Anda di halaman 1dari 10

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian


Desain penelitian merupakan strategi penelitian dalam mengidentifikasi

permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data dan berperan

sebagai pedoman atau penuntut peneliti pada seluruh proses peneliti

(Nursalam, 2013).
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan

metode cross sectional. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan

menggunakan metode survey analitik melalui pendekatan cross sectional.

Rancangan penelitian cross sectional yaitu suatu suatu penelitian potong

lintang. Variabel sebab atau independen dan variabel akibat atau dependen

yang terjadi pada objek penelitian diukur dan dikumpulkan secara simultan,

sesaat atau satu kali saja dalam satu waktu (Setiadi, 2007).
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Mataram.


4.2.2 Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret 2019.
4.3 Populasi, Sampel dan tehnik sampling
4.3.1 Populasi
Menurut Nursalam (2012) populasi adalah Subjek yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2012)

populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang diteliti. Populasi

dalam penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronik yang sedang

menjalani hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD Kota Mataram

dengan jumlah 119 orang.


4.3.2 Sampel
1. Sampel

45
2

Menurut Notoatmodjo, 2012 sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek

yang akan diteliti dan dianggap akan mewakili seluruh Sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012).

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dari jumlah pasien gagal

ginjal kronik yang sedang menjalani Hemodialisa bahwa rata-rata pasien yang

menjalani hemodialisis sebanyak 92 orang perhari. Adapun rumus yang di

gunakan untuk pengambilan sampel (Setiadi, 2007):


N
n= 2
1+ N ( d )
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
d = Tingkat Signifikan (0,05)
dari rumus diatas, maka didapatkan jumlah sampel sebagai berikut
n= N
1+N (d 2)
n= 119
1+119 ( 0,052)
n= 119
1+119 (0,0025)
n= 119
1 + 0,2975
n= 119
1,2975
n= 91,7 (92)

Jadi, jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 92 orang.

2. Teknik sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability

sampling yaitu pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas kemungkinan

yang dapat diperhitungkan, tetapi semata-mata hanya berdasarkan kepada

segi-segi kepraktisan belaka. Dilakukan dengan metode purposive sampling

yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai yang

dikehendaki peneliti. (Notoatmodjo, 2012).


3. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
3

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari dari

suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2012).

Adapun kriteria inklusi penelitian ini adalah:

1) Pasien menjalani hemodialisa di Ruang Hemodialisa

RSUD Kota Mataram yang memiliki penyakit GGK


2) Bersedia menjadi responden.
3) Dapat berkomunikasi dan menjawab kuisioner
4) Bisa membaca dan menulis
5) Usia berkisar antara 25-55 tahun
2. Kriteria eksklusi
Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam,

2012). Adapun kriteria eksklusi penelitian ini adalah :


1) Tidak bersedia menjadi responden
2) Tidak dapat berkomunikasi dan menjawab kuesioner.
4.4 Etika Penelitian

Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subyek tidak boleh

bertentangan dengan etik.Tujuan penelitian harus etis dalam arti hak

responden harus dilindungi. Pada penelitian ini, peneliti (dalam hal ini adalah

mahasiswa) mendapat surat pengantar dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Yarsi Mataram. Kemudian diserahkan kepada Kepala BAPPEDA Kota

Mataram dan DIKES Kota Mataram serta Direktur Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Mataram untuk mendapatkan persetujuan melakukan penelitian.

Setelah mendapat persetujuan, penelitian bisa dilakukan dengan menekankan

masalah etika, antara lain:

4.4.1 Informed Content (Lembar Persetujuan Menjadi

Responden)

Lembar persetujuan ini diberikan dan dijelaskan kepada

responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi sebelum


4

dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner dan disertai judul

sertaa manfaat penelitian dengan harapan responden dapat mengerti

maksud dan tujuan penelitian. Bila subyek menolak, maka peneliti

tidaak boleh memaksa dan tetap menghormati hak-hak subyek.

4.4.2 Anonimity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak

akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data

yang diisi subyek, tetapi lembar tersebut hanya diberikan kode

tertentu.

4.4.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian

4.5 Instrument Penelitian


Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini instrument yang digunakan

untuk memperoleh informasi atau data tentang keadaan objek atau proses yang

terjadi yaitu dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan alat

ukur berupa kuesioner. Instrumen pengumpulan data ini adalah berupa

kuesioner yang dibuat oleh peneliti.


1. Instrumen penelitian tentang pengetahuan
Kuesioner tentang pengetahuan terdiri dari 30 pernyataan pasien menjalani

hemodialisa yang diambil dari kuesioner Heppy Sahara (2009). Jika

responden menjawab benar maka diberikan skor 1 dan jika responden

menjawab salah maka diberikan skor 0.


2. Instrumen penelitian tentang kecemasan
Kuesioner tentang kecemasan terdiri dari 14 pernyataan untuk pernyataan

tingkat kecemasan pasien menjalani hemodialisa menurut HARS yang


5

banyak digunakan dan telah baku. Cara pengisian kuesioner tersebut

adalah dengan menconteng salah satu jawaban dari pernyataan-pernyataan

dikuesioner, dengan pemberian skor sebagai berikut jika skor <14 tidak

ada kecemasan, skor 14-20 (kecemasan ringan), skor 21-27 (kecemasan

sedang), skor 28-41 (kecemasan berat) dan skor 42-56 (kecemasan berat

sekali).
4.6 Uji Validitas dan Realibilitas Kuesioner
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disusun

dalam 2 bagian yaitu bagian pertama berupa identitas responden meliputi

kode responden, tanggal dan tahun pengambilan, umur, jenis kelamin,

pendidikan terakhir dan pekerjaan. Bagian kedua adalah kuesioner A

digunakan untuk memperoleh data tentang hubungan pengetahuan dengan

tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang terdiri dari 30 pertanyaan

tentang pengetahuan dengan pilihan jawaban benar dan salah. Apakah

responden melakukannya pada lembar jawaban yang telah di sediakan.

Dikatakan baik jika : dilakukan 76-100% Cukup : jika dilakukan 56-75%

dan kurang : jika dilakukan <56%. Sedangkan bagian ketiga adalah

kuesioner B dengan tingkat kecemasan terdiri dari 14 pernyataan menurut

HARS dengan pemberian skor sebagai berikut jika skor <14 tidak ada

kecemasan, skor 14-20 (kecemasan ringan), skor 21-27 (kecemasan sedang),

skor 28-41 (kecemasan berat) dan skor 42-56 (kecemasan berat sekali) untuk

menguji validitas pada kuesioner dalam penelitian ini, maka penulis

menggunakan bantuan software SPSS versi 16.00 dan kemudian akan

membandingkan nilai r pada kolom Corrected Item Total Correlation > r tabel

0,444 ( = 5%, df = N - 2 = 20 - 2 = 18) sehingga dinyatakan semua item


6

pertanyaan tersebut VALID dan dapat digunakan. Nilai koefisien Alpha

sebesar 0,915 > 0,6, artinya instrumen penelitian dinyatakan RELIABEL dan

dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data maka item-item pernyataan

dianggap valid.
4.7 Tehnik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar kuesioner

yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang karakteristik responden

dan mencatat hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan pasien GGK

yang sedang menjalani hemodialisa. Lembar kuesioner yang digunakan

secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Lembar kuesioner berupa daftar

pertanyaan tentang karakteristik dan hubungan pengetahuan dengan tingkat

kecemasan pasien GGK yang sedang menjalani hemodialisa. Prosedur

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Memperoleh surat ijin pengambilan data dan penelitian dari Stikes

Yarsi Mataram yang ditujukan ke Direktur RSUD Kota Mataram.


2. Memperoleh surat ijin untuk melakukan penelitian dari Direktur

RSUD Kota Mataram.


