha untuk
mgengidentifikasikan masalah-masalah merupakan tantangan bagi para manajer. Seorang
manajer akan menyadari suatu masalah apabila terjadi penyimpangan dari sasaran yang
ingin dicapai. Seringkali terjadi bahwa ada lebih dari satu penyimpangan yang
berhubungan dengan suatu masalah dan menjadi tugas manajer yang bersangkutan untuk
membatasi penyimpangan tersebut dan menentukan relevansi masing-masing.

Suatu organisasi yang menjalankan sejumlah aktivitas memulai kegiatannya dengan


melakukan proses perencanaan. Perencanaan dilakukan melalui aktivitas yang melibatkan
individu-individu. Aktivitas inidividu ini diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi.
Yang sering dilakukan adalah adanya kesadaran individu sebagai makhluk juga
mempunyai keinginan-keinginan atau tujuan pibadi. Tujuan pribadi seseorang bisa selaras
dengan tujuan organisasi, bisa juga tidak selaras. Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan
tujuan organisasi atau tujuan individu tidak tercapai. Untuk itu diperlukan suatu
pengendali kerja sehingga tujuan individu bisa selaras dengan tujuan organisasi. Serta
penerapan strategi yang ditentukan manajemen menjadi pertimbangan adanya
pengendalian manajemen. Salah satu alat untuk mencapai hal tersebut adalah adanya
sistem pengendalian manajemen yang baik. Maka dalam makalah ini kami akan
membahas mengenai proses pengendalian manajemen.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apakah pengertian pengendalian manejemen ?
b. Apakah elemen-elemen sistem pengendalian ?
c. Apakah aspek pengendalian manajemen ?
d. Bagaimana proses pengendalian manajemen ?

1.3. Tujuan Penulisan


a. Dapat menjelaskan tentang pengertian pengendalian manajemen.
b. Dapat mengetahui elemen-elemen apa saja yang terdapat dalam system pengendalian.
c. Dapat mengetahui aspek di dalam pengendalian manajemen.
d. Dapat memahami proses pengendalian manajemen.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Definisi Pengendalian Manajemen

Menurut Earl P. Strong, “Controlling is the process of regulating the various factor in an
enterprise according to the requirement of its plans.” Pengendalian adalah proses
pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan
ketetapan-ketetapan dalam rencana.

Menurut Mulyadi (2007:89) Pengendalian merupakan usaha untuk mencapai tujuan


tertentu melalui perilaku yg diharapkan.

Selanjutnya Hasibuan (2008:39) mendefinisikan pengendalian merupakan suatu proses


penjaminan di mana perusahaan dan orang - orang yg berada dalam perusahaan tersebut
bisa mencapai tujuan yg sudah ditetapkan.

Berdasarkan uraian di atas bisa di tarik kesimpulan bahwa pengendalian merupakan


pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi yg dilakukan oleh atasan atau pimpinan dalam
organisasi thd komponen organisasi dan sumber-sumber yg ada untuk mencapai tujuan yg
sudah ditetapkan sebelumya, secara terus menerus dan berkesinambungan agar semua
bisa berfungsi secara maksimal sehingga tujuan organisasi bisa tercapai secara efektif dan
efisien.

Sistem pengendalian manajemen adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa sub
sistem yang saling berkaitan, yaitu: pemrograman, penganggaran, akuntansi, pelaporan,
dan pertanggungjawaban untuk membantu manajemen mempengaruhi orang lain dalam
sebuah perusahaan, agar mau mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu secara
efektif dan efisien." (Suadi, 1999:8-9).
Menurut Anthony dan Reece ( 1989:824 ) sistem pengendalian manajemen adalah
Influence members of the organization to implement the organization. yang kurang lebih
memiliki arti bahwa sistem pengendalian manajemen memiliki fungsi pengendalian
terhadap aktivitas-aktivitas dalam suatu organisasi yang diupayakan agar sesuai dengan
strategi badan usaha untuk mencapai tujuannya.

