Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH GEOGRAFI

“Konservasi Flora Dan Fauna”

DISUSUN OLEH KEOMPOK : 1 (satu)

Nama Anggota :
1. SILVIANA
2. JUMIATI
3. PUTRI HANUM
4. ADITYA PRATAMA
5. DERMAWAN
6. HERDI WINATA

KELAS XI IPS 1

SMA NEGERI 1 BANGKO


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan merupakan aset pemerintah yang sangat penting maka sudah
seharusnya pemerintah tentang kelestarian hutan beserta semua yang ada di
dalamnya. Pelestarian hutan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
flora dan fauna, selain itu juga sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanah di
sekitarnya. Hingga sekarang masih masyarakat yang belum mengetahui dan
mengerti akan kepentingan hutan sehingga mereka hanya dapat memanfaatkah
hasil hutan tetapi tidak mampu menjaga kelestariannya.
Maka dari itu terdapat suatu hutan yang di dalamnya terdapat berbagai
floran dan fauna yang dilindungi. Hutan ini disebut hutan lindung. Hutan lindung
merupakan hutan yang dikelola oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah, seperti halnya yang telah kita ketahui yakni hutan lindung di
kawasan cagar alam Pangandaran.

1.2 Rumusan Masalah


a. Pengertian konservasi flora dan fauna
b. Upaya pelestarian flora dan fauna
c. Bagaimana Pencegahan kepunahan flora dan fauna
d. Tujuan pelestarian flora dan fauna
e. Bagaimana peran pemerintahan dalam upaya pelestarian flora dan fauna di
Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konservasi Flora Dan Fauna

Menurut PP RI No 28 tahun 2011, konservasi flora dan fauna dibagi menjadi dua
bagian :
Kawasan Suaka Alam.
Kawasan Pelestarian Alam. Keduanya sama-sama berfungsi sebagai pelindung
keberadaan flora, fauna, dan ekosistem.
Cagar Alam. ...
Suaka Margasatwa. ...
Taman Nasional. ...
Taman Hutan Raya. ...
Taman Wisata Alam.

Konservasi
Sebuah hutan lindung di Selangor, Malaysia.

Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Secara harfiah, konservasi


berasal dari bahasa Inggris, (Inggris) Conservation yang artinya pelestarian atau
perlindungan.[1]

Sedangkan menurut ilmu lingkungan, Konservasi adalah [2]:

 Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau


distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak
menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
 Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan
dan sumber daya alam
 (fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi
kiamia atau transformasi fisik.
 Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan

3
 Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola,
sementara keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung
dengan mempertahankan lingkungan alaminya

 Flora
Flora, dari bahasa Latin, alam tumbuhan atau nabatah adalah khazanah segala
macam jenis tanaman atau tumbuhan. Biasanya ditulis di depan
nama geografis. Misalnya, nabatah Jawa, nabatah Asia atau
nabatah Australia.

 Untuk hewan hal ini disebut fauna/alam hewan. Alam tumbuhan dan
hewan berarti semua khazanah kehidupan tanpa mikroba.

 Flora, fauna dan bentuk-bentuk kehidupan yang lain semisal fungi,


semuanya dikelompokkan sebagai biota. Pada sisi yang lain, kelompok-
kelompok bakteria, alga, dan beberapa macam jasad renik yang lain, juga
acap disebut flora[1][2][3]; sehingga dikenal adanya flora bakteria, flora
alga, flora pohon dan lain-lain.

 Flora berbeda, namun sering dikelirukan, dengan vegetasi; di


mana flora secara ringkas berisi (daftar) kekayaan jenis tetumbuhan,
sedangkan vegetasi berarti kelompok-kelompok tetumbuhan yang
berinteraksi membentuk suatu komunitas tertentu
(misalnya hutan, sabana, padang rumput, dan lain-lain).

Fauna, dari bahasa Latin, atau alam hewan artinya adalah khazanah segala
macam jenis hewan yang hidup di bagian tertentu atau periode tertentu. Istilah
yang sejenis untuk tumbuhan adalah flora/nabatah. Nabatah, alam hewan dan
bentuk kehidupan lain seperti fungi dalam suatu kesatuan disebut biota. Penulisan
nabatah dan alam hewan biasanya ditulis di depan nama geografis, misalnya alam
hewan peralihan, alam hewan Asia atau alam hewan Australia.

