Uji benedict atau tes benedict digunakan untuk menunjukkan adanya monosakarida
dan gula pereduksi. Tembaga sulfat dalam reagen benedict akan bereaksi dengan
monosakarida dan gula pereduksi membentuk endapan berwarna merah bata. Monosakarida
dan gula pereduksi dapat bereaksi dengan reagen benedict karena keduanya mengandung
aldehida ataupun keton bebas. Hasil positif ditunjukkan dengan perubahan warna larutan
menjadi hijau, kuning, orange, atau merah bata dan muncul endapan hijau, kuning, orange
atau merah bata.
Uji benedict pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia Amerika bernama
Stanley Rossiter Benedict. Semua jenis monosakarida akan menunjukkan hasil positif dengan
uji benedict, disakarida pereduksi seperti maltosa dan laktosa juga menunjukkan hasil positif.
Disakarida non pereduksi seperti sukrosa dan jenis-jenis polisakarida tidak bereaksi positif
dengan uji ini.
4.3Cara Kerja
1. Masukkan 2,5 ml pereaksi Benedict ke dalam tabung reaksi.
2. Menambahkan 4 tetes bahan uji yang akan diperiksa.
3. Mendidihkan dengan api langsung selama 2 menit atau panaskan dalam penangas
air selama 5 menit.
4. Mendinginkan dan perhatikan warna yang terjadi.
Reaksi
No. Nama Sampel
Sebelum Pemanasan Sesudah Pemanasan
1. Amilum 1% Biru muda Biru muda (-)
2. Sukrosa 0,1 M Biru muda Biru muda (-)
3. Glukosa 0,1 M Biru muda Kuning kehijauan (+)
4. Glukosa lebih encer Biru muda Hijau pekat (-)
Pembahasan
Dari hasil uji coba tersebut dapat diketahui jenis karbohidrat mana yang menunjukkan
(+) dan (-) terhadap uji benedict, yaitu :
Teori :
Dari hasil praktikum tidak mengalami perubahan dan warna yang ditimbulkan adalah biru
muda. Hal ini disebabkan oleh struktur pada gugus fungsi yang dimiliki oleh sukrosa dan
amilum tidak dapat mereduksi reagen benedict yang direaksikan. Hal ini dikarenakan sukrosa
tidak mengandung atom karbon anomer bebas, karena atom karbon kedua anomernya yatiu
yang terdapat pada glukosa & fruktosa yang berkaitan satu sama lainnya. Sedangkan amilum
tersusun dari D-glukosa yang banyak.
Glukosa
Dari hasil praktikum hanya glukosa saja yang apabila diuji benedict akan memperlihatkan
adanya perubahan. Perubahan warna pada glukosa ini merupakan gula pereduksi. Dalam hal
ini glukosa mampu mereduksi senyawa pengoksidasi, dimana ujung pereduksinya adalah
ujung yang mengandung aldehida.Perubahan warna yaitu kuning kehijauan dan hijau pekat.
4.5 Kesimpulan
Urutan larutan berdasarkan kepekatan warnanya adalah
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton atau senyawa yang menghasilkan
senyawa-senyawa bila dihidroklisa.berdasarkan strukturnya karbohidrat digolongkan menjadi
monisakarida,oligosakarida atau polisakarida.ketiga golongan ini berkaitan satu sama lain
lewat hidrolisis.karbohidrat yang berada dalam satu sampel dapat dideteksi dengan berbagai
uji diantaranya test Molisch.
Uji Molisch adalah uji yang memiliki prinsip hidrolisis kerbohidrat menjadi
monosakarida.uji ini ditandai dengan warna ungu kemerah-merahan dan berbentuk cincin
untuk reaksi positif,sedangkan warna hijau untuk reaksi negative.(Sumardjo 2006)
Tabung Reaksi
PenjepitéTest Tube
Pipet Tetes
Gelas Ukur 10ml
Bahan:
Kapas
larutan H2SO4 pekat
Larutan Glukosa 0,1 M
Larutan Sukrosa 0,1 M
Kanji 1 %
Selulosa dalam air
Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang diperoleh dari hasil praktikum semua larutan uji ketika
direaksikan dengan larutan Molisch,dapat membentuk cincin berwarna ungu.bahan yang
diujikan Glukosa,Sukrosa,Kanji,dab Selulosa dalam air semua menunjukkan hasil yang
positif.hal ini membuktikan adanya karbohidrat dalam larutan tersebut.larutan uji yang
dicampurkan dengan pereaksi Molisch,dialirkan dengan larutan H2SO4 pekat dengan cara
memiringkan tabung reaksi.hal ini dilakukan agar larutan H2SO4 tidak bercampur dengan
larutan yang ada di dalam tabung,sehingga pada akhir reaksi terjadi pembentukan cincin
berwarna ungu pada batas antara kedua larutan dalam tabung reaksi.terbentuknya warna ungu
ini karena pengaruh hasil dehidrasi monosakarida (furfutal) dengan α-naftol dari pereaksi
Molisch.
5.7 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa laruran
Glukosa,Sukrosa,Kanji,dan Selulosa dalam air bereaksi dengan larutan Molisch dan
membentuk cincin berwarna ungu,oleh karena itu larutan-larutan tersebut terdapat
karbodidrat pada larutan0-larutan tersebut.