Alasan melakukan pengendalian/ pengawasan adalah :

a. Kemungkinan adanya pelanggaran dalam pelaksanaan perencanaan.


b. Kemungkinan terjadinya kesalahfahaman pihak perencana dan pelaksana.
c. Kemungkinan kurangnya penjabaran pekerjaan.4. Kemungkinan bawahan kurang
menguasai pekerjaan

Fungsi pengendalian manejemen berperan untuk mendeteksi deviasi atau kelemahan


yang perbaikan terhadapnya menjadi umpan balik dari suatu kegiatan yang dimulai dari
tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan. Hal-hal yang dicakup dalam fungsi
pengawasan adalah menciptakan standar atau kriteria, membandingkan hasil monitoring
dengan standar, melakukan perbaikan atas deviasi atau penyimpangan, merevisi dan
menyesuaikan metode pengendalian sebagai respon atas hasil pengendalian dan
perubahan kondisi, serta mengkomunikasikan dan penyesuaian tersebut ke seluruh proses
manajemen.
Tujuan Pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya suatu sistem yang digunakan oleh
manajemen untuk membangun masa depan organisasi. untuk membangun masa depan
organisasi, perlu ditentukan lebih dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha.
Jabawan atas pertanyaan tersebut merupakan misi organisasi dengan demikian misi
organisasi merupakan the chosen track untuk membawa organisasi mewujudkan masa
depannya. Diharapkan dengan dilaksanakannnya struktur sistem manajemen akan tercipta
visi dan misi organisasi perusahaan kemudian mengimplementasikannya.

2.2 Elemen-elemen Sistem Pengendalian :


a. Pelacak (detector ) atau sensor : suatu perangkat yang mengukur apa yang
sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
b. Penilai (assessor ) : suatu perangkat yang menentukan signifikan dari peristiwa
actual dengan cara membandingkan dengan beberapa standar atau ekspektasi dari
apa yang seharusnya terjadi.
c. Effector : suatu perangkat (yang sering disebut ”umpan balik”) yang mengubah
perilaku jika assessor mengindikasikan kebutuhanuntuk melakukan hal tersebut.
d. Jaringan komunikasi : sesuatu yang memberitahukan kepada manajer dan bagaimana
hal tersebut dibandingkan dengan keadaan yang diharapkan.

2.3 Aspek pengendalian manajemen

Pengendalian Manajemen merupakan proses dengan mana para manajer mempengaruhi


anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi.
Beberapa aspek dari proses ini dijelaskan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pengendalian Manajemen


Pengendalian Manajemen terdiri atas berbagai kegiatan, meliputi :
 Merencanakan (planning) apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi
 Mengoordinasikan (coordinating) aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian
organisasi
 Mengomunikasikan (informing) informasi.
 Mengevaluasi (Evaluating) informasi.
 Memutuskan (Deciding) tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada.
 Mempengaruhi (Influencing) orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.

Pengendalian manajemen tidak memerlukan tindakan yang berhubungan dengan


perencanaan yang ditentukan sebelumnya, seperti anggaran belanja (budget).
Perencanaanseperti itu didasarkan pada keadaan yang dipercaya ada pada saat
diformulasikan. Jika keadaanini telah berubah pada saat penerapan, tindakan yang
diarahkan dalam perencanaan mungkintidak akan dilaksanakan lebih lama lagi.
Pengendalian manajemen ikut serta mengantisipasikeadaan masa depan untuk
memastikan tujuan organisasi dapat dicapai. Jika seorahg manajermenemukan
pendekatan yang lebih baik -yang kemungkinan lebih baik dari rencana yangditetapkan
sebelumnya untuk mencapai tujuan organisasi- sistem pengendalian
manajemenseharusnya tidak merintangi penerapannya. Dengan kala lain, menyesuaikan
diri dengananggaran tidaklah terlalu baik, dan tidak menyesuaikan diri dari anggaran
tidaklah buruk.