3. Melihat catatan medis atau rekam medis untuk pemilihan

responden di Ruang Hemodialisa RSUD Kota Mataram untuk menentukan

riwayat hemodialisa.
4. Memberi penjelasan tentang tujuan, manfaat dan prosedur

penelitian yang akan dilaksanakan kepada responden.


5. Setelah responden memahami penjelasan yang diberikan,

responden diminta persetujuannya sebagai responden dalam penelitian,

dengan menandatangani informed consent sebagai buktinya.


6. Responden akan mengisi kuesioner tentang pengetahuan dan

kecemasan.
7

7. Mengumpulkan lembar kuesioner yang telah diisi dan diperiksa

kelengkapannya, apabila terdapat kekurangan maka responden di minta

melengkapi kembali
8. Melakukan entry data dengan komputer dan melakukan analisa

data.

4.8 Pengolahan Data

Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan data dengan tahapan

sebagai berikut (Supardi dan Rustika, 2013):

1. Editing Data

Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan

klarifikasi, keterbacaan, konsistensi dan kelengkapan data yang sudah

terkumpul. Proses klarifikasi menyangkut memberikan penjelasan

mengenai apakah data yang sudah terkumpul akan menciptakan masalah

konseptual atau teknis pada saat peneliti melakukan analisis data. Dengan

adanya klarifikasi ini diharapkan masalah teknis atau konseptual tersebut

tidak mengganggu proses analisis sehingga dapat menimbulkan bias

penafsiran hasil analisis. Keterbacaan berkaitan dengan apakah data yang

sudah terkumpul secara logis dapat digunakan sebagai justifikasi

penafsiran terhadap hasil analisis.

2. Pengkodean data (data coding)

Merupakan suatu pemberian kode yang biasanya dalam bentuk

angka, proses penyusunan secara sistematis data mentah (yang ada dalam
8

kuesioner) ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data

seperti komputer.

3. Pemindahan data ke komputer (data entering)

Adalah pemindahan data yang telah diubah menjadi kode ke dalam

mesin pengolah data.

4. Pembersihan data (data cleaning)


Adalah memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan ke

dalam mesin pengolah data sudah sesuai dengan sebenarnya.Peneliti

melakukan pengecekan kesalahan sebelum dimasukkan ke dalam

komputer untuk melihat apakah langkah-langkah sebelumnya sudah

diselesaikan tanpa kesalahan yang serius.

4.9 Analisa data

Data yang sudah di lakukan pengelolahan kemudian di analisis secara

bertahap sesuai dengan tujuan penelitian,meliputi:

1.Analisi Univariat (Analisis Deskriptif)

Analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada

umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase

dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Analisa ini betujuan untuk

mendeskripsikan masing-masing variabel penelitian yaitu baik variabel

dependen pengetahuan maupun variabel independen tentang tingkat

kecemasan. Analisis univariat dalam penelitian ini adalah demografi pasien

hemodialisa meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan lama

hemodialisa dalam bentuk distribusi frekuensi berupa tabel dengan bantuan


9

SPSS. Analisis ini juga menggambarkan distribusi frekuensi dan presentase

dari pengetahuan dengan tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik.

2.Analisi bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo,2012). Analisa yang

dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi

antara variabel independen dan dependen. Dalam penelitian ini analisa

bivariat adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dengan

tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang sedang menjalani

hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD Kota Mataram. Analisa Bivariat

ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis dengan uji perbedaan proporsi

menggunakan uji korelasi yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman.

Ketentuan uji adalah H0 diterima jika p-value lebih dari 0,05 dan H 0 ditolak

jika p-value kurang atau sama dengan 0,05. Spearman Rank ini digunakan

untuk mengetahui hubungan bila datanya ordinal (Sugiyono,2012).

Adapun rumus korelasi spearman rank adalah sebagai berikut.

Sumber :Sugiyono (2009)


10

Dari tabel dapat dilihat bahwa n pada taraf kesalahan 5% .Jika rHo

hitung lebih besar dari rHo tabel baik pada taraf 5%, maka hal ini berarti

terdapat kesesuaian yang nyata atau signifikan.

Anda mungkin juga menyukai