LAPORAN III A
PERANCANGAN REAKTOR
Kelompok 6 Kelas A
Rahmat Setiawan 1407111947
Siska Priscillia Aledya 1407123020
Sry Utami Pardede 1407119475
Sunitha Sari 1407112646
Yuliatmi 1407123694
Pembimbing
Ahmad Fadli, ST., MT., PhD.
Koordinator
Prof. Edy Saputra, ST., MT., PhD.
Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas berkat dan rahmat karunia-Nya penulis dapat menyelesaian laporan III A
“Perancangan Reaktor” tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, kami tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada
bapak Ahmad Fadli ST., MT., PhD yang telah memberikan bimbingan dan arahan
dalam pembuatan laporan ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematika penulisannya. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat, khususnya
bagi kami dan bagi pembaca.
Penyusun
1.1 Gliserol
Gliserol adalah produk samping produksi biodiesel dari reaksi
transesterifikasi. Gliserol merupakan senyawa alcohol dengan gugus hidroksil
berjumlah 3 dan dikenal nama 1,2,3,-propanatriol. Gliserol berbentuk cairan
kental tidak berwarna, tidak berbau, dan memiliki rasa manis. Gliserol bila
diesterifikasi dengan asam asetat akan membentuk triasetin atau gliserol triasetin
(Pagliaro dan Michele, 2008).
Gliserol berasal minyak atau lemak merupakan campuran dari ester-ester
asam lemak dan gliserol yang membentuk gliserida, dan ester-ester tersebut
dinamakan trigliserida. Trigliserida yang dihasilkan dalam air pada temperature
dan tekanan tertentu akan menghasilkan asam lemak dan gliserol. Proses
pemisahan gliserol dapat dilakukan secara Twitchell, Autoclave Batch, Kontinyu,
dan Enzimatik.
1.2 Triasetin
Tri acetyl glycerol (Triasetin) adalah salah satu produk turunan gliserol
yang dapat dijadikan aditif dalam biofuel untuk mengurangi biaya pengadaan zat
aditif, menaikkan kualitas biofuel, dan menaikkan nilai ekonomi dari gliserol itu
sendiri (Liao dkk, 2009). Selain itu, Triasetin sebagai zat aditif dalam biofuel
merupakan bahan baku yang terbaharukan dan ramah lingkungan untuk
menaikkan angka oktan (octane booster). Bilangan oktan adalah angka yang
menunjukkan seberapa besar tekanan yang diberikan sebelum bensin terbakar
secara spontan. Angka oktan bisa ditingkatkan dengan menambahkan zat aditif
bensin.
Pada mulanya di Indonesia menggunakan tetraethyl lead (Pb(C2H5)4)
sebagai bahan aditif untuk menaikkan bilangan oktan mesin tersebut. Melalui SK
Mentaben RI Nomor 1585/MPE/1999 maka produksi minyak Indonesia sudah
2.1 Reaktor
Reaktor kimia adalah sebuah alat industri kimia , dimana terjadi reaksi
bahan mentah menjadi hasil jadi yang lebih berharga.
Tujuan pemilihan reaktor adalah :
1. Mendapat keuntungan yang besar
2. Biaya produksi rendah
3. Modal kecil/volume reaktor minimum
4. Operasinya sederhana dan murah
5. Keselamatan kerja terjamin
6. Polusi terhadap sekelilingnya (lingkungan) dijaga sekecil-kecilnya
Pemilihan jenis reaktor dipengaruhi oleh :
1. Fase zat pereaksi dan hasil reaksi
2. Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi
samping
3. Kapasitas produksi
4. Harga alat (reactor) dan biaya instalasinya
5. Kemampuan reactor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup
untuk perpindahan panas
Jenis-jenis reaktor
A. Berdasarkan bentuknya
1. Reaktor tangki
Dikatakan reaktor tangki ideal bila pengadukannya sempurna, sehingga
komposisi dan suhu didalam reaktor setiap saat selalu uniform. Dapat
dipakai untuk proses batch, semi batch, dan proses alir.
Dikatakan ideal jika zat pereaksi dan hasil reaksi mengalir dengan
kecepatan yang sama diseluruh penampang pipa.
Keuntungan :
Memberikan volume yang lebih kecil daripada RATB, untuk konversi
yang sama
Kerugian:
1. Harga alat dan biaya instalasi tinggi.
2. Memerlukan waktu untuk mencapai kondisi steady state.
3. Untuk reaksi eksotermis kadang-kadang terjadi “Hot Spot” (bagian
yang suhunya sangat tinggi) pada tempat pemasukan . Dapat
menyebabkan kerusakan pada dinding reaktor.
Product stream
Cooling/heating
medium in
Out
Feed
Gelembung gas
Partikel katalis
Feed
E. Fluid-fluid reaktor
Biasa digunakan untuk reaksi gas-cair dan cair-cair.
1. Bubble Tank.
Gas
Liquid Liquid
Gas
2. Agitate Tank
Dari Brownell (1959), spesifikasi bahan jenis Carbon Steels SA-283 Grade
C adalah sebagai berikut:
P- number :1
Spec Min Tensile : 55000
Tegangan diizinkan, f : 12650 psi
Temperatur : -20 – 6500F
3. Torispherical Head
Dengan mengurangi stress lokal pada inside corner head, batas tekanan
dari flanged and dished head dapat ditingkatkan. Hal ini dapat dilakukan dengan
membentuk head sehingga inside comer radius paling tidak sama dengan tiga kali
ketebalan plate, atau radiusnya tidak kurang dari 6% diameter dalam, dan radius
lengkungan harus sama atau kurang dengan diameter head. Head ini umumnya
digunakan untuk tangki bertekanan antara 15-200 psig bahkan dapat lebih dari
200 psig. Tetapi untuk penggunaan lebih dari 200 psig lebih ekonomis untuk
menggunakan elliptical flanged and dished head. Head ini dapat digunakan untuk
tangki vertikal maupun horisontal pada berbagai alat proses.