b. Keselarasan Tujuan

Keselarasan tujuan memungkinkan menggunakan tujuan seorang anggota untukmencapai


tujuan organisasi asalkan tujuan anggota tersebut konsisten dengan tujuanorganisasi
tersebut. Masalah pengendalian utama adalah bagaimana mempengaruhimereka untuk
bertindak demi pencapaian tujuan pribadi mereka dengan cara sedemikianrupa sehingga
sekaligus juga membantu pencapaian tujuan organisasi. Keselarasantujuan (goal
congruence) berarti, sejauh hal tersebut dimungkinkan, tujuan seoranganggota itu
sendiri. Sistem pengendalian manajemen seharusnya dirancang dandioperasikan dengan
prinsip keselarsan tujuan dalam pikirian setiap pribadi.

c. Perangkat Penerapan Strategi

Sistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk menjalankan


organisasikearah tujuan strategisnya. Dengan demikian, pengendalian
manajemen terutama memfokuskan pada pelaksanaan strategi. Pengendalian
manajemen merupakan satu-satunya perangkat manajer yang digunakan dalam
mengimplementasikan strategi yang diinginkan Strategi juga diimplementasikan
melalui struktur organisasi, ,manajemen sumber daya manusia (SDM), dan budayanya.
Struktur organisasi menetapkan peranan, hubungan pelaporan, dan pembagian tanggung
jawab yang membentuk pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Budaya
mengacu pada sekelompok, sikap, dan norma umumyang secara eksplisit maupun
implisit mengarahkatindakan manajerial.

d. Tekanan Finansial dan non finansial

Sistem pengendalian manajemen meliputi ukuran kinerja finansial dan


nonfinansial.Dimensi finansial memfokuskan pada “hasil- hasil” moneter-laba bersih,
pengembalian atas modal dan seterusnya. Tetapi sebenarnya seluruh subunit organisasi
memiliki tujuannonfinansial-mutu produk, pangsa pasar, kepuasan pelanggan,
pengantaran tepat waktudan semangat kerja karyawan.

e. Bantuan dalam mengembangkan strategi baru

Peranan utama pengendalian manajemen adalah untuk memastikan pelaksanaan strategi


yang telah dipilih. Pengendalian interaktif mengundang perhatian manajemen pada
pengembangan, baik negatif (misalnya kehilangan pangsa pasar, dan keluhan
pelanggan)maupun positif (misalnya pembukaan pasar baru sebagai akibat dari
penghapusanperaturan pemerintahan) yang menunjukkan perlu adanya inisiatif strategis
yang baru. Pengendalian interaktif merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem
pengendalian manajemen.

f. Perumusan Strategi

Formulasi strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan strategi


untukmencapai tujuan-tujuan ini. Dalam buku ini, kita menggunakan istilah tujuan untuk
menggambarkan tujuan keseluruhan dari sebuah organisasi, dan istilah sasaran untuk
menggambarkan langkah-langkah khusus untuk mencapai tujuan dalam kerangka waktu
yangdiberikan.Bagi beberapa perusahaan, mencapai tingkat ROI (return on investment)
memuaskanmerupakan tujuan yang penting; bagi perusahaan lainnya, memperluas
pangsa pasar merupakanhal yang sama pentingnya. Organisasi nirlaba juga memiliki
tujuan; yang secara umum, merekamencoba memberikan pelayanan semaksimum
mungkin dengan dana yang tersedia. Dalam proses formulasi strategi, tujuan organisasi
biasanya diambil dari yang sudah ada, meskipunsesekali waktu pemikiran strategis dapat
memfokuskan pada tujuan mereka sendiri.Strategi merupakan perencanaan yang besar,
perencanaan yang penting. Merekamenetapkan secara umum ke arah mana organisasi
bergerak yang diinginkan manajemen senior.Sebuah keputusan dari pabrik mobil untuk
memproduksi dan menjual mobil listrik akan menjadisuatu keputusan strategis
.Kebutuhan untuk memformulasikan strategi biasanya timbul dalam merespons
ancamanyang diterima (misalnya, serangan dari pesaing, pergeseran cita rasa konsumen,
peraturan pemerintah yang baru) atau adanya kesempatan (misalnya, inovasi teknologi,
persepsi yang barudari perilaku pelanggan, atau pengembangan aplikasi baru dari produk
yang sudah ada).