4
Kawasan Suaka Alam

adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun di perairan,
yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah
sistem penyangga kehidupan.

Kawasan Pelestarian Alam


adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun di perairan,
yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Cagar alam
adalah suatu kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu
dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.

suaka margasatwa (Suaka:


perlindungan; Marga: turunan; satwa: hewan). Suaka margasatwa adalah
kawasan hutan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman
dan atau memiliki keunikan jenis satwa yang membutuhkan perlindungan/
pembinaan bagi kelangsungan hidupnya terhadap habitatnya.

5
Taman nasional
adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan
sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.

Taman nasional
adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan
sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.

Taman wisata alam


adalah kawasan hutan konservasi yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan
pariwisata dan rekreasi. Kegiatan pariwisata yang dilaksanakan di hutan wisata
alam tidak boleh bertentangan dengan prinsip konservasi dan perlindungan alam.

6
Daerah Konservasi Flora dan Fauna di Indonesia yang Dilindungi
Taman Nasional Lore Lindu (Sulawesi]
Taman Nasional Ujung Kulon (Banten)

Waigeo Barat (Raja Ampat)

Taman Nasional Kerinci Seblat (Sumatra)

Taman Nasional Gunung Leuser (Sumatra)

Tanjung Putting (Kalimantan)

Keberadaan flora dan fauna tak dapat dipisahkan didalam kehidupan manusia.
Tumbuhan dan hewan mempunyai manfaat yang besar bagi kehidupan manusia.
Ada saling ketergantungan antara tumbuhan, hewan dan manusia untuk
kelangsungan hidup mereka masing-masing.
Namun, sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa dewasa ini keadaan flora
dan fauna semakin menyusut. Semakin marak kerusakan flora dan fauna. Faktor-
faktor yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna antara lain: pengaruh
evolusi, seleksi alam, tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan, perusakan
oleh manusia dan bencana alam.
Melestarikan Ekosistem Flora dan Fauna dengan cara upaya upaya
tertentu yang bisa melakukan pencegahan punah nya flora dan fauna. Dengan
melestarikan ekosistem flora dan fauna kita memperoleh manfaat manfaat yang
sangat menguntungkan bagi alam dan makhluk hidup lainnya...

2.2 Upaya pelestarian flora dan fauna

Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak diburu
untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan) maupun tempat hidupnya

7
dirusak manusia misalnya unntuk dijadikan lahan pertanian, perumahan, industri,
dan sebagainya. Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas tersebut
dinyatakan sebagai flora dan fauna langka. Untuk mencegah semakin punahnya
flora dan fauna ini maka dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
· Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar
perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat-tempat perlindungan ini berupa
cagar alam bagi flora dan suaka margasatwa bagi fauna.
· Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran
bagi hewan-hewan tertentu, seperti:
a. Pusat rehabilitasi orang utan di Bohorok dan Tanjung Putting di Sumatera
b. Daerah hutan Wanariset Samboja di Kutai, Kalimantan Timur.
c. Pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi.
· Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus
memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya.
· Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti: Soa-
soa (biawak), Komodo, Landak Semut Irian, Kanguru Pohon, Bekantan, Orang
Utan (Mawas), Kelinci liar, bajing terbang, bajing tanah, Siamang, macan
Kumbang, beruang madu, macan dahan kuwuk, Pesut, ikan Duyung, gajah, tapir,
badak, anoa, menjangan, banteng, kambing hutan, Sarudung, owa, Sing Puar,
Peusing.
Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain:
a. mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan secara liar.
b. perbaikan kondisi lingkungan hutan.
c. menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di tebang.
d. sistem tebang pilih.
· Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain:
a. melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan liar.
b. mengembalikan hewan piaraan ke kawasan habitatnya.
c. mengawasi pengeluaran hewan ke luar negeri.
· Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain:
a. mencegah perusakan wilayah perairan.

8
b. melarang cara-cara penangkapan yang dapat mematikan ikan dan biota lainnya,
misalnya dengan bahan peledak.
c.melindungi anak ikan dari gangguan dan penangkapan.

2.3. Pencegahan Kepunahan Flora Dan Fauna

Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas tersebut dinyatakan sebagai flora
dan fauna langka. Seperti berikut .Harimau jawa

Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini maka dilakukan upaya-
upaya yang diantaranya yakni sebagai berikut :

1. Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar perkembang-


biakannya tidak terganggu. Tempat-tempat perlindungan ini berupa cagar alam
dan suaka margasatwa.

