Print Politik
Print Politik
sore hari. Selain lingkungan sekolah yang menyenangkan, kehadiran guru kreatif
dan interaktif juga sangatlah penting. Namun sangat sedikit guru dan lingkungan
sekolah yang mampu memotivasi siswa agar betah di sekolah.
Contoh kecilnya saja jika ada pengumuman rapat guru, para siswa akan
sangat senang karena tidak ada kegiatan belajar-mengajar. Fenomena ini
menunjukkan bahwa kegiatan belajar-mengajar di sekolah belum menyenangkan
dan dirindukan peserta didik. Selain menjadi beban baru bagi peserta didik, tentu
konsep full day school ini juga akan membawa beban baru bagi guru-guru dimana
tugas mereka seharian bukan hanya di sekolah saja tetapi juga di rumah bersama
keluarga. Meskipun demikian, konsep sekolah full day school ini tidak seluruhnya
salah jika didesain dan diformulasikan dengan baik dan tidak buru-buru. Oleh
karenanya, perlu adanya kajian mendalam guna mempersiapkan konsep yang
matang agar tidak menimbulkan polemik di masyarakat. Dalam merumuskan
konsep ini kementerian harus menerima dan mempertimbagkan masukan dari
berbagai pihak. Jikapun nanti diterapkan, seyogianya harus diimplemantasikan
secara bertahap dan tidak langsung merata ke seluruh sekolah di Indonesia.
Stakeholder harus memerhatikan dan menyesuaikan dengan kebutuhan siswa yang
beragam, kondisi geografis dan kearifan lokal setiap daerah.
Sekolah juga harus menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang bisa
dipilih sesuka siswa dan harus representatif. Lingkungan sekolah yang ramah
anak, nyaman dan menyenangkan juga harus diperhatikan dalam menjalankan
kebijakan baru ini. Dalam hal kesibukan orang tua bekerja, kementerian juga
harus memetakan daerah mana saja yang tingkat kesibukan kedua orang tua tinggi
sehingga cocok untuk diterapkan full day school. Meskipun demikian, penerapan
konsep full day school tidak boleh menjauhkan hubungan antara anak-orang tua
baik secara kuantitas ataupun kualitas waktu. Seyogianya, orang tua juga tidak
boleh lepas
6
tangan dan menyerahkan segala tanggung jawab kepada sekolah, jika ini terjadi,
maka fungsi sekolah full day school tak lebih sekedar sebagai tempat penitipan
anak. Dalam hal ini, ada beberapa sekolah swasta yang sukses menerapkan
konsep sekolah full day school dengan melibatkan orang tua dalam kegiatan
belajar tambahan. Sekolah ini telah membuktikan bahwa konsep full day school
tidak mengenyampingkan peran orang tua terhadap anak di sekolah. Dengan
adanya peran orang tua di sekolah, justru akan terbentuk komunikasi yang baik
antara orang tua-guru. Kolaborasi seperti ini juga akan melahirkan anak didik
yang berkualitas secara intelektual, emosianal dan spiritual.
Meskipun konsep sekolah full day school dilaksanakan, pemerintah harus
tetap mendorong peran keluarga atau partisipasi orang tua dalam pendidikan anak.
Bagaimanapun juga orang tua adalah sekolah dan guru pertama anak yang
memiliki peran sangat signifikan sebagai penentu kesuksesan mereka terutama
melalui keteladanan.
PASAL2
(1) Hari Sekolah dilaksanakan 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari atau 40
(empat puluh) jam selama 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu.
(2) Ketentuan 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari atau 40 (empat puluh) jam
selama 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), termasuk waktu istirahat selama 0,5 (nol koma lima) jam dalam 1 (satu)
hari atau 2,5 (dua koma lima) jam selama 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu.
PASAL 3
(1) Hari sekolah digunakan oleh guru untuk melaksankan beban kerja guru
(2) Beban Kerja Guru sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi :
7
a. Merencanakan pembelajaran dan pembimbingan
b. Melaksanakan pembelajaran dan pembimbingan
c. Menilai Hasil pembelajaran dan pembimbingan
d. Membimbing dan melatih peserta didik dan,
e. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan
pokok sesuai dengan beban kerja guru
Pasal 5
(1) Hari Sekolah digunakan bagi Peserta Didik untuk melaksanakan kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Pasal 6
(1) Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler dalam pelaksanaan Hari Sekolah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dapat dilaksanakan di dalam
Sekolah maupun di luar Sekolah.
2
Hasan, Nor.2006. Full day School (Model Alternatif Pembelajaran bahasa
Asing). Jurnal pendidikan. Tadris. Vol 1. No 1.
9
keduanya harus bekerja tidak akan khawatir tentang kualitas pendidikan dan kepribadian
putra-putrinya karena anak-anaknya dididik oleh tenaga pendidik yang terlatih dan
profesional, adanya perpustakaan di sekolah yang representatif dengan suasana nyaman
dan enjoy sangat membantu peningkatan prestasi belajar anak, siswa mendapatkan
pelajaran dan bimbingan ibadah praktis.
10
5) Anak-anak akan banyak kehilangan waktu dirumah dan belajar tentang hidup
bersama keluarganya.
13