g. Pengendalian Tugas

Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian tugas merupakan transaction-
oriented-yaitu, melibatkan kinerja tugas individual menurut aturan yang dibuat dalam
proses pengendalian manajemen. Pengendalian tugas selalu terdiri dari pengawasan agar
aturan-aturan ini diikuti; sebuah fungsi yang dalam beberapa kasus tidak selalu mem-
butuhkan kehadiran sentuhan manusia. Perangkat mesin yang terkendali secara
berurutan, komputer pengendali proses, dan robot merupakan perangkat pengendali tugas
yang bersifat mekanis. Fungsi mereka, yang melibatkan manusia hanya jika bukti
belakangan ini tidak mahal atau lebih dapat diandalkan; hal ini hanya terjadi jika
peristiwayang tidak biasa begitu seringnya sehingga pemrograman sebuah komputer
dengan aturantersebut yang digunakan untuk mengatasi peristiwa ini tidak dapat
bermanfaat. Banyak kegiatan pengendalian tugas yang bersifat scientific; sehingga,
keputusan optimalatau tindakan yang tepat perlu diambil untuk membawa kembali
kondisi di luar kendali kepadakeadaan yang diinginkan, yang diprediksi-kan berada
dalam batasan yang dapat diterima.Sebagai contoh, aturan jumlah pesanan yang
ekonomis menjelaskan jumlah dan waktu pesanan pembelian. Pengendalian tugas adalah
fokus dari ilmu manajemen dan teknik riset operasi.Sebagian besar informasi dalam
sebuah organisasi merupakan informasi pengendaliantugas: jumlah pesanan item oleh
pelanggan, berat material, dan jumlah unit komponen yangdigunakan dalam manufaktur
produk, jumlah jam kerja karyawan, dan jumlah kas yangdikeluarkan. Banyak kegiatan
sentral organisasi--termasuk pengadaan barang, penjadwalan, masukan pesanan, logistik,
pengen-dalian mutu, dan manajemen kas--merupakan sistem pengendalian tugas.
Beberapa di antaranya, yang bersifat mekanis, dapat menjadi sangat rumit.
2.4 Proses Pengendalian Manajemen
Proses pengendalian manajemen melibatkan interaksi informal antara seseorang manajer
dan manajer lain atau antara seseorang dan bawahannya. Komunikasi informal dilakukan
melalui surat memo, rapat, percakapan, dan bahkan ekspresi wajah. Pada saat ini, istilah
manajemen dengan berjalan keliling (management by walking around) dimunculkan
untuk memberitahukan pentingnya informasi tersebut. Interaksi informal menjadi bagian
dari suatu system perencanaan dan pengendalian formal. Sistem yang seperti itu terdiri
dari atas aktivitas sebagai berikut :

a. Perencanaan strategi.
Perencanaan strategi adalah proses pembuatan keputusan mengenai program-
program utama yang akan dilaksanakan oleh organisasi untuk mengimplementasikan
strategi-strategi dan penaksiran jumlah sumber-sumber yang akan digunakan untuk
setiap program. Keluaran perencanaan strategi disebut rencana strategi atau rencana
jangka panjang. Informasi mengenai program mencakup jangka waktu beberapa
tahun misalnya tiga sampai lima tahun. Dalam organisasi yang berorientasi laba,
programnya berupa setiap produk utama atau lini produknya. Dalam organisasi
nirlaba, programnya berupa tipe-tipe jasa utamanya. Selain itu, suatu organisasi dapat
memiliki program riset dan pengembangan, program pendidikan dan pelatihan.
Perencanaan strategi merupakan tahap awal dalam daur pengendalian manajemen.