9
2. Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran bagi
hewan-hewan tertentu yakni antara lain seperti :
a. Pusat rehabilitasi orang utan di Bohorok dan Tanjung Puting di Kalimantan.
b. Daerah hutan Wanariset Samboja di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
c. Pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi.

3. Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus


memerhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya.

4. Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi.

5. Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain seperti :


a. Mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan secara liar.
b. Perbaikan kondisi lingkungan hutan.
c. Menanamkan kembali ditempat tumbuhan yang pohonnya ditebang.
d. Sistem tebang pilih.

6. Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain seperti :


a. Melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan liar.
b. Mengembalikan hewan piaraan ke kawasan habitatnya.
c. Mengawasi pengiriman hewan keluar negeri.

7. Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain seperti :


a. Mencegah perusakan wilayah perairan.
b. Melarang cara-cara penangkapan yang dapat mematikan ikan dan biota lainnya,
misalnya dengan menggunakan bahan peledak.
c. Melindungi anak ikan dari gangguan dan penangkapan.

Ada pun kepunahan flora dan fauna banyak di sebabkan oleh manusia,seperti
pemburuan liar,kebakaran hutan, penebangan pohon secara brutal

10
2.4. Tujuan Pelestarian Flora Dan Fauna

Pelestarian hewan dan tumbuhan merupakan usaha untuk melindungi hewan dan
tumbuhan agar tidak punah. Pelestarian hewan dan tumbuhan dilakukan agar
manusia dapat memenuhi kebutuhannya. Kelestarian hewan dan tumbuhan sangat
bermanfaat untuk kelangsungan hidup generasi manusia pada saat ini dan pada
saat yang akan datang. Berikut ini beberapa upaya pelestarian hewan dan
tumbuhan
1. Melakukan penangkaran hewan-hewan langka dan penanaman bibit
tumbuhan yang sudah langka. Penangkaran adalah upaya perbanyakan melalui
pengembangbiakan
2. pat perlindungan beserta hewan dan tumbuhan yang dilindunginya adalah
sebagai bedan pembesaran tumbuhan dan satwa liar dengan tetap
mempertahankan kemurnian jenisnya. Penangkaran tumbuhan dan satwa liar
berbentuk. Bibit tanaman dapat ditanam dalam program reboisasi untuk mengisi
lahan yang kosong;
3. Mendirikan tempat-tempat perlindungan hewan dan tumbuhan langka.
Misalnya suaka margasatwa, cagar alam, kebun binatang, dan taman nasional.
Suaka margasatwa adalah suatu kawasan yang melindungi hewan-hewan langka
yang hidup di dalamnya. Cagar alam adalah suatu kawasan yang melindungi jenis
tumbuhan langka yang hidup di dalamnya. Kebun binatang adalah suatu kawasan
untuk melestarikan satwa-satwa langka dari berbagai daerah. Kebun raya adalah
suatu kawasan untuk melestarikan tumbuhan-tumbuhan dari berbagai daerah.

11
Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem ali
yang digunakan untuk keperluan ilmu pengetahuan. Beberapa temrikut :

Tujuan pelestarian hewan dan tumbuhan adalah sebagai berikut :


1. Menjaga kesembangan ekosistem agar kehidupan di muka bumi tetap
berjalan dengan baik;
2. Melestarikan keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi ilmu
pengetahun dan masyarakat;
3. Mememnuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya untuk bahan bangunan,
makanan, dan obat-obatan;
4. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan mengurangi pencemaran udara
dengan adanya berbagai jenis pohon;
5. Dapat dimanfaatkan sebagai tempat hiburan dengan membuat taman
rekreasi atau kebun binatang

12
2.5. Peran Pemerintahan Dalam Upaya Pelestarian Flora Dan Fauna Di
Indonesia

Lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang ada disekitar manusia, meliputi
unsur biotik, abiotik, dan unsur sosial budaya, dan memiliki hubungan timbal
balik dengan manusia dan perilakunya. Unsur biotik merujuk pada komponen
yang memiliki ciri ciri makhluk hidup, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan.
Unsur abiotik merujuk kepada komponen tidak hidup, berupa batu-batuan, tanah,
air, iklim, dan sebagainya. Sedangkan unsur sosial budaya merujuk pada
keyakinan, norma, nilai dalam masyarakat, dan sebagainya. Ketiga unsur
lingkungan hidup saling berhubungan dan merupakan warisan budaya yang perlu
dilestarikan. Berikut adalah upaya pelestarian lingkungan hidup :
Oleh Pemerintah
Upaya pemerintah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup adalah sebagai
berikut:

