Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
CILEGON
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sejak dari dulu telah berusaha untuk manciptakan berbagai produk yang terdiri
dari gabungan lebih dari satu bahan untuk menghasilkan suatu bahan yang lebih kuat,
contohnya penggunaan jerami pendek untuk menguatkan batu bata di Mesir, panah orang
Mongolia yang menggabungkan kayu, otot binatang, sutera, dan pedang samurai Jepang yang
terdiri dari banyak lapisan oksida besi yang berat dan liat.
Kebanyakan teknologi modern memerlukan bahan dengan kombinasi sifat-sifat yang
luar biasa yang tidak boleh dicapai oleh bahan-bahan lazim seperti logam besi, keramik, dan
bahan polimer. Kenyataan ini adalah benar bagi bahan yang diperlukan untuk penggunaan
dalam bidang angkasa lepas, perumahan, perkapalan, kendaraan dan industri pengangkutan.
Karena bidang-bidang tersebut membutuhkan density yang rendah, flexural, dan tensile yang
tinggi, viskosity yang baik dan hentaman yang baik. Terminologi komposit memunculkan
beberapa permasalahan, satunya ialah komposit. Komposit selalu dibentuk untuk
meningkatkan kekuatan, ketahanan terhadap korosi, sifat-sifat listrik, atau sekedar
penampilannya. Menurut definisinya, komposit adalah struktur yang di buat dari bahan-bahan
yang berbeda-beda, ciri-cirinya pun tetap terbawa setelah komponen terbentuk sepenuhnya.
Perkembangan dibidang teknologi dan sciences belakangan ini mendorong material
komposit banyak digunakan pada berbagai macam aplikasi produk. Secara global material
komposit dikembangkan untuk menggantikan material logam yang banyak digunakan sebelum
berkembangnya material komposit sebagai pembuat komponen-komponen.
Struktur komposit (Composite) merupakan struktur yang terdiri dari dua
material atau lebih dengan sifat bahan yang berbeda dan membentuk satu kesatuan sehingga
menghasilkan sifat gabungan yang lebih baik. Umumnya srtuktur komposit berupa :
1. Kolom baja terbungkus beton / balok baja terbungkus beton (Gambar 1.a/d).
2. Kolom baja berisi beton/tiang pancang (Gambar 1.b/c).
3. Balok baja yang menahan slab beton (Gambar 1.e).
(a) (b) (c)
(d) (e)
Gambar 1. Macam-macam Struktur Komposit
Perencanaan komposit mengasumsi bahwa baja dan beton bekerja sama dalam memikul
beban yang bekerja, sehingga akan menghasilkan desain profil/elemen yang lebih ekonomis.
Disamping itu struktur komposit juga mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah
lebih kuat (stronger) dan lebih kaku (stiffer) dari pada struktur non-komposit.
B. TUJUAN
Adapun tujuan beton komposit adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bahan-bahan penyusun komposit.
2. Mengetahui cara persiapan partikel penguat komposit.
3. Mengetahui cara pembuatan komposit bermatrik polimer
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Beton
Beton adalah campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau
tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat. Dalam pengertian umum
beton berarti campuran bahan bangunan berupa pasir dan kerikil atau koral kemudian diikat
semen bercampur air. Sifat beton berubah karena sifat semen, agregat dan air, maupun
perbandingan pencampurannya. Untuk mendapatkan beton optimum pada penggunaan yang
khas, perlu dipilih bahan yang sesuai dan dicampur secara tepat.
Kebaikan dan keburukan beton dibandingkan dengan bahan bangunan lain adalah sebagai
berikut :
Kebaikan Beton
1. Harganya relatif murah karena menggunakan bahan lokal.
2. Mempunyai kekuatan tekan yang tinggi, serta mempunyai sifat tahan terhadap
pengkaratan atau pembusukan oleh kondisi lingkungan.
3. Adukan beton mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk dan ukuran sesuai
keinginan.
4. Kuat tekan beton jika dikombinasikan dengan baja akan mampu memikul beban
yang berat.
5. Adukan beton dapat disemprotkan di permukaan beton lama yang retak maupun
diisikan ke dalam retakan beton dalam proses perbaikan. Selain itu dapat pula
dipompakan ke tempat yang posisinya sulit.
6. Biaya perawatan yang cukup rendah karena termasuk tahan aus dan tahan
kebakaran.
Kekurangan Beton
1. Beton memiliki kuat tarik yang rendah sehingga mudah retak. Oleh karena itu
perlu diberi baja tulangan, atau tulangan kasa (meshes).
2. Adukan beton menyusut saat pengeringan sehingga perlu dibuat dilatasi
(expansion joint) untuk stuktur yang panjang untuk memberi tempat bagi susut
pengerasan dan pengembangan beton.
3. Beton keras (beton) mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu,
sehingga perlu dibuat dilatasi untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat
perubahan suhu.
4. Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki
air, dan air yang membawa kandungan garam dapat merusak beton.
5. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan di detail secara
seksama agar setelah dikomposisikan dengan baja tulangan menjadi bersifat
daktail, terutama pada struktur tahan gempa.
B. Sifat-Sifat Beton
Untuk keperluan perancangan dan pelaksanaan struktur beton, maka pengetahuan tentang
sifat-sifat adukan beton maupun sifat-sifat beton yang telah mengeras perlu diketahui. Sifat-
sifat tersebut antara lain :
1. Kuat Hancur
Beton dapat mencapai kuat hancur sampai 80 N/mm2 (12.000 lb/in2), atau lebih
tergantung pada perbandingan air-semen serta tingkat pemadatannya. Kuat hancur
dari beton dipengaruhi oleh sejumlah faktor, selain oleh perbandingan air-semen
dan tingkat pemadatannya. Faktor-faktor penting lainnya yaitu :
a. Jenis semen dan kualitasnya, mempengaruhi kekuatan rata-rata dan kuat
batas beton.
b. Jenis dan lekak-lekuk bidang permukaan agregat. Kenyataan
menunjukan bahwa penggunaan agregat akan menghasilkan beton,
dengan kuat desak maupun tarik yang lebih besar dari penggunaan krikil
halus dari sungai.
c. Effisiensi dari perawatan (curing). Kehilangan kekuatan sampai 40%
dapat terjadi bila pengeringan diadakan sebelum waktunya. Perawatan
adalah hal yang sangat penting oada pekerjaan lapangan dan pembuatan
benda uji.
d. Suhu , Pada umumnya kecepatan pengerasan beton bertambah dengan
bertambahnya suhu. Pada titik beku kuat hancur beton akan tetap rendah
untuk waktu yang lama.
e. Umur. Pada keadaan yang normal kekuatan beton akan bertambah
dengan umurnya. Kecepatan bertambahnya kekuatan tergantung pada
jenis semen.
f. Durability (Keawetan) Merupakan kemampuan beton untuk bertahan
seperti kondisi yang direncanakan tanpa terjadi korosi dalam jangka
waktu yang direncanakan. Dalam hal ini perlu pembatasan nialii faktor
air semen maksimum maupun pembatasan dosis semen minimum yang
digunakan sesuai dengan kondisi lingkungan.
2. Kuat Tarik
Kuat tarik beton berkisar seper-delapan belas kuat desak pada waktu umurnya masih
muda, dan berkisar seper-sepuluh sesudahnya.biasanya tidak diperhitungkan di dalam
perencanaan beton. Kuat tarik merupakan bagian penting di dalam menahan retak-
retak akibat perubahan kadar air dan suhu. Pengujian kuat tarik diadakan untuk
pembuatan beton konstruksi jalan raya dan lapangan terbang.
3. Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas beton adalah perbandingan antara kuat tekan beton dengan
regangan beton biasanya ditentukan pada 25-50% dari kuat tekan beton.
4. Rangkak (Creep)
Merupakan salah satu sifat beton dimana beton mengalami deformasi terus-menerus
menurut waktu dibawah beban yang dipikul.
5. Susut (Shrinkage)
Merupakan perubahan volume yang tidak berhubungan dengnan pembebanan.
6. Kelecakan (Workability)
Workability adalah sifat-sifat adukan beton atau mortar yang ditentukan oleh
kemudahan dalam pencampuran, pengangkutan, pengecoran, pemadatan, dan
finishing. Atau workability adalah besarnya kerja yang dibutuhkan untuk
menghasilkan kompaksi penuh.
C. Pengertian Komposit
Menurut definisi, komposit adalah struktur yang dibuat dari bahan-bahan yang berbeda-
beda, ciri-cirinya pun tetap terbawa setelah komponen terbentuk sepenuhnya. Komposit adalah
suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material sehingga dihasilkan
material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material
pembentuknya.
Komposit memberikan suatu pengertian yang sangat luas dan berbeda-beda, serta
mengikuti situasi dan perkembangan bahan itu sendiri. Gabungan dua atau lebih bahan
merupakan suatu konsep yang diperkenalkan untuk menerangkan definisi komposit. Walaupun
demikian definisi ini terlalu umum, karena komposit ini merangkumi semua bahan termasuk
plastik yang diperkuat dengan serat, logam alloy, keramik, kopolimer, plastik berpengisi atau
apa saja campuran dua bahan atau lebih untuk mendapatkan suatu bahan yang baru.
Komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari logam, kekakuan jenis
(modulus Young/density) dan kekuatan jenisnya lebih tinggi dari logam. Beberapa lamina
komposit dapat ditumpuk dengan arah orientasi serat yang berbeda, gabungan lamina ini
disebut sebagai laminat.
Komposit dibentuk dari dua jenis material yang berbeda, yaitu:
1. Penguat(reinforcement), yang mempunyai sifat kurang elastis tetapi leb serta lebih kuat.
2. Matriks, umumnya lebih elastis tetapi mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih
rendah.