b. Penyusunan anggaran.
Penyusunan anggaran adalah proses pembuatan keputusan mengenai peran para
manajer pusat pertanggungjawaban dalam melaksanakan program atau bagian
program. Anggaran adalah rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam
ukuran-ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan moneter, mengenai perolehan dan
penggunaan sumber –sumber organisasi beserta pusat-pusat pertanggungjawaban
untuk jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Pembahasan mengenai penyusunan
anggaran mencakup : definisi anggaran, anggaran disbanding ramalan, fungsi
anggaran, keunggulan dan kelemahan anggaran, jenis-jenis anggaran, organisasi
anggaran, hubungan anggaran dengan pusat pertanggungjawaban, aspek perilaku
manusia dalam anggaran, dan penyusunan anggaran induk.

c. Pelaksanaan dan pengukuran.


Selama tahun anggaran manajermen supervisi apa yang terjadi sedangkan staf
keuangan mencatat dan menyimpan input dan output aktual. Di kebanyakan
organisasi,catatan-catatan input juga mencerminkan biaya-biaya yang terjadi oleh
program dan pusat pertanggungjawaban. Catatan biaya program digunakan untuk
dasar pemograman dimasa yang akan datang. Sedangkan catatan biaya pusat
pertanggung jawaban digunakan untukmengukur kinerja dari manajer pusat
pertanggung jawaban.

d. Pelaporan dan evaluasi kinerja.


Laporan memuat informasi mengenai apa yang sesungguhnya terjadi dibandingkan
dengan anggarannya atau programnya. Pelaporan adalah proses untuk menyusun dan
menyajikan laporan pada pihak-pihak yang berkepentingan, laporan disusun untuk
setiap pusat pertanggung jawaban dan program. Laporan pusat pertanggungjawaban
menunjukkan informasi yang sesumgguhnya dibandingkan dengan anggarannya,
dalam ukuran kinerja-kinerja keuangan maupun non keuangan, serta informasi
internal maupun eksternal. Laporan tersebut memberikan informasi pada manajer
atasan mengenai kinerja bawahannya dan digunakan oleh atasan untuk
mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas pusat pertanggungjawaban. Laporan juga
digunakan untuk basis pengendalian. Analisis adalah proses untuk mengetahui
penyebab antara perbedaan antara informasi yang sesungguhnya dengan anggarannya
atau yang diharapkan dalam rangka menilai kinerja manajemen
BAB III
KASUS

Pada kasus ini kelompok kita mengambil contoh kasus dari Gojek. Banyaknya Order Fiktif/
pemesanan palsu berdampak merugikan perusahaan karena memberikan bonus terhadap driver
jika driver dapat menyelesaikan order atau lebih dari ketentuan ini. Sehingga banyak driver
melakukan pemesanan palsu untuk mendapatkan keuntungan yang lebih.

Menurut Gojek, perusahaan aplikasi yang mengusung konsep ojek online mengatakan
telah memberhentikan lebih dari 7.000 pengemudi (driver) dalam beberapa waktu terakhir.

CEO Go-Jek Nadiem Makarim menuturkan pemecatan langsung tersebut terjadi lantaran
terjadinya order fiktif yang dilakukan oleh driver-driver tak bertanggung jawab. "Setelah
melakukan penelurusan, kami menemukan lebih dari 7.000 Driver se-Nusantara terlibat dalam
kasus order fiktif.

Mereka ini tidak mengambil penumpang, tetapi menerima pendatapan jutaan rupiah
setiap bulan," kicau Nadiem seperti dikutip dalam akun twitter resmi Go-Jek (@gojekindonesia),
Selasa (1/12/2015). Dia menuturkan keputusan tersebut diambil setelah pihak manajemen
berkonsultasi dan mendengar aspirasi dari driver. Bukan itu saja, lulusan Harvard tersebut juga
telah memberikan peringatan berkali-kali bahwa semua pihak yang curang akan ditindak.

