Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

(STANDAR PELAYANAN MINIMAL)

oleh:

HARISMA G41190038

AFRIZAL NOOR ABIDIN G41190087

MUTHMAINNA SAWANI BURHAN G41190036

PLJ DIV REKAM MEDIS

JURUSAN KESEHATAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat serta hidayah-Nya
maka makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
dari dosen pengampu mata kuliah Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan pada
Program Lintas Jenjang Rekam Medik Jurusan Kesehatan Politeknik Negeri
Jember. Dalam kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan terima kasih
kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan
yang telah memberikan arahan dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentu masih terdapat banyak kekurangan
dan kekeliruan baik dari segi teknik penulisan maupun isi makalah. Oleh sebab
itu masih diperlukan kritik dan saran yang positif serta konstruktif sebagai
penyempurna makalah ini. Terlepas dari segala kekurangan yang ada, penulis
berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pribadi maupun para
pembaca.

Jember, 14 November 2019

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi dan Konsep Dasar Standar Pelayanan Minimal......... 3
B. Fungsi Standar Pelayanan Minimal.......................................... 4
C. Tujuan Standar Pelayanan Minimal ......................................... 5
D. Prinsip Penyusunan Standar Pelayanan Minimal ..................... 5
E. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakitl............................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................... 8

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejalan dengan amanat Pasal 28 H, ayat (l) perubahan Undang – undang
Dasar Negara Repubrik Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap
orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian dalam Pasal 34
ayat (3) dinyatakan negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan fasilitas pelayanan umum yang layak. Rumah sakit
sebagai salah satu fasilitas perayanan kesehatan perorangan merupakan
bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung
penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaran pelayanan kesehatan di
rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks.
Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuan yang beragam,
berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang
berkembang sangat pesat yang perlu diikuti oleh tenaga kesehatan dalam
rangka pemberian pelayanan yang bermutu standar, membuat semakin
kompleksnya permasalahan di rumah sakit. Pada hakekatnya rumah sakit
berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Fungsi dimaksud memiliki makna tanggung jawab yang seyogyanya
merupakan tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan taraf
keejahteraan mesyarakat.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005
Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
BAB I ayat 6 menyatakan : Standar pelayanan Minimal yang selanjutnya
disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara
secara minimal. Ayat 7. Indikator SPM adalah tolak ukur untuk prestasi
kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran
sasaran yang hendak dipenuh didalarn pencapaian suatu SPM tertentu berupa
masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan. Ayat 8. Pelayanan dasar

2
adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial ekonomi dan pemerintahan.
Dalam penjelasan pasal 39 ayat 2 PP RI No 58 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan
standar pelayanan minimal adalah tolak ukur kinerja dalam menentukan
capaian jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah.
B. Rumusan Masalah
1. Apakan pengertian Standar Pelayanan Minimal (SPM) itu?
2. Apakah fungsi Standar Pelayanan Minimal (SPM)?
3. Apakan tujuan Standar Pelayanan Minimal (SPM)?
4. Bagaimana prinsip penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM)?
5. Bagaiman Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Rumah Sakit?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Standar Pelayanan Minimal (SPM) itu
2. Untuk mengetahui fungsi Standar Pelayanan Minimal (SPM)?
3. Untuk mengetahui tujuan Standar Pelayanan Minimal (SPM)?
4. Untuk mengetahui prinsip penyusunan Standar Pelayanan Minimal
(SPM)?
5. Untuk mengetahui Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Rumah Sakit?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi dan Konsep Dasar Standar Pelayanan Minimal (SPM)


1. Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal. Standar Pelayanan Minimal
(SPM) juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolok ukur pelayanan
minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum terhadap
masyarakat. Dalam penjelasan pasal 39 ayat 2 PP RI No 58 tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah menyebutkan bahwa yang
dimaksud dengan Standar Pelayanan Minimal adalah tolok ukur kinerja
dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah (Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008).
2. Standar :
a. Menurut Kepmenkes RI No 129/Menkes/SK/II/2008, Standar adalah
nilai tertentu yang telah ditetapkan berkaitan dengan sesuatu yang
harus dicapai. Standar adalah ukuran pencapaian mutu atau kinerja
yang diharapkan bisa dicapai.
b. Menurut Katz & Green (1997), Standar adalah pernyataan tertulis
tentang harapan spesifik.
3. Pelayanan :
a. Menurut Kotler (1985) Pelayanan adalah setiap kegiatan yang
manfaatnya dapat diberikan dari satu pihak kepada pihak lain yang
pada dasarnya tidak berwujud (intangible) dan tidak berakibat
pemilikan sesuatu.
b. Menurut Sugiarto (2002) Pelayanan adalah upaya maksimal yang
diberikan oleh petugas pelayanan dari sebuah perusahaan industri

