Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, kebutuhan manusia juga


semakin berkembang. Hal ini disebabkan oleh keingintahuan manusia yang
semakin maju. Oleh karena itu ilmu pengetahuan pun semakin hari semakin
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri.
Hal ini menyebabkan manusia bertindak semaunya meskipun sudah ada
peraturan-peraturan atau hukum yang disahkan oleh pemerintah dalam
pengendalian proses produksi kebutuhan manusia terutama kebutuhan primer,
sekunder, dan tersier. Hal ini akan menyebabkan SDA semakin lama semakin
berkurang jika tidak ada pengendaliannya dalam proses pemenuhan kebutuhan
manusia. Oleh karena itu, sebagai pemerintah yang bijak harus
mengoptimalkan peraturan mengenai lingkungan yang biasa disebut dengan
manajemen lingkungan.
Manajemen lingkungan adalah aspek-aspek dari keseluruhan fungsi
manajemen (termasuk perencanaan) yang menentukan dan membawa pada
implementasi kebijakan lingkungan (BBS 7750, dalam ISO 14001 oleh Sturm,
1998). Pengertian lainnya yaitu Manajemen Lingkungan adalah suatu kerangka
kerja yang dapat diintegrasikan ke dalam proses-proses bisnis yang ada untuk
mengenal, mengukur, mengelola dan mengontrol dampak-dampak lingkungan
secara efektif, dan oleh karenanya merupakan risiko-risiko lingkungan.
Wawasan pengetahuan terhadap lingkungan memberikan polarisasi dalam
cara pandang di negara-negara maju dan di negara-negara berkembang. Cara
pandang ini menjadi berbed, dipengaruhi oleh tingkat kemajuan teknologi,
kesejahteraan, keamanan, dan kepedulian masing-masing negara tersebut.
Pada negara maju, kerusakan lingkungan dipandang sebagai ancaman
terhadap kehidupan. Sebaliknya, pada negara berkembangyang masih bergulat
dengan pemenuhan kebutuhan dasar hidup, kepedulian terhadap lingkungan

1
masih rendah dan mereka belum mempunyai sistem penanganan lingkungan
yang memadai.
Beberapa kerusakan lingkungan mencuat ke permukaan disebabkan
kelalaian manusia, penguasaan pengetahuan tentatang lingkungan yang
rendah, serta bencana alam. Dalam kaitannya dengan lingkungan, biasanya
suatu negara telah mempunyai sistem pencegahan dan penanganan kerusakan
lingkungan dengan membuat aturan hukum yang mengikat untuk proyek yang
akan dilaksanakan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Empiromental Management System ?
2. Apa yang dimaksud dengan Enviromental policy

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Empiromental Management System
2. Untuk mengetahui tentang Enviromental Policy

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEY OF EN ENVIROMENTAL MANAGEMENT SYSTEM


Sistem Manajemen Lingkungan merupakan bagian integral dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan yang terdiri dari satu set
pengaturan-pengaturan secara sistematis yang meliputi struktur organisasi,
tanggung jawab, prosedur, proses, serta sumberdaya dalam upaya mewujudkan
kebijakan lingkungan yang telah digariskan oleh perusahaan. Sistem
manajemen lingkungan memberikan mekanisme untuk mencapai dan
menunjukkan performasi lingkungan yang baik, melalui upaya pengendalian
dampak lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa. Sistem tersebut juga dapat
digunakan untuk mengantisipasi perkembangan tuntutan dan peningkatan
performasi lingkungan dari konsumen, serta untuk memenuhi persyaratan
peraturan lingkungan hidup dari Pemerintah.

EMS mengikuti Siklus Plan-Do-Check-Act, Diagram menunjukkan proses


pertama mengembangkan kebijakan lingkungan, perencanaan EMS dan
kemudian mengimplementasikannya. Proses ini juga termasuk memeriksa
sistem dan bertindak di atasnya. Model ini terus menerus karena EMS adalah
suatu proses perbaikan berkelanjutan di mana sebuah organisasi terus-menerus
meninjau dan merevisi sistem. Ini adalah model yang dapat digunakan oleh
berbagai organisasi dari fasilitas manufaktur keindustri jasa dan lembaga
pemerintah.

