Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem endokrin adalah jaringan tubuh manusia dari kelenjar yang menghasilkan lebih
dari 100 hormon untuk mempertahankan dan mengatur fungsi tubuh dasar. Hormon adalah zat
kimia yang dibawa dalam aliran darah ke jaringan dan organ, merangsang mereka untuk
melakukan beberapa tindakan. Kelenjar dari sistem endokrin meliputi hipofisis, pineal, tiroid,
paratiroid, tiroid, paratiroid,, adrenal, dan ovarium atau testis. Sistem endokrin mengawasi
banyak proses kehidupan kritis. melibatkan pertumbuhan, reproduksi, kekebalan (kemampuan
tubuh untuk melawan penyakit), dan homeostasis (kemampuan tubuh untuk menjaga
keseimbangan fungsi internal). Cabang kedokteran yang mempelajari kelenjar endokrin dan
hormon mereka endokrinologi Gangguan kelenjar endokrin bisa menyebabkan berbagai
penyakit, mulai dari malnutrisi, gondok, diabetes, gangguan jantung, hipertensi, hingga tumor
ganas pada sistem pencernaan. Gangguan kelenjar endokrin umumnya disebabkan perubahan
gaya hidup yang cenderung meninggalkan pola sehat. Gangguan paling banyak terjadi pada
kelenjar pankreas yang memunculkan diabetes. Ini mencapai 75 persen dari gangguan endokrin
secara keseluruhan. Gangguan lain adalah pada kelenjar tiroid, penyebab penyakit gondok (15-
20 persen). Sisanya gangguan pada kelenjar lain yang memunculkan berbagai penyakit, seperti
disfungsi ereksi, gangguan hormonal, gangguan hipofisis, bahkan keganasan (kanker) Internet
saat ini sudah bukan menjadi sesuatu yang eksklusif.
Buktinya, pengguna internet di Tanah Air terus meningkat.

A. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah Bagaimana membuat
sistem pakar diagnosa gangguan sistem endokrin(manusia)menggunakan metode forward
1
chaining untuk mendiagnosa penyakit endokrin berdasarkan gejala yang timbul, dengan
menjelaskan informasi mengenai gejala-gejala yang dialami oleh pasien dengan smartphone
berbasis android.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya, maka dibuatlah
beberapa batasan masalah untuk membatasi ruang lingkup penelitian agar tidak menyimpang
dari pokok permasalahan. Adapun batasan-batasan masalah tersebut antara lain :
1. Aplikasi ini hanya dapat dijalankan pada perangkat mobile yang memilik i sistem operasi
Android
2. Aplikasi ini hanya digunakan untuk mengetahui penyakit endokrin berdasarkan gejala
yang timbul
3. Gangguan yang terdapat pada aplikasi ini antara lain Diabetes Milit us, Kaki Diabetik,
Hiperparatiroidisme, Gigantisme dan Akromegali, Krisis Adrenalis, Hiperkortisolisme,
Diabetes Insipidus, Hipertiroidisme, Penyakit Graves, Hipertiroidisme pada kehamilan,
Tiroiditsi Hashimoto, Asidosis Metabolik, Alkalosis Metabolik, Hipopituitarisme,
penyakit Addison, Dislipidemi, Lipodistrofi, Hiperlipidemia
Endogen,HiperlipidemiaEksogen,Hiperkolesterolemia,Hipertrigliseridemia,
Dislipeidemia campuran, Obesitas, Miksedema.
4. Aplikasi yang dikembangkan membutuhkan koneksi internet untuk mengakses database.

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah yang ada, maka tujuan dari dibuatnya sistem
ini adalah :
Membuat suatu sistem pakar yang berhubungan dengan gangguan pada sistem Endokrin berbasis
android, dimana sistem ini dirancang agar dapat membantu penderita, masyaraka, dokter
spesialis maupun dokter umum dalam mendiagnosa gangguan pada sistem endokrin layaknya
seorang pakar.