4
untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan sehingga tercapai
kepuasan.
c. Menurut Cravens (1998) Pelayanan adalah upaya dalam memenuhi
permohonan untuk menspesifikasikan produk-produk seperti data
kinerja, permohonan untuk rincian, pemrosesan pesanan pembelian,
penyelidikan status pesanan, dan layanan garansi.
d. Menurut Tunggal (1996) Pelayanan sering disebut sebagai jasa yang
diberikan oleh perusahaan, artinya bahwa adanya suatu perbuatan
yang dilaksanakan suatu pihak terhadap pihak lain. Dari sumber
definisi yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa pelayanan
adalah suatu upaya yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain
baik itu mengharapkan suatu imbalan atau tidak.
4. Kinerja (performances) :
a. Menurut Mangkunegara Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
b. Menurut Ambar Teguh Sulistiyani Kinerja adalah kombinasi dari
kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil
kerjanya.
c. Menurut Payaman Simanjuntak (2005) Kinerja adalah tingkat
pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu.
B. Fungsi Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Berikut adalah fungsi dari standar pelayanan minimal :
1. Alat Pemerintah Daerah untuk menjamin ketersediaan akses dan
terselenggaranya mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata
dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib pemerintah daerah di bidang
kesehatan
2. Acuan penyediaan sarana dan prasarana untuk menjamin tercapainya
kondisi rata- rata minimal yang harus dicapai pemerintah kabupaten atau
kota sebagai penyedia pelayanan kepada masyarakat

5
3. Pedoman pengukuran kinerja penyelenggaraan bidang kesehatan yang
berkaitan dengan pelayanan masyarakat secara langsung
4. Acuan penentuan dasar belanja publik dalam prioritas utama bidang
kesehatan terhadap pelayanan kepada masyarakat
5. Acuan prioritas perencanaan daerah dan pembiayaan APBD bidang
kesehatan dalam melakukan pengevaluasian dan monitoring pelaksanaan
pelayanan kesehatan
6. Pedoman pengidentifikasian kebutuhan daerah untuk peningkatan
kinerja dalam memberikan pelayanan minimal kepada masyarakat bidang
kesehatan yang meliputi pelayanan terhadap masyarakat
7. Pedoman penyusunan program-program tahunan (1 s/d 5 tahun) di
bidang kesehatan
8. Acuan penentuan standar pelayanan kinerja pada pelayanan di bidang
kesehatan
C. Tujuan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Berikut adalah beberapa tujuan dari adanya standar pelayanan minimal :
1. Pedoman bagi BLU (Badan Layanan Umum) dalam penyelenggaraan
layanan kepada masyarakat.
2. Terjaminnya hak masyarakat dalam menerima suatu layanan.
3. Dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan alokasi anggaran yang
dibutuhkan.
4. Alat akuntabilitas BLU (Badan Layanan Umum) dalam
penyelenggaraan layanannya.
5. Mendorong terwujudnya checks and balances.
6. Terciptanya transparansi dan partisipasi masyarakat dalam
penyelenggaraan layanan BLU (Badan Layanan Umum).
D. Prinsip Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Prinsip Penyusunan Di dalam menyusun Standar Pelayanan Minimal (SPM)
telah memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

6
1. Konsensus
Berdasarkan kesepakatan bersama berbagai komponen atau sektor terkait
dari unsur-unsur kesehatan dan departemen terkait yang secara rinci
terlampir dalam daftar tim penyusun.
2. Sederhana
Standar Pelayanan Minimal (SPM) disusun dengan kalimat yang mudah
dimengerti dan dipahami.
3. Nyata
Standar Pelayanan Minimal (SPM) disusun dengan memperhatikan
dimensi ruang, waktu, dan persyaratan atau prosedur teknis.
4. Terukur
Seluruh indikator dan standar di dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dapat diukur baik kualitatif ataupun kuantitatif.
5. Terbuka
Standar Pelayanan Minimal (SPM) dapat diakses oleh seluruh warga atau
lapisan masyarakat.
6. Terjangkau
Standar Pelayanan Minimal (SPM) dapat dicapai dengan menggunakan
sumber daya dan dana yang tersedia.
7. Akuntabel
Standar Pelayanan Minimal (SPM) dapat dipertanggung gugatkan kepada
public.
8. Bertahap
Standar Pelayanan Minimal (SPM) mengikuti perkembangan kebutuhan
dan kemampun keuangan, kelembagaan dan personil dalam pencapaian
SPM.
E. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit
1. Standar Pelayanan Minimal, adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal. Juga merupakan spesifikasi

