Anda di halaman 1dari 10

Praktikum Rangkaian Listrik

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ES3121

JOB I

PENGGUNAAN MULTIMETER SEBAGAI ALAT UKUR LISTRIK

1.1 Kompetensi
1. Mengukur tegangan DC dengan menggunakan multimeter.
2. Mengukur tegangan AC dengan menggunakan multimeter.
3. Mengukur arus DC dengan menggunakan multimeter.
4. Mengukur nilai tahanan menggunakan multimeter.

1.2 Teori Dasar

Pengukuran merupakan suatu cara mendapatkan hasil atau dalam


sebuah penelitian pada proses pengukuran dibutuhkan pengetahuan
meliputi masalah , pengelolaan, pengaturan dan analisis data. Mengukur
berarti membandingkan suatu nilai terukur dengan alat ukur yang telah
terkalibrasi dengan baik sebagai referensi (Junaidi, 2013 : 59).
Multimeter adalah alat ukur dalam bilangan elektronika yang
penggunaannya untuk :
1) Mengukur tegangan AC
2) Mengukur tegangan DC
3) Mengukur arus Dc
4) Mengukur tahanan (ohm)
5) Mengukur nilai kapasintasi kapasitor
6) Memeriksa keadaan suatu komponen masih baik atau tidak akan
digunakan pada trouble shooting suatu peralatan elektronik
Pada multimeter analog terdapat skala pembacaan meter dan skala putar
untuk memilih fungsi pengukuran dan kisaran pengukuran. Sedangkan
d’arsonval meter adalah sensor mekanik yang umum digunakan pada
rangkaian voltmeter, ampermeter maupun ohmmeter. Alat ukur multimeter
pada bidang elektronika adalah alat ukur dasar yang umum digunakan para
teknisi, kegunaannya sangat banyak dalam rangkaian elektronika.
Multimeter dapat mendeteksi kerja maupun nilai komponen yang
berfungsi (Prawiroredjo, 2006 : 68).
Multimeter merupakan alat ukur yang paling banyak dipergunakan oleh
para praktisi, habits dan orang yang bekerja dengan rangkaian listrik dan
elektronika multimeter dapat dipergunakan untuk mengukur besaran listrik
seperti : hambatan, arus dan tegangan. Karena dirancang untuk mengukur

TEKNIK ELEKTRO S1 HILHAM YATRIENDI


2019310060
Praktikum Rangkaian Listrik
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ES3121

tiga besaran tersebut, maka multimeter sering disebut AVO meter ( Amper
Volt Ohm) (Sri Wahyuni, 2008 : 65).
Ampermeter, voltmeter dan ohmmeter semuanya menggunakan gerak
d’Arsonval. Perbedaan instrumen-instrumen ini adalah rangkaian didalam
mana gerak dasar tersebut digunakan (William David Cooper, 1994 :79).
(Menurut David, 1985 : 264) umumnya multimeter elektronik
mengandung beberapa elemen yaitu :
1) Penguat DC jembatan setimbang dan alat pencatat
2) Pelemah masukkan atau saklar rangkaian
3) Rangkaian pengarah untuk mengubah tegangan masukkan AC
kenilai DC yang sebanding
4) Baterai internal dan rangakaian tambahan guna melengkapi
pengukuran tekanan tersebut.
(Menurut Mikrajuddin, 2006 :138) beberapa besar alat listrik yang
mengalir dalam suatu rangkaian dapat diukur dengan alat yang dinamakan
amperemeter. Untuk mengukur arus yang mengalir pada rangkaian
pertama, rangkaian harus diputus, kedua ujung kabel yang putus
dihubungkan kedua terminal ampermeter sehingga arus mengalir kedalam
ampermeter. Tahapan pengukurannya :
a. Rangkai rangkaian yang akan diukur
b. Rangkaian diputuskan
c. Ujung rangkaian yang diputuskan disambungkan dengan terminal
ampermeter.

Multimeter adalah alat untuk mengukur tegangan AC/DC, arus DC dan


tahanan. Untuk mengukur tegangan, saklar pilih multimeter dikembalikan
pada ACV atau DCV dan alat ukur di pasang secara paralel dengan beban
(yang akan di ukur). Bila yang di ukur adalah arus DC maka saklar
pemilih diatur pada posisi DC mA dan alat ukur dipasang seri dengan
beban. Sedangkan untuk mengukur tahanan, saklar pemilih di atur pada
posisi Ohm dan alat ukur di pasang secara paralel dengan beban (perlu di
ingat beban dalam keadaan tidak berarus listrik). Hasil pengukuran dapat
diketahui dengan membaca skala yang sesuai dengan penempatan posisi
skala yang sesuai dengan penempatan posisi skala pemilih.