Secara garis besar ada 3 macam jenis komposit berdasarkan penguat yang digunakannya, yaitu
:
1. Fibrous Composites (Komposit Serat). Merupakan jenis komposit yang hanya terdiri
dari satu lapisan yang menggunakan penguat berupa serat (fiber). Serat (fiber) yang
digunakan bisa berupa glass fibers, carbon fibers, aramid fibers(poly aramide), dan
sebagainya.
2. Laminated Composites (Komposit Laminat). Merupakan jenis komposit yang terdiri
dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki
karakteristik sifat sendiri.
3. Particulalate Composites (Komposit Partikel). Merupakan komposit yang
menggunakan partikel atau serbuk sebagai penguatnya dan terdistribusi secara
merata dalam matriksnya.
Sehingga komposit dapat disimpulkan adalah sebagai dua macam atau lebih material yang
digabungkan atau dikombinasikan dalam sekala makroskopis (dapat terlihat langsung oleh
mata) sehingga menjadi material baru yang lebih berguna.
Komposit terdiri dari 2 bagian utama yaitu :
1. Matriks, berfungsi untuk perekat atau pengikat dan pelindung filler (pengisi) dari
kerusakan eksternal.
2. Filler (pengisi), berfungsi sebagai Penguat dari matriks
D. Sistem Struktur Beton
Sistem Struktur komposit terbentuk dengan adanya interaksi antara komponen-
kornponen struktur baja dan beton yang masing-masing karakteristik dasar materialnya
dimanfaatkan secara optimal.
Karakteristik-karakteristik penting yang dimiliki oleh struktur baja adalah:
- kekuatan yang tinggi
- modulus elastisitas yang tinggi
- daktilitas yang tinggiatan komposit bermatrik polimer
4. Katalis
Zat ini berwarna bening dan berfungsi sebagai pengencer. Zat kimia ini biasanya dijual
bersamaan dengan resin, dan dalam bentuk pasta. Perbandingannya adalah resin 1 liter
dan katalisnya 1/40 liter.
5. Talk
Sesual dengan namanya bahan ini berupa bubuk berwarna putih seperti sagu. Berfungsi
sebagal campuran adonan fibercglass agar keras dan agak lentur.
6. Mat
Bahan ini berupa anyaman mirip kain dan terdiri dari beberapa model, dari model
anyaman halus sampai dengan anyaman yang kasar atau besar dan jarang-jarang.
Berfungsi sebagai pelapis campuran adonan dasar fiberglass, sehingga sewaktu unsur
kimia tersebut bersenyawa dan mengeras, mat berfungsi sebagai pengikatnya.
Akibatnya fiber glass menjadi kuat dan tidak getas.
7. Aseton
Pada umumnya cairan ini berwarna bening, fungsinya seperti katalis yaitu untuk
mencairkan resin. Zat ini digunakan apabila adonan terlalu kental yang akan
mengakibatkan pembentukan fiberglass menjadi sulit dan lama keringnya.
8. PVA
Bahan ini berupa cairan kimia berkelir biru menyerupai spiritus. Berfungsi untuk
melapis antara master mal atau cetakan dengan bahan fiber glass. Tujuannya adalah
agar kedua bahan tersebut tidak saling menempel, sehingga fiberglasshasil cetakan
dapat dilepas dengan mudah dari master mal atau cetakannya.
9. Mirror
Sesuai namanya, manfäatnya hampir sama dengan PVA, yaitu menimbulkan efek licin.
Bahan ini berwujud pasta dan mempunyai warna bermacam macam.
10. Cobalt
Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan. Berfungsi sebagai bahan aktif pencampur
katalis agar cepat kering, terutama apabila kualitas katalisnya kurang baik dan terlalu
encer. Bahan ini dapat dikategorikan sebagai bahan penyempurna, sebab tidak semua
bengkel menggunakannya. Hal ini tergantung pada kebutuhan pembuat dan kualitas
resin yang digunakannya. Perbandingannya adalah 1 tetes cobalt dicampur dengan 3
liter katalis. Apabila perbandingan cobalt terlalu banyak, dapat menimbulkan api.
11. Dempul fiberglass
Setelah hasil cetakan terbentuk dan dilakukan pengamplasan, permukaan yang tidak
rata dan berpori-pori perlu dilakukan pendempulan. Tujuannya agar
permukaan fiberglass hasil cetakan menjadi lebih halus dan rata sehingga siap
dilakukan pengerjaan lebih lanjut (Yusuf, 2014).
1. KESIMPULAN
Beton adalah campuran semen, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau
tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat.
Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih
material yang berbeda dari material pembentuknya.
Beton Komposit adalah campuran antara komponen-komponen struktur baja
dan beton yang masing-masing karakteristik dasar materialnya dimanfaatkan
secara optimal.
2. SARAN
Dalam pembangunan proyek besar lebih baik menggunakan beton komposit
karena akan lebih kuat dari bahan lain, dan lebih tahan lama.
Jika pembangunan sederhana cukup menggunakan bahan beton biasa atau
menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan seperti kayu agar biayanya
lebih terjangkau.
DAFTAR PUSTAKA