Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM

ELEKTRONIKA DIGITAL DAN MIKROKONTROLER

ANALOG INPUT (ADC) DAN SENSOR SUHU LM35

OLEH :

TAUFIQURRAHMAN

321 18 050

KELOMPOK 7

2B D3 TEKNIK LISTRIK
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2019

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
a. Membuat layout simulasi rangkaian keluaran di proteus menggunakan Arduino uno .
b. Membuat program sketch di IDE Arduino dengan menyalakan simulasi di protes .
c. Mengaplikasikan hasil simulasi di proteus ke Board Modul Arduino Uno .

II. ALAT DAN BAHAN


a. Tools Proteus
b. Tools IDE Arduino Uno
c. Board Modul Arduino Uno dan Kabel USB
d. LED
e. Kabel jumper male-female, male-male, female-female

III. TEORI DASAR


Analog Input
Sinyal analog menjelaskan variabel fisik yang bervariasi terus menerus yang berhu
bungan dengan variabel lain. Contoh dari sinyal analog yaitu intensitas cahaya LED y
ang dimana arus yang didalamnya juga meningkat, arus melalui resistor seperti yang
kita memvariasikan tegangan, atau suhu di kamar yang berjalan sering dengan berjala
nnya waktu.
Sinyal analog dapat mengambil nilai-nilai yang tak terbatas dan pada mikrokontrol
er tidak dapat mewakili jumlah yang tak terbatas nilainya itu. Sehingga yang harus dil
akukan ketika ada sinyal analog yaitu dengan cara sampling dengan cara mengubah s
inyal analog tersebut menjadi sinyal digital.
Pin analog ini terhubung dengan converter pada mikrokontroller yang dikenal den
gan istilah analog-to-digital converter (disingkat ADC atau A/D). Converter ini meng
ubah nilai analog berbentuk sinyal voltase ke dalam bentuk digital/angka supaya nilai
analog ini dapat digunakan dengan lebih mudah dan aplikatif. Pada Arduino (mikroko
ntroller ATMega) converter ini memiliki resolusi 10 bit, artinya nilai hasil konversi b
erkisar dari 0 hingga 1023. Pada Arduino UNO, pin analog ditandai dengan label A0
sampai A5. Pada board lainnya, pin-pin yang diberi tanda A, Analog, ADC adalah pin
analog. Hal ini berguna saat akan mengukur output tegangan dari suatu sensor yang t
erhubung serta dapat dimanfaatkan untuk keperluan pengondisian program.

Potensiometer
Potensiometer adalah kenop yang menghasilkan resistansi/hambatan variabel. Pote
nsiometer memiliki 3 kaki (ada yang memiliki lebih dari 3 kaki, tapi biasanya kelipata
n 3 dan pada dasarnya ada 3 jenis kaki), yakni dua kaki terluar yang masing-masing d
ihubungkan dengan 5V dan GND, dan kaki tengah yang menghasilkan keluaran nilai
analog. Pada rangkaian di atas, kaki tengah potensiometer dihubungkan ke pin A5. Pi
n A5 akan menerima sinyal voltase dengan besaran sesuai dengan putaran kenop pote
nsiometer. Semakin dekat putaran ke arah 5V, maka nilai resistansi akan semakin kec
il sehingga nilai voltase yang keluar akan semakin besar mendekati 5V. Begitu pula s
ebaliknya. Sinyal tersebut akan dikonversi ke nilai angka dan ditampilkan pada jendel
a Serial Monitor.

Sensor Suhu LM35


Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk men
gubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki k
eakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu
yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang
tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus
serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan. Meskipun tegangan sensor ini dapat men
capai 30 volt akan tetapi yang diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dap
at digunakan dengan catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membu
tuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilka
n panas (self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yan
g rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC
Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran
tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan
100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating)
kurang dari 0,1°C, dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply
tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian control yang
sangat mudah.

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Membuat simulasi rangkaian pada proteus.
2. Membuat program arduino.
3. Copy file ‘hex’ Arduino pada Proteus.
4. Simulasikan dengan menekan tombol Play.

V. SYNTAX PROGRAM
1. Percobaan 1 (Menampilkan Tegangan dari Potensiometer pada LCD)

2. Percobaan 2 (Mengontrol LED dengan Potensiometer)


3. Percobaan 3 (Menampilkan Besarnya Suhu pada LCD)
VI. ANALISIS
1. Percobaan Pertama (Menampilkan Tegangan dari Potensiometer pada LCD)

Pertama-tama yang dilakukan adalah membuat rangkaian simulasi di Proteus d


engan sebuah potentiometer sebagai analog input dan LCD sebagai output. Setela
h membuat rangkaian simulasinya, selanjutnya membuat program sketch di IDE A
rduino Uno. Dalam hal ini struktur program sketch minimal terdiri dari 2 fungsi y
aitu setup() dan loop(). Setup() berfungsi untuk mendeskripsikan variable yang di
gunakan sedangkan loop() berfungsi untuk menjalankan perintah terus menerus. C
ara penulisan sketch pada fungsi setup() yaitu dengan menuliskan void setup() yan
g diikuti tanda “ { ” sebagai pembuka statement dan tanda “ } ” sebagai penutup st
atement.
Setelah itu dilanjutkan pada penulisan fungsi kedua yaitu fungsi loop(). Cara p
enulisannya sama dengan penulisan sketch pada fungsi setup(). Adapun statement
yang digunakan pada fungsi setup() yaitu lcd.begin(16, 2) untuk menmberi infor
masi bahwa terhubung dengan LCD 16 kolom dan 2 baris, lcd.setCursor(x,y) unt
uk menempatkan tulisan pada baris dan kolom yang diinginkan, dan lcd.print unt
uk menampilkan teks. Tapi sebelum itu, pin pada setiap LCD harus dihubungkan
ke Arduino sesuai kebutuhan. Setelah selesai membuat program sketch nya maka
selanjutnya mengompile intruksi tersebut sampai muncul keterangan “Done Comp
iling” yang menandakan proses compiling nya telah berhasil. Selanjutnya memasu
kkan program sketch ke proteus untuk mensimulasikan rangkaian. Apabila simula
sinya sudah sesuai dengan yang diinginkan barulah program sketch yang sudah di
buat tadi diupload ke dalam board modul Arduino Uno. Adapun hasilnya adalah s
ebagai berikut :

2. Percobaan Kedua (Mengontrol LED dengan Potensiometer)


Pertama-tama yang dilakukan adalah membuat rangkaian simulasi di Proteus d
engan sebuah potentiometer sebagai analog input dan 8 buah LED sebagai output.
Setelah membuat rangkaian simulasinya, selanjutnya membuat program sketch di
IDE Arduino Uno. Dalam hal ini struktur program sketch minimal terdiri dari 2 fu
ngsi yaitu setup() dan loop(). Setup() berfungsi untuk mendeskripsikan variable ya
ng digunakan sedangkan loop() berfungsi untuk menjalankan perintah terus mener
us. Cara penulisan sketch pada fungsi setup() yaitu dengan menuliskan void setup(
) yang diikuti tanda “ { ” sebagai pembuka statement dan tanda “ } ” sebagai penu
tup statement.
Setelah itu dilanjutkan pada penulisan fungsi kedua yaitu fungsi loop(). Cara p
enulisannya sama dengan penulisan sketch pada fungsi setup(). Adapun statement
yang digunakan pada fungsi setup() yaitu pinMode(nomor_pin, OUTPUT) untu
k menyatakan bahwa nomor pin tersebut merupakan output dari rangkaian, analog
Read untuk membaca input dari pin analog, digitalWrite(nomor_pin, HIGH) un
tuk menyatakan bahwa pin tersebut bernilai high (menyala), dan digitalWrite(no
mor_pin, LOW) untuk menyatakan bahwa pin tersebut bernilai low (padam). Sel
ain itu, digunakan fungsi if-else yang merupakan sebuah fungsi yang hanya akan
mengeksekusi atau menjalankan program apabila suatu kondisi terpenuhi. Tapi se
belum itu, pin pada setiap LCD harus dihubungkan ke Arduino sesuai kebutuhan.
Setelah selesai membuat program sketch nya maka selanjutnya mengompile intruk
si tersebut sampai muncul keterangan “Done Compiling” yang menandakan prose
s compiling nya telah berhasil. Selanjutnya memasukkan program sketch ke prote
us untuk mensimulasikan rangkaian. Apabila simulasinya sudah sesuai dengan ya
ng diinginkan barulah program sketch yang sudah dibuat tadi diupload ke dalam b
oard modul Arduino Uno. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut :

3. Percobaan Ketiga (Menampilkan Besarnya Suhu pada LCD)


Pertama-tama yang dilakukan adalah membuat rangkaian simulasi di Proteus d
engan sebuah sensor suhu LM35 sebagai analog input dan LCD sebagai output. Se
telah membuat rangkaian simulasinya, selanjutnya membuat program sketch di ID
E Arduino Uno. Dalam hal ini struktur program sketch minimal terdiri dari 2 fung
si yaitu setup() dan loop(). Setup() berfungsi untuk mendeskripsikan variable yang
digunakan sedangkan loop() berfungsi untuk menjalankan perintah terus menerus
. Cara penulisan sketch pada fungsi setup() yaitu dengan menuliskan void setup()
yang diikuti tanda “ { ” sebagai pembuka statement dan tanda “ } ” sebagai penutu
p statement.
Setelah itu dilanjutkan pada penulisan fungsi kedua yaitu fungsi loop(). Cara p
enulisannya sama dengan penulisan sketch pada fungsi setup(). Adapun statement
yang digunakan pada fungsi setup() yaitu lcd.begin(16, 2) untuk menmberi infor
masi bahwa terhubung dengan LCD 16 kolom dan 2 baris, lcd.setCursor(x,y) unt
uk menempatkan tulisan pada baris dan kolom yang diinginkan, dan lcd.print unt
uk menampilkan teks. Tapi sebelum itu, pin pada setiap LCD harus dihubungkan
ke Arduino sesuai kebutuhan. Setelah selesai membuat program sketch nya maka
selanjutnya mengompile intruksi tersebut sampai muncul keterangan “Done Comp
iling” yang menandakan proses compiling nya telah berhasil. Selanjutnya memasu
kkan program sketch ke proteus untuk mensimulasikan rangkaian. Apabila simula
sinya sudah sesuai dengan yang diinginkan barulah program sketch yang sudah di
buat tadi diupload ke dalam board modul Arduino Uno. Adapun hasilnya adalah s
ebagai berikut :

VII. KESIMPULAN
a. Praktikan mampu mebuat layaout simulasi rangkaian pada Proteus.
b. Praktikan mampu membuat program sketch di IDE Arduino.
c. Praktikan mampu menyusun rangkaian pada modul Board Arduino Uno
menggunakan potentiometer dan sensor suhu sebagai analog input dan LCD dan
LED sebagai output dari rangkaian tersebut.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


https://kl801.ilearning.me/2015/05/21/penjelasan-tentang-lm35/
http://kramastechno.blogspot.com/2016/03/sensors-potentiometers-di-arduino.html
https://www.codepolitan.com/analog-input-pada-arduino
https://www.nyebarilmu.com/penjelasan-tentang-input-output-arduino/

Anda mungkin juga menyukai