1. Elemen kunci dari EMS

a. Kebijakan Lingkungan : pernyataan tentang maksud kegiatan


manajemen lingkungan dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk
mencapainya.

3
b. Perencanaan : mencakup identifikasi aspek lingkungan dan
persyaratan peraturan lingkungan hidup yang bersesuaian, penentuan
tujuan pencapaian dan program pengelolaan lingkungan.
c. Implementasi : mencakup struktur organisasi, wewenang dan
tanggung jawab, training, komunikasi, dokumentasi, kontrol dan
tanggap darurat.
d. Pemeriksaan reguler dan Tindakan perbaikan : mencakup
pemantauan, pengukuran dan audit.
e. Kajian manajemen : kajian tentang kesesuaian daan efektivitas sistem
untuk mencapai tujuan dan perubahan yang terjadi diluar organisasi

2. Intergrasi pengelolaan lingkungan dalam EMS


EMS pada dasarnya fleksibel dan tidak memerlukan organisasi untuk
memperlengkapi kegiatan yang ada. EMS menetapkan kerangka manajemen
dimana organisasi dampak terhadap lingkungan secara sistematis dapat
diidentifikasi dan dikurangi. Sebagai contoh, banyak organisasi, termasuk
kabupaten dan kota, memiliki aktivitas pencegahan polusi aktif dan efektif
berjalan. Ini dapat dimasukkan ke dalam EMS keseluruhan.

B. ENVIROMENTAL POLICY
Yang dimaksud dengan kebijakan hukum lingkungan dalam arti
sempit adalah penentuan konsep, proses, strategi, dan siasat yang terumuskan
secara sistematis berkenaan dengan rencana, program, proyek, dan kegiatan
pemerintah dan masyarakat sebagai sarana pencapaian tujuan pengelolaan
lingkungan hidup melalui pendayagunaan peraturan perundang-undangan
beserta kelembagaannya..

Sebelum membangun EMS, perusahaan harus memastikan kebijakan


lingkungan dan tujuannya, serta mengkomunikasikannya dengan keseluruhan
organisasi. Peluncuran EMS membutuhkan komitmen baik dari manajer senior

4
maupun karyawan di semua tingkatan. Hal ini penting agar semua orang
mengerti mengapa organisasi membutuhkan EMS yang efektif.

Dalam menerapkan EMS, perusahaan juga berpedoman pada ISO. ISO


adalah Organisasi Internasional untuk Standardisasi. ISO telah membuat lebih
dari 18.000 standar untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, yaitu
ekonomi, lingkungan dan sosial. Salah satu ISO yang menangani bidang
lingkungan yaitu ISO 14000. ISO 14000 menjelaskan tentang standar,
panduan, dan laporan teknis pengelolaan lingkungan. ISO 14000 menangani
permasalahan lingkungan agar solusi yang diterapkan bisa memenuhi kaidah
pembangunan berkelanjutan.

Tujuan secara menyeluruh dari penerapan sistem manajemen lingkungan


(SML) ISO 14001 sebagai standar internasional yaitu untuk mendukung
perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan
kebutuhan sosial ekonomi. Manajemen lingkungan mencakup suatu rentang
isu yang lengkap meliputi hal-hal yang berkaitan dengan strategi dan
kompetisi. Peragaan penerapan yang berhasil dari ISO 14001 dapat digunakan
perusahaan untuk menjamin pihak yang berkepentingan bahwa SML yang
sesuai tersedia. Tujuan utama dari sertifikasi ISO 14001 adalah untuk menjaga
kelangsungan hidup tumbuhan dan binatang dalam kondisi terbaik yang paling
mememungkinkan. Pengelolaan lingkungan dalam sertifikasi ISO mungkin
hanya merupakan satu langkah kecil, namun demikian proses ini akan
berkembang dan meningkat sejalan dengan bertambahnya pengalaman,
penciptaan, pencatatan, dan pemeliharaan dari sistem yang diperlukan untuk
sertifikasi yang diharapakan dapat membantu kondisi lingkungan (Pramudya,
2001).

Dampak positif terbesar terhadap lingkungan kiranya adalah


pengurangan limbah berbahaya. Sertifikasi ISO mensyaratkan program-
program yang akan menurunkan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya
dan limbah berbahaya

5
Standar ISO 14000 dirancang untuk mencakup:
 Sistem pengelolaan lingkungan
 Audit lingkungan
 Evaluasi kinerja lingkungan
 Pelabelan lingkungan
 Penilaian siklus hidup
 Aspek lingkungan dalam standar produk

Manfaat utama dari program sertifikasi ISO 14000 antara lain :


1. Dapat mengidentifikasi, memperkirakan daan mengatasi resiko
lingkungan yang mungkin timbul.
2. Dapat menekan biaya produksi dapat mengurangi kecelakaan kerja dapat
memelihara hubungan baik dengan masyarakat, Pemerintah dan pihak-
pihak yang peduli terhadap lingkungan.
3. Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak
manajemen puncak terhadap lingkungan.
4. Dapat mengangkat citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan
konsumen dan memperbesar pangsa pasar.
5. Menunjukkan ketaatan perusahaan terhadap Peraturan Perundang -
undangan yang berkaitan dengan lingkungan.
6. Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.
7. Dapat meningkatkan motivasi para pekerja.

Panduan ISO 14000 dalam merencanakan proses dan sistem


manajemen lingkungan meliputi :
1. Memantau proses produksi dari awal hingga akhir
2. Melaksanakan aspek lingkungan ke dalam pengembangan produk
3. Mengatasi masalah lingkungan dalam standar produk

Sementara itu, ISO yang mengatur tentang EMS atau dikenal


sebagai Sistem Manajemen Lingkungan ada dua yaitu, ISO 14001 dan 14004.

6
1. ISO 14001 menjelaskan persyaratan umum dalam sistem manajemen
lingkungan. Ini biasanya digunakan dalam mengkomunikasikan
lingkungan manajemen antara organisasi dengan pelanggan, regulator,
publik dan stakeholder lainnya. Standar tersebut dapat diimplementasikan
oleh berbagai macam organisasi dari tingkat apapun.
2. ISO 14004 menjelaskan panduan unsur-unsur sistem manajemen
lingkungan dan implementasinya, serta membahas isu-isu utama yang
terlibat.

7
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Elemen kunci dari EMS
a) Kebijakan pernyataan – (pernyataan komitmen organisasi terhadap
lingkungan)
b) Identifikasi dampak & lingkungan signifikan – (atribut lingkungan dari
produk, kegiatan dan jasa dan pengaruhnya terhadap lingkungan)
c) Pengembangan tujuan dan Sasaran – (sasaran lingkungan bagi
organisasi)
d) Oganisasi pelaksanaan – (rencana untuk memenuhi tujuan dan sasaran)
e) pelatihan – (memastikan bahwa karyawan menyadari dan mampu
tanggung jawab lingkungan mereka)
f) Management review.

Dalam menerapkan EMS, perusahaan juga berpedoman pada ISO. ISO adalah
Organisasi Internasional untuk Standardisasi

Sementara itu, ISO yang mengatur tentang EMS atau dikenal sebagai Sistem
Manajemen Lingkungan ada dua yaitu, ISO 14001 dan 14004.
1. ISO 14001 menjelaskan persyaratan umum dalam sistem manajemen
lingkungan. Ini biasanya digunakan dalam mengkomunikasikan
lingkungan manajemen antara organisasi dengan pelanggan,
regulator, publik dan stakeholder lainnya. Standar tersebut dapat
diimplementasikan oleh berbagai macam organisasi dari tingkat
apapun.
2. ISO 14004 menjelaskan panduan unsur-unsur sistem manajemen
lingkungan dan implementasinya, serta membahas isu-isu utama yang
terlibat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Center, E. I. (2014). Enviroment article. ISO 14001 Enviromental Management


System, -.

HERYANTOANTHO. (2019, MEI 12). HERYANTHOANTHO. Diambil kembali


dari MANAJEMEN LINGKUNGAN: heriantoantho.blogspot.com

WIKIPEDIA. (2019, 10 07). ENVIROMENTAL MANAGMENT SYSTEM. Diambil


kembali dari WIKIPEDIA:
http;//en.m.wikipedia.org/Enviromental_management_system

Anda mungkin juga menyukai