TEST SELIWANOFF
Uji seliwanoff atau tes seliwanoff digunakan untuk membedakan gula (karbohidrat)
yang diuji masuk kategori ketosa atau aldosa. Gula aldosa memiliki gugus aldehida,
sedangkan ketosa memiliki gugus keton. Dasar dari uji ini adalah bahwa ketosa lebih cepat
terdehidrasi dibandingkan aldosa saat dipanaskan.
1 ml Glukosa 0,1 M
Sukrosa 0,1 M
Glukosa 0,1 M
Fruktosa 0,1 M
4. 1 ml Glukosa o,1 M Tidak berubah warna. tetap kuning Tidak berubah warna. Tetap kuning
Pembahasan
Uji seliwanoff atau tes seliwanoff digunakan untuk membedakan gula (karbohidrat)
yang diuji masuk kategori ketosa atau aldosa, dilihat dari perubahan warna larutan.
Prinsipnya berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+..
Prinsip dari uji seliwanoff ini adalah jika setelah pencampuran larutan lalu dilakukan
pemanasan, maka gula yang tergolong ketosa adalah yang berwarna merah, sedangkan gula
aldosa seperti glukosa akan memberikan hasil negatif dengan tidak muncul warna merah pada
larutan. . Pada hasil praktikum, hasil positif didapat pada fruktosa dan sukrosa. Dan hasil
negatif didapat pada glukosa.
Ketika semua larutan ditambahkan larutan seliwanoff, terjadi perubahan warna dari
tidak berwarna menjadi kuning. Kemudian ketika dipanaskan, terjadi perubahan warna
menjadi merah orange yang menunjukan bahwa sempel termasuk ketosa dan peristiwa
monosakarida ketosa menjadi fufural lebih cepat dibandingkan dengan aldehid karena aldehid
mengalami trasformasi menjadi ketosa sebelum dehidrasi. Ketosa yang terhidrasi kemudian
bereaksi dengan resolsinol menghasilkan zat yang berwarna merah tua. Dari hasil yang
didapatkan sempel yang mengalami perubahan adalah sukrosa dan fruktosa, maka fruktosan
dan sukrosa termasuk kedalam gula ketosa yang mengandung gugus keton. Sedangkan yang
tidak mengalami perubahan warna dan tidak adanya endapan pada saat pemanasan adalah
glukosa, dengan demikian glukosa bukan termasuk dalam golongan ketosa melainkan aldosa,
yakni golongan yang terdapat gugus aldehid dalam struktur kimianya.
TEST BIURET
Pada percobaan kali ini kami melakukan percobaan terhadap protein. Uji kami
lakukan adalah uji biuret. Adapun larutan yang kami uji adalah Glukosa 0,1 %, pepton 2%,
albumin 2%, dan menggunakan larutan NaOH dan CuCO4 untuk mereaksikan. Adapun
tujuan dari uji biuret ini adalah untuk membuktikan ada atau tidaknya ikatan peptida pada
suatau protein, diamana reaksi positif pada uji biuret ini ditandai dengan adanya perubahan
warna menjadi ungu
Pada sampel glukosa 0,1 % yang sudah ditambahkan dengan 2 ml NaOH 10%, setelah
ditambahkan dengan 3 tetes larutan CuSO4 berubah warna yang sebelumnya berwarna
bening kemudian menjadi biru bening
Pada sampel pepton 2% yang sudah di tambahkan dengan 2 ml NaOH 10% setelah
ditambahkan dengan 3 tetes larutan CuSO4 berubah warna yang sebelumnya berwarna
bening kemudia menjadi cokelat bening
Pada sampel albumin 2% yang sudah di tambahkan dengan 2 ml NaOH 10% setelah
di tambahkan 3 tetes CuSO4 berubah warna yang sebelumnya bening kemudia menjadi ungu
pekat
7.6 Kesimpulan
1. Perubahan warna yang dihasilkan dari uji biuret menandakan ada atau tidaknya
protein
2. Warna ungu yang dihasilkan dari uji biuret tersebut menandakan adanya ikatan
peptida pada larutan
3. Semakin pekat warna yang di hasilkan menandakan semakin banyak protein di dalam
larutan tersebut
4. Dari uji biuret tersebut, albumin adalah larutan yang memiliki ikatan peptida.
TEST IODIUM
Larutan uji dicampurkan dengan larutan iodium.hasil positif ditandai dengan amilum
dengan iodium berwarna biru,dan dextrin dengan iodium berwarna merah anggur.
Test Plate
Pengaduk gelas
Pipet Tetes
Bahan:
Pembahasan
Terbentuknya warna biru dan merah anggur ini disebabkan molekul amilosa dan
amilopektin yang membentuk suatu molekul denan molekul dar larutan iodium.oleh karena
itu,monosakaridan dan disakarida tidak menghasilkan warna larutan yang spesifik karena
tidak mengandung amilosa dan amiloektin.
8.6 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil praktikum,maka dapat disimpulkan bahwa bahan
uji Amilum dan Dextrin dija direaksikan dengan larutan Iodium makan makan berubah warna
menjadi Amilum berubah warna menjadi biru,dan Dextrin berubah warna menjadi Merah
anggur.Tetapi hasil yang didapatkan berbeda dengan teori yang didapatkan dimana Amilum
direaksikan dengan larutan Iodium akan berubah warna menjadi ungu gelap dan Dextrin
direaksikan dengan larutan Iodium akan berubah warna menjadi ungu mudah sehingga hasil
yang ditunjukkan Negatif.