D. Manfaat Penelitian
A. Bagi penulis

2
 Menerapkan ilmu yang sudah diperoleh kemudian diaplikasikan kedalam aplikasi yang
dibutuhkan masyarakat
 Memberikan pengalaman dan pengetahuan kepada penulis dalam melakukan penelitian
dan perancangan sebuah perangkat lunak
 Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar S.Kom

B. Bagi Universitas
 Sebagai referensi pada waktu yang akan datang untuk mengembangkan aplikasi ini
 Memberikan bekal kepada mahasiswa sebelum terjun menuju ke dunia kerja

C. Bagi pengguna
 Bagi dokter umum dapatberguna untuk membantu dalam mengambil keputusan yang
tepat dan cepat.
 Bagi masyarakat umum dapat berguna untuk menambah wawasan dan belajar mengenai
gangguan pada sistem endokrin.
 Bagi mahasiswa
dapat dilakukannya pengembangan pada aplikasi ini dan menambahkan
diagnosadiagnosa baru yang terkait dengan sistem endokrin berbasis mobile android.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Endokrine

3
Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan
mikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel, lempengan atau
gumpalan sel disokong olej jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh kapiler.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi
tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.
Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun banyak dibedakan dengan
karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hepofise posterior yang
mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduannya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari
kedua kelenjar ini sebagian diambil oleh sistem saraf.
Kelenjar endokrin tidakmemiliki saluran, hasil sekresi tidak dihantarkan melalui saluran, tapi dal
sel-sel endokrin langsung masuk ke pembuluh darah. Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke
sel-sel target (presponsive cells) tempat terjadinya efek hormon, sedangkan ekresi kelenjar
endokrin keluar dari tubuh kita melalui saluran khusus, seperti uretra dan saluran kelenjar ludah.
Tubuh kita memiliki beberapa kelenjar endokrin. Diantaranya kelenjar-kelenjar tersebut, ada
yang berfungsi sebagai organ endokrin murni artinya tersebut menghasilkan hormon misalnya
kelenjar pineal, kelenjar hipofisis/pituitary, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar
adrenalsupraprenalis dan kelenjar pinus. Selain itu ada beberapa organ endokrin yang
menghasilkan zat lain selain hormon yakni :
1. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan

Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid,
kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis. A. Hipofisis Kelenjar Hipofisis
(pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar pengendali karena menghasilkan
bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Kelenjar ini berbentuk
bulat dan berukuran kecil, dengan diameter 1,3 cm. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian
anterior, bagian tengah (pars intermedia), dan bagian posterior.

4
Hipofisis lobus anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dapat dilihat pada gambar .

5
Macam-macam fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dan
gangguannya.
Hormon yang dihasilkan Fungsi dan gangguannya

Hormon Somatotropin (STH), Hormon Merangsang sintesis protein dan metabolisme


pertumbuhan (Growth Hormone / GH) lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang
(terutama tulang pipa) dan otot. kekurangan
hormon ini pada anak-anak-anak menyebabkan
pertumbuhannya terhambat /kerdil (kretinisme),
jika kelebihan akan menyebabkan pertumbuhan
raksasa (gigantisme). Jika kelebihan terjadi pada
saat dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan
tidak seimbang pada tulang jari tangan, kaki,
rahang, ataupun tulang hidung yang disebut
akromegali.

Mengontrol pertumbuhan dan


perkembangan kelenjar gondok atau tiroid
serta merangsang sekresi tiroksin

Hormon tirotropin atau Thyroid Stimulating


Hormone (TSH) Mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan aktivitas kulit ginjal dan
merangsang kelenjar adrenal untuk
mensekresikan glukokortikoid (hormon
yang dihasilkan untuk metabolisme
Adrenocorticotropic hormone (ACTH) karbohidrat)

Membantu kelahiran dan memelihara


sekresi susu oleh kelenjar susu

1. Merangsang pematangan folikel


dalam ovarium dan menghasilkan
estrogen
2. Mempengaruhi pematangan folikel
Prolaktin (PRL) atau Lactogenic hormone dalam ovarium dan menghasilkan
(LTH) progestron

a. Merangsang terjadinya
Hormon gonadotropin pada wanita :
spermatogenesis (proses pematangan
1. Follicle Stimulating Hormone (FSH) sperma)
b. Merangsang sel-sel interstitial testis

6
2. Luteinizing Hormone (LH) untuk memproduksi testosteron dan
androgen

Hormone gonadotropin pada pria :

1. FSH

2. Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH)

Hipofisis pars media


Jenis hormon serta fungsi hipofisis pars media
Hormon Fungsi

MSH (Melanosit Stimulating Mempengaruhi warna kulit


Hormon) individu. dengan cara
menyebarkan butir melanin,
apabila hormon ini banyak
dihasilkan maka menyebabkan
kulit menjadi hitam.

Hipofisis lobus posterior


Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya dapat dilihat pada
gambar dan tabel dibawah ini.

7
Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus anterior beserta organ targetnya
Jenis hormon serta fungsi dari hipofisis posterior

NO HORMON FUNGSI
1 Oksitosin Mensimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama
proses melahirkan

2 Hormoh ADH Munurut volme urine dan meningkatkan tingkat tekanan darah
dengan cara penyempitan pembuluh darah

Regulasi hormon ADH

Banyak sedikitnya cairan yang


masuk dalam sel akan di deteksi
oleh hipotalamus. Jika cairan
(plasma) dalam darah sedikit,
maka hipofisis akan
mensekresikan ADH untuk
melakukan reabsorpsi (penyerapan
kembali) sehingga darah
mendapatkan asupan cairan dari
hasil reabsorpsi tersebut. Dengan

8
demikian kadar cairan (plasma) dalam darah dapat kembali seimbang. Selain itu, karena cairan
pada ginjal sudah diserap, maka urinenya kini bersifat pekat. Jika seseorang buang air kecil terus
menerus, diperkirakan hipofisis posteriornya mengalami gangguan sebab ADH tidak berfungsi
dengan baik. Nama penyakit ini disebut diabetes insipidus.

B.Tiroid

Tiroid merupakan kelenjar yang terdiri dari folikel-folikel dan terdapat di depan trakea.
 Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua
buah lobus.
 Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan Triiodontironin
(T3).
 Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang mengandung
yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu
kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan
pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.

Regulasi hormon Tiroid

Kelainan

Kekurangan tiroksin menurunkan


kecepatan metabolisme sehingga
pertumbuhan lambat dan
kecerdasan menurun. Bila ini
terjadi pada anak-anak

9
mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh
kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan
garam iodium di dalam makanan.

C. Paratiroid

D. Kelenjar adrenalin (anak ginjal)

Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :

NO Hormon Fungsi kerja


1 Bagian korteks adrenal Mengontol metabolisme ion anorganik
a. Mineralokortikoid Mengontrol metabolisme glukosa
b. Glukokortikoid

2 Bagian Medula Adrenal Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam hal
Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin berikut :
a. dilatasi bronkiolus
b. vasokonstriksi pada arteri
c. vasodilatasi pembuluh darah otak dan otot
d. mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati

10
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin mengatur kadar gula dara

E. Pankreas

F. Ovarium, dan testis.

OVARIUM

 Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen
dan hormone progesterone.
11
 Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH

 Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada
wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.

 Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH

 Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang
sudah dibuahi.

