iii
DAFTAR ISI
iv
BAB V RENCANA MANAJEMEN 43
5.1 KONDISI MANAJEMEN DAN STAF………………………. 43
5.2 PROYEKSI KEBUTUHAN ………………………….……… 46
5.3 STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN SDM................... 50
v
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
BAB I
EKSEKUTIF SUMMARY
Dengan Visi : “ Menjadi Rumah Sakit Terpercaya dan Pilihan Utama di Kabupaten
Majalengka Tahun 2018” dalam 5 tahun ke depan RSUD Majalengka menerapkan Strategi
mengoptimalkan kualitas pelayanan, mengembangkan produk layanan baru, Peningkatan
kompetensi SDM serta Peningkatan Kelas RS menjadi Kelas B, optimis akan mencapai
peningkatan kinerja pelayanan antara lain : BOR rata-rata 80 %, market share kunjungan
rawat jalan meningkat dari 41% di tahun 2014 menjadi 70% di tahun 2018, seiring dengan
pengembangan produk baru poli spesialis dan penambahan jumlah dokter spesialis dasar
dan spesialis lainnya sesuai persyaratan RS kelas B. Kunjungan rawat inap meningkat 25%
per tahun, dengan adanya pengembangan fasilitas kamar VIP. Sedangkan kinerja keuangan
meningkat rata–rata 12,79 % sehingga pada tahun 2018 diproyeksikan pendapatan
mencapai Rp 66.913.353.005,- Untuk memenuhi persyaratan kelas B disusun rencana
kebutuhan dokter spesialis sampai dengan tahun 2018 nanti dibutuhkan penambahan 22
dokter spesialis. Pembiayaanpun meningkat 16,4 % per tahun sehingga di tahun 2018
mencapai Rp 98.301.639.994,-
Oleh karenanya dukungan dana APBD tetap di perlukan guna mendukung
pengembangan beberapa pelayanan yaitu Jantung dan Pembuluh Darah dan peningkatan
kelas B di tahun 2018. Demikian pula dana APBN untuk mendukung ketersediaan peralatan
kesehatan sesuai persyaratan untuk RS kelas B.
Rencana Pemasaran, Rencana Manajemen dan Rencana Program yang tergambar
selama 5 tahun untuk mencapai Kinerja Pelayanan , Kinerja Keuangan dan Kinerja Manfaat ,
akan berhasil dicapai dengan syarat adanya perubahan mindset dan komitmen penuh dari
semua SDM untuk mewujudkan Visi RSUD Kabupaten Majalengka.
Selanjutnya Rencana Strategi Bisnis ini perlu di evaluasi setiap tahun dan dapat di
revisi menyesuaikan perkembangan/ perubahan yang terjadi sehingga dapat di
implementasikan dengan Rencana Bisnis dan Anggaran.
1
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
BAB II
RENCANA ORGANISASI
Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka berdiri sekitar tahun 1911 namun
bagaimana proses dan siapa pendirinya belum ada penelitian tentang hal ini
sehingga tidak diketahui secara pasti.
Namun yang jelas pada tahun 1962 seorang berkebangsaan Jerman, dr. Heinz
Time Germal tercatat menjadi Direktur pertama Rumah Sakit Majalengka.
Kemudian pada tahun 1965 dr. Heinz Time Germal kembali ke negerinya dan
untuk sementara pimpinan Rumah Sakit Majalengka dipegang oleh Kepala Dinas
Kesehatan Dati II Majalengka, yaitu dr. le Tiong Bie atau dr. Iwan Satibi. Pada saat
itu, Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka merupakan Rumah Sakit Kelas D.
Pada tahun 1988 dengan Surat Keputusan Menkes Nomor.
105/Menkes/SK/II/tahun 1988 RSUD Majalengka ditetapkan sebagai Rumah Sakit
kelas C. Selanjutnya ditetapkan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah status BLUD Penuh dengan Keputusan Bupati nomor 48
tahun 2010 tanggal 22 Februari 2010 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah .
Terletak di jalan Kesehatan No 77, suatu lingkungan pemukiman yang cukup
padat, sehingga akses jalan untuk keluar maupun masuk ke Rumah sakit terlalu
sempit.
