Anda di halaman 1dari 2

Tiroid merupakan kelenjar endokrin murni terbesar dalam tubuh manusia yang

terletak di leher bagian depan, terdiri atas dua bagian (lobus kanan dan lobus kiri).
Panjang kedua lobus masing-masing 5 cm dan menyatu di garis tengah, berbentuk
seperti kupu-kupu. Penyakit atau gangguan tiroid adalah suatu kondisi kelainan pada
seseorang akibat adanya gangguan kelenjar tiroid, baik berupa perubahan bentuk
kelenjar maupun perubahan fungsi.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormone tiroid yaitu tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3). Pembentukan hormone tiroid dipengaruhi oleh mekanisme umpan
balik (feed back) yang melibatkan hormone Thyroid Stimulating Hormon (TSH). Bila
produksi hormone tiroid meningkat maka produksi TSH menurun dan sebaliknya jika
produksi hormone tiroid tidak mencukupi kebutuhan maka produksi TSH meningkat.
Faktor-faktor yang dapat mencetuskan gangguan tiroid adalah:
1. Umur
Usia di atas 60 tahun maka semakin berisiko terjadinya hipotiroid atau hipertiroid
2. Jenis kelamin
Perempuan lebih berisiko terjadi gangguan tiroid
3. Genetik
Diantara banyak factor penyebab autoimuniatas terhadap kelenjar tiroid, genetic
dianggap merupakan factor pencetus utama
4. Merokok
Merokok dapat menyebabkan kekurangan oksigen di otan dan nikotin dalam rokok
dapat memacu peningkatan reaksi inflamasi
5. Stres
Stres juga berkolerasi dengan antibody terhadap antibody TSH-reseptor
6. Riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan autoimun
Riwayat penyakit keluarga yang ada berhubungan dengan kelainan autoimun
merupakan daktor risiko hipotiroidisme tiroiditis autoimun
7. Zat kontras yang mengandung iodium
Hipertiroidisme terjadi setelah mengalami pencitraan menggunakan zat kontras
yang mengandung Iodium
8. Obat-obatan yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit tiroid
Amiodaron, lithium karbonat, aminoglutethimide, interferon alfa, thalidomide,
betaroxine, stavudine
9. Lingkungan
Kadar oidium dalam air kurang
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium:
-Kadar T4/FT4 dan T3/FT3 meningkat, kadar TSH menurun, dan TRAb positif.
2. Pemeriksaan radiologi
-Skintigrafi: Uptake iodium meningkat.
-Skintigram dengan 123I maupun 99mTc sebaiknya dilakukan bila ada kecurigaan Toxic
Adenoma (TA) atau Toxic Multinodular Goiter(TMNG).
-USG (colour doppler): penilaian aliran darah tiroid dan dapat membedakan penyakit graves dan
tiroiditis destruktif.
Tata laksana
1. Terapi medikamentosa
- Obat antitiroid diberikan sebagai terapi pilihan utama pada anak dengan penyakit graves.
» Methimazole (MMI): dosis 0,2 – 0,5 mg/kg hari dalam jangka waktu 1-2 tahun
» Titrasi dosis dengan pedoman fungsi tiroid.
» Sebelum pemberian obat anti-tiroid, periksa darah tepi lengkap, fungsi hepar (bilirubin,
transaminase dan alkali fosfatase).
» Hentikan obat jika anak mengalami demam, atralgia, luka-luka di mulut, faringitis atau malaise,
dan dilakukan pengukuran hitung lekosit.
- Apabila tidak mengalami remisi dalam 2 tahun lakukan dievaluasi terhadap kepatuhan
pengobatan, efek samping obat, dan dievaluasi kembali pengobatan yang diberikan. Dapat
dipertimbangkan untuk dilakukan tiroidektomi.
- Jika dalam keadaan tidak tersedia MMI, maka bisa diberikan PTU dengan dosis awal 5-
7mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis dengan pengawasan ketat terutama terkait dengan fungsi hati.
- PTU harus dihentikan jika kadar transaminase meningkat 2-3 kali lipat di atas kadar normal dan
gagal membaik dalam 1 minggu setelah diulang tes tersebut.
2. Terapi simtomatik
-Beta adrenergic blocker (misal propranolol, atenolol, metoprolol) direkomendasikan untuk anak
dengan hipertiroid yang denyut jantungnya > 100x/menit.
-Beta adrenergic blocker bisa dihentikan ketika kadar hormon tiroid sudah mencapai normal.
-Dosis propanolol: 0.5 – 2 mg/kg/hari.
3. Terapi pembedahan
-Jika pembedahan dipilih sebagai terapi untuk anak dengan penyakit graves, maka dilakukan near-
total tiroidektomi
-Pembedahan harus dilakukan oleh ahli bedah tiroid yang berpengalaman.
-Setelah terapi pembedahan anak memerlukan terapi sulih atau pengganti hormon tiroid seumur
hidup.
4. Radioterapi
-Radioterapi dilakukan dengan 131I, belum termasuk first line therapy di Indonesia. Tujuan
radioterapi adalah menjadikan penderita hipotiroid. Dosis radioterapi sesuai dengan protokol yang
berlaku pada masing-masing pemberi pelayanan radioterapi.
a. Hormon tiroid mempunyai peran yang sangat penting dalam berbagai proses metabolisme dan
aktivitas fisiologik pada hampir semua system organ tubuh manusia, kekurangan maupun
kelebihan hormone tiroid akan mengganggu berbagai aktivitas fisiologi serta mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan berbagai jaringan termasuk system saraf otak.
b. Tata laksana medikamentosa pada hipertiroid memerlukan durasi pengobatan 2 tahun.
c. Pilihan tata laksana selain medikamentosa adalah pembedahan dan radioterapi.

Anda mungkin juga menyukai