"Kami sudah amati gerak-gerik driver dalam waktu lama. Kami pastikan semua driver
yang terkena suspend memang melakukan order fiktif," paparnya. Nadiem mengaku proses
pemecatan driver pelaku order fiktif memang berat bagi manajemen. "Meski begitu, hal tegas
harus dilakukan demi menjaga dan meningkatkan kesejahteraan para diver," pungkasnya.

Sehingga kelompok kami membahas kasus tentang :

1. Hal apa yang perlu di perhatikan dalam menimalisir order fiktif ?


2. Bagaimana keputusan Gojek terhadap Order Fiktif?
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Solusi permasalahan Go-Jek

Berdasarkan kasus diatas beberapa solusi yang dapat dilakukan oleh Go jek dari diskusi
yang kami lakukan adalah :

o Melakukan perencanaan strategi ; Nadiem selaku CEO Go jek melakukan


perencanaan mensuspend para karyawan(driver) . Dan memperbaharui aplikasi
yang digunakan oleh konsumen, pengemudi , maupun perusahaan Go jek harus
lebih ditingkatkan terutama bidang keamanan. Misal dalam satu hari tidak boleh
mendaoat customer yang sama dalam arti membatasi. Peningkatan pelayanan
Custemer Servic untuk mengontrol keluahan baik drai konsumen maupun driver
Go Jek
o Mengoordinasikan : Sebaiknya perusahaan Go jek perlu membuat departemen lini
baru yaitu departemen keamanan yang bertugas sebagai pengawas lapangan untuk
mengendalikan kecurangan-kecurangan yang ada serta Perusahaan Go jek
sebaiknya dalam melakukan open recruitment kepegawaian diadakan suatu tes
kualifikasi untuk menyaring calon driver go jek.
o Mengomunikasikan : memberitahu kepada semua departemen agar dapat
menyesuaikan perubahan system dengan cara melakuakan verikasi email serta
kewajaran untuk mendapatkan order.
o Mengomunikasikan : memberitahu kepada semua departemen agar dapat
menyesuaikan perubahan system dengan cara melakuakan verikasi email serta
kewajaran untuk mendapatkan order.
o Mengevaluasi : Mengevaluasi terjadinya order fiktif sehingga gojek lebih
memperkuat peraturan dan teknlogi untuk mengathui order fiktif atau tidak. Serta
mengevaluasi kinerja pra driver dengan keluhan customer.
o Memutuskan : Bahwa jika terdapat driver yang melakukan kecurangan order fiktif
sehingga membuat kerugian perusahaan maka dapat di sanksi pidana serta tidak
dapat berkonstribusi lagi dengan Gojek
o Mempengaruhi : Perusahaan perlu memberikan tindakan yang tegas baik kepada
pegawai maupun driver yang melakukan kecurangan bisa dengan denda , surat
peringatan, maupun pemecatan.

Semua dilakukan dengan bertujuan untuk system yang lebih baru serta peraturan yang
lebih ketat. Sehinggga para driver tidak melakukan kecurangan yang mengakibatkan
kerugian yang di alami oleh pihak Mitra Gojek. Apabila tujuan ini tercapai dengan baik,
pihak Mitra Gojek pun akan memberikan kesehjateraan untuk para driver dan customer

4.2. Keputusan Dari Gojek Untuk Order Fiktif

Jika kita menarik dari sudut pandang lain, yaitu sudut pandang hukum pidana, maka
tindakan order fiktif dapat digolongkan sebagai penipuan yang terdapat dalam Pasal 378
KUHP.

Pasal 378 KUHP berbunyi, “Barangsiapa dengan maksud hendak menguntungkan diri
sendiri atau orang lain dengan melawan hak, baik dengan memakai nama palsu
atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat, maupun dengan karangan
perkataan-perkataan bohong, membujuk orang supaya memberikan sesuatu barang,
membuat utang atau menghapuskan piutang, dihukum karena penipuan, dengan
hukuman penjara selama-lamanya empat tahun.”

