Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Disusun oleh:
BENTENG SUROSOWAN
Disusun oleh:
Vihara Avalokitesvara
Meski Kesultanan Banten berazaskan atas Islam, toleransi dari penduduk dan
pemimpinnya dalam beragama terbilang sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan
adanya peninggalan sejarah yang berupa bangunan Vihara, tempat ibadah umat
Budha. Vihara peninggalan Kerajaan Banten tersebut bernama Avalokitesvara.
Hingga kini, kita masih dapat melihatnya. Yang unik, di dinding vihara ini kita
juga dapat melihat relief kisah legenda siluman ular putih yang melegenda itu.
Danau Tasikardi
Di sekirar istana Kaibon, kita juga dapat menemukan sebuah danau buatan.
Danau tersebut bernama Tasikardi. Danau ini dibuat saat masa pemerintahan
Sultan Maulana Yusuf, yakni antara tahun 1570 sd 1580. Dahulunya, dasar danau
seluas 5 hektar ini dilapisi dengan ubin dan batu bata. Kendati begitu, sekarang
luas danau tersebut telah menyusut dan lapisan batu bata di dasarnya telah
tertimbuh tanah sedimen yang terbawa arus sungai. Danau Tasikardi pada masa
silam berfungsi sebagai sumber utama pasokan air bagi keluarga kerajaan yang
tinggal di istana Kaibon serta sebagai saluran irigasi untuk persawahan di sekitar
Banten.
Meriam Ki Amuk
Di dalam bangunan benteng Speelwijk terdapat beberapa senjata berupa
meriam. Di antara meriam-meriam tersebut yang terbesar dan terunik dinamai
meriam Ki Amuk. Dinamakan demikian karena meriam ini terbilang memiliki
daya ledak tinggi dan tembakan yang jauh. Konon, meriam ini merupakan hasil
rampasan dari pemerintah Kolonial Belanda saat masa peperangan.
Peninggalan Lainnya Selain peninggalan-peninggalan di atas, Kerajaan Banten
juga memiliki beberapa peninggalan lainnya yang berupa aksesoris. Di antaranya
adalah mahkota binokasih, keris panunggul naga, dan keris naga sasra.
Keberaadaan benda-benda bersejarah tersebut hingga kini masih terawat rapi di
Museum Kota Banten.