2. Paddle
Paddle adalah impeller yang berputar pada poros vertikal. Paddle berputar
di tengah bejana dengan kecepatan rendah sampai sedang, dan mendorong zat cair
secara radial dan tangensial, hampir tanpa adanya gerakan vertikal pada impeller
kecuali bila daunnya agak miring. Arus yang terjadi bergerak keluar kearah
dinding lalu membelok ke atas atau ke bawah. Pada kecepatan yang rendah,
paddle memberikan efek pengadukan sedang (medium) pada bejana tanpa sekat,
namun untuk kecepatan yang lebih tinggi diperlukan pemakaian sekat, sebab jika
tidak, zat cair akan berputar-putar saja mengelilingi bejana tanpa adanya
pencampuran.
3. Turbin
Pada dasarnya, turbin menyerupai paddle berdaun banyak dengan daun-
daunnya yang agak pendek dan berputar pada kecepatan tinggi pada suatu poros
yang dipasang pada pusat bejana. Diameter impellernya biasanya lebih kecil dari
diameter paddle, yaitu berkisar antara 30-50% dari diameter bejana. Turbin
biasanya efektif untuk menjangkau viskositas yang cukup luas. Arus utamanya
bersifat radial dan tangensial. Komponen tangensialnya menimbulkan vortex
(cekungan) dan arus putar, yang harus dihentikan dengan menggunakan sekat atau
diffuser agar impeller itu menjadi sangat efektif.
Dari ketiga jenis impeller, impeller berjenis turbin paling cocok digunakan
pada tangki CSTR, karna fluida dari CSTR memenuhi kriteria rentang viskositas
impeller turbin.
Selain itu impeller turbin merupakan jenis impeller aliran radial dimana
impeller tersebut akan menyebabkan fluida mengalir ke samping dan membentur
dinding kemudian sebagian belok keatas dan sebagian belok ke bawah lalu
kembali ke tengah dan begitu seterusnya. Dengan model aliran tersebut, efek
pengadukan akan lebih besar dimana terjadi benturan pada dinding samping
(Purwanto, 2008).
2.7 Manhole
Dalam perancangan sebuah tangki manhole sangat dibutuhkan untuk
keperluan pemeriksaan, pembersihan, ataupun untuk perbaikan. Manhole biasanya
ditempatkan dibagian shell atau dibagian atap (roof) ataupun detempatkan kedua-
duanya. Manhole yang ditempatkan pada bagian shell mempunyai keuntungan
diantaranya lebih mudah digunakan ketika dilakukan perbaikan ataupun
pembersihan. Namun kerugian dari manhole yang ditempatkan pada shell yaitu
tidak bisa dibuka sebelum tangki sudah dikosongkan oleh karena itu
penggunaannya tidak teralu sering dibanding manhole yang ditempatkan dibagian
atap.
ID
toerispherical
OD
icr b
OA B A
th
Sf
ID
OD
Jenis head : torispherical head a
Desain Tangki
ID
head
OD
Baffle width,
w=D/12
Offset = w/6
with baffle
d/8
Offset
= d/2
d H/6
Di
1a
6
4
Desain Tangki
1b
ID
OD
Baffle width,
w=D/12
Offset = w/6
with disk
d/8
Offset
= d/2
d H/6
Di
1a
6
4
Desain Tangki
1b
ID
torispherical
OD
Baffle width,
w=D/12
Offset = w/6
with baffles
d/8
Offset
= d/2
d H/6
Di
1a
6
4
Desain Tangki
1b
F1
C3H5 (OH)3 0,34% F3
kg/jam CH3COOH 0,44 %
H2O 0,39 %
kg/jam
R-00
F4
CH3COOH 0,66 %
kg/jam F2
C5H10 O4 0,16 %
kg/jam
( ( ) )
( )
[ ( ) ]
Tr :
Pr :
Dimana:
Tekanan, P : 1,5atm
Temperatur, T : 423.15
Gas Constant, R : 0.08206 m3 atm/ kgmol K
Konversi, X : 0.83
Konstanta laju reaksi, k : 3614.30 jam-1
Molar flowrate, FAO : 50.12 kmol/jam
[ ( )]
Untuk ɛ < 0.45 , 0.03 < uSg < 0.4 m/s , maka 0.3 < Z/Dr < 3 (Fromen, 1979:726)
Dipilih Z/Dr = 4 , sehingga Z = H = 4 x Dr
( )
Z = H = 4 x D = 5.75 m = 109.45 in = 18.86 ft
Dipilih standar (Brownel, 1959:90-91)
D = 78 in = 1.98 m = 6.5 ft
H = 114 in = 2.9 m = 9.5 ft
Keterangan :
Diameter bubble, dB = 0.14 cm
Densitas liquid, = 114.853 kg/m3 = 0.114 gr/cm3
Densitas gas, = 2.88 kg/m3 = 0.00288 gr/cm3
Tegangan permukaan liquid, = 0.00794 dyne/cm3
Percepatan gravitasi, g = 980.6650 cm/det2
Maka,
( ) ( )
Maka :
( )
( )
= 22,04 psi +
g. Perhitungan Head
Bentuk tutup yang digunakan adalah torispherical flanged head. Biasa digunakan
untuk merancang vessel dengan tekanan dalam rentang 15 psig (1.020689 atm) –
200 psig (13.60919 atm). Tekanan operasi pada reaktor yaitu 1.5 atm (22.04 psig)
sehingga dipilih menggunakan bentuk torispherical flanged head.
Untuk OD = 56.68 in dan ts= 3/16 in (Tabel 5.7 Brownell and Young, 1959).