Saat ini RSUD Kabupaten Majalengka telah berkembang menjadi 205 Tempat
Tidur, dengan 9 jenis pelayanan spesialis, memiliki unggulan dalam pelayanan
KIA/Obstetri Ginekologi dan pelayanan pengobatan infeksi, direncanakan pada
tahun 2018 akan meningkat menjadi klas B agar dapat memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat Kabupaten Majalengka.
2
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
3
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
VISI :
“ Menjadi Rumah Sakit Terpercaya dan Pilihan Utama di Kabupaten Majalengka
Tahun 2018”.
MAKNA VISI :
Definisi operasional : Terpercaya yaitu pelayanan rumah sakit yang prima,
profesional, dan bermutu dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat
sehingga masyarakat/pelanggan mempercayakan pelayanan kesehatannya
kepada RSUD Majalengka, dan pada akhirnya akan menjadi pilihan utama dari
4
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
MISI :
Sejalan dengan visi RSUD Majalengka, maka dirumuskan misi yang pada
prinsipnya lebih bersifat tujuan jangka panjang dari suatu organisasi dan berfungsi
memberikan tuntunan yang teguh dalam pengambilan keputusan. Dengan dasar
pemikiran tersebut, maka RSUD Majalengka merumuskan misi yang sesuai
dengan tugas pokoknya sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor
10 Tahun 2009. yaitu :
“ Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilakukan secara serasi,
terpadu dengan upaya peningkatan, pencegahan dan melaksanakan upaya
rujukan, serta melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan
Rumah Sakit dalam rangka meningkatkan IPM Kabupaten Majalengka Tahun
2018”.
FALSAFAH
“Melayani Dengan Ikhlas”
Definisi Operasional : Melayani pasien dengan Tulus, dan Ikhlas, dengan
dilandasi kejujuran serta bertanggung jawab atas pelayanan yang diberikan.
MOTO
REMAJA (Ramah, Efektif, Mudah, Aman, terJAngkau)
Definisi Operasional : dalam melaksanakan pelayanan kepada pelanggan harus
mengutamakan keramahan, dan efektif serta mudah, aman dan terjangkau.
NILAI (VALUE)
Rumah sakit mengutamakan peningkatan kinerja pelayanan kepada masyarakat
serta mengutamakan keselamatan pasien (Pasien Safety).
LOGO
5
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Arti Logo :
2.1.5 TUJUAN :
1. Terwujudnya SDM yang produktif
2. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan
3. Terwujudnya Produktivitas Pelayanan
4. Terwujudnya financial return
6
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
DIREKTUR
dr. H. ASEP SUANDI M.Epid
KELOMPOK
KEPALA BAGIAN TATAUSAHA
JABATAN FUNGSIONAL
1. KOMITE MEDIK ADE SUKARDI, SIP
2. STAF MEDIS FUNGSIONAL
3. SATUAN PENGAWAS INTERNAL
4. KOMITE PERAWATAN
5. INSTALASI -INSTALASI
SUB BAG UMUM SUB BAG SUB BAG
KEPEGAWAIAN PERLENGKAPAN
Dr. DEASSY ARIFIANI H. ANANG SETIANA, SKM, MKM MUMUH MUHYIDIN, SKM
LAMPUNG
7
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
BAB III
ANALISA LINGKUNGAN BISNIS
8
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Demografi
Kabupaten Majalengka memiliki luas wilayah 1.204,24 km 2 atau 3,25% luas wilayah
Provinsi Jawa Barat. Secara geografis berbatasan dengan wilayah – wilayah sebagai berikut :
Gambar 3.1
Peta Administrasi Kabupaten Majalengka
9
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Jumlah penduduk Kabupaten Majalengka pada tahun 2012 adalah 1.176.117 jiwa
terdiri dari 587.711 laki-laki dan 588.406 perempuan, dengan demikian didapat sex ratio
99,88%. Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010 rata-rata tingkat kepadatan penduduk
Kabupaten Majalengka mencapai 969 jiwa/km 2, pada tahun 2012 tingkat kepadatan
mencapai 977 jiwa/km2. Dilihat dari penyebarannya sebagian besar penduduk bermukim di
kepadatan sebesar 2.071 jiwa/Km2, sedangkan kecamatan yang paling jarang penduduknya
TABEL 3.1
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
di Kabupaten Majalengka Tahun 2012
10
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) sebesar 0,4%. tergambar dalam peningkatan jumlah
penduduk sejak tahun 2008 sampai dengan 2012 dibawah ini , juga tingkat kepadatannya.
Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk, LPP, dan Kepadatan penduduk dapat dilihat pada
Tabel 3.2
1. Jumlah Penduduk
1.160.070 1.163.533 1.166.473 1.171.478 1.176.117
(Jiwa)
3. Kepadatan Penduduk
963 966 969 973 977
(jiwa/km2)
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka, Tahun 2013.
Jika dikelompokkan menurut umur maka penduduk di Kabupaten Majalengka akan terlihat
sebagaimana tabel dibawah ini.
Tabel 3.3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR
KABUPATEN MAJALENGKA 2012-2013
% %
NO UMUR 2012 2013
2012 2013
1 <1 - 4 94.149 102.781 8% 8,71%
2 5 - 14 216.326 217.687 18,39% 18,43%
3 15 - 44 501.916 536.406 42,67 45,46%
4 45 – 64 263.158 238.662 22,37% 20,22%
5 65 - > 65 100.568 84.305 8,55% 7,1%
JUMLAH 1.176.117 1.179.841
11
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Dilihat dari komposisi penduduk tersebut rata-rata menurut kelompok umur terbesar
adalah kelompok usia produktif ( 42,67% - 45,46%) , menyusul kelompok anak-anak ( 18,39%
- 18,43% ) dan kelompok pra lansia dan lansia ( 22,37%- 20,22%). Sedangkan kelompok balita
adalah 8 %, hampir sama angkanya dengan kelompok 65 tahun keatas yaitu sekitar 8 %. Hal
ini menandakan tingginya angka PUS ( Pasangan Usia Subur ) serta pra lansia – lansia. Profil
pasar menurut kelompok usia ini dapat digunakan untuk pilihan pengembangan produk
layanan RSUD Majalengka.
Sosio Ekonomi
Tabel 3.4
Tahun 2009-2012
Tahun
No. Kegiatan Sektor Usaha
2008 2009 2010 2011 2012
1. Pertanian 37,53 33,85 33,85 33,85 33,85
2. Pertambangan dan Penggalian 0,42 0,39 0,39 0,39 0,39
3. Industri Pengolahan 13,90 14,73 14,73 14,73 14,73
4. Listrik, Gas dan Air Minum 0,24 0,31 0,31 0,31 0,31
5. Konstruksi 5,50 5,79 5,79 5,79 5,79
6. Perdagangan 26,65 25,16 25,16 25,16 25,16
7. Angkutan dan Komunikasi 5,51 6,33 4,57 4,92 3,80
8. Keuangan 1,25 0,84 0,53 0,54 0,49
9. Jasa-jasa/Lainnya 9,00 12,60 12,37 13,97 13,59
Jumlah 100 100 100 100 100
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka, Tahun 2012
12
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Pertumbuhan PDRB
PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000, selama lima tahun terakhir selalu
mengalami peningkatan, yaitu dari Rp 4,042 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 4,854 triliun
pada tahun 2012, atau mengalami peningkatan rata-rata 4,66% per tahun.
Tabel 3.5
PDRB Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
Tahun
No. Uraian
2008 2009 2010 2011 2012
1. PDRB (milyar
4.042 4.042 4.042 4.042 4.042
rupiah)
2. Laju PDRB (%) 4,57 4,57 4,57 4,57 4,57
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka, Tahun 2013.
*) Data sementara
13
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Tabel 3.6
No. Tahun PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan (Rp)
1. 2008 3.484.480
2. 2009 3.638.438
3. 2010 3.795.960
4. 2011 3.903.266
5. 2012 4.082.914
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka, Tahun 2013.
Dari tabel di atas, terlihat pendapatan per kapita atas dasar harga konstan selama
periode tahun 2009-2012 selalu mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2008 pendapatan
per kapitanya sebesar Rp 3.484.480 naik menjadi Rp 4.082.914 pada tahun 2012 atau
meningkat sebesar 17,16% selama 4 tahun atau sebesar 4,29% per tahun. Dari sisi
pendapatan per kapita tersebut terlihat bahwa tingkat pendapatan masyarakat Kabupaten
Majalengka secara riil selalu meningkat setiap tahunnya.
Kemiskinan.
