2014
Partai politik merupakan sarana bagi warga negara untuk turut serta atau
berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara (Budiardjo, 2008: 397). Sistem
kepartaian atau party systems dicetuskan oleh Maurice Duverger dalam bukunya yang
berjudul Political Parties. Sistem kepartaian ialah suatu analisis dengan meneliti
perilaku partai-partai sebagai bagian dari suatu sistem, yaitu bagaimana partai politik
berinteraksi satu sama lain dan berinteraksi dengan unsur-unsur lain dari sistem
tersebut.
Duverger mengklasifikasikan sistem kepartaian menjadi tiga kategori, yaitu
sistem partai-tunggal (dominant party system), sistem dwi-partai (two party system), dan
sistem multi-partai (multi party system).
1
Peter G.J. Pulzer, Political Representation and Elections in Britain (London: George Allen and Unwin
Ltd., 196
2
Duverger, Political Parties.
3. Sistem Multi Partai (Multi Party System)
b. Israel
- Kadima - Shas
- Likud - United Torah Judaisme
- Yisrael Beiteinu - United Arab List-Ta'al
- Avoda - The Jewish Home
c. Jerman d. Malaysia
- Partai Hijau - Barisan Nasional
- Partai Sosialis Demokratis - Parti Islam se-malaysia
- Uni Demokratik Kristen - Parti tindakan Demokratik
- Uni Sosial Kristen - Parti Keadilan Rakyat
Kesimpulan
Opini
DAFTAR PUSTAKA