7
teknis tentang tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh
Badan Layanan Umum kepada masyarakat.
2. Rumah Sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan meIiputi pelayanan promotif, preventif,
kurative dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat.
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit meliputi jenis-jenis pelayanan,
indikator dan standar pencapaiain kinerja pelayanan rumah sakit.
3. Standar Pelayanan Minimal Setiap Jenis Pelayanan, Indikator dan Standar
Adapun Standar Pelayanan Minimal untuk setiap pelayanan, indikator
dan standar dapat dilihat pada lampiran 1. Sementara rinciannya dapat
dilihat pada lampiran 2.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Standar pelayanan minimal rumah sakit pada hakekatnya merupakan jenis-
jenis pelayanan rumah sakit yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah/pemerintah
provinsi/pemerintah kabupaten/kota dengan standar kinerja yang ditetapkan.
Namun demikian mengingat kondisi masing-masing daerah yang terkait dengan
sumber daya yang tidak merata maka diperlukan pentahapan dalam pelaksanaan
SPM oleh masing-masing daerah sejak ditetapkan pada tahun 2007 sampai dengan
tahun 2012, sesuai dengan kondisi/perkembangan kapasitas daerah. Mengingat
SPM sebagai hak konstitusional maka seyogyanya SPM menjadi prioritas dalam
perencanaan dan penganggaran daerah
Dengan disusunnya Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit diharapkan
dapat membantu pelaksanaan penerapan Standar Pelayanan Minimal di rumah
sakit. SPM ini dapat dijadikan acuan bagi pengelola rumah sakit dan unsur terkait
dalam melaksanakan perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaan setiap jenis
pelayanan.

9
Lampiran 1

SPM Setiap Jenis Pelayanan, Indikator dan Standar


No. Jenis Pelayanan Indikator Standar
1. Gawat Darurat 1. Kemampuan menangani 1. 100 %
life saving anak dan
dewasa
2. Jam buka Pelayanan 2. 24 Jam
Gawat Darurat
3. Pemberi pelayanan gawat 3. 100 %
darurat yang bersertifikat
yang masih berlaku
BLS/PPGD/GELS/ALS
4. Ketersediaan tim
penanggulangan bencana 4. Satu tim
5. Waktu tanggap pelayanan
Dokter di Gawat Darurat 5. ≤ lima menit terlayani,
setelah pasien
6. Kepuasan Pelanggan
7. Kematian pasien< 24 Jam datang 6. ≥ 70 %

7. ≤ dua per seribu (pindah


8. Khusus untuk RS Jiwa ke pelayanan rawat inap
pasien dapat ditenangkan setelah 8 jam)
dalam waktu ≤ 48 Jam
8. 100 %
9. Tidak adanya pasien yang
diharuskan membayar
uang muka
9. 100%
2. Rawat jalan 1. Dokter pemberi 1. 100 % Dokter Spesialis
Pelayanan di Poliklinik
Spesialis
2.
a. Klinik Anak
2. Ketersediaan Pelayanan b. Klimik Penyakit dalam
c. Klinik Kebidanan
d. Klinik Bedah
3. Ketersediaan Pelayanan di 3.
RS Jiwa a. Anak Remaja
b. NAPZA
c. Gangguan Psikotik
d. Gangguan
e. Neurotik

10
f. Mental Retardasi
g. MentalOrganik
h. UsiaLanjut
4. Jam buka pelayanan 4. 08.00 s/d 13.00
Setiap hari kerja kecuali Jumat
:
08.00 - 11.00

5. Waktu tunggu di rawat 5. ≤ 60 menit


jalan
6. Kepuasan Pelanggan 6. ≥ 90 %
7. a. Penegakan diagnosis TB 7. a. ≥ 60 %
melalui pemeriksaan
mikroskop TB
b. Terlaksananya kegiatan b. ≤ 60 %
pencatatan dan
pelaporan TB di RS
No. Jenis Pelayanan Indikator Standar