14
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Tabel 3.7
Angka Kemiskinan Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
TAHUN Rata-rata
Uraian partum-
2008 2009 2010 2011 2012 buhan
Jumlah Penduduk
225.720 207.154 181.061 178.600 169.800 11.184
Miskin (Jiwa)
Jumlah Penduduk
1.160.070 1.163.533 1.166.473 1.171.478 1.176.117 3.209
(Jiwa)
Persentase
18,79 17,12 15,52 14,98 14,44 0,87
Penduduk Miskin (%)
Sumber : Dinsosnakertrans Kabupaten Majalengka, 2013
Derajat Kesehatan
Tabel 3.8
Angka Harapan Hidup (AHH)
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
No. Tahun Angka Harapan Hidup (Tahun)
1. 2008 65,82
2. 2009 66,09
3. 2010 66,35
4. 2011 66,62
5. 2012 66,68
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka, Tahun 2012.
Adapun Angka Kematian Ibu di Kabupaten Majalengka pada tahun 2012 masih cukup
tinggi yaitu 209,2/ 100.000 Kelahiran Hidup, target MDG’s 2015 adalah 102/ 100.000 KH.
15
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Sedangkan Angka Kematian Bayi 14,60 / 1.000 Kelahiran Hidup ( data dari Profil Kesehatan
Kabupaten Majalengka tahun 2012 ).
Adapun pasar yang telah diraih selama 2 tahun terakhir berdasarkan klasifikasi
konsumen sebagai berikut:
Tabel 3.9
Segmen Pasar Berdasarkan Kepesertaan di IGD
RSUD Majalengka Tahun 2012- 2013
SEGMEN PASAR 2012 2013 2012 (%) 2013 (%)
Umum 7.921 8.316 53,23 52,82
Askes 2.439 2.233
16,52 14,31
Askes In Health 19 20
Jamkesda 186 182
Jamkesmas 1.897 3.093
Jampersal 2.169 1.605
29,76 32,45
Jampertal 58 19
Kartu Sehat 28 15
Jamsostek 118 210 0,19 0,10
Karyawan RS 19 7 0,13 0,04
Kontraktor 5 3 0,03 0,02
JUMLAH 14.880 15.743 99,86 99,75
Dari tabel diatas terlihat bahwa segmen pasar terbesar pada tahun 2013 di IGD adalah pasien
umum ( 52,82%), berikutnya pasien miskin ( 31,11%) dan menyusul pasien Askes 14,18%.
Tabel 3.10
Segmen Pasar Berdasarkan Kepesertaan ( Rawat jalan)
2012 2013
SEGMEN PASAR 2012 2013
(%) (%)
UMUM 17.135 21.286 31,20 34,02
ASKES 22.474 22.211 35,50
40,94
Askes In Health 13
JAMKESDA 174 260
JAMKESMAS 11.778 15.570
26,43 29,16
JAMPERSAL 2.464 2.200
JAMPERTAL 104 216
16
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Sedangkan segmen pasar terbesar di Rawat Jalan dari tabel diatas ternyata adalah
pasien Askes yaitu 35%, menyusul pasien Umum 34%, dan pasien miskin 30%. Dari angka ini
jika di perhitungkan sesuai ketentuan WHO, bahwa Angka Kesakitan adalah 15% dari jumlah
penduduk di peroleh jumlah sebesar 176.400. Dari jumlah pasien umum sebesar 21.286
orang pada tahun 2013, maka diperoleh angka market share sebesar 12% . Jumlah ini
menunjukkan minat masyarakat terhadap pengobatan rawat jalan di RSUD Majalengka
masih perlu ditingkatkan , karena hanya sekitar 12%, walaupun ada peningkatan sebesar 24
% dibanding tahun 2012 yang mencapai 17.135 orang.
Tabel 3.11
Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Majalengka
Tahun 2013
Dari tabel diatas, terdapat kenaikan yang cukup signifikan dari Rumah Sakit Pesaing
yaitu RSUD Cideres. Pada tahun 2012 market share RSUD Majalengka masih diatas RSUD
Cideres sebesar 3%, namun pada tahun 2013 RSUD Majalengka terlampau 11 %. Dilihat dari
perkembangan nya RSUD Majalengka hanya naik 1 % dari tahun 2012 ke 2013, sementara
RSUD Cideres naik cukup signifikan yaitu 15 %. Hal ini patut di analisa apakah yang menjadi
kelebihan di RSUD Cideres, dan apakah yang menjadi kekurangan di RSUD Majalengka.