1. Mencanangkan program pembangunan berkelanjutan


Pemerintah dalam upayanya untuk mewujudkan kehidupan negara yang adil dan
makmur mencanangkan program pembangunan berwawasan lingkungan, atau
juga dikenal sebagai pembangunan berkelanjutan. Program ini merupakan upaya
peningkatan kualitas hidup dengan tetap memperhatikan faktor lingkungan.
Gagasan penting dalam konsep pembangunan berkelanjutan yaitu:

 Gagasan kebutuhan – kebutuhan manusia dalam memenuhi kebutuhan


makhluk hidup
 Gagasan keterbatasan – keterbatasan lingkungan dalam memenuhi
kebutuhan dimasa sekarang dan masa depan.

2. Mengeluarkan UU tentang lingkungan hidup


Upaya pemerintah dalam pelestarian lingkungan dapat dilihat dengan
dikeluarkannya UU yang berkaitan dengan lingkungan hidup, diantaranya:

 UU No. 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber alam hayati dan


ekosistemnya

13
 UU No. 5 tahun 1994 tentang Konvensi PBB mengenai keanekaragaman
hayati
 UU No. 6 tahun 1994 tentang Konvensi PBB mengenai perubahan iklim
 UU No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah
 UU No. 19 tahun 2009 tentang pengesahan konvensi Stockholm tentang
bahan pencemar organik yang persistan
 UU No 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup

3. Membentuk Badan Pengendalian Lingkungan


Pada tahun 1991, pemerintah membentuk suatu badan khusus untuk melakukan
pengendalian dan pelestarian lingkungan hidup. Tugas pokok dari Badan
Pengendalian Lingkungan, adalah (1) Menanggulangi kasus pencemaran, baik
pencemaran udara, pencemaran tanah, maupun pencemaran air, (2) mengawasi
bahan berbahaya dan beracun, (3) melakukan analisis mengenai dampak
lingkungan.
Oleh Masyarakat dan Pemerintah
Upaya pelestarian lingkungan hidup harus dilakukan oleh seluruh masyarakat
bukan hanya pemerintah. Sebanyak apapun usaha pemerintah dalam melestarikan
lingkungan hidup akan percuma apabila tidak diimbangi dengan usaha dari
masyarakat. Masyarakat perlu menyadari bahaya tidak melestarikan
lingkungan bagi kehidupannya. Dengan demikian akan ada tindakan jelas dalam
pelestarian lingkungan hidup.
Upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat dengan dukungan pemerintah antara
lain:

1. Menjalankan progam penanaman seribu pohon.


Bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan rob bukan terjadi begitu saja.
Bencana ini utamanya terjadi karena kurangnya daerah resapan air hujan akibat
penggundulan hutan. Alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian dan bangunan
membuat tanah menjadi lemah dalam menyerap air. Akibatnya lapisan tanah
terkikis dan terjadilah erosi. Dengan adanya erosi terus menerus dan tidak adanya

14
penahan tanah, maka longsorpun mudah terjadi. Begitu juga dengan terjadinya
abrasi.
Karang dan hutan bakau diambil untuk keperluan pribadi tanpa memperhatikan
lingkungan, sehingga tidak ada penghalang ombak laut. Bahaya semacam ini
dapat dihindarkan dengan melakukan reboisasi (penanaman hutan yang gundul)
serta melakukan reklamasi hutan bakau. Dengan adanya penahan tanah terhadap
air hujan atau ombak, maka kemungkinan terjadi bencana banjir, longsor, dan rob
bisa berkurang. Di wilayah padat penduduk bisa disiasati dengan melakukan
penanaman pohon-pohon buah atau tanaman hias disekitar rumah. Selain
membantu tanah untuk meresap air, lingkungan sekitar rumah terlihat lebih hidup
dengan adanya tanaman.