3. Rawat Inap 1. Pemberi pelayanan 1. a. Dr. Spesialis


di Rawat Inap b. Perawat minimal pendidikan
D3
2. Dokter penanggung
jawab pasien rawat inap 2. 100 %

3. Ketersediaan
Pelayanan Rawat Inap 3. a. Anak
b. Penyakit Dalam
c. Kebidan
d. Bedah
4. Jam Visite Dokter
Spesialis
4. 08.00 s/d 14.0
setiap hari kerja 5. ≤ 1,5 %
5. Kejadian infeksi
pasca operasi 6. ≤ 1,5 %

6. Kejadian
Infeksi 7. 100 %
Nosokomial

7. Tidak adanya
kejadian pasien
8. ≤ 0.24 %
jatuh yang berakibat
kecacatan /
kematian

11
8. Kematian pasien > 48 jam
9. Kejadian pulang paksa 9. ≤ 5 %

10. Kepuasan pelanggan 10. ≥ 90 %

11. Rawat Inap TB 11.


a. Penegakan diagnosis a. ≥ 60 %
TB melalui b. ≥ 60 %
pemeriksaan
mikroskopis TB
b. Terlaksanana
kegiatan pencatatan
dan pelaporan TB di
Rumah Sakit 12. NAPZA, Gangguan
Psikotik, Gangguan Nerotik,
12. Ketersediaan dan Gangguan Mental Organik
pelayanan rawat inap
di rumah sakit yang 13. 100 %
memberikan
pelayanan jiwa
1 3. Tidak adanya 14. 100 %
kejadian kematian
pasien gangguan jiwa
karena bunuh diri
15. ≤ 6 minggu
14. Kejadian re-
admission pasien
gangguan jiwa
dalam waktu ≤ 1
bulan
15. Lama hari
perawatan Pasien
gangguan jiwa
No. Jenis Pelayanan Indikator Standar
4. Bedah Sentral (Bedah saja) 1. Waktu tunggu 1. ≤ 2 hari
operasi elektif

2. Kejadian Kematian di 2. ≤ 1 %
meja operasi
3. 100 %
3. Tidak adanya
kejadian operasi
salah sisi 4. 100 %

4. Tidak adanya

12
kejadian opersi 5. 100 %
salah orang

5. Tidak adanya 6. 100 %


kejadian salah
tindakan pada
operasi
7. ≤ 6 %

6. Tidak adanya
kejadian
tertinggalnya benda
asing/lain pada
tubuh pasien setelah
operasi

7. Komplikasi anestesi
karena overdosis, reaksi
anestesi, dan salah
penempatan
anestesi endotracheal tube

5. Persalinan, perinatologi 1. a. Perdarahan ≤ 1 %


1. Kejadian kematian
(kecuali rumah sakit khusus b. Pre-eklampsia ≤ 30 %
ibu karena
di luar rumah sakit ibu dan c. Sepsis ≤ 0,2 %
persalinan
anak) dan KB
2. a. Dokter Sp.OG
b. Dokter umum
2. Pemberi terlatih (Asuhan
pelayanan Persalinan
persalinan Normal)
normal c. Bidan

3. Tim PONEK yang terlatih

4. a. Dokter Sp.OG
3. Pemberi pelayanan b. Dokter Sp.A
c. Dokter
persalinan dengan
penyulit
Sp.An 5. 100 %

4. Pemberi
pelayanan 6. ≤ 20 %
persalinan
dengan tindakan

13
operasi 7. 100 %

5. Kemampuan
menangani BBLR
1500 gr – 2500 gr

6. Pertolongan
persalinan melalui
seksio cesaria

7. Keluarga Berencana
a. Presentase KB 8. ≥ 80 %
(vasektomi &
tubektomi) yang
dilakukan oleh tenaga
Kompeten dr.Sp.Og,
dr.Sp.B, dr.Sp.U,
dr.umum terlatih
b. Presentse peserta KB
mantap yang
mendapat konseling
KB mantap bidan
terlatih