18
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
19
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
- Subsidi APBN
Mengingat pendapatan fungsional RSUD Majalengka hanya mampu untuk
mencukupi kebutuhan operasional rutin dan tidak memungkinkan untuk
invenstasi, maka bantuan Dana APBN Bidang Kesehatan yang telah diterima RSUD
Majalengka dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dirasakan sangat membantu
pelayanan kesehatan.
- Adanya kebijakan Pemerintah Pusat melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia ( MP3EI ), Bandar Udara Internasional Jawa
Barat akan dibangun di Kabupaten Majalengka.
b) DAERAH
- Peraturan Daerah
Saat ini besaran tarip pelayanan kesehatan masih diatur dengan Peraturan Daerah.
Hal ini menyulitkan karena penetapan Peraturan Daerah membutuhkan waktu
yang cukup lama, sehingga besaran tarip sulit untuk dapat dirubah sewaktu-waktu
mengikuti perubahan unit cost;
- Jamkesmasda
Untuk meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Majalengka,
Pemerintah Kabupaten Majalengka memberikan premi asuransi bagi masyarakat
miskin berupa Jamkesmasda. Pada tahun 2011 jumlah penduduk miskin yang
menerima Jamkesmas mencapai 20.861 orang , sedangkan penduduk miskin yang
menerima Jamkesmasda berjumlah 35.070 orang.
Sebagai Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Majalengka dan mengingat
pendapatan fungsional RSUD Kabupaten Majalengka yang hanya mampu untuk
20
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
3.1.4. TEKNOLOGI
a) TEKNOLOGI PERALATAN KESEHATAN
Mengingat pelayanan kesehatan sangat sarat dengan ilmu pengetahuan dan tehnologi,
maka mutu dalam memberikan pelayanan kesehatan haruslah memenuhi kaidah ilmu
pengetahuan dan tehnologi kedokteran yang terus berkembang;
21
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Peningkatan per tahun dukungan APBD dapat terlihat dari grafik berikut ini.
Grafik 3.1
GRAFIK DUKUNGAN APBD UNTUK RSUD MAJALENGKA
TAHUN 2009 - 2013
22
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
10 Teknis Medis
- Analisis Laboratorium 11 21 2
- Tem & P. Rontg 2 2 0
- P. Anastesi 0 13 0
11 Fisioterapis 0 2 0
Jumlah 1098 504 5
Sumber : Sub Bag. UP Dinkes Kab. Majalengka Tahun 2013
Lain-lain 826
JUMLAH 62.569
23
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Grafik 3.2
Komposisi Pasien Rawat Jalan RSUD Majalengka Tahun 2013
Berikut ini gambaran kinerja yang telah dicapai RSUD Majalengka meliputi kinerja pelayanan,
keuangan dan manfaat pada tahun 2010 sampai dengan 2013.
Tabel 3.16
Pencapaian Kinerja Menurut Indikator Utama
TAHUN TAHUN
NO URAIAN
2012 2013
1 Jumlah Tempat Tidur 186 205
24
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Tabel 3.17
Volume Kegiatan Pelayanan
RSUD Majalengka 2011 – 2014
Prognosa
No Uraian 2011 2012 2013
2014
1 55,398 60,644 62,569 71.678
Kunjungan rawat jalan
2 10,536 12,926 14,400
Kunjungan rawat inap 18.416
64,23 54,4% 76,8 % 61,4%
3 BOR
TT 152 TT 186 TT 205 TT 221
Kunjungan Rawat Jalan di prognosakan mencapai 71.678 mengingat data kunjungan rawat
jalan sampai dengan Mei 2014 adalah 29.866. Dengan demikian terjadi kenaikan yang cukup
signifikan dibanding tahun 2013 yaitu 14,5 %.
Peningkatan Kunjungan Rawat Jalan Baru
Peningkatan kunjungan rawat jalan baru merupakan suatu indikator bahwa minat
masyarakat untuk berobat ke RSUD Majalengka meningkat. Dalam tabel dibawah ini
didapat kesimpulan bahwa kunjungan baru meningkat 6 % dari 29% ditahun 2012 menjadi
35% di tahun 2014.