Driver adalah subjek hukum yang dapat bertanggungjawab penuh, sehingga telah
memenuhi unsur “Barangsiapa”.
Unsur “dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan
melawan hak”, dalam KUHP R.Soesilo dijelaskan sebagai menguntungkan diri sendiri
dengan tidak berhak.Tindakan order fiktif membuat driver memperoleh bonus lebih
banyak dan bukan merupakan haknya.

Unsur selanjutnya yang terpenuhi yaitu “dengan memakai nama palsu atau keadaan
palsu”. Driver bertindak seolah-olah sebagai pelanggan, membuat identitas palsu serta
memanipulasi keadaan seolah-olah mengantarkan pelanggan.

Oleh karena itu driver yang melakukan tindakan order fiktif dapat dijerat dengan pasal
penipuan serta terancama hukuman penjara maksimal selama 4 tahun. Serta dikenakan
Blacklist Oleh Gojek ( tidak dapat melamar menjadi driver )
BAB V

KESIMPULAN

Sistem pengendalian manajemen adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa sub sistem
yang saling berkaitan, yaitu: pemrograman, penganggaran, akuntansi, pelaporan, dan
pertanggungjawaban untuk membantu manajemen mempengaruhi orang lain dalam sebuah
perusahaan, agar mau mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu secara efektif dan
efisien." (Suadi, 1999:8-9).
Disemua perusahaan sangatlah penting untuk memiliki aspek aspek Pengendalian
Manajemen. Serta dilakukannya proses Pengendalian Manajemen. Dengan hal tersebut
perusahaan dapat mengevaluasi kinerja, keuangan, sumber daya, dan masih banyak aspek
lainnya. Contohnya seperti Ojek Online yang di Era modern ini sangatlah penting.
Merambahnya bisnis ojek berbasis online Go-Jek yang sangat menjanjikan membuat
ribuan orang akhirnya memutuskan untuk beralih profesi atau hanya melakukannya sebagai
pekerjaan sampingan sebagai pengendara ojek untuk mendapatkan pendapatan. Semakin
maraknya pengendara ojek online tentunya juga membuat persaingan antar pengendara jasa ojek
online itu sendiri. Alhasil tak sedikit di antara mereka yang melakukan kecurangan demi
mendapatkan penumpang dengan membuat orderan palsu atau melakukan order fiktif.
Setiap perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan antar seperti halnya Go jek,
OK jek dan sebagainya perlu melakukan sistem pengendalian manajemen dan sistem
pengendalian internal sejak dini agar kecenderungan kecurangan dapat dicegah dan
diminimalisir.
Untuk mengatasi akan adanya kasus fraud yang dilakukan oleh para pegawai maupun driver Go
jek perusahaan maka perlu adanaya penegndalian internal yang baik dengan menerapkan sistem
verifikasi independen internal yang dilakukan secara berkala oleh pihak komite auditor internal.
Pengendalian yang dilakukan harus meliputi :
1. Sistem kerja perusahaan dengan peraturan undang-undang yang ada
2. Sistem informasi yang digunakan oleh perusahaan
3. Sistem pengajian dan pemberian bonus
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/p6l0uog/Keselarasan-Tujuan-Keselarasan-tujuan-
memungkinkan-menggunakan-tujuan-seorang/
https://www.academia.edu/34706824/MAKALAH_SISTEM_PENGENDALIAN_MANAJEMEN
https://www.academia.edu/11388806/FUNGSI_PENGENDALIAN_DALAM_MANAJEMEN_by_Nov
riadi_and_Yose_Wiranaga_Kelompok_1
https://ekonomi.bisnis.com/read/20151202/12/497716/7000-driver-gojek-dipecat-karena-
kasus-order-fiktif
http://www.sindikat.co.id/blog/order-fiktif-gojek-pelanggaran-perjanjian-kerja-pmh-penipuan

Anda mungkin juga menyukai