8. Kepuasan Pelanggan
No. Jenis Pelayanan Indikator Standar
6. Intensif 1. Rata rata pasien yang 1. ≤ 3 %
kembali ke perawatan
intensif dengan kasus
yang sama < 72 jam
2. a. Dokter Sp.Anestesi dan
2. Pemberi pelayanan dokter spesialis sesuai dengan
Unit Intensif kasus yang ditangani
b. 100 % Perawat minimal D3
dengan sertifikat Perawat mahir
ICU /
setara (D4)
7. Radiologi 1. Waktu tunggu hasil 1. ≤ 3 jam
pelayanan thorax
foto
2. Dokter Sp.Rad
2. pelaksana 3. Kerusakan foto ≤ 2 %
ekspertisi

14
3. Kejadian 4. ≥ 80 %
kegagalan
pelayanan
Rontgen

4. Kepuasan pelanggan

8. Lab. Patologi Klinik 1. ≤ 140 menit


1. Waktu tunggu hasil
Kimia darah & darah rutin
pelayanan
laboratorium.
2. Dokter

2. Pelaksana ekspertisi Sp.PK 3. 100 %

3. Tidak adanya kesalahan


pemberian hasil
pemeriksa laboratorium 4. ≥ 80 %

4. Kepuasan pelanggan

9. Rehabilitasi Medik 1. Kejadian Drop Out 1. ≤ 50 %


pasien terhadap
pelayanan Rehabilitasi
Medik yang di
rencanakan 2. 100 %

2. Tidak adanya 3. ≥ 80 %
kejadian kesalahan
tindakan rehabilitasi
medik

3. Kepuasan Pelanggan

10. Farmasi 1. waktu tunggu pelayanan 1. a. ≤ 30 menit


a. Obat Jadi
b. ≤ 60 menit
b. Racikan

2. 100 %
2. Tidak adanya Kejadian
kesalahan pernberian
obat 3. ≥ 80 %

3. Kepuasan pelanggan 4. 100 %

15
4. Penulisan resep
sesuai formularium

11. Gizi 1. Ketepatan waktu 1. ≥ 90 %


pemberian
makanan kepada
pasien 2. ≤ 20 %
2. Sisa makanan yang
tidak termakan oleh
pasien 3. 100 %

3. Tidak adanya kejadian


kesalahan pemberian
diet
No. Jenis Pelayanan Indikator Standar

12. Transfusi Darah 1. Kebutuhan darah bagi 1. 100 % terpenuhi


setiap pelayanan
transfusi
2. ≤ 0,01 %
2. Kejadian Reaksi transfusi
Pelayanan terhadap pasien
13. Pelayanan GAKIN GAKIN yang datang ke RS 100 % terlayani
pada setiap unit pelayanan

14. Rekam Medik 1. Kelengkapan pengisian 1. 100 %


rekam medik 24 jam
setelah selesai
pelayanan 2. 100 %

2. Kelengkapan
Informed Concent
setelah mendapatkan 3. ≤ 10 menit
informasi yang jelas

3. Waktu penyediaan 4. ≤ 15 menit


dokumen rekam
medik pelayanan
rawat jalan

4. Waktu penyediaan

16
dokumen rekam
medik
pelayanan rawat inap

15. Pengelolaan Limbah 1. Baku mutu limbah cair 1. a. BOD < 30


mg/l
2. Pengelolaan limbah b. COD < 80
padat infeksius sesuai mg/l
dengan aturan c. TSS < 30 mg/l
d. PH 6-

2. 100 %

16. Administrasi dan manajemen 1. Tindak lanjut 1. 100 %


penyelesaian hasil
pertemuan direksi 2. 100 %
2. Kelengkapan
laporan 3. 100 %
akuntabilitas
kinerja
3. Ketepatan waktu
4. 100 %
pengusulan
kenaikan pangkat 5. ≥ 60 %
4. Ketepan Waktu
pengurusan gaji
berkala 6. ≥ 40 %
5. Karyawan yang
mendapat pelatihan 7. 100 %
minimal 20 jam setahun
6. Cost recovery
8. ≤ 2 jam

7. Ketepatan waktu
penyusunan 9. 100 %
laporan keuangan
8. Kecepatan waktu
pemberian informasi
tentang tagihan
pasien rawat inap
9. Ketepatan waktu
pemberian
imbalan
(insentif) sesuai kesepakatan
waktu