25
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Tabel 3.17a
KUNJUNGAN RAWAT JALAN BARU
TAHUN 2012-2013
URAIAN TAHUN 2012 TAHUN 2013 %
Kunjungan Rawat Jalan Baru 17.985 21.899 Naik 6 %
Kunjungan Rawat Jalan Lama 42.569 40.670
Tabel 3.18
PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
Tahun 2009 - 2013
UNIT Januari- Mei
2009 2010 2011 2012 2013
PELAYANAN 2014
IGD 234.937.296 339.252.694 300.448.903 176.730.699 599.974.390
519.866.076
Rawat Jalan
27.133.500 1.638.425.246 2.725.267.150 1.674.369.000
2.822.147.747
1.563.320.335
Rawat Inap 3.154.593.499 6.262.807.444 9.224.456.009 14.777.567.993 10.536.665.062
2.806.816.767
Bedah Sentral 1.743.541.820 779.676.981 641.145.527 621.499.884 1.125.505.455
1.329.794.889
Laboratorium
519.790.813 651.453.623 554.080.367 696.361.759
1.373.682.572
1.356.038.053
Radiologi 158.354.662 189.140.751 209.597.867 245.092.498 249.622.736
221.046.770
Farmasi 5.853.946.528 7.178.309.558 7.480.189.726 7.659.050.366 9.452.693.524
8.225.002.187
Sanitasi
10.047.293
4.374.458
Gizi 770.042.978 66.591.943 10.433.800 14.055.080 939.578.887
1.052.155.049
Catatan Medik
2.815.000
520.000
Unit Kerja
12.756.904
Perbendaharaan
8.727.203
Unit Kerja Litbang 37.815.000
14.477.500
Unit Kerja Bagian
232.679.000
Umum
123.367.211
Unit Kerja Bagian 19.250.000
11.050.000
26
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Perlengkapan
27
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
ANALISIS INTERNAL
Tabel 3.19
KONDISI LINGKUNGAN INTERNAL
WEAKNESS/KELEMAHAN
1. Jumlah piutang pasien umum meningkat 0,043478 2 0,086956522
2. Jumlah dan Jenis SDM belum sesuai dengan standar 0,043478 2 0,086956522
3. Kurang memadainya Sarana prasarana sesuai kebutuhan 0,043478 3 0,130434783
4 Kalibrasi alat belum terlaksana sesuai dengan 0,043478 2 0,086956522
5 Akreditasi 5 Pelayanan sudah habis/expired 0,050000 4 0,2
6 Tata letak ruangan rawat inap kurang baik 0,043478 2 0,086956522
Tenaga Medis ,paramedis, non medis belum semua terlatih
7 sesuai standar SPM 0,050000 4 0,2
8 Belum maksimalnya SIM RS 0,043478 3 0,130434783
9 Masih ada komplain dari masyarakat mengenai pelayanan
rumah sakit 0,050000 4 0,2
10 Standar waktu pengisian rekam medik belum tercapai 0,043478 2 0,086956522
Jumlah 0,454348 28 1,295652174
28
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
1 66 2,93847687
ANALISIS EKSTERNAL
Tabel 3.20
KONDISI LINGKUNGAN EKTERNAL
NO URAIAN BOBOT SCORE JUMLAH
PELUANG
1 Dukungan dan Komitmen dari Pemerintah Daerah (Adanya
dana dari Pemerintah dalam bentuk APBD, APBN, DAK, Dana
Bagi Hasil/Cukai Tembakau/Pajak Rokok) 0,166666667 3 0,5
2 Jalur transportasi trayek angkutan kota mudah dijangkau
ANCAMAN
1 Rumah sakit swasta di wilayah perbatasan sebagai pesaing
dengan pelayanan yang lebih baik dan terjangkau oleh
masyarakat
0,166666667 4 0,666666667
2 Tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan rumah sakit
yang semakin tinggi
0,166666667 4 0,666666667
3 Meningkatnya jumlah Puskesmas DTP dan adanya RS/Klinik
Swasta di Majalengka 0,166666667 4 0,666666667
0,5 12 2
1 23 3,833333333
29
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Keterangan:
Bobot adalah tingkat kepentingan tiap-tiap faktor: sangat penting = 1,00 sangat tidak
penting = 0,00 Total bobot adalah 1,00
Rating menunjukkan tingkat respons organisasi terhadap faktor tersebut 4: respons sangat
baik, 1: tidak ada respons.