TEKNIK ELEKTRO S1 HILHAM YATRIENDI


2019310060
Praktikum Rangkaian Listrik
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ES3121

Gambar 1.1 Multimeter

(1) Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust Screw),


berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk dengan cara
memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng
pipih kecil.
(2) Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm
Adjust Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol.
Caranya : saklar (Ohm), test lead + (merah Wpemilih diputar pada posisi
dihubungkan ke test lead – (hitam), kemudian tombol diputar ke kiri atau
ke kanan pengatur kedudukan 0 sehingga menunjuk pada kedudukan 0
(3) Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untuk memilih
posisi pengukuran dan batas ukurannya. Multimeter biasanya terdiri dari
empat posisi pengukuran, yaitu :
Ohm berarti pengukuran resistansi
DCA berarti pengukuran arus DC
DCV berarti pengukuran tegangan DC
ACV berarti pengukuran tegangan AC
(4) Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi
sebagai mili amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25A;
25mA; dan 500µA.
(5) Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer), berfungsi sebagai
penunjuk besaran yang diukur.
(6) Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter.

TEKNIK ELEKTRO S1 HILHAM YATRIENDI


2019310060
Praktikum Rangkaian Listrik
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ES3121
1.3 Alat-alat

1. Multimeter
2. Regulator AC/DC
3. Tahanan 10 Ohm, 47 Ohm, 56 Ohm, 78 Ohm, dan 1K Ohm
4. Papan rangkaian, saklar, dan kabel penghubung.

1.4 Rangkaian Percobaan

Gambar 1.2 Rangkaian percobaan.


1.5 Langkah Kerja
2. Mengukur tegangan DC
a) Pasang kabel multimeter (Lead) yang merah pada terminal positif
dan yang hitam ke terminal negativ.
b) Atur skala pemilih multimeter pada posisi DCV dengan batas arus
50.
c) Hubungkan lead merah ke terminal positif regulator dan lead hitam
pada negatif.
d) Baca angka yang di tunjuk oleh jarum multimeter pada skala 0-50
DCV.
e) Ukur tegangan regulator yang diberikan pada table 1.
3. Mengukur tegangan AC
a) Atur skala pemilih multimeter pada posisi ACV dengan batsas
ukur 50 ACV.
b) Hubungkan lead multimeter dengan terminal regulator.

TEKNIK ELEKTRO S1 HILHAM YATRIENDI


2019310060
Praktikum Rangkaian Listrik
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ES3121
c) Putar skala pilih regulator untuk medapatkan variasi tegangan.
d) Baca angka yang di tunjuk oleh multimeter pada skala 0-50 ACV
(skala merah).
e) Masukkan nilai pembacaan kedalam table 2.
4. Mengukur arus DC
a) Atur skala multimeter pada posisi DcmA dengsn batas ukur 0,25 A
b) Buat rangkaian seperti gambar (E= 1,5V , R= 150 Ohm).
Perhatikan polaritas alat ukur.
c) Baca angka yang di tunjuk jarum multimeter pada skala 0-10
DcmA.
d) Lanjutkan percobaan dengan menambahkan merubah nilai
tegangan inputnya sesuai table 1.
5. Mengukur tahanan
a) Atur skala pemilih multimeter pada posisi x10 Ohm.
b) Kalibrasi alat ukur dengan cara menghubungkan singkat kedua
lead multimeter, atur ADJ sampai jarum menunjukkan angka nol
pada skala Ohm.
c) Hubungkan lead pada masing-masing kaki tahanan.
d) Baca apa yang di tunjukkan pada skala oleh jarum pada skala Ohm.

