Jurnal Qoumil PDF
Jurnal Qoumil PDF
INTISARI
PENDAHULUAN
Menurut Badan Pusat Statistik Menurut Saifuddin (2002), pada
(BPS) tahun 2007 AKI Indonesia negara miskin sekitar 25-50% penyebab
sebesar 248/100.000 kelahiran hidup. kematian wanita usia subur berkaitan
Yang mana angka tersebut masih jauh dengan kehamilan, penyebab langsung
dari target Millenium Development kematian ibu di Indonesia adalah
Goals (MDGs) untuk tahun 2015 AKI di perdarahan, infeksi dan eklamsia
Indonesia harus mencapai 102/100.000 sedangkan penyebab tidak langsungnya
kelahiran hidup (Depkes, 2007). antara lain karena anemia, Kurang
Sedangkan AKI menurut hasil susenas Energi Kronis (KEK) dan lain-lain.
tahun 2005 di Daerah Istimewa Anemia defisiensi besi pada ibu
Yogyakarta adalah 105/100.000 hamil merupakan salah satu masalah gizi
kelahiran hidup (Prasetyo, E.E., 2008). yang utama terjadi dimasyarakat
Prevalensi anemia pada ibu hamil dibandingkan defisiensi gizi lainnya.
di Indonesia relative masih tinggi yaitu Masyarakat diharap mengetahui
85%, sedangkan di Yogyakarta penyebab utama anemia yaitu karena
mencapai (37,1%). defisiensi gizi besi, hal tersebut dapat
disebabkan karena konsumsi gizi yang
tidak memadai (Gibney, 2008:283).
1
Judul Karya Tulis Ilmiah Dampak kekurangan zat besi pada
2
Mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta wanita hamil dapat diamati dari besarnya
3
Dosen STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta angka kesakitan dan kematian janin,
4
Dosen STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
serta peningkatan risiko terjadinya berat yang lemah terhadap infeksi, perdarahan
badan lahir rendah (Arisman, 2007: pasca salin, dan meninggal (Linda V.
144). Hal ini terjadi karena kebiasaan Walsh, 2008).
seorang ibu mengutamakan pemenuhan Anemia defisiensi besi pada ibu
gizi bagi kepala keluarga dan anggota hamil merupakan salah satu masalah gizi
keluarga dibandingkan dirinya sendiri yang utama terjadi dimasyarakat
(Tarwoto&Wasnidar, 2002: 53). dibandingkan defisiensi gizi lainnya.
Salah satu perwujudan Indonesia Masyarakat diharap mengetahui
sehat 2010 adalah menurunkan angka penyebab utama anemia yaitu karena
kesakitan dan kematian ibu hamil yang defisiensi gizi besi, hal tersebut dapat
salah satunya disebabkan karena anemia. disebabkan karena konsumsi gizi yang
Angka kejadian anemia pada ibu hamil tidak memadai (Gibney, 2008:283).
di Provinsi DIY sebesar 37,1%. (Depkes, Dampak kekurangan zat besi pada
2001). Penyaringan deteksi dini anemia wanita hamil dapat diamati dari besarnya
pada ibu hamil terdapat dalam standar angka kesakitan dan kematian janin,
pelayanan antenatal yang terdiri dari 6 serta peningkatan risiko terjadinya berat
standar dan salah satunya adalah standar badan lahir rendah (Arisman, 2007:
pengelolaan anemia pada kehamilan 144). Hal ini terjadi karena kebiasaan
(standar 4) (Depkes, 2001). seorang ibu mengutamakan pemenuhan
Peranan gizi selama kehamilan gizi bagi kepala keluarga dan anggota
adalah sangat penting, karena keluarga dibandingkan dirinya sendiri
kekurangan gizi selama hamil akan (Tarwoto&Wasnidar, 2002: 53).
berdampak buruk bagi ibu dan janinnya.
Ibu dapat menderita anemia sehingga Pengelolaan anemia pada awal
suplai darah yang mengantarkan oksigen kehamilan bertujuan mengurangi angka
dan makanan untuk janin terhambat, kesakitan dan kematian, karena dampak
sehingga janin akan mengalami anemia bagi janin yang dikandung yang
gangguan petumbuhan dan meliputi: abortus, IUFD, prematur, cacat
perkembangan (Maulana, 2008: 181). bawaaan, dan BBLR. Ibu yang anemia
Anemia yang terjadi pada trimester akan cenderung mengalami kelahiran
pertama kehamilan dapat menyebabkan: prematur, jatuh sakit karena. Walsh,
abortus, missed abortus, dan kelainan 2008).
congenital. Jika anemia trimester Besarnya dampak yang ditimbulkan
pertama tidak teratasi maka akan anemia dalam kehamilan membuat
berdampak pada trimester berikutnya pemerintah terus-menerus melakukan
dimana kebutuhan sel darah merahnya upaya secara berkesinambungan dan
meningkat sedang pasokan gizinya terprogram untuk mengatasi masalah
menurun (Manuaba, 2001: 51-52). tersebut. Melalui Dinas Kesehatan,
Pengelolaan anemia pada awal pemerintah melakukan program
kehamilan bertujuan mengurangi angka pemberian tablet Fe (Fe sulfat 320 mg dan
kesakitan dan kematian, karena dampak asam folat 0,5 mg) kepada seluruh ibu
anemia bagi janin yang dikandung yang hamil secara gratis di Puskesmas,
meliputi: abortus, IUFD, prematur, cacat dengan harapan semua ibu hamil dapat
bawaaan, dan BBLR. Ibu yang anemia meningkatkan kadar hemoglobin secara
akan cenderung mengalami kelahiran tepat. Pemerintah juga memberikan buku
prematur, jatuh sakit karena pertahanan pedoman Operasional Penanggulangan
Anemia Gizi bagi petugas kesehatan Mengingat bahaya anemia dalam
dengan tujuan agar petugas kesehatan kehamilan khususnya pada akhir
dapat berbagi informasi mengenai trimester I yang akan berdampak buruk
anemia (Dinkes Yogyakarta, 2005). untuk trimester selanjutnya dimana
Standar Pelayanan Kebidanan kebutuhan gizi besinya lebih meningkat
mmperkuat adanya upaya penurunan dari kebutuhan trimester pertama, untuk
prevalensi anemia dalam kehamilan mengantisipasi hal tersebut penulis
yang tertera dalam standar 6 : tertarik melakukan penelitian mengenai
pengelolaan anemia pada kehamilan, hubungan status gizi ibu hamil dengan
bidan melakukan tindakan pencegahan, kejadian anemia pada ibu hamil akhir
penemuan, penanganan atau rujukan trimester I di Puskesmas wirobrajan
semua kasus anemia sesuai dengan Yogyakarta.
ketentuan yang berlaku ( Standar
Pelayanan Kebidanan, 2002). METODELOGI PENELITIAN
Berdasarkan studi pendahuluan yang Jenis penelitian ini termasuk
dilakukan penulis di Puskesmas penelitan survei analitik. Tempat
Wirobrajan pada bulan September 2008, penelitian di Puskesmas Wirobrajan
didapatkan data bahwa Puskesmas Yogyakarta. Waktu penelitian bulan
terletak di tengah perkotaan, yang Maret-Agustus 2009.
memberikan pelayanan kepada semua Subjek penelitian adalah seluruh ibu
lapisan masyarakat termasuk pelayanan hamil akhir trimester I yang
bagi ibu hamil. Adapun data yang memeriksakan kehamilannya di
diambil untuk mengetahui status gizi ibu Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta
hamil adalah dengan melihat ukuran 2009. Responden dalam penelitian ini
Lingkar Lengan Atas (LLA) ibu hamil, mempunyai kriteria inklusi dalam
dikatakan status gizi baik apabila LLA ≥ meliputi: status kesehatan baik atau tidak
23,5 cm, dan gizi kurang apabila LLA < ada penyakit yang menyertai kehamilan,
23,5 cm. mempunyai jarak kehamilan > 2 tahun,
Sedangkan untuk data kejadian paritas 3. Berdasarkan kriteria tersebut
anemia pada ibu hamil akhir trimester I, didapatkan sampel 32 orang. Pendekatan
dengan melihat data kadar Hb, dikatakan waktu yang digunakan dalam penelitian
tidak anemia apabila kadar Hb ≥ 11 gr%, ini adalah cross sectional. Analisa data
dan dikatan anemia apabila kadar Hb < untuk menguji hipotesis asosiasi
11 gr%. dilakukan menggunakan program SPSS
Dari data yang diambil oleh penulis for Windows Release 16 dengan uji chi
dari bulan Juli sampai Agustus kuadrat person.
didapatkan ibu hamil akhir trimester I
yang memeriksakan kehamilannya di HASIL DAN PEMBAHASAN
Puskesmas Wirobrajan sebanyak 43 Data karakteristik responden yang
orang, dari 43 orang yang kadar Hb nya meliputi paritas, jarak kehamilan, status
< 11 gr% sebanyak 15 orang (34,88%), gizi dan kejadian anemia sebagai
dan dari 15 orang yang anemia yang berikut.
status gizinya kurang atau ukuran LLA <
23,5 cm sebanyak 8 orang (53,34%).
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden
Paritas Jumlah Prosentase ( % )
Hamil Pertama 11 34
1 16 50
2 5 16