30
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Tabel 3.21
ANALISIS PILIHAN STRATEGIK DENGAN MATRIKS SWOT
Internal
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Pendapatan pertahun yang selalu meningkat 1. Jumlah dan Jenis SDM belum sesuai dengan
2. Bangunan fisik rumah sakit yang terus standar
berkembang 2. Kurang memadainya Sarana prasarana
3. Bertambahnya jenis pelayanan (HD, Poli 3. Kalibrasi alat belum terlaksana sesuai dengan
Jiwa, ICU) kebutuhan
4. Pusat rujukan pelayanan kesehatan di 4. Akreditasi 5 Pelayanan sudah habis/expired
Kabupaten Majalengka 5. Tarif menggunakan Perda
5. Jumlah kunjungan pasien yang selalu
meningkat baik rawat jalan maupun rawat
inap
31
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
32
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Total skor:
Faktor Eksternal = 3.67
Faktor Internal = 3.37
33
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Tabel 3.22
Total Skor Faktor Strategi Internal
3
Total skor Pertumbuhan/
Faktor Stabilisasi Stabilisasi Penciutan
Strategi
Eksternal
2
1
4 3 2 1
Dari analisis SWOT diketahui bahwa posisi RSUD Majalengka berada dalam posisi
pertumbuhan/stabilitasi.
34
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
maksimal. Hal ini merupakan potensi munculnya ketidak puasan pelanggan yang
disebabkan oleh gap persepsi tentang service antara pelanggan dan petugas;
5. Meskipun ada dukungan Pemerintah Kabupaten Majalengka terhadap RSUD
Majalengka, tidak selalu dapat menjamin perkembangan Rumah Sakit. Hal ini
disebabkan oleh upaya pesaing untuk memenangkan persaingan pasar tidak pernah
berhenti. Agar menang bersaing, pihak Manajemen RSUD Majalengka harus selalu
berinovasi dan melakukan diferensiasi agar keunggulan pelayanan selalu tampak nyata
di mata masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan.
3.2.5. ASUMSI MAKRO DAN MIKRO
Tabel 3.22
ASUMSI MAKRO DAN MIKRO
NO ASUMSI
Kondisi Makro
1 Tingkat inflasi Prop. Jawa Barat 2012 3,86
2 Tingkat Pertumbuhan ekonomi 6,0%
3 Kurs rupiah terhadap dolar tahun 2014 sekitar Rp 11.765,00
4 Tingkat SBI 7,50%
5 Tingkat suku bunga pinjaman 17%
Kondisi Mikro
1 Subsidi yang diterima Pemerintah
a. Pemerintah Pusat Masih menerima
b. Pemerintah Daerah Masih menerima
2 Tarif layanan Masih bisa dirubah sesuai kenaikan
harga
3 Peningkatan Volume Pelayanan
a. Pasien Rawat Jalan meningkat sekitar 12% tiap th
b. Pasien UGD meningkat sekitar 10% tiap th
c. Pasien Rawat Inap meningkat sekitar 25% tiap th
d. Pasien Operasi meningkat sekitar 10% tiap th
e. Pemeriksaan Radiologi meningkat sekitar 10% tiap th
f. Pemeriksaan Laboratorium meningkat sekitar 10% tiap th
g. Jumlah resep farmasi meningkat sekitar 10% tiap th
4 Pengembangan produk baru -Urologi, Cathlab, HD, Home Care
5 Pengembangan fasilitas rawat inap Penambahan jumlah kamar dan TT
6 Pengembangan Layanan Gizi Katering Gizi
35
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Berdasarkan publikasi dari BPS selama kurun waktu tahun 2007-2012, rata-rata inflasi
selama perioe tahun tersebut sebesar 5,45% capaian terendahnya adalah 3,09% pada tahun
2009 dan inflasi tertinggi adalah 11,11% pada tahun 2008. Terkendalinya inflasi yang
mencapai angka di bawah dua digit, kecuali tahun 2008 tidak lepas dari peran kolaborasi
otoritas moneter dengan pemerintah daerah melalui forum pengendalian inflasi daerah. Data
Tabel 3.23
Laju Inflasi Jawa Barat Tahun 2007-2012
Tahun
Uraian
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Inflasi 5,10 11,11 3,09 6,46 3,10 3,86
Sumber : BPS Jawa Barat, Tahun 2013.