TEKNIK ELEKTRO S1 HILHAM YATRIENDI


2019310060
Praktikum Rangkaian Listrik
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ES3121
1.6 ANALISA

Pengukuran yang dilakukan adalah mengukur sebuah resistor yang


terhubung dengan beban, dengan skala yang di tentukan kita harus mencari
berapa tegangan yang masuk dan tegangan yang keluar pada resistor.
Pada percobaan pertama yaitu mengukur tegangan DC, dengan
skala 50 V yang di arahakan pada DCV. yang mana tegangan yang sudah
di tentukan harus di ukur menggunakan multimeter, dengan menggunakan
device dengan kapasitas tahanan yaitu 120 Ohm. Saat pengukuran pertama
dengan tegangan 5 V dari power supply di dapatkan hasil ukur 8 V,
dengan tegangan 8 V didapatkan tegangan 9 V, tegangan 12 V di dapatkan
tegangan 12,5 V, dan tegangan 15 V didapatkan tegangan 15 V.
Pada percobaan kedua yaitu mengukur tegangan AC, skala di
arahkan pada 50 ACV dengan hasil ukur yaitu, pengukuran pertama 3 V di
dapatkan tegangan 3 V, kedua 4,5V di dapatkan tegangan 4,8 V, ketiga 6
V di dapatkan tegangan 6,6 V dank e empat 7,5 V di dapatkan tegangan
8,7 V.
Pada percobaan ke tiga multimeter di arahkan pada DCmA dengan
skala 0,25 A. dengan hasil yaitu pengukuran pertama 5 V dan di dapatakan
hasil 25 mA, pengukuran kedua adalah 8 V dengan hasil pengukuran 85
mA, pengukuran ke tiga 12 V di dapatkan tegangan 110 mA, pengukuran
ke empat 15 V di dapatkan tegangan 135 mA,
Dengan resistor yang di gunakan adalah bertahanan 120 Ohm.
Dengan code warna Coklat, Merah, Coklat, Emas.
Dimana hitungannya coklat (1), merah (2), coklat (101 ), dan emas
5%. Dengan tahanan yang di dapatkan menjadi 120 ohm.

TEKNIK ELEKTRO S1 HILHAM YATRIENDI


2019310060
Praktikum Rangkaian Listrik
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ES3121
Tabel Hasil Pengukuran.

Tabel 1
Penunjukan power supply
Pengukuran (VOLT)
(VOLT)

8V
5

9V
8

12,5 V
12

15 V
15

Tabel 2
Penunjukan power supply
Pengukuran (VOLT)
(VOLT)

3V
3

4.8 V
4.5

6.6 V
6

8,7 V
7.5

Tabel 3
Penunjukan power supply
Pengukuran (VOLT)
(VOLT)

25 mA
5

85 mA
8

12,5 mA
12

15 mA
15

TEKNIK ELEKTRO S1 HILHAM YATRIENDI


2019310060
Praktikum Rangkaian Listrik
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ES3121
Nilai tahanan

Code warna resistor sebagai alat tahanan adalah Coklat, Merah, Coklat,
Emas. Dimana 𝐶𝑂𝐾𝐿𝐴𝑇 (1). 𝑀𝐸𝑅𝐴𝐻 (2). 𝐶𝑂𝐾𝐿𝐴𝑇(101 ). 𝐸𝑀𝐴𝑆(5%)
yang berarti jumlah tahanan dari resistor adalah 120 Ohm.

Diukur pada pengukuran di multimeter mendapatkan hasil 110 Ohm.

TEKNIK ELEKTRO S1 HILHAM YATRIENDI


2019310060
Praktikum Rangkaian Listrik
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ES3121

Kesimpulan

a. Pada praktikum kali ini praktikan di ajarkan cara untuk


menggunakan multimeter sebagai alat ukur tegangan AC/DC dan
tahanan Ohm. Dengan bertambahanya pengetahuan cara
pengukuran tegangan dan arus sebuah aliran listrik prsktikan dapat
memfungsikan cara pengukuran suatu aliran listrik dengan benar
agar tidak adanya kesalagan dalam kerja.
b. Sebelum melakukan pengukuran praktikan harus mengkalibrasi
alat ukur multimeter aga tidak terjadi kasalahan atau kekeliruan
saat menentukan tegangan atau arus yang terukur.
c. Saat pengukuran tegangan AC/DC kita menghubungkan aliran
listrik dengan alat ukur secara parallel pada beban. Apabila yang di
ukur adalah arus DC maka rangkaian harus di hubung seri pada alat
ukur multimeter dengan rangkaian. Sedangkan untuk mengukur
tahanan kita menghubungkan parallel pada alat ukur dengan beban
atau tahanan (beban atau tahanan tidak dalam keadaan di aliri arus
listrik).
d. Saat menggunakan multimeter kita harus selalu memoerhatikan
skala dan jenis aliran listik yang akan di ukur seperti tegangan,
arus, dam tahanan.

TEKNIK ELEKTRO S1 HILHAM YATRIENDI


2019310060
Praktikum Rangkaian Listrik
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ES3121

DAFTAR PUSTAKA

 Cooper, William D. 1994 . Instrumen Elektron dan teknik pengukuran.


Jakarta : Erlangga
Tanggal akses : 20 September 2019

 https://docplayer.info/Menggunakan-alat-ukur-dasar-listrik-dan-
elektronika-bsdc.html
Tanggal akses : 23 September 2019
 Mikrajuddin. 2006. Fisika Dasar 1. Bandung : ITB
Tanggal akses : 22 September 2019

TEKNIK ELEKTRO S1 HILHAM YATRIENDI


2019310060

Anda mungkin juga menyukai