K-05: 21 Mei 2019

Judul: Horor di Kabupaten Pancawarga


Seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat menyalurkan hobbi mendaki perbukitan, kali ini
perbukitan kapur di kabupaten Pancawarga. Tiba tiba dia terkesima dengan keluarga suami istri
serta anak anaknya yang menderita pembesaran kelenjar gondok. Tidak jauh dari rumah kakek
nenek tsb dia juga mendapati anak anak cretin (pertumbuhan tidak normal) pada cluster rumah
rumah penduduk tersebut. Sarjana SKM yang baru lulus FKMUI dan pernah mengikuti kuliah
Penyakit Berbasis Lingkungan itu kemudian kembali ke kampungnya, dan segera melalui media
social mengunggah serta konsultasi fenomena yang ditemuinya. Mereka bersepakat bertemu dan
12
membahas apa yang di dapatkannya. Kemudian mereka menghubungi BBTKL P2M – Balai
Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit. Akhirnya sepakat secara
voluntir bersama Tim BBTKL kembali ketempat tersebut dan mulailah penyelidikannya. Dari
wawancara mendalam dan bincang bincang diketahui ternyata masih ada beberapa kerabat
menceriterakan bahwa setiap kali punya anak langsung keguguran abortus, ada juga yang lahir
hidup dengan berat badan rendah atau BBLR. Seminggu kemudian Tim Voluntir ini ini kembali
dengan beberapa orang temannya yang mengikuti pendidikan FKM prodi Gizi. Temannya ini
ngotot bahwa anak anak cretin tsb disebabkan oleh kekurangan yodium dan mengusulkan
pemberian garam beryodium. Namun setelah beberapa minggu setelah dilakukan tindak lanjut,
hasilnya masih tetap saja kadar thyroid penduduk masih dibawah normal. Jadi mengapa
kekurangan yodium, apakah ada gangguan intake yodium, mineral apakah yang keberadaannya
membantu sintesa yodium? Ketika bertanya Tanya kepada keluarga tsb mereka semua hampir
mengkonsumsi singkong rebus, serta menggunakan sumber mata air satu disekitar bukit tsb.
Jelaskan dan diskusikan:
1. Apa yang disebut Endocrine Disrupting Compound ? Sebutkan beberapa jenis EDC dalam
kehidupan sehari hari dan contoh contoh penyakit yang ditimbulkannya!
2. Apa peran Se dalam sintesa hormone tiroid?
3. Gambarkan model teori simpul dari gambar tsb diatas. Apakah variable ke 5 dari model yang
di sdr gambarkan ?
4. Apa parameter simpul 1, simpul 2, simpul 3 serta simpul 4?
5. Buat program pencegahan kejadian hipothiroid di kampung tsb!
6. Bahan kimia apa saja penyebab hipothiroid ? Apa saran pencegahannya?

1. Apa yang disebut Endocrine Disrupting Compound ? Sebutkan beberapa jenis EDC
dalam kehidupan sehari hari dan contoh contoh penyakit yang ditimbulkannya.
Jawaban:
A. pengertian EDC
EDC (endocrine disrupting compound) adalah sejumlah bahan kimiawi, yang dapat
menggangu kelenjar endokrin dan hormone yang disekresikannya atau kerjanya pada jaringan
target. Pengguna endokrin dapat ditemukan, dalam banyak produk sehari-hari termasuk botol
plastic, kaleng makanan logam, detergen, mainana, makanan, kosmetik dan pestisida.

13
B. jenis-jenis Endocrine disruptors EDCs berdasarkan asal, ukuran, kemampuan, siklus
kimia, jumlah dan efeknya. Setiap orang terpapar dengan EDCs dutemukan dalam dosis
rendah dalam berbagai produk :
1. Dichloro-Diphenyl-Trichloreothane

Dichloro-diphenyl-trichloreothane (DDT) pertama kali digunakan sebagai


pestisida terhadap Colorado potato beetles pada tanamakakn awal tahun 1936 dan
digunakan secara luas di seluruh dunia untuk meningkankan monokkultur
tanaman yang terserang hama. Penelitian terbaru menunjukan bahwa DDT
memiliki terpengaruh terhadap sistem reproduksi wanita dan terpengaruh terhadap
fertilitas pria.
2. Disphenol A

Disphenol A ditemukan dalam produk plastis, bahan prawatan gigi, makanan


kaleng. Zat kimia ini diketahui sebagai endocrine disruptor berdasarkan hasil dari
ratusan penelitian yang menunjukan bahwa disphenol A dalam kadar rendah
meningkan resiko diabetes serta kanker payudara dan prostat.
3. Polibrominated Diphenyls Ethers

polibrominated diphenyls ethers (PBDE’s) merupaka senyawa yang ditemukan


didala wadah plastic dari computer, televise, dan alat elektronik lainnya. PBDE
memiliki potensi untuk merusak keseimbangan kelenjar tiroid yang berkontribusi
terhadap gangguan perkembangan sistem saraf, Antara lain low intelligenc dan
gangguan belajar.

4. Phthalates
Phthalates banyak ditemukan dalam mainana lunak, alat pembersih lantai, alat
perakatan medis, kosmetik, air freshner. Bwlum dilakukan studi langsung
terhadap manusia, namun berdasarkan hasil laboratorium phthalates
mengakibatkan gangguan reproduksi pria dan penurunan jumlah sperma.

1. Apa peran Se dalam sintesa hormone tiroid?


Jawaban:
Selenium adalah unsur non logam dalam kelompok XVI table periodik dimana berpotensi
menyebabkan keracunan pada manusia dan hewan. Selenium sebagai unsur ensesial bagi tubuh

14
yang tgerdapat dalam banyak bentuk makanan seperti ikan laut,daging,hasil susu dan biji-bijian.
Unsur ini merupakan salah satu komponen dari seleno protein yang memegang peran penting
salah satunya adalah metabolisme hormone tiroid. Kelenjar tiroid memproduksi hormone
tiroksin yang berfungsi memelihara tingkat metabolisme jaringan yang optimal untuk fungsi
normal sel dan tubuh seutuhnya. Hormone tiroksin mengandung iodium (I) yang merangsang
konsumen O2 sel tubuh dan mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Ketidakadaan hormone tiroksin menyebabkan
kemunduran dan melambatnya pertumbuhan mental dan fisik.
Seperti yang diketahui, tiroid merupakan organ dengan kadar selium tertinggi dengan
beberapa enzim Se-independent yang penting dalam menjaga metabolisme hormone tiroid
seperti deidodinase (DIOs) dan mencegah gangguan oksidasi sel tiroid seperti tytosolic dan
plasma glutathione peroxidases.
Sintesis hormone tiroid mensyaratkan adanya iodinasi tirogobuolin pada katup apical,
folipular lumea dibawah dari peroxidases (TPO) dan hydrogen peroksida (H2O2). Sintesis H2O2
yang berpotensi bahaya bagi tiroid, diregulasi oleh TSH melalui sistem kedua yang merupakan
langkah membatasi sintesis hormone tiroid agar dapat di gunakan oleh digunakan oleh oidinase.
Sementara H2O2 intraselular terdekradasi oleh enzim antioksidan seperti GPX3,TRS daan
katalase. PGX3 salah saru seloloprotein yang paling banyak muncul. PGX3 bektribusi terhadap
kandungan selenium tiroid yang tinggi dengan kata lain menjadi pengatur langsung sitensis
hormone tiroid. tidak adanya TSH,sekres 9i,GPS3 pada tiroksid menurunkan jumlah H2O2 yang
tersedia reaksi iodinasi. Dengan adanya TSH konsentrasi GPX3 meningkat sehingga
perlindungan terhadsp gangguan oksidatif oleh sistem hormone tiroid meningkat. Dionase pada
manusia yaitu D1 dan D2 yang bertanggung jawab dalam aktifasi hormone tiroid local yang juga
di pengaruhi oleh kandungan selenium. Distribusi selenium dalam jaringan berfariasi khususnya
sintesis oleh seleno protein berdasarkan sumbernya. Penyakit yang terkait dengan defisiensi SE
yang tidak berhubungan dangan gangguan tiroid seperti destruktif esteorthritis dan miokarditis.
Telah ditemukan bukti bahwa kekurangan SE bahwa kekurangan Se yang parah mengganggu
fungsi tirod. Seperti yang telah ditemukan di afrika tengah. Seperti pada kasus kretisnime
myxedematous yang endemic dengan kekurangan yodium dan atau Se, yang ditandai dengan
hipotiroidisme postnatal yang presisten. Untuk memulihkan fungsi,suplementasi iodide saja
belum cukup,dalam pemeriksaan lanjutan bahwa adanya dafisiensi Se,dalam aktifitas tiroid
glutathione peroksida ( GPX) yang menyebabkan gangguan oksidasi sel yang diikuti nekrois dan
infasi jaringan tiroid oleh magrofag dan limposit.hopotesis terkini menunjukan bahwa defesiensi
Se ringan hingga sedang dapat menyebabkan gangguan perkembangan.
2. Gambarkan model teori simpul dari gambar tsb diatas. Apakah variable ke 5 dari model
yang di sdr gambarkan ?
Jawaban :
Jika digambarkan dalam teori simpul, Endokrine Disrupting Coumpoud kasus
gangguan endocrine di Ponorogo, dapat kita lihat sebagai berikut :
 Simpul 1 : Bahan komia toksik yang mencemari mata air sebagai sumber
konsumsi dan keperluan sehari-hari warga
15
 Simpul 2 : Air yang dikonsumsi maupun yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari
 Simpul 3: Prilaku penduduk yang tinggal dipinggir mata air, yang
mengkonsumsi air tersebut maupun menggunakan air tersebut untuk
keperluan sehari-hari.
 Simpul 4 : Manivestasi dampak akibat Antara penduduk dengan lingkungan
(dengan mata air yang tercemar) yang akhirnya mengakibatkan anak-anak
lahir dengan gangguan cacat lahir dan munculnya kasus-kasus kretinisme.
Kasus ini kemudian disebut dengan kasus ponorog.
 Simpul 5 : Topografi daerah ponorogo dan kaitannya dengan sumber mata air
pencaharian warganya yang kebanyakan bekerja sebagai petani didaerah
pedesaan, serta terdapatnya beberapa gunung yang telah terbakar puncaknya.

1. Apa parameter simpul 1, simpul 2, simpul 3 serta simpul 4?


Jawaban :
Umumnya, sumber disruptor endocrine dapat ditemukan pada pestisida,logam,zat adiktif
atau zat pencemar makanan lainnya dan produk prawatan tubuh yang merupakan hasil kegiatan
manusia. Parameter yang berkaitan dengan sumber tersebut, salah satunya adalah pengukuran
kadar zat kimia yang memiliki efek hormone estrogen terhadap makhluk hidup, misalnya
bisphenol-A(BPA) dari kaleng makanan,dichlorodiphenyl dichloroethylene (DDE) dalam
dichlorodiphenyl trichloroethane (DDT), DEHP dari plastic makanan, perfluorochemicals dari
bahan pakaian, phthalates,triklosan,merkuri,alkylphenol polyethoxylates dari produk perawatan
tubuh, butoxyethanol (EGBE) dan (DEGME) dari kosmetik,dan lain sebagainya. Zat kimia
disruptor endokrin akan terdegradasi dan berperilakudeangan cara berbeda di lingkungan, yang
akan mempengaruhi rute paparan pada manusia dan hewan. Paparan zat kimia tersebut terhadap
makhluk hidup dapat melalui udara, air, tanah, dan bahan pangan. Zat kimia ini dapat masuk
ketubuh manusia apabila tertelan atau di konsumsi. Terhirup atau dihirup, atau kontak langsung
kontak langsung dengan kulit di sepanjang membran sel dan kemudia terabsorbsi ke dalam aliran
darah. Parameter simpul dua pada EDC diperoleh dengan pengukuran zat kimia pada komponen
lingkungan, misalnya pengukuran kadar DEHP pada makanan dan minuman kemasan,
pengukuran DDT di tanah atau bahan pangan, pengukuran lingkungan lainnya menggunakan gas
dan liquid chromatography,high performance liquid mass spectrometr y(HPLC), mass
spectrometry, dan high resolution mass spectrometry (HMRS). Masuknya agen penyakit ke
dalam tubuh manusia meluli suatu proses yang dikenal sebagai hubungan interaktif yang dapat di
ukur dengan jumlah paparan Antara manusia dengan komponen lingkungan yang mengandung
potensi bahaya penyakit dalam hal ini, disruptor endokrin. Masyarakat dengan berbagai variable
kependudukan, baik yang sehat maupun sakit, secara langsung ataupun tidak langsung, akan
meminum air yang tercemar, mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, dan menghirup udara
yang tercemar pula. Parameter pada simpul tiga ini diperoleh dengan pengukuran zat kimia pada
specimen dan kadar hormone dalam tubuh manusia. Umumnya pengukuran ini memakai sampel

16
darah, urin, jaringan adipose, bahan ASI. Salah satu contohnya adalah pengukuran kadar
triphenly (TPHP), bahan kimia yang banyak terdapat pada kuteks, dalam darah pengukuran
konsentrasi polychlorinated biphenyl (PBC) dalam ASI, pengukuran BPA dalam darah, dan
lainnya. Kejadian penyakit merupakan hasil interaktif antara manusia dan faktor lingkungan.
Pada kasus EDC ini, gangguan kesehatan yang dapat terjadi adalah mikropenis, gangguan
pertumbuhan pada anak termasuk kognitif. Goiter, kanker, peningkatan libido, dan masih banyak
lagi. Parameter yang dipakai pada simpul empat gangguan disruptor endoktrin adalah jumlah
kejadian penyakit yang ditimbulkan, seperti prevalensi goiter dan kretin.

2. Buat program pencegahan kejadian hipothiroid di kampung tsb.


Jawaban:
kasus kejadian kelenjar gondok, anak-anak kretin, keguguran, bayi lahir dengan berat badan
rendah banyak terjadi di kabupaten pancawarga. Kejadian-kejadian tersebut mengindikasikan
bahwa telah terjadi kasus hipotiroidism di daerah pancawarga. Kasus hipotiroid dapat terjadi
akibat kekurangan asupan yodium kedalam tubuh. Hal tersebut dapat diperburuk dengan
mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung goitrogrn seperti singkong, jagung, rebung,
ubi jalar, dan lain sebagainya yang akan menyebabkan kebutuhan yodium meningkat, singkong
merupakan salah satu jenis makanan yang mengandung glukosida sianogenik yang dapat
melepaskan sianida yang kemudian diubah menjadi thiocyanata dalam tubuh yang akan
menghambat penyerapan yodium oleh kelenjar tiroid. Padahal penduduk di kabupaten
pancawarga banyak yang mengkonsumsi singkong rebus. Selain itu, warga menggunakan mata
air yang diduga kandungan yodium dalam air tanahnya rendah. Hal ini lah yang menjadi
penyebab terjadinya kasus hipotiroid di daerah tersebut. Maka dar itu program pencegahan untuk
kasus hipotiroid diatas adalah sebagai berikut:
a. Edukasi- penduduk di kabupaten pancawarga diberikan pengetahuan mengenai
makanan-makanan yang banyak mengandung goitrogen, mekanisme makanan
goitrogen menghambat penyerapan yodium, serta tata cara mengolah makanan
goitrogen.
b. Screening- dilakukan pemeriksaan kadar hormon tiroid bagi seluruh warga. Terutama
bagi bayi baru lahir dan ibu hamil. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat seberapa
banyak warga yang tergolong hipotiroid ataupun untuk mencegah warga mengalami
hipotiroid.
c. Pemeriksaan dan penanggulangan maslah sumber air- pemeriksaan ada tidaknya
kontaminasi zat pada sumber air warga, jika penelitian menunjukan bahwa terjadi
kontaminasi EDC, perlu pada sistem filtrasi yang mampu menanggualngi masalah
pencemaran air warga tersebut.
d. Pemberian garam beryodium- hipotiroid terjadi karena kurangnya asupan yodium,
maka dari itu harus ada pemberian garam beryodium oleh kelenjar tiroid seperti Se
dan Fe.
17
e. Pemberian sumplemen yodium- bila pemberian garam beryodium tidak berhasil dapat
diberikan suplemen yodium.

1. Bahan kimia apa saja penyebab hipothiroid ? Apa saran pencegahannya.


Jawaban:
A. Amiodaron

Amiodaron adalah obat antiaritmia yang cukup efektif dalam menangani beberapa
keadaan aritmia mulai dari sumpraventrikuler takikardia sampai takikardia
ventikular yang mengancam kehidupan. Namun penggunaan obat ini
menimbulkan efek samping pada organ lain yang dapat menimbulkan perburukan
keadaan pasien. Salah satu organ pseudokholinestearse dalam plasma dan
kholinestrerase dalam sel darah merah dan pada sinapsis syaraf. Enzim tersebut
secara normal menghidrolisis acetylcholine meningkat dan berkaitan dengan
reseptor muskaranik dan nikoitik pada system saraf pusat dan parifer. Hal tersebut
menyebabkan timbulnya gejala keracunan yang berpengaruh pada seluruh bagian
tubuh. Disamping itu karena kemiripan stuktur kimia dari pestisida dengan
hormone tiroid (TH-r) di sel target sehingga menganggu proses sistesis hormone
tiroid. Ketika pestisida masuk ke dalam tubuh pestisida akan menempel pada
enzim kolinestrase, sehinggga terjadi akimulasi subtrat(asetilkolin) pada sel
efektor.
Berikut adalah beberapa pencegahan hipotiroid yang dapat dilakukan:

 Diet

Makanan yang seimbang dianjurkan, antara lain memberi yodium dalam


setiap makanan dan cara mengelola yodium juga perlu diperhatikan
yodium mudah rusak pada suhu tunggi. Padahal kita selama ini memasak
makanan yang nasak sudah tidak berfungsi lagi karena rusak oleh panas,
untuk itu. Sebaiknya menambahkan garam pada saat makanan sudah panas
dan cukup dingin sehingga tidak merusak kandungan yodium yang ada
pada garam. Selain itu, makan-makanan yang tidak mengandung pengawet
juga diperlukan. Asupan kalori disesuaikan apabila BB perlu di kurangi.
Apabila pasien mengalami letergi dan defisit perawatan diri, perawat perlu
memantau asupan makanan dan cairan.

 Pada masa kehamilan hindari penggunaan obat-obatan antitiroid secara


berlebihan, yodium profilaksis pada daerah-daerah endemic, diagnosa dini
melalui pemeriksaan penyaringan pada neonates.

 Suplemen diet iodium pada endemik goiter dan kretinism

18
 Lakukan sceerning hypotiroid kongenital

 Evaluasi metode diagnose perinatal da pengobatan

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sistem endoktrin dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.
Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik
tertentu.
Sistem endoktrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemostasis, membantu
mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi
19
Saran
Pada sistem endoktrin berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena bawaan
maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi makanan. Untuk itu
jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, U.F. 2014, Dasar-Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan, Edisi Revisi, Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
ALPL 2011. DEHP, PlasticizeR yang Sering Terdapat dalam Bahan Emulsifier. Didapat dari:
URL : http://alpindonesia.org/berita/index.php?view&id=25.
Bantarwati,Dias Aji,dkk. 2013. Hubungan Pajanan Pestisida Dengan Kejadian Hipotiroid Pada
Wanita Usia Subur di Daerah Pertanian Hartikultura Desa Gombong Kecamatan Belik Pemalang.
Vol. 12 No.2. http://ejournal.undip.ac.id. Diakes 1 oktober 2017
Damstra, T.,Barlow,S.,Bergman, A., Kavlock, R., dan Kraank, G. V .D. (editor).2002. Exposure
of Selected Potential EDCs in Human and Wildlife. Dalam: Global Assesment of The State-of-
Science of Endocrine Disruptors (hal.89-92). Jenewa: WHO.
DokterSehat. 2015. Waspadai Bila Anak Anda Memiliki Penis Kecil. Didapat dari: URL:
http://doktersehat.com/waspadai-bila-anak-penis-kecil/.

20
ENHS. 2003. Methods for Monitoring EDCs in the Environment. Endocrine Disruptors. Didapat
dari: URL: http://enhs,umn.edu/current/5103/endocrine/envmonitor.html.

21

Anda mungkin juga menyukai