3.2.6. STRATEGI
Dengan demikian dapat dirumuskan strategi sebagai berikut : Strategi Pelayanan
Mengoptimalkan kualitas pelayanan serta mengembangkan produk layanan baru.
Meningkatkan fasilitas pelayanan rujukan RS.
Meningkatkan mutu pelayanan untuk menangkap peluang kerjasama dg perusahaan
& institusi pendidikan.
Menyelenggarakan akreditasi versi baru JCI sesuai ketentuan yg berlaku.
Meningkatkan sarana prasarana RS.
a. Strategi Pengembangan SDM :
Meningkatkan kompetensi tenaga medis dan paramedic sesuai SPM RS
Meningkatkan komitmen pegawai melalui penerapan reword & punishment.
Meningkatkan kemampuan SDM dalam kualitas pelayanan sehingga mampu
bersaing.
Meningkatkan kepatuhan tenaga medis dalam mengisi berkas rekam medis.
Meningkatkan komitmen pegawai serta peningkatan kompetensi pelayanan prima
dalam menghadapi persaingan dengan pesaing
36
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
b. Strategi Pemasaran :
Mengubah performance zona pelayanan
Meningkatkan citra RS (merubah performance)
Menambah produk pelayanan yang baru
c. Strategi Keuangan :
Menerapkan kemandirian keuangan sesuai dengan fleksibelitas yg diberlakukan bagi
PPK-BLUD.
Meningkatkan kemampuan manajemen dengan pelatihan-pelatihan.
37
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
BAB IV
RENCANA PEMASARAN
4.1.1. Sasaran, indikator dan Target Volume Kegiatan Tahun 2014 – 2018
Sasaran yang ingin dicapai oleh RSUD Kabupaten Majalengka adalah adanya
peningkatan kinerja pelayanan, kinerja keuangan, dan juga kinerja manfaat.
Indikator penilaian kinerja RSUD Kabupaten Majalengka tahun 2014 – 2018
yang ditetapkan dengan berbasis pada Balanced Scorecard adalah sebagai
berikut. Bisa juga berbasis Target Pencapaian Standart Pelayanan Minimal RS.
Tabel 4.1
TARGET KINERJA BERBASIS BALANCED SCORE CARD
RSUD MAJALENGKA
38
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Sesuai asumsi mikro yang di proyeksikan terlaksana pada tahun 2014-2018 ( lihat
Bab III pada Asumsi Mikro) yaitu adanya pengembangan produk pelayanan baru,
peningkatan RS menjadi kelas B, maka dengan mempehitungan prosentase
kenaikan rata-rata kunjungan dari tahun 2009 – 2013 dan pencapaian kunjungan
sampai dengan bulan Mei 2014, di proyeksikan volume kegiatan pelayanan 2014-
2018 sebagai berikut:
Tabel 4.2
PROYEKSI
Variabel
2014 2015 2016 2017 2018
Market Share IRJA 41 46 51 59 70
39
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Unit Hemodialise
MCU/General Check Up
USG 4 Dimensi
Rawat Inap VVIP
BOR kelas VIP yang cenderung selalu penuh, merupakan peluang bagi RSUD
Majalengka untuk mengembangkan dan menambah jumlah kamar VIP.
Sementara BOR di kelas I dan klas II yang masih rendah perlu di tingkatkan
pada 4 tahun mendatang dengan perbaikan tata ruang / melengkapi fasilitas.
Pengembangan produk baru ( 15 jenis spesialis ) akan meningkatkan volume
pelayanan di rawat jalan maupun rawat inap.
Variabel PROYEKSI
2014 2015 2016 2017 2018
40
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
Pendapatan di poli rawat jalan meningkat rata-rata per tahun 18,75% dengan adanya
penambahan poli spesialis baru dan penambahan dokter spesialis dasar yang semula
masing-masing 1 menjadi masing-masing 3. Sedangkan pendapatan dari poli rawat inap
meningkat rata-rata 25 % .
Strategi secara garis besar, strategi yang ditempuh oleh RSUD Majalengka untuk 5
tahun kedepan adalah :
41
Rencana Strategis Bisnis RSUD Majalengka
42