2. Tidak membuang limbah ke sungai atau laut


Selain penggundulan hutan, pembuangan sampah di aliran sungai juga
mempengaruhi terjadinya banjir. Sampah plastik misalnya, sulit untuk didegradasi
dan biasanya menumpuk di sepanjang aliran sungai. Saat hujan datang, aliran
terhalang sampah sehingga aliran air membelok keluar dari aliran sungai yang
seharusnya. Selain menjadi penyebab banjir, dampak sampah plastik bagi
kesehatan juga cukup beresiko.
Air-air yang tergenang di sampah plastik peran besar dalam daur hidup
nyamuk yang membawa penyakit malaria atau demam berdarah. Bukan hanya
limbah sampah, pabrik yang dekat aliran sungai juga sering membuang limbahnya
pada sungai. Pembuangan limbah seperti ini masih perlu banyak dievaluasi karena
pada kenyataannya limbah yang dibuang banyak yang mengandung logam
berat. Bahaya logam berat bagi lingkungan sangat besar. Selain baunya yang
menyengat, logam berat dapat meracuni ikan dan bersifat karsiogenik bagi tubuh
manusia.

3. Mengurangi pencemaran udara


Dampak pencemaran udara bukan hanya menimpa manusia tetapi juga unsur
biotik dan abiotik di lingkungan hidup. Pencemaran udara utamanya berasal dari

15
asap kendaraan bermotor dan limbah asap pabrik. Wilayah dengan pencemaran
udara yang tinggi terlihat banyak kabut yang menutupi cahaya matahari. Akibat
kekurangan cahaya pada tumbuhan dan hewan dapat dilihat dari cara mereka
beradaptasi. Cara hewan beradaptasi dengan lingkungan berpolusi contohnya
seperti warna kupu kupu pada wilayah industri biasanya lebih gelap. Pencemaran
udara dapat dikurang dengan beberapa cara, diantaranya:

 Menanam pohon atau tanaman hias disepanjang jalan raya untuk


mengurangi polusi asap kendaraan.
 Membangun taman kota di beberapa tempat di kota besar.
 Mengolah kembali limbah pabrik agar setelah dilepaskan ke udara tidak
mengandung zat-zat yang dapat merusak lingkungan.
 Mengurangi jumlah kendaraan bermotor
 Optimalisasi penggunaan kendaraan publik massal seperti kereta dan bus
sehingga pengguna kendaraan pribadi berkurang.

4. Tidak melakukan perburuan liar dan perusakan alam


Semua unsur dalam lingkungan hidup saling berinteraksi dan mengalami
hubungan timbal balik. Untuk itu perlu disadari bahwa dengan merusak alam
dengan melakukan penebangan ilegal, perburuan liar, hingga perusakan hutan
akan merusak rantai makanan dan pada akhirnya akan berimbas kepada kehidupan
manusia. Oleh karena itu, pelaku perusakan lingkungan hidup harus diberi sanksi
yang berat agar ada rasa jera untuk mengulangi perbuatannya. Pada lingkungan
laut contohnya, penggunaan pukat harimau dan bom ikan sebaiknya dihentikan
dan diberi sanksi yang tegas karena mengancam ekosistem dan kehidupan biota
laut didalamnya.

5. Melakukan sosialisasi lingkungan hidup


Program program pemerintah harus selalu disosialisasikan kepada masyarakat
lewat penyuluhan lalu didukung kegiatan lain agar masyarakat punya kesadaran
untuk melestarikan lingkungan. Sebagai contoh masyarakat diberikan sosialisasi
mengenai ciri lingkungan sehat dan tidak sehat. Setelah sosialisasi selesai, dibuat
kegiatan atau lomba rumah sehat.

16
Sehingga masyarakat antusias dan terbiasa berpartisipasi dalam melestarikan
lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Kesadaran semacam ini juga perlu
ditanamkan pada anak anak. Dalam lingkungan sekolah dasar sebaiknya manfaat
ekologi sudah diajarkan sejak dini. Dengan demikian saat tumbuh, anak terbiasa
mengambil keputusan dengan mempertimbangkan dampaknya bagi lingkungan
hidup.

17
DAFTAR PUSTAKA

Konservasi,flora,fauna https://en.wikipedia.org
Kawasan suaka alam,cagar alamkawasan pelestarian alam,suaka
margasatwa,taman nasional,taman hutan raya,taman wisata alam
https://blog.ruangguru.com ›
Pengertian blogforscience2.blogspot.com › 2014/08 ›
Upaya pelestarian https://www.academia.edu ›
pencegahan kepunahan www.materipelajar.com ›
tujuan pelestrian https://edu.elizato.com
peran pemerintah https://dosenbiologi.com › Lingkungan

18

Anda mungkin juga menyukai