Inside corner radius, icr = 3.625 in
Radius of dish, r = 60 in
Stress intensification factor for torispherical dished head (W)
( √ )
( √ )
( ) ( )
Th= 0.23 in, diambil head standar th =1/4 in
= 24.53 in
= 56.38 m
√ √ = 50.75 in
OD
OA
icr b
A
B
t
sf
a r
( )
1950)
Tabel LMTD
Hot Fluid Cold Fluid Temp. Diff
248 Higher T 113 135
248 Lower T 86 162
0 Temp. diff 27 -27 ( - )
Sehingga :
( )
LMTD =
( ⁄ ( )
)
a. Log mean temperature difference
Log mean temperature difference (juga dikenal dengan LMTD) digunakan untuk
menentukankekuatan pendorong suhu untuk perpindahan panas dalam sistem
aliran, terutama dalam penukarpanas(heat exchangers)
b. Perhitungan jaket pendingin
Luas perpindahan panas yang tersedia
A = luas selimut reactor + luas penampang bawah reactor
( )
Diketahui
OD = 56.68 in = 4.72 ft
= 5,75 m = 18.86 ft
Sehingga :
( )
A kebutuhan =
Proses difusi terjadi di dalam fasa cair. Persamaan yang digunakan adalah Wilke-
Chang method (Pers. 8.22 Coulson 1999: 332)
( )
Keterangan:
= Association parameter = 1
M = berat molekul
T = temperatur
= viskositas pelarut
Vm = volume molal zat terlarut, m3/kgmol
( ) ( )
[ ] [ ]
Keterangan:
= surface tension, dyne/cm
= sudgen’s parachor asam asetat = 160 (Coulson, 1983 : 335)
= densitas cairan = 114.85 kg/m3
= densitas gas = 2.88 kg/m3
M = berat molekul = 60.05 kg/kmol
√ ( ) ( ) = 0.14 cm
√
Keterangan :
densitas cairan = 114.853 kg/m3
viskositas pelarut = 0.6 cp
superficial gas velocity = 0.03 m/s
(0.03 < < 0.4 m/s, Froment, 1979: 726)
Tetapan gravitasi, g = 9.81 m/s2
Surface tension pelarut, = 0.00794 dyne/cm
Dari persamaan 14.3.f-2 Froment, 1979 hal. 737 diperoleh:
dB = 0.14 cm
DESAIN PERPIPAAN DAN NOZZLE
Desain nozzle
Spesifikasi nozzle standar (Brownell and Young, 1959, App. F, hal. 349-350)
Size = 7/8 in
OD of pipe = in
Regular, type H = in
Low, type = 3 in
Spesifikasi nozzle standar (Brownell and Young, 1959, App. F, hal. 349-350)
Size = 6 in
OD of pipe = 6.625 in
Regular, type H = 11 in
Nozzle pendingin
Spesifikasi nozzle standar (Brownell and Young, 1959, App. F, hal. 349-350)
Size = 2 in
OD of pipe = 2 3/8 in
Regular, type H = 7 in
Gambar A.3 Shell Nozzle (a) Reinforcing Plate (b) Single Flange
PENENTUAN MANHOLE
Manhole adalah lubang pemeriksaan yang diperlukan pada saat pembersihan atau
pemeriksaan pada abagian dalam kolom. Direncanakan manhole di pasang pada
kolom bagain atas reaktor dengan ukuran standar 20 in berdasarkan rekomendasi
API Standard 12 C (Brownell and Young, Ap.F item 4), dengan spesifikasi:
Jumlah = 1
Ukuran potongan :
Weld A = 0.1875 in
Weld B = 0.3125 in
Diameter manhole, ID = 20 in
Dp = 24.5 in
Data perancangan:
√
( )
Keterangan:
digunakan gasket dengan tebal 1/8 in, dari Fig. 12.11 (Brownell and Young,
1959), diperoleh:
y = 3700 ln/in2
m = 2.75
sehingga diperoleh:
√
( )
Asumsi bahwa diameter dalam gasket, di sama dengan diameter luar shell (OG)
sehingga:
di = 56.68 in
( ) ( )
( )
Dari Fig. 12.12, Brownell and Young, 1959: kolom 1 type 1.a
Wm2 = Hy
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
Dari data diatas nilai Wm1 lebih kecil daripada nilai Wm2 sehingga diambil nilai
minimum yaitu Wm1 untuk pengontrol Wm1 = 63814.8 lb
= 3.19 in2
Keterangan:
Wml = berat beban bolt pada kondisi operasi (lb)
Am1 = total luas bolt pada kondisi operasi (in2)
Fb = bolt stress maksimum yang diizinkan (psi)
= 25 buah baut
Koreksi lebar gasket
Ab aktual = jumlah baut x root area
= 0,1 inch
PERHITUNGAN PENYANGGA REAKTOR
Berat shell
OD shell = 56.68 in = 4,7 ft
ID shell = 56.32 in = 4,6 ft
Tinggi shell = 226.37 in = 18.86 ft
Densitas stainless steel AISI 410, = 481 lb/ft3
( )
Berat head
OD dish = 56.68 in = 4.7 ft
Sf = 0.75 in = 0.0625 ft
Icr = 3.625 in = 0.3 ft
Th = 023 in = 0.019 ft
= 481 lb/ft3
Untuk th 1 in perkiraan blank diameter (bd) adalah:
= 5.2 ft
( (( ))
Sistem penyangga
Berat untuk perancangan = 1.2 x berat mati reaktor = 71521.2 lb
Axis 1-1
( ) ( )
fc < 15000 psi, sehingga memenuhi (Brownell and young, 1959: 201)
jarak antara center line kolom penyangga dengan center line shell (a)
a = ½ x lebar flange +1.5
= ½ x (3.284) + 1.5 = 3.142 in
y = ½ x lebar flange
= 0.5 x 3.284 = 1.642 in
Z = I/y
= 15 / 1.642 = 9.14 in3
Beban kompresi total maksimum tiap lug (P):
Axis 2-2
= stress maksimum yang dapat ditahan oleh setiap baut = 12000 psi
Digunakan baut standar dengan diameter = ½ in. Ketebalan plat horizontal:
[( ) ( )]
Dengan:
Thp = tebal horizontal plat,in
My = bending momen maksimum sepanjang sumbu radial, in-lb
P = beban baut maksimum, lb =
A = panjang kompresi plate digunakan
= ukuran baut + 9 in = 0.5 + 9 = 9.5 in
H = tinggi gusset = 12 in
b = lebar gusset = 0.5 +8 = 8.5 in
l = jarak radial dari luar horizontal plate luar ke shell, in = 6 in
= poisson ratio (untuk steel, ) (Brownell and Young, 1959)
f allow = stress yang diizinkan = 12000 psi
= konstanta dari tabel 10.6 Brownell and young, 1959
e = jarak konsentrasi beban
= setengah dari dimensi nut, in
=0.5* 7/8 = 0.437 in
Ketebalan plat kompresi :
Dengan:
Pb = base plate loading
f = kapasitas bearing (untuk cor, f = 545 psi)
Perancangan pondasi
Perancangan pondasi dengan sistem konstruksi beton terdiri dari campuran
semen: kerikil : pasir, dengan perbandingan 1 : 2 : 3. Direncanakan pondasi
berbentuk limas terpancung. Dianggap hanya gaya vertikal dari berat kolom yang
bekerja pada pondasi.
Berat I-Beam yang diterima oleh base plate = 18105.38 lb
Berat pada kondisi operasi = 71521.2 lb
Digunakan tanah dengan ukuran :
Luas bagian atas (a) = 5.100,80288 in2 (71,41991 in x 71,41991 in)
Luas bagian bawah (b) = 5.840,00193 in2 (76,41991 in x 76,41991 in)
= 40,55557 ft2
Tinggi pondasi = 30 in = 2,5 ft
Volume pondasi = 1/3 x tinggi pondasi x ((a+b) + (axb)1/2 )
= 163.987,07205 in3
= 94,89993 ft3
Berat pondasi (W) = V x densitas beton
= 94,89993 ft3 x 140 lb/ft
= 13.285,98963 lb
Jadi berat total yang diterima tanah adalah
Wtot = Berat total yang diterima pondasi + berat pondasi
= 79.876,204 lb + 13.285,98963 lb
= 93.162,194 lb
Tegangan tanah karena beban (T) = P/F < 10 ton/ft2
Keterangan :
P = Beban yang diterima tanah (lb)
F = Luas alas (ft2)
Jadi tegangan karena beban (г) :
Г = Wtot/ b
= 93.162,194 lb/40,55557ft2
= 2297,1492 lb/ft2
= 1,0255 ton/ft2 < 10 ton/ft2
Gambar A9. Gambar Bubble Column
Gambar A10. Tampak Atas Bubble Column
LAMPIRAN PERHITUNGAN ALAT
Nama Alat Reaktor Acetilasi Kode
Fungsi Mereaksikan Gliserol dengan Asam Asetat R-101
Anhidrat dengan menggunakan katalis
H2SO4
F6 + F5 F7
CSTR
Kondisi Proses
Jenis tangki : Stirred Tank
Bahan : Carbon Steel SA-283 Grade C
Jenis Head : Torispherical
Kondisi operasi : Isotermal
Laju alir massa : 7460 kg/h
Temperatur : 120°C (393.15 K) (Patent US4381407)
Tekanan : 3 atm = 303,975 kPa
Waktu tinggal : 0,25 jam (15 menit) (Patent US4381407)
Densitas Viskositas Input Output Fraksi
Komponen
(kg/m3) (cP) (F5+F6) (F7) input
TAG 143,51 -0,006667 478,2 1365,18 0,064
DAG 161,93 -0,000331 255,04 298,4 0,034
MAG 191,19 -0,00235 318,8 615,45 0,042
H2O 165,12 -0,00065 223,16 145,47 0,03
As.Asetat 172,18 -0,00045 1275,2 1939,6 0,17
AAA 161,32 -0,00657 4272 2350 0,57
Gliserol 114,85 0,000953 637,6 746 0,085
total 7460 7460 1
Nilai densitas dan viskositas pada tabel di atas digunakan untuk menghitung
bilangan reynold dan laju alir volumetrik. Densitas dan viskositas tersebut
didapatkan dari persamaan yang dikutip dari Calr Yaws. Densitas dan viskositas
tersebut telah disesuaikan dengan kondisi operasi.
[⁄ ]
( )
0 . ( )/1
A. Perhitungan Volume Tangki
[Fogler, 1999]
VHead = x
VR = +2( x )
VR = ( )+2( x )
VR = ( 1,5 )
= 159,47
= 4620,09 Pa
Tekanan total = tekanan hidrostatis + tekanan operasi
= 4620,09 Pa + 303975 Pa
` = 308595,09 Pa
Tekanan desain = (100% + 10%) x tekanan total
= 1,1 x 308595,09 = 339454,6 Pa
= 339,45 kPa
Faktor korosi (C ) = 0,125/Tahun (Peter, 1991, Hal 542)
Allowable Stress (f) = 12650 psia = 87218,71 kPa [Brownel and Young]
R = Dtank/2 = 1,97/2 = 0,99 m = 38,8 inch
Efisiensi pengelasan (E) = 80% single-welded butt joint with backing strip ( B &
Y, 1959, Hal 254)
Alasan pemilihan efisiensi pengelasan karena sesuai dengan ketebalan untuk
pengelasan keliling shell
( )( )
( ) *,( )( )- ( )+
OD
OA
icr b
A
B
t
sf
a r
Stress Intensification = ( √ )
= 0,25 (3 + √ )
= 1,28 in
= 0,86 m
=2m
√ √ = 1,81 m
3 in = 0,076 m
D. Perhitungan Pengaduk
Menurut Dickey (1984) dalam Walas 1990 halaman 288, kriteria jumlah
impeller yang digunakan didasarkan pada viskositas liquid dan rasio ketinggian
liquid (HL) terhadap diameter tangki (D).
Diketahui bahwa:
Rasio HL/D maksimum yang sesuai pada data perhitungan adalah 1,4 dengan
viskositas <25.000 cP maka jumlah impeller yang digunakan sebanyak 1 buah.
Hasil perhitungan :
Dt 1,97 Meter
Da/Dt #0,3-0,5
Da 0,66 Meter
C/Dt #1/3
C 0,66 Meter
W/Da #1/5
W 0,13 Meter
Dd/Da #2/3
Dd 0,44 Meter
L/Da #1/4
L 0,16 Meter
J/Dt #1/12
J 0,16 Meter
E. Perhitungan Daya Pengaduk
Viskositas campuran pada 1200C = 0,00211 kg/ms
Kecepatan yang digunakan putaran motor 16,6 rps.
Reaksi II
Asetat Anhidrat + Air → 2 Asam Asetat
Komponen Formation Entalpi 273,15 K
C4H6O3 -6,317E+02
H2O -2,86E+02
CH3COOH -4,838E+02
Entalpi Reaksi -5,006E+01 Eksotermis
Reaksi II
( )
( )
( )
1950)
Tabel LMTD
Hot Fluid Cold Fluid Temp. Diff
248 Higher T 113 135
248 Lower T 86 162
0 Temp. diff 27 -27 ( - )
Sehingga :
( )
LMTD =
( ⁄ ( )
)
. /
Diketahui :
OD = in = 6,71 ft
= 2,96 m = 9,71 ft
Sehingga :
. /
Untuk light organics-water, UD= 75-150 btu/jam.
Dipilih UD = 100 btu/jam.
Q r total = 3087,04 kJ/jam = 2926,52 Btu/jam
LMTD = 148,09
A kebutuhan =
Dari fig 12.11 di dapat nilai m dan y dengan menggunakan data material gasket
soft steel m = 5,5 m ; y = 18000 psi
( )
√
, ( )-
=( )
= 0,41 inch
Digunakan gasket lebar ½ inch
Diameter gasket rata-rata (G) = di + Lebar gasket
= 77,6 inch + ½ inch
= 78,1 inch
2. Perhitungan Beban
Dari Fig. 12.12 Brownell & Young 1959 Kolom 1 type 1.a
bo = N/2 = 0,25 inch ; b = bo Jika bo ≤ 0,25 inch
sehingga didapat nilai b = 0,25 inch
Wm2 = Hy
= π x b x G x y ( B&Y, 1959 Persamaan 12.88)
= 1103417,863 lb
Hy = Berat beban bolt maximum (lb)
Hp = Berat beban joint tight (lb)
Hp = 2 b π G m p (B&Y, 1959 Persamaan 12.90)
Hp = 2 x 0,25 x 3,14 x 78,09 x 5,5 x 49,23
= 33198,9 lb
H = Total Joint contact surface (B&Y, 1959 Persamaan 12.89)
H =
= 235683,32 lb
Berat Operasi total dihitung dengan (B&Y, 1959 Persamaan 12.91)
Wm1 = H + Hp
= 235683,32 lb + 33198,9 lb
= 268882,22 lb
Dari data diatas nilai Wm1 lebih kecil daripada nilai Wm2 sehingga diambil nilai
minimum yaitu Wm1 untuk pengontrol Wm1 = 268882,22 lb
= 13,44 in2
Perhitungan ukuran baut optimum berdasarkan tabel 10.4 Brownell and
Young,1959
Digunakan Ukuran baut 5/8 inch, sehingga didapat data sebagai berikut :
Root Area = 0,20200 inch2
Bolting Spacing Standard (BS) = 3 inch
Minimal Radian Distance (R) =1
= 66,55
Manhole
Manhole adalah lubang pemeriksaan yang diperlukan pada saat
pembersihan atau pemeriksaan pada bagian dalam kolom. Direncanakan
manhole di pasang pada kolom bagian atas reaktor dimana ukuran ini
berdasarkan tebal shell (5/16 in). Berdasarkan rekomendasi API standard
12 C (Brownell and Young, Ap.F item 4) dengan spesifikasi :
Ukuran Potongan
Weld A = 0,1875 in
Weld B = 0,3125 in
Panjang sisi (L) = 45,25 in
Lebar reinforcement (W) = 54 in
Maksimum Diameter Lubang (Dp) = 24,5 in
Diameter Manhole (Min ID) = 20 in
Diameter Manhole (Max ID) = 22.375 in
Diameter plat penutup
Cover plate = 28.75 in
Diameter bolt circle, (DB) = 26.25 in
I. Perhitungan Berat Reaktor
J. Perhitungan Pondasi Reaktor
LAMPIRAN PERHITUNGAN ALAT
Nama Alat Reaktor Acetilasi Kode
Fungsi Mereaksikan Gliserol dengan Asam Asetat R-102
Anhidrat dengan menggunakan katalis
H2SO4
F7 F8
CSTR
Kondisi Proses
Jenis tangki : Stirred Tank
Bahan : Carbon Steel SA-283 Grade C
Jenis Head : Torispherical
Kondisi operasi : Isotermal
Laju alir massa : 7460 kg/h
Temperatur : 120°C (393.15 K) (Patent US4381407)
Tekanan : 3 atm = 303,975 kPa
Waktu tinggal : 0,25 jam (15 menit) (Patent US4381407)
Densitas Viskositas Input Output Fraksi
Komponen
(kg/m3) (cP) (F7) (F8) input
TAG 143,51 -0,006667 1365,18 2611 0,183
DAG 161,93 -0,000331 298,4 149,2 0,04
MAG 191,19 -0,00235 615,45 205,15 0,0825
H2O 165,12 -0,00065 145,47 503,55 0,0195
As.Asetat 172,18 -0,00045 1939,6 1865 0,26
AAA 161,32 -0,00657 2350 1753 0,32
Gliserol 114,85 0,000953 746 373 0,1
total 7460 7460 1
Nilai densitas dan viskositas pada tabel di atas digunakan untuk menghitung
bilangan reynold dan laju alir volumetrik. Densitas dan viskositas tersebut
didapatkan dari persamaan yang dikutip dari Calr Yaws. Densitas dan viskositas
tersebut telah disesuaikan dengan kondisi operasi.
[⁄ ]
( )
0 . ( )/1
A. Perhitungan Volume Tangki
[Fogler, 1999]
VHead = x
VR = +2( x )
VR = ( )+2( x )
VR = ( 1,5 )
= 158,8
= 4607,1 Pa
Tekanan total = tekanan hidrostatis + tekanan operasi
= 4607,1 Pa + 303975 Pa
` = 308582,1 Pa
Tekanan desain = (100% + 10%) x tekanan total
= 1,1 x 308582,1 = 339440,31 Pa
= 339,44 kPa
Faktor korosi (C ) = 0,125/Tahun (Peter, 1991, Hal 542)
Allowable Stress (f) = 12650 psia = 87218,71 kPa [Brownel and Young]
R = Dtank/2 = 1,97/2 = 0,99 m = 38,85 inch
Efisiensi pengelasan (E) = 80% single-welded butt joint with backing strip ( B &
Y, 1959, Hal 254)
Alasan pemilihan efisiensi pengelasan karena sesuai dengan ketebalan untuk
pengelasan keliling shell
( )( )
( ) *,( )( )- ( )+
OD
OA
icr b
A
B
t
sf
a r
Stress Intensification = ( √ )
= 0,25 (3 + √ )
= 1,28 in
= 0,87 m
=2m
√ √ = 1,81 m
3 in = 0,076 m
D. Perhitungan Pengaduk
Menurut Dickey (1984) dalam Walas 1990 halaman 288, kriteria jumlah
impeller yang digunakan didasarkan pada viskositas liquid dan rasio ketinggian
liquid (HL) terhadap diameter tangki (D).
Diketahui bahwa:
Rasio HL/D maksimum yang sesuai pada data perhitungan adalah 1,4 dengan
viskositas <25.000 cP maka jumlah impeller yang digunakan sebanyak 1 buah.
Hasil perhitungan :
Dt 1,98 Meter
Da/Dt #0,3-0,5
Da 0,66 Meter
C/Dt #1/3
C 0,66 Meter
W/Da #1/5
W 0,13 Meter
Dd/Da #2/3
Dd 0,44 Meter
L/Da #1/4
L 0,16 Meter
J/Dt #1/12
J 0,16 Meter
E. Perhitungan Daya Pengaduk
Viskositas campuran pada 1200C = 0,00211 kg/ms
Kecepatan yang digunakan putaran motor 16,6 rps.
Reaksi II
Asetat Anhidrat + Air → 2 Asam Asetat
Formation Entalpi
Komponen TRef
(kJ/mol)
Asetat Anhidrat -631,7
Air -286 273,15 K
Asam Asetat -483,88
Entalpi Reaksi -50,06 Eksotermis
Formation Entalpi
Komponen T
(kJ/mol)
Asetat Anhidrat 46,4
Air 5,45 393,15 K
Asam Asetat 9,79
Entalpi Reaksi -32,27 Eksotermis
( )
Reaksi II
( )
( )
Total dingin yang harus diserap oleh air pemanas :
( ) ( )
( )
( )
( )
1950)
Tabel LMTD
Hot Fluid Cold Fluid Temp. diff
248 Higher T 113 135
248 Lower T 86 162
0 Temp. diff 27 -27 ( - )
Sehingga :
( )
LMTD =
( ⁄ ( )
)
Diketahui :
OD = in = 6,71 ft
= 2,96 m = 9.71 ft
Sehingga :
. /
A kebutuhan =
Dari fig 12.11 di dapat nilai m dan y dengan menggunakan data material gasket
soft steel m = 5,5 m ; y = 18000 psi
( )
√
, ( )-
=( )
= 0,42 inch
Digunakan gasket lebar ½ inch
Diameter gasket rata-rata (G) = di + Lebar gasket
= 77,7 inch + ½ inch
= 78,2 inch
2. Perhitungan Beban
Dari Fig. 12.12 Brownell & Young 1959 Kolom 1 type 1.a
bo = N/2 = 0,25 inch ; b = bo Jika bo ≤ 0,25 inch
sehingga didapat nilai b = 0,25 inch
Wm2 = Hy
= π x b x G x y ( B&Y, 1959 Persamaan 12.88)
= 1104969,75 lb
Hy = Berat beban bolt maximum (lb)
Hp = Berat beban joint tight (lb)
Hp = 2 b π G m p (B&Y, 1959 Persamaan 12.90)
Hp = 2 x 0,25 x 3,14 x 78,2 x 5,5 x 49,23
= 33244,19 lb
H = Total Joint contact surface (B&Y, 1959 Persamaan 12.89)
H =
= 236336,7855 lb
Berat Operasi total dihitung dengan (B&Y, 1959 Persamaan 12.91)
Wm1 = H + Hp
= 236336,7855 lb + 33244,19 lb
= 269580,98 lb
Dari data diatas nilai Wm1 lebih kecil daripada nilai Wm2 sehingga diambil nilai
minimum yaitu Wm1 untuk pengontrol Wm1 = 269580,98 lb
Am1 =
= 13,5 in2
Perhitungan ukuran baut optimum berdasarkan tabel 10.4 Brownell and
Young,1959
Digunakan Ukuran baut 5/8 inch, sehingga didapat data sebagai berikut :
Root Area = 0,20200 inch2
Bolting Spacing Standard (BS) = 3 inch
Minimal Radian Distance (R) =1
= 66,72
Sehingga digunakan baut dengan ukuran 5/8 inch sebanyak 67 buah
Cek Luas Gasket Aktual (Ab aktual) = Nbolt X Root Area
= 67 X 0,20200
= 13,53 Inch
Lebar Gasket Minimum Aktual = Ab fallowance / 2 y π G
Manhole
Manhole adalah lubang pemeriksaan yang diperlukan pada saat
pembersihan atau pemeriksaan pada bagian dalam kolom. Direncanakan
manhole di pasang pada kolom bagian atas reaktor dimana ukuran ini
berdasarkan tebal shell (5/16 in). Berdasarkan rekomendasi API standard
12 C (Brownell and Young, Ap.F item 4) dengan spesifikasi :
Ukuran Potongan
Weld A = 0,1875 in
Weld B = 0,3125 in
Panjang sisi (L) = 45,25 in
Lebar reinforcement (W) = 54 in
Maksimum Diameter Lubang (Dp) = 24,5 in
Diameter Manhole (Min ID) = 20 in
Diameter Manhole (Max ID) = 22.375 in
Diameter plat penutup
Cover plate = 28.75 in
Diameter bolt circle, (DB) = 26.25 in
H. Perhitungan Berat Reaktor
1. Berat Shell
Berat Shell = ¼ π (OD2 – ID2). hshell . ρsteel
= 5541.2 kg
2. Berat Head dan Bottom
Gambar A.5 Sketsa Sistem Penyangga Reaktor 4 Kaki (Brownell & Young ;
1959)
Digunakan jenis Kaki Lug Tipe I-Beam dengan pondasi dari cor atau beton.
Hlug =½H+L
Hlug =½x ft + 5 ft
= 9,85 ft
Keterangan :
H = Tinggi total reaktor 12,618 ft
L = Jarak antara bottom reaktor ke pondasi (digunakan 5 ft)
=
( )
= 16 625.824 lb/in2
fc >15,000 psi , sehingga memenuhi (Brownell and Young, p.201)
Jarak antara center line kolom penyangga dengan centel line shell (a):
a = ½ x lebar flange x 1.5
= ½ x 4.944 x 1.5
= 3.708inch
y = ½ x lebar flange
= ½ x 4.944
= 2.472 inch
Z = l/y
= 145.8/2.472
= 58.9806 inch3
Beban kompresi total maksimul tiap lug (P) :
Keterangan :
Pw = beban angin total pada permukaan terbuka (lb)
H = tinggi reaktor diatas pondasi (ft)
L = jarak antar pondasi kebagian bawah reaktor (ft)
Dbc = diameter anchor bolt circle (ft)
n = Jumlah penyangga
totW = Berat total Reaktor = 24250820 lbm
Umumnya vessel dengan penyangga lug atau lug supported memiliki ketinggian
yang lebih rendah dibandingkan skirt supported vessel, sehingga
wind load sangat minor pengaruhnya. Wind load cenderung mempengaruhi
vessel jika vessel dalam keadaan kosong. Berat vessel dalam keadaan terisi oleh
cwateran cenderung stabil (Hal.197, Brownell & Young, 1959).
P = totW/n
= 24250820 lb/ 4
= 5915088 lb
= 2.138 inch
Digunakan plat standar 2 inch
tg = 3/8 x thp
=3/8 x 2
= 0.84375 inch
Dipilih tebal standard 7/8 inch = 0.875 inch
7/8”
F7 F8
CSTR
Kondisi Proses
Jenis tangki : Stirred Tank
Bahan : Carbon Steel SA-283 Grade C
Jenis Head : Torispherical
Kondisi operasi : Isotermal
Laju alir massa : 7460 kg/h
Temperatur : 120°C (393.15 K) (Patent US4381407)
Tekanan : 3 atm = 303,975 kPa
Waktu tinggal : 0,25 jam (15 menit) (Patent US4381407)
Densitas Viskositas Input Output Fraksi
Komponen
(kg/m3) (cP) (F7) (F8) input
TAG 143,51 -0,006667 2611 3409 0,35
DAG 161,93 -0,000331 149,2 29,265 0,02
MAG 191,19 -0,00235 205,15 3,443 0,0275
H2O 165,12 -0,00065 503,55 1204 0,0675
As.Asetat 172,18 -0,00045 1865 2811 0,25
AAA 161,32 -0,00657 1753 - 0,23499
Gliserol 114,85 0,000953 373 - 0,05
total 7460 7460 1
Nilai densitas dan viskositas pada tabel di atas digunakan untuk menghitung
bilangan reynold dan laju alir volumetrik. Densitas dan viskositas tersebut
didapatkan dari persamaan yang dikutip dari Calr Yaws. Densitas dan viskositas
tersebut telah disesuaikan dengan kondisi operasi.
[⁄ ]
( )
0 . ( )/1
A. Perhitungan Volume Tangki
[Fogler, 1999]
VHead = x
VR = +2( x )
VR = ( )+2( x )
VR = ( 1,5 )
Dtank = 1,98 m
Htank = 2,97 m
C. Perhitungan Tebal Shell dan Tebal Tutup
Alasan pemilihan material Carbon Steel SA-283 Grade C :
1. Merupakan material yang paling banyak digunakan karena memiliki sifat
tahan perkaratan karena adanya penambahan chromonium dan nickel.
2. Katalis yang digunakan yaitu asam sulfat merupakan senyawa sulfur yang
dapat menyebabkan perkaratan pada reaktor
Tekanan Disain dibuat 5-10% lebih tekanan Operasi. (Coulsoun.1988 hal 637)
Diambil 10% tekanan lebih Over design
Tekanan Hidrostatis =
= 156,57
= 4563,79 Pa
Tekanan total = tekanan hidrostatis + tekanan operasi
= 4563,79 Pa + 303975 Pa
` = 308538,79 Pa
Tekanan desain = (100% + 10%) x tekanan total
= 1,1 x 308538,79 = 339392,67 Pa
= 339,392 kPa
Faktor korosi (C ) = 0,125/Tahun (Peter, 1991, Hal 542)
Allowable Stress (f) = 12650 psia = 87218,71 kPa [Brownel and Young]
R = Dtank/2 = 1,98/2 = 0,99 m = 39,03 inch
Efisiensi pengelasan (E) = 80% single-welded butt joint with backing strip ( B &
Y, 1959, Hal 254)
Alasan pemilihan efisiensi pengelasan karena sesuai dengan ketebalan untuk
pengelasan keliling shell
( )( )
( ) *,( )( )- ( )+
OD
OA
icr b
A
B
t
sf
a r
Stress Intensification = ( √ )
= 0,25 (3 + √ )
= 1,28 in
= 0,87 m
=2m
√ √ = 1,81 m
3 in = 0,076 m
D. Perhitungan Pengaduk
Menurut Dickey (1984) dalam Walas 1990 halaman 288, kriteria jumlah
impeller yang digunakan didasarkan pada viskositas liquid dan rasio ketinggian
liquid (HL) terhadap diameter tangki (D).
Diketahui bahwa:
Rasio HL/D maksimum yang sesuai pada data perhitungan adalah 1,4 dengan
viskositas <25.000 cP maka jumlah impeller yang digunakan sebanyak 1 buah.
Hasil perhitungan :
Dt 1,98 Meter
Da/Dt #0,3-0,5
Da 0,66 Meter
C/Dt #1/3
C 0,66 Meter
W/Da #1/5
W 0,13 Meter
Dd/Da #2/3
Dd 0,44 Meter
L/Da #1/4
L 0,17 Meter
J/Dt #1/12
J 0,17 Meter
E. Perhitungan Daya Pengaduk
Viskositas campuran pada 1200C = 0,00284 kg/ms
Kecepatan yang digunakan putaran motor 16,6 rps.
Reaksi II
( )
( )
( )
( )
Cp = 1 btu/lb = 4.1810 kJ/kg.K (Fig.2, Kern 1950)
( )
k = ( ) (Table 4, Kern
( )
1950)
Tabel LMTD
Hot Fluid Cold Fluid Temp. Diff
248 Higher T 113 135
248 Lower T 86 162
0 Temp. diff 27 -27 ( - )
Sehingga :
( )
LMTD =
( ⁄ ( )
)
. /
Diketahui :
OD = in = 6,75 ft
= 2,97 m = 9,7 ft
Sehingga :
. /
A kebutuhan =
Dari fig 12.11 di dapat nilai m dan y dengan menggunakan data material gasket
soft steel m = 5,5 m ; y = 18000 psi
( )
√
, ( )-
=( )
= 0,42 inch
Digunakan gasket lebar ½ inch
Diameter gasket rata-rata (G) = di + Lebar gasket
= 78,07 inch + ½ inch
= 78,57 inch
2. Perhitungan Beban
Dari Fig. 12.12 Brownell & Young 1959 Kolom 1 type 1.a
bo = N/2 = 0,25 inch ; b = bo Jika bo ≤ 0,25 inch
sehingga didapat nilai b = 0,25 inch
Wm2 = Hy
= π x b x G x y ( B&Y, 1959 Persamaan 12.88)
= 1110151,83 lb
Hy = Berat beban bolt maximum (lb)
Hp = Berat beban joint tight (lb)
Hp = 2 b π G m p (B&Y, 1959 Persamaan 12.90)
Hp = 2 x 0,25 x 3,14 x 78,57 x 5,5 x 49,22
= 33395,41 lb
H = Total Joint contact surface (B&Y, 1959 Persamaan 12.89)
H =
= 238525,25 lb
Berat Operasi total dihitung dengan (B&Y, 1959 Persamaan 12.91)
Wm1 = H + Hp
= 238525,25 lb + 33395,41 lb
= 271920,66 lb
Dari data diatas nilai Wm1 lebih kecil daripada nilai Wm2 sehingga diambil nilai
minimum yaitu Wm1 untuk pengontrol Wm1 = 271920,66 lb
= 13,6 in2
Perhitungan ukuran baut optimum berdasarkan tabel 10.4 Brownell and
Young,1959
Digunakan Ukuran baut 5/8 inch, sehingga didapat data sebagai berikut :
Root Area = 0,20200 inch2
Bolting Spacing Standard (BS) = 3 inch
Minimal Radian Distance (R) =1
= 67,3
Sehingga digunakan baut dengan ukuran 5/8 inch sebanyak 67 buah
Cek Luas Gasket Aktual (Ab aktual) = Nbolt X Root Area
= 67 X 0,20200
= 13,53 Inch
Lebar Gasket Minimum Aktual = Ab fallowance / 2 y π G
Manhole
Manhole adalah lubang pemeriksaan yang diperlukan pada saat
pembersihan atau pemeriksaan pada bagian dalam kolom. Direncanakan
manhole di pasang pada kolom bagian atas reaktor dimana ukuran ini
berdasarkan tebal shell (5/16 in). Berdasarkan rekomendasi API standard
12 C (Brownell and Young, Ap.F item 4) dengan spesifikasi :
Ukuran Potongan
Weld A = 0,1875 in
Weld B = 0,3125 in
Panjang sisi (L) = 45,25 in
Lebar reinforcement (W) = 54 in
Maksimum Diameter Lubang (Dp) = 24,5 in
Diameter Manhole (Min ID) = 20 in
Diameter Manhole (Max ID) = 22.375 in
Diameter plat penutup
Cover plate = 28.75 in
Diameter bolt circle, (DB) = 26.25 in
I. Perhitungan Berat Reaktor
1. Berat Shell
Berat Shell = ¼ π (OD2 – ID2). hshell . ρsteel
= 5541.2 kg
2. Berat Head dan Bottom
Gambar A.5 Sketsa Sistem Penyangga Reaktor 4 Kaki (Brownell & Young ;
1959)
Digunakan jenis Kaki Lug Tipe I-Beam dengan pondasi dari cor atau beton.
Hlug =½H+L
Hlug =½x ft + 5 ft
= 9,85 ft
Keterangan :
H = Tinggi total reaktor 12,618 ft
L = Jarak antara bottom reaktor ke pondasi (digunakan 5 ft)
=
( )
= 16 625.824 lb/in2
fc >15,000 psi , sehingga memenuhi (Brownell and Young, p.201)
Jarak antara center line kolom penyangga dengan centel line shell (a):
a = ½ x lebar flange x 1.5
= ½ x 4.944 x 1.5
= 3.708inch
y = ½ x lebar flange
= ½ x 4.944
= 2.472 inch
Z = l/y
= 145.8/2.472
= 58.9806 inch3
Beban kompresi total maksimul tiap lug (P) :
Keterangan :
Pw = beban angin total pada permukaan terbuka (lb)
H = tinggi reaktor diatas pondasi (ft)
L = jarak antar pondasi kebagian bawah reaktor (ft)
Dbc = diameter anchor bolt circle (ft)
n = Jumlah penyangga
totW = Berat total Reaktor = 24250820 lbm
Umumnya vessel dengan penyangga lug atau lug supported memiliki ketinggian
yang lebih rendah dibandingkan skirt supported vessel, sehingga
wind load sangat minor pengaruhnya. Wind load cenderung mempengaruhi
vessel jika vessel dalam keadaan kosong. Berat vessel dalam keadaan terisi oleh
cwateran cenderung stabil (Hal.197, Brownell & Young, 1959).
P = totW/n
= 24250820 lb/ 4
= 5915088 lb
= 2.138 inch
Digunakan plat standar 2 inch
tg = 3/8 x thp
=3/8 x 2
= 0.84375 inch
Dipilih tebal standard 7/8 inch = 0.875 inch
7/8”