17
No. Jenis Pelayanan Indikator Standar

17. Ambulance/Kereta Jenazah 1. Waktu pelayanan 1. 24 jam


ambulance/Kereta
jenazah
2. ≤ 230menit

2. Kecepatan memberikan
pelayanan
ambulance/Kereta
jenazah di rumah sakit 3. (?) Sesuai ketentuan
daerah (?)
3. Response time
pelayanan ambulance
oleh masyarakat yang
membutuhkan

18. Pemulasaraan Jenazah ≤ 2 Jam


1. Waktu tanggap (response
time) pelayanan
pemulasaraan jenazah

19. Pelayanan pemeliharaan 1. Kecepatan waktu ≤ 80 %


sarana rumah sakit menanggapi
kerusakan alat
100 %

2. Ketepatan
waktu 100 %
pemeliharaan
alat

3. Peralatan laboratorium
dan alat ukur yang
digunakan dalam
pelayanan terkalibrasi
tepat waktu
sesuai dengan ketentuan
kalibrasi

20. Pelayanan Laundry 1. Tidak adanya 100 %


kejadian linen yang
hilang
100 %

18
2. Ketepatan waktu
penyediaan linen
untuk
ruang rawat inap

21. Pencegahan dan 1. Ada anggota Tim PPI Anggota Tim PPI yang terlatih
pengendalian infeksi (PPI) yang terlatih 75 %

60 %
2. Tersedia APD di
setiap instalasi/
departemen 75 %

3. Kegiatan pencatatan
dan pelaporan infeksi
nosokomial / HAI
(Health
Care Associated Infection) di
RS (min 1 parameter)

19
Lampiran 2
Uraian Standar Pelayanan Minimal
Rekam Medik
1. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan
Judul Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan
Dimensi mutu Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam kelengkapan informasi rekam medik.
Definisi operasional Rekam medik yang lengkap adalah, rekam medik yang telah diisi lengkap oleh
dokter dalam waktu < 24 jam setelah selesai pelayanan rawat jalan atau setelah
pasien rawat inap diputuskan untuk pulang, yang meliputi identitas pasien,
anamnesis, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan, tindak lanjut dan resume
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan yang diisi lengkap
Denominator Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan.
Sumber data Survey
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala instalasi rekam medik/wadir pelayanan medik.

2. Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang jelas


Judul Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang jelas
Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter untuk memberikan kepada pasien dan
mendapat persetujuan dari pasien akan tindakan medik yang dilakukan.
Definisi operasional Informed concent adalah persetujuan yang diberikan pasien/keluarga pasien atas
dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien
tersebut.
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey yang mendapat
informasi lengkap sebelum memberikan persetujuan tindakan medik dalam 1
bulan.
Denominator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey dalam 1 bulan
Sumber data Survey
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala instalasi rekam medik

3. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan


Judul Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan
Dimensi mutu Efektifitas, kenyamanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran rawat jalan
Definisi operasional Dokumen rekam medis rawat jalan adalah dokumen rekam medis pasien baru
atau pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawat jalan. Waktu penyediaan
dokumen rekam medik mulai dari pasien mendaftar sampai rekam medis
disediakan/ditemukan oleh petugas.
Frekuensi tiap bulan
pengumpulan data
Periode analisis Tiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis sampel rawat jalan yang diamati

20
Denominator Total sampel penyediaan rekam medis yang diamati (N tidak kurang dari 100).
Sumber data Hasil survei pengamatan diruang pendaftaran rawat jalan untuk pasien
baru/diruang rekam medis untuk pasien lama.
Standar Rerata < 10 menit
Penanggung jawab Kepala instalasi rekam medis

4. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap


Judul Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap
Dimensi mutu Efektifitas, kenyamanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan rekam medik rawat inap
Definisi operasional Dokumen rekam medis rawat inap adalah dokumen rekam medis pasien baru
atau pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawat inap. Waktu penyediaan
dokumen rekam medik pelayanan rawat inap adalah waktu mulai pasien
diputuskan untuk rawat inap oleh dokter sampai rekam medik rawat inap tersedia
di bangsal pasien.
Frekuensi tiap bulan
pengumpulan data
Periode analisis Tiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis sampel rawat inap yang diamati
Denominator Total sampel penyediaan rekam medis rawat inap yang diamati
Sumber data Hasil survei pengamatan diruang pendaftaran rawat jalan
Standar Rerata < 15 menit
Penanggung jawab Kepala instalasi rekam medis

21

Anda mungkin juga menyukai