095/SPO/IGD/RSSAK/III/2015 01 1/1 Ditetapkan, STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : OPERASIONAL 28 Maret 2015 (SPO) dr. H. Mahruzzaman Naim,SpA Direktur PENGERTIAN Menahan pasien untuk observasi adalah melakukan penilaian dan pengawasan kepada pasien yang sudah diatasi kegawat daruratannya TUJUAN 1. Mencegah terjadinya perburukan kondisi pasien 2. Melakukan penilaian ulang kondisi pasien KEBIJAKAN Peraturan Direktur nomor 002/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien Rumah Sakit Sari Asih PROSEDUR 1. Pertolongan awal di IGD sesuai prosedur skrining dan triase 2. Dokter Jaga memutuskan pasien kategori level I – III yang memerlukan observasi 3. Observasi dilakukan oleh Perawat dan Dokter Jaga 4. Observasi dilakukan tiap 5 – 15 menit sesuai dengan tingkat kegawatdaruratannya. Hal-hal yang perlu diobservasi : a) Keadaan umum pasien b) Kesadaran pasien c) Airway (Jalan napas) d) Tanda – tanda vital 5. Apabila dalam masa observasi keadaan pasien memburuk maka perawat yang melakukan observasi akan melaporkan kepada Dokter Jaga. 6. Dokter Jaga melakukan Re-Assessment terhadap kondisi pasien. 7. Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter Jaga IGD maka Dokter Jaga dapat berkoordinasi dengan Konsulen Penanggung jawab Profesi (Dokter Spesialis) sesuai dengan kasus penyakitnya. 8. Observasi kepada pasien di IGD dilakukan maksimal dalam waktu : - Pasien dengan level I setelah dilakukan penanganan maka akan diputuskan 30 menit – 1 jam masuk ke ruang perawatan ICU, dan NICU atau rujuk ke RS lain - Pasien dengan level II setelah dilakukan penanganan maka akan diputuskan 1-2 jam masuk ke ruang rawat inap baik dewasa ataupun anak atau rujuk ke RS lain - Pasien dengan level III setelah dilakukan penanganan maka akan diputuskan 2-4 jam pasien boleh pulang atau rawat inap - Pasien dengan level IV dan V setelah dilakukan penanganan oleh dokter akan segera dipulangkan,dengan waktu + 15 menit 9. Perkembangan penderita selama observasi dicatat di formulir observasi pasien. UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat