Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan perorangan yang memegang
peranan derajat kesehatan masyarakat, khususnya dalam upaya kuratif, rehabilitatif, dan
didukung oleh upaya promotif dan preventif. Selama ini, upaya pelayanan kuratif dan
rehabilitatif masih merupakan pelayanan utama di rumah sakit yang didukung oleh teknologi
dan ilmu kedokteran dan keperawatan yang berkembang sangat pesat. Perkembangan
teknologi dan ilmu kedokteran yang pesat ini menyebabkan rumah sakit menjadi institusi
yang padat modal dan padat karya dengan jumlah dan jenis tenaga yang sangat bervariasi
yang bekerja dalam struktur vertical dan horizontal yang sangat kompleks. Kompleksitas tata
kelola rumah sakit menuntut visi, misi dan tujuan yang jelas dan mudah dipahami oleh
seluruh pegawai rumah sakit serta harus menjadi budaya individu sehingga rumah sakit bisa
dikelola dengan efektif dan efisien, dengan kualitas penting dalam meningkatkan pelayanan
yang tinggi dan aman, dalam lingkungan strategis perumahsakitan yang selalu berubah.
Sebagai upaya untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat, maka
diperlukan suatu sistem pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat. Pimpinan staf medis dan
keperawatan menciptakan struktur organisasi yang sesuai dan efektif untuk menjalankan
tanggung jawab ini. Struktur organiasi ini dan proses terkait yang digunakan untuk
melaksanakan tanggung jawab dapat memberikan staf profesional tunggal yang terdiri dari
dokter, perawat dan lainnya atau struktur staf medis dan keperawatan yang terpisah.
1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan tata kelola rumah sakit agar tercipta pelayanan rumah sakit yang
berkualitas tinggi, menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan jenis pelayanan
menggunakan metoda asuhan keperawatan sesuai standar asuhan, standar
prosedur, standar etika, dan mutu tanpa mengabaikan peningkatan kualitas SDM
keperawatan dan lingkungan kerja yang kondusif.

1
b. Tujuan khusus
1) Meningkatkan pelayanan Instalasi Gawat Darurat yang optimal sesuai
standar asuhan, standar prosedur, standar etika dan standar mutu.
2) Mengembangkan jenjang karir dan kompetensi tenaga Instalasi Gawat
Darurat
3) Menyelaraskan aktifitas tenaga dengan sarana yang ada di Rumah
Sakit Secara effektif dan efisien.

B. RUANG LINGKUP
Dengan disusunnya pedoman pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat ruang
lingkup pelayanan yang diberikan di Instalasi Gawat Darurat adalah sebagai berikut :
1. Terbentuknya struktur organisasi Instalasi Gawat Darurat yang digunakan oleh
pimpinan medis, keperawatan dan pimpinan lainnya untuk melaksanakan
tanggung jawab dan kewenangan mereka,
2. Memperjelas komunikasi antar profesi dalam unit.
3. Mendukung perencanaan klinik dan mendukung pengawasan atas berbagai isu
etika serta mendukung pengawasan atas mutu pelayanan

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. SEJARAH RUMAH SAKIT RSIA PUCUK PERMATA HATI


Bermula dari Rumah Bersalin Permata Hati yang didirikan pada tahun 2006 oleh
DR.dr.I Wayan Megadhana, SpOG (K) dan dr. Ni Made Aryatini dengan pelayananyang
masih terbatas seperti pelayanan ANC ibu hamil, pelayanan bersalin, ruang bayi, praktek
bersama dokter spesialis (kandungan dan anak), dan apotek.
Rata-rata persalinan setiap bulan adalah sekitar 45 persalinan (66% bisa dilayani di
RBPH, 34% harus direferal ke RS karena berbagia sebab). RB. Permata Hati yang bernaung
dibawah bendera PT. AMANTAKA saat itu memiliki 10 ruang rawat inap pasca bersalin
dengan 14 tempat tidur diantaranya 3 TT VIP, 4 TT superior, 2 TT deluxe, 1 TT junior, 3 TT
VK, dan 10 box bayi. Sedangkan untuk ketenagaan RB. Permata Hati saat itu hanya memiliki
26 SDM yang terdiri dari: 8 Bidan, 1 Apoteker, 2 Asisten Apoteker (AA), 3 Asisten Non
Apoteker (Non AA), 1 Accounting/Admin, 4 Keamanan, 2 CS, 5 Pramusaji, dan 1 petugas
parkir/kebun.
Dari hasil survey kami di seputaran Denpasar barat, saat ini baru ada 2 (dua) rumah
sakit khusus ibu dan anak yang sudah operasional yaitu RSIA. Puri Bunda dan RSIA.
Harapan Bunda. Sedangkan untuk rumah sakit umum sudah cukup banyak dengan jumlah
tempat tidur yang cukup memadai. Disamping itu, berdasarkan survey wawancara dari
pasien ibu hamil dan bersalin, banyak diantara mereka berharap adanya rumah sakit yang
khusus menangani pelayanan ibu hamil-bersalin dan juga pelayanan kesehatan untuk anak-
remaja. Sehingga diharapkan ibu hamil merasa lebih nyaman saat memeriksakan kehamilan
dan saat membutuhkan pertolongan persalinan, tidak bercampur dengan pasien penyakit
lainnya sehingga bisa mendapatkan penanganan lebih cepat, aman, nyaman dan akurat dari
dokter dan tenaga medis yang kompeten.
Untuk bisa menjadi rumah sakit pilihan dan memenuhi harapan masyarakat, maka
RSIA. Pucuk Permata Hati hadir dengan memiliki beberapa keistimewaan dari rumah sakit
lainnya yang sudah ada saat ini. RSIA. Pucuk Permata Hati akan melengkapi diri dengan
berbagai peralatan modern dan fasilitas untuk pelayanan/penanganan masalah kehamilan ,

3
persalinan, dan pelayanan kesehatan anak-remaja yang bisa membuat pasien dan
keluarganya merasa lebih aman dan nyaman dengan harga yang terjangkau.
RSIA. Pucuk Permata Hati mempunyai beberapa produk pelayanan unggulan
diantaranya, dibidang obsgyn adalah Urogynecology dimana pasien dapat berkonsultasi
sampai menjalani suatu tindakan medis dengan dokter yang sangat ahli dibidangnya.
Produk pelayanan unggulan lainnya pada RSIA. Pucuk Permata Hati ini adalah dibidang
Endocrinology Anak, disamping beberapa produk pelayanan unggulan lain seperti pijat bayi.

B. JENIS PELAYANAN
Jenis pelayanan yang dimiliki oleh Rumah Sakit RSIA Pucuk Permata Hati :
1. Pelayanan Poliklinik Spesialis (dengan produk unggulan bidang Uro-
Gynecology dan Endocrinology Anak)
2. Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang
3. Pelayanan Obat / Farmasi
4. Pelayanan Gizi
5. Pelayanan IGD 24 jam (doctor on call), 3 bed, DC Shock, Patient Monitor)
6. Pelayanan Ruang Bersalin
7. Pelayanan Ruang Bayi dan NICU
8. Pelayanan Kamar Operasi (OK)
9. Pelayanan Ambulance
10. Pelayanan On Call (dokter) dan Home Care (paramedis)
11. Poliklinik dokter spesialis :
12. Rawat Jalan: Poliklinik Spesialis Obsgin, Anak, dan Penyakit Dalam
a. Pol. Obsgyn 1 lantai 1 buka pk. 17.00-22.00 WITA
b. Pol. Obsgyn 2 lantai 2 buka pk. 09.00-12.00 dan pk. 18.00-21.00 WITA
c. Pol. Anak lantai 2 buka pk. 09.00.12.00 WITA dan 18.00-21.00 WITA
d. Pol. Interna lantai 2 buka pk. 18.00-21.00 WITA
e. Pol. Bedah lantai 2 buka pk. 18.00-21.00 WITA

4
13. Rawat Inap dengan 37 TT

5
14. Ruang Tindakan
a. KAMAR OPERASI
1) Kamar Operasi
2) Gas sentral
3) Ruang Pemulihan
b. RUANG BERSALIN, dengan fasilitas :
1) CTG
2) USG
3) Inkubator
c. Laboratorium
1) Kimia Klinik
2) Hematologi
3) Serologi
4) Urinalisa dan sedimen urine

6
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH/NILAI DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT RSIA PUCUK PERMATA HATI

A. VISI
Menjadi pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan bermutu
dengan mengedepankan keamanan pasien dan kualitas hidup pasien.
B. MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak bagi semua lapisan
masyarakat secara utuh.
2. Memberikan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak dengan setulus hati, aman,
dan nyaman.
3. Menjadikan RSIA sebagai pusat pelayanan uroginekologi dan rekonstruksi
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
4. Mengikuti perkembangan teknologi kedokteran Rumah Sakit Ibu dan Anak
untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
5. Melaksanakan pengembangan sumber daya manusia secara terus menerus
dan berkesinambungan.

C. NILAI-NILAI LUHUR RSIA PUCUK PERMATA HATI


1. Integritas (jujur, tulus, iklas, komitmen dan tanggung jawab)
2. Profesional (kompetensi yang berlandaskan attitude, skill, dan knowledge)
3. Kreatif dan Inisiatif (aktif, keterbukaan, berinisiatif, dan percaya diri)
4. Solid Team Work (kerjasama, toleransi, saling bantu, kesungguhan,
kekeluargaan)
5. Kepuasan Pelanggan (service exellence, complain handling, communications)
6. Patien Safety (pelayanan aman, cepat dan akurat)

D. MOTTO
“PERHATIAN UTAMA PADA IBU DAN BUAH HATI”

7
E. VISI KEPERAWATAN
Memberikan asuhan keperawatan berkualitas premium
F. MISI KEPERAWATAN
1. Menyelenggarakan asuhan keperawatan dan kebidanan yang komprehensif,
berkualitas dan aman (safety)
2. Mengembangkan kualitas SDM keperawatan yang terus menerus melalui
pelatihan dan pendidikan yang berkelanjutan
3. Ikut berkontribusi memberikan pelayanan keperawatan yang professional
dalam upaya peningkatan kesadaran dan kualitas kesehatan masyarakat
secara umum.
G. FALSAFAH KEPERAWATAN
Pelayanan keperawatan professional dengan pendekatan proses keperawatan
untuk memberikan pelayanan berkualitas.
H. TUJUAN KEPERAWATAN
Tercapainya kualitas pelayanan keperawatan menggunakan metode asuhan
keperawatan sesuai standar asuhan, standar prosedur,standar etika dan standar mutu tanpa
mengabaikan peningkatan kualitas SDM keperawatan dan lingkungan kerja yang kondusif.

8
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

9
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT INSTALASI GAWAT DARURAT

Direktur Rumah Sakit RSIA Pucuk


Permata Hati

Dr I Gede Karyawan, MARS

Kepala Bidang Pelayanan Medik,


Penunjang dan Keperawatan

Dr IGN Harijaya

Asst. Ka.Bid. Yanmed-Keperawatan

Ni Wayan Lelyi Jayanti, Amd. Kep

Kepala Unit IGD

Ns. A A. Ayu Ary Desliana, S. Kep

Perawat Pelaksana

1. Ni Komang Trisarasyanthi Amd.Kep


2. Desi Indrawati, Amd Kep

10
BAB VI
URAIAN JABATAN INSTALASI GAWAT DARURAT

URAIAN PEKERJAAN (JOB DESCRIPTION)


Dibuat oleh Bagian SDM RSIA Pucuk Permata Hati Tanggal Agustus 2016

Diperiksa oleh Direktur RSIA Pucuk Permata Hati Tanggal Agustus 2016

Nama File Job Description Kepala Instalasi Gawat Darurat

Data Posisi:
Nama Posisi : Kepala Instalasi Gawat Darurat

Melapor kepada : Kepala Seksi Keperawatan

Bawahan : Perawat Instalasi Gawat Darurat


Langsung

1. FUNGSI UTAMA Bertanggung jawab atas pelayanan keperawatan di Ruang Gawat


Darurat

2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


a. Menetapkan rencana asuhan keperawatan berdasarkan analisis standar
rencana keperawatan (Renpra) dengan melakukan pengkajian, menemukan
masalah keperawatan , menentukan diagnosa keperawatan ,menetapkan
tujuan asuhan keperawatan dan membuat intervensi keperawatan sesuai
dengan keadaan pasien/pasien yang menjadi tanggungjawabnya .
b. Menjelaskan rencana keperawatan (renpra) yang sudah ditetapkan kepada
pelaksana pelayanan dan menetapkan perawat pelaksana yang
bertanggungjawab pada pasien, sesuai dengan giliran jaga (shif)
c. Melaksanakan Asuhan Keperawatan dan pendidikan kesehatan kepada
pasien/keluarga di Instalasi Gawat Darurat
d. Mendampingi dokter visite/ tindakan ke pasien.
e. Menjaga kelancaran pelayanan perawatan dan administrasi di Instalasi Gawat
Darurat
11
f. Melakukan tindakan penyelamatan pasien dan pengunjung apabila ada
bencana.
g. Membina hubungan baik dengan customer (Dokter Spesialis/medis, tenaga
lainnya, pasien dan keluarga pasien).
h. Koordinasi dan kerja sama yang baik dengan unit lain yang terkait.
i. Menjadi mediator atas kebijakan yang dilakukan Manager Pelayanan dan
Penunjang Medis dan Kepala Bagian Keperawatanuntuk dilaksanakan
seluruh pelaksana pelayanan.
j. Meningkatkan efisiensi dalam bidang penggunaan alat-alat dan biaya
operasional
k. Membuat laporan resume pasien tiap pasien yang menjadi tanggungjawab
perawatannya.
l. Memberikan bimbingan kepada semua pelaksana dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien yang berada di bawah tanggung jawabnya.
m. Meningkatkan kemampuan SDM keperawatan yang menjadi tanggung
jawabnya.
n. Melakukan pendampingan terhadap SDM keperawatan yang baru.
o. Meningkatkan kemampuan SDM keperawatan yang menjadi tanggung
jawabnya.
p. Melakukan pendampingan terhadap SDM keperawatan yang baru.
q. Melakukan pembagian tugas kepada anggota timnya / staf dan pembinaan
disiplin kerja staf.
r. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan Asuhan Keperawatan yang
tepat dan benar, sehingga tercipta sistem informasi Rumah Sakit yang dapat
dipercaya.
s. Mengikuti rapat-rapat koordinasi dengan Divisi/Bidang yang terkait.
t. Membuat Laporan Harian, dan Bulanan untuk disampaikan kepada Kepala
Bagian Keperawatan.
u. Memonitoring mutu dan profesionalisme pelayanan keperawatan Instalasi
Gawat Darurat Mengecek kelengkapan sarana dan kualitas pelayanan
keperawatan yang diperlukan.
v. Memeriksa data kehadiran stafnya
12
w. Bersama Kabag Keperawatan mengevaluasi serta merevisi SPO di Instalasi
Gawat Darurat (bilamana diperlukan).
x. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan dan membuat catatan
perkembangan pasien.
y. Melakukan evaluasi dan penilaian terhadap mutu pelayanan asuhan
keperawatan bersama tim mutu pelayanan kesehatan keperawatan secara
berkala dan berkelanjutan.
z. Mengevaluasi, mengkoordinasikan dan menindaklanjuti pasien yang
bermasalah di Instalasi Gawat Daruratbaik aspek medis maupun non medis.
aa. Mengevaluasi kebijakan dan SPO Pelayanan Instalasi Gawat Darurat berjalan
sesuai dengan ketentuan dan standar Pelayanan RSIA Pucuk Permata Hati.

3. WEWENANG
a. Mengusulkan/merekomendasikan pemberhentian SDM Instalasi Gawat
Darurat di RSIA Pucuk Permata Hati yang melakukan penyimpangan dan
pelanggaran aturan perusahaan.
b. Melakukan Penilaian Kinerja Karyawan di Instalasi Gawat Darurat
c. Merekomendasikan promosi, rotasi dan pelatihan untuk SDM Instalasi Gawat
Darurat

4. HUBUNGAN INTERNAL
a. Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Medis di RSIA Pucuk Permata Hati
b. Kepala Seksi Keperawatan di RSIA Pucuk Permata Hati
c. Dokter Spesialis dan Dokter Umum
d. Kepala Unit Lainnya

5. HUBUNGAN EKSTERNAL
a. Pelanggan
b. Dokter Spesialis dan petugas medis

13
6. KUALIFIKASI JABATAN

a. Pengalaman dan Pendidikan:


1) Pengalaman kerja : Minimal 3 Tahun di Bidang Keperawatan
2) Tingkat pendidikan : Minimal D3 Jurusan Keperawatan
3) Pendidikan Profesi : Pelatihan teknis keperawatan minimal 1 sertifikat
b. Kompetensi :
1) Pelatihan Pasien Safety
2) Pelatihan Life Support
3) Pelatihan Teknik Kegawatdaruratan
4) Pelatihan Tekhnis Keperawatan lainnya

14
URAIAN PEKERJAAN (JOB DESCRIPTION)
Dibuat oleh Departemen SDM RSIA Pucuk Permata Hati Tanggal Juni 2010
Diperiksa oleh Direktur RSIA Pucuk Permata Hati Tanggal Juni 2010
Nama File Job Description Pelaksana Pelayanan Gawat Darurat

Data Posisi:
Nama Posisi : Pelaksana Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

Melapor kepada : Kepala Koordinator Instalasi Gawat Darurat

Bawahan :
Langsung

1. FUNGSI UTAMA
Melaksanakan kegiatan asuhan keperawatan pasien pada Instalasi Gawat Darurat
2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
a. Administrasi dan organisasi
1) Bertanggung jawab kepada koordinator Gawat Darurat atas
terlaksananya Asuhan Keperawatan pada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya.
2) Melaksanakan tugas sesuai dengan jadwal jaga dan menandatangani
Absen
3) Menjaga privacy pasien dan kerahasian dokumen pasien.
4) Memelihara dan mengembangkan protap/peraturan lain di keperawatan
5) Menyusun rencana keperawatan.
6) Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan Asuhan Keperawatan
yang tepat dan benar, sehingga tercipta sistem informasi Rumah Sakit
yang dapat dipercaya.
7) Membuat laporan pasien tiap shift jaga.

b. Penerimaan pasien
1) Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
2) Melakukan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan dengan
cara:
15
a) Melaksanakan anamnesa
b) Mengobservasi keadaan pasien (tanda vital, kesadaran, keadaan
mental, dan keluhan utama)
c. Pelayanan langsung ke pasien
1) Mendampingi dokter saat melakukan visite/tindakan.
2) Memberi pelayanan/tindakan asuhan keperawatan sesuai dengan
diagnosa perawatan dengan prioritas masalah pasien.
3) Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai batas kompetensinya,
antara lain:
a) Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai rencana pengobatan
b) Melatih/membantu pasien dalam melakukan chest therapy,
mobilisasi, ADL , dllnya sesuai dengan kebutuhan pasien.
4) Menyiapkan peralatan keperawatan/medis, fasilitas dan lingkungan untuk
kelancaran pelayanan dan memudahkan pasien dalam menerima
pelayanan
5) Mengamprahkan kebutuhan obat pasien sesuai dengan rencana
pengobatan.
6) Melakukan tindakan kedaruratan kepada pasien di Instalasi Gawat
Darurat sesuai protap yang berlaku.
7) Mengevaluasi setiap selesai memberi tindakan atau asuhan
keperawatan pasien.
8) Melaksanakan serah terima pasien kepada tenaga perawat lain lengkap
dengan instruksi dokter atau tindakan keperawatan yang sudah dilakukan
dan yang akan dilakukan.
d. Pemulangan pasien
1) Mengecek kelengkapan administrasi pasien dan menginput biaya
pasien di komputer
2) Memberikan lembar resep dan memastikan kembali kebenaran dari isi
resep dan nama pasien
3) Membawa resep ke Depo Farmasi

16
e. Melapor dan Koordinasi dengan unit lain
1) Melapor ke koordinator Instalasi Gawat Darurat jika ada masalah.
2) Koordinasi dan kerjasama yang baik dengan unit lain yang terkait .
3) Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan atau institusi
pelayanan kesehatan lain yang lebih mampu untuk menyelesaikan
masalah kesehatan yang tidak dapat ditanggulangi sepengetahuan
kepala team/kepala ruangan atau dokter yang merawat pasien.
f. Penjaminan mutu (PPI dan KKPRS)
1) Melaksanakan teknik septik dan aseptik.
2) Menjaga setiap kemungkinan terjadinya kecelakaan di Instalasi Gawat
Darurat dengan cara memantau kondisi peralatan , fasilitas dan
lingkungan rumah sakit setiap saat.
g. Tugas spesifik
1) BAGIAN OBAT

a) Bertanggung jawab terhadap kelengkapan obat – obat emergency


maupun di kit masing – masing dan mengisi cek lyst obat saat
operan jaga.
b) Melaporkan kepada koordinator Instalasi Gawat Darurat bila ada
ketidaksesuaian antara stok dan jumlah obat yang ada untuk
segera di tindaklanjuti
c) Bertanggung jawab terhadap etiket obat dan penyusunan tempat
agar mudah terbaca dan terlihat dengan jelas.
d) Melakukan stok opname obat sesuai waktu yang telah ditentukan
e) Memastikan obat- obat tidak kadaluarsa dan mengembalikan obat
yang akan menjelang masa kadaluarsa sesuai dengan aturan
farmasi

2) BAGIAN INVENTARIS

a) Operan alat- alat medis setiap hari.

17
b) Melaporkan koordinator IGDatau Kepala Bagian bila jumlah alat
tidak sesuai dengan jumlah yang ada untuk segera
ditindaklanjuti.
c) Bertanggung jawab terhadap peminjaman alat oleh unit lain,
dan dicatat di buku ekspedisi peminjaman alat.
d) Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapian
penyimpanan alat yang ada.
3) BAGIAN PPI

a) Menginput data PPI pada form yang telah tersedia setiap hari.
b) Menyerahkan data PPI ke sekretaris PPI setiap akhir bulan .
c) Mempersiapkan alkohol gliserin di unit kerjanya sesuai
kebutuhan.
d) Bertanggung jawab atas pergantian cairan desinfektan alat-alat
yang digunakan di unit perawatan ,seperti stabimed untuk
merendam alat-alat perawatan yang habis dipakai.
e) Bertanggung jawab terhadap sterilisasi alat tidak lebih dari 7x
24 jam yang dikemas memakai medipak
f) Menginput data BHP PPI di unit perawatan.

4) BAGIAN LINEN
a) Operan jumlah linen setiap hari.
b) Melaporkan kepada Kepala Tim atau Kepala Bagian bila jumlah
linen tidak sesuai dengan jumlah yang ada untuk segera di
tindaklanjuti.
c) Bertanggung jawab terhadap jumlah linen kotor dan linen
bersih, dan dicatat di buku inventori linen.
d) Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapian
penyimpanan linen yang ada.
2. WEWENANG
-

18
3. HUBUNGAN INTERNAL
a. Koordinator IGD
b. Kepala Bagian Keperawatan di RSIA Pucuk Permata Hati
c. Dokter Spesialis dan Dokter Umum
d. Kepala tim di unit kerja lain
e. Seluruh SDM keperawatan
4. HUBUNGAN EKSTERNAL
a. Pelanggan, Perusahaan maupun Pasien Individu

5. KUALIFIKASI JABATAN
a. Pengalaman dan Pendidikan
1) Pengalaman kerja : belum berpengalaman
2) Tingkat pendidikan : minimal D3 Jurusan Keperawatan / Kebidanan
3) Pendidikan Profesi : Pelatihan teknis Keperawatan minimal 1 sertifikat
BHD
b. Kompetensi
1) Pelatihan BHD
2) Pelatihan BTCLS

19
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Tata hubungan kerja Unit Rawat Jalan dibawahi oleh Ka. Sie Keperawatan Rumah
Sakit RSIA Pucuk Permata Hati dalam pelayanan unit Rawat Jalan berkoordinsi dengan
semua unit di Rumah sakit RSIA Pucuk Permata Hati. Dalam hal ini , keperawatan melakukan
intervensi mandiri dan kolaboratif dengan medis maupun penunjang medis dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang mencangkup pemenuhan kebutuhan
biosikososiospiritual sesuai dengan Standar Operational Procedure (SPO) :
1. Unit VK
Pengiriman pasien yang akan dilakukan tindakan persalinan di ruang VK
2. Unit OK
Pengiriman pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan di ruang OK
3. Unit Rawat Inap
Pengiriman pasien dengan kebutuhan Rawat Inap
4. Unit Farmasi
Melayani permintaan perbekalan farmasi untuk emergency stock dan pemberian obat
kepada pasien Rawat Jalan
5. Unit Laboratorium
Melakukan pemeriksaan laboratorium dan mengambil specimen pasien untuk
keperluan diagnosis.
6. Bagian pendaftaran dan rekam medis
Melakukan administrasi / registrasi pasien sesuai dengan SPO, menginventarisasi
arsip rekam medis pasien dan menyipan arsip rekam medis.
7. Bagian Transportasi
Mempersiapkan mobil ambulance dan keperluan rujukan pasien.
8. Bagian Administrasi ( kantor )
Surat menyurat dan perizinan.
9. Bagian Sumber Daya Manusia ( Personalia )
Kepegawaian, pengembangan dan pelatihan karyawan.

20
10. Bagian Keuangan
Penggajian, pembayaran bonus,insentif dan sebagainya.
11. Bagian Pemeliharaan Sarana
Layanan perbaikan dan pemeliharaan alat, sarana dan prasarana
12. Bagian Pengadaan ( Gudang/ Logistik )
Pengadaan barang umum dan medis
13. Kasir
Menerima pembayaran pasien
14. Satuan Pengamanan ( Satpam )
Koordinasi keamanan dan membantu transfer pasien.

21
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Perhitungan tenaga keperawatan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Ibu dan
Anak Permata Hati mengacu kepada perhitungan tenaga Kesehatan menurut Iliyas dengan
mengambil data pasien selama 1 tahun pada tahun 2016 dengan perhitungan sebagai berikut
:
Waktu keperawatan True Emergency : 120 menit
Waktu Keperawatan False Emergency : 105 menit
Jumlah pasien True Emergency per hari : 4 orang
Jumlah pasien false Emergency per hari : 5 orang
𝑠ℎ𝑖𝑓𝑡⁄
𝐷 = {(𝐴1 × ∑ 𝑜𝑠⁄ℎ𝑟) + (𝐴2 × ∑ 𝑜𝑠⁄ℎ𝑟)} + (3 ℎ𝑟 × 𝑎𝑑𝑚 𝑡𝑖𝑚𝑒)
= (120 × 4) + (105 × 5) + (3 × 45) = 1140 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 19 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚

𝐷 × 365 19 × 365 6935


𝑇𝑃 = = = = 3,4
𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎⁄ 255 × 8 2040
255 × ℎ𝑟

Untuk perhitungan efisiensi ketenagaan dalam hal ini ditetapkan khusus untuk
Instalasi Gawat Darurat metode yang dipakai adalah metode Ilyas yaitu kebutuhan tenaga
perawat sebanyak 4 orang.

22
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

A. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Orientasi Umum
Orientasi umum diikuti oleh semua calon karyawan, dibawah tanggung jawab
Manager SDM, dengan melibatkan tim sesuai dengan kebutuhan. Orientasi umum diberikan
selama 1 (satu) hari.

Materi orientasi umum meliputi :

a. Rencana Strategi Perusahaan


b. Company Profile
c. Manajemen SDM dan Peraturan Perusahaan
d. Program Penjaminan Mutu

1) Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety)


2) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
3) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
4) Akreditasi

e. Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Pengenalan Ambulance


f. Sistem IT
g. Service exellence, standar penampilan dan tata cara bertelepon
h. Pengelolaan Keuangan Keluarga

Bila karena sesuatu kondisi yang tidak memungkinkan materi umum diberikan secara
lengkap sesuai dengan batas waktu, maka materi yang tersisa akan diberikan disela-sela
waktu orientasi khusus. Pelaksanaannya akan diatur oleh Bagian Diklat setelah
berkoordinasi dengan pemberi materi dan unit kerja yang bersangkutan.

B. Orientasi Khusus
Setelah mengikuti orientasi umum, calon karyawan mengikuti orientasi khusus.
Tujuannya adalah memberikan informasi yang lebih detail sesuai pekerjaannya,
mengenalkan dengan karyawan lain, dengan tempat kerja dan pekerjaannya. Orientasi

23
khusus dilaksanakan oleh Koordinator berkoordinasi dengan unit kerja yang akan menerima
karyawan tersebut.

Unit kerja diberikan peran yang dominan dalam menyusun dan memberikan materi
(Silabus) orientasi khusus. Unit kerja juga diberikan kewenangan untuk menentukan jumlah
hari (waktu) yang diperlukan dalam orientasi khusus. Akan didapatkan perbedaan jumlah
hari yang diperlukan antar satu unit kerja dengan unit kerja yang lain dalam memberikan
orientasi khusus.

Secara garis besar kegiatan orientasi khusus meliputi :

1. Perkenalan dengan mentor dan penjelasan tentang agenda orientasi


2. Penjelasan tentang visi, misi dan struktur organisasi unit kerja
3. Penjelasan tentang sikap kerja/ unggulan/diferensiasi layanan di unit kerja
4. Tour dan pengenalan tempat kerja, fasilitas dan tim kerja
5. Penjelasan tentang job description dan struktur organisasi unit kerja
6. Pemberian materi berbasis SPO yang harus dipahami dan mampu dilaksanakan.
7. Evaluasi/ujian orientasi berbasis pemahaman SPO
Materi lengkap orientasi khusus dilampirkan dalam bentuk silabus menurut unit kerja.

C. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN (METODE)


1. Orientasi Umum
Dalam memberikan materi orientasi umum, dapat diterapkan beberapa
metode, yaitu:
a. tatap muka (kelas, kelompok kecil atau perorangan)
b. role play
c. hospital tour
2. Orientasi Khusus
Beberapa metode yang diterapkan dalam memberikan materi khusus adalah :
a. tatap muka (kelas, kelompok kecil atau perorangan)
b. tugas mandiri
c. on the job training
d. pembimbingan (menthoring)
e. hospital tour
24
D. SASARAN (TARGET YANG INGIN DICAPAI)
Sasaran yang ditargetkan pada program orientasi ini, nilai minimal yang diperoleh
calon karyawan dalam orientasi khusus adalah 100% dari nilai standar yang ditetapkan dan
berkonduite BAIK. Standar ini ditetapkan dengan alasan organisasi ingin mendapatkan calon
karyawan yang SIAP KERJA.

E. SCHEDULE (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Jadwal pemberian materi Orientasi Umum selama 1 (satu) hari, adalah seperti
Tabel di bawah ini:
WAKTU MATERI NARASUMBER

60 menit Rencana Strategi Perusahaan Direktur

60 menit Company Profile Manager SDM,


Pemasaran dan IT

60 menit Manajemen SDM dan Peraturan Manager SDM,


Perusahaan Pemasaran dan IT

60 menit Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Komite KPRS


safety)

60 menit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Komite PPI


(PPI)

60 menit Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Tim K3

60 menit Akreditasi Ketua Akreditasi

120 menit BHD dan pengenalan ambulance Dokter IGD

60 menit Service exellence, standar penampilan dan Costumer Service


tata cara bertelepon

60 menit Sistem IT Unit IT

60 menit Pengelolaan Keuangan Keluarga Direktur

25
2. Schedule orientasi khusus dilampirkan dalam bentuk silabus.
F. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
Metode evaluasi terhadap peserta orientasi:
a. Ujian lisan
b. Ujian simulasi protap di skill lab
c. Ujian praktek/penerapan situasi sebenarnya
d. Penilaian Konduite
Formulir yang terkait dengan evaluasi:
a. Form evaluasi yang sudah menjadi satu dengan silabus
b. Form rekap hasil evaluasi/ujian.
G. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
a. Calon karyawan yang sudah mengikuti seluruh orientasi umum diberikan
“Sertifikat Orientasi Umum”
b. Dokumentasi pemberian materi dan ujian sudah menjadi satu dalam silabus
orientasi.
c. Rekapan hasil evaluasi orientasi khusus dibuat dalam “form rekap hasil
evaluasi orientasi khusus”, yang berisi hasil ujian dan rekomendasi terhadap
calon karyawan.

26
EVALUASI PROGRAM ORIENTASI KARYAWAN BARU
TAHUN 2017

Masukan :
1. Kompetensi calon karyawan kebanyakan masuk katagori belum siap kerja, terkait
kurangnya pengalaman praktik selama pendidikan (perawat, analis, radiografer,
rekam medis, dll).
2. Waktu 2 (dua) minggu terlalu singkat untuk membuat orientasi siap kerja.
3. Pada orientasi khusus, belum dibuat silabus yang jelas yang memuat:
a. Materi yang diberikan selama orientasi khusus
b. Pemberi materi
c. Penguji yang berbeda dengan pemberi materi
d. Target yang ingin dicapai
4. Penambahan materi Pengelolaan Keuangan Keluarga pada orientasi umum,
sehingga calon karyawan dari awal sudah mempunyai pemahaman yang baik tentang
pengelolaan keuangan keluarga, seperti membedakan kebutuhan dan keinginan;
kebiasaan menabung; berinvestasi; tidak terjebak hutang konsumtif, dll.
Rekomendasi :
1. Waktu pelaksanaan orientasi umum adalah 2 hari, sedangkan orientasi khusus
bervariasi tergantung kebutuhan masing-masing unit kerja antara 1 sampai dengan 3
bulan
2. Dibuat silabus untuk orientasi khusus oleh masing-masing unit kerja, dilakukan uji
coba di unit keperawatan sebelum diberlakukan untuk seluruh unit kerja.
3. Menata pengelompokan dan pemberi materi orientasi umum dan memasukkan materi
Pengelolaan Keuangan Keluarga.

27
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT
Sistem komunikasi dilakukan melalui rapat – rapat yang terjadwal. Rapat adalah
pertukaran informasi, idea tau pendapat diantara dua atau lebih yang berperan aktif untuk
mencapai hasil tertentu.
Tujuan menyelenggarakan rapat adalah untuk mengambil keputusan, merencanakan
persoalan, menyampaikan informasi dan memberikan penjelasan, mengetahui reaksi
sebelum melakukan perubahan dan memotivasi. Terdapat dua jenis rapat yaitu rapat rutin
dan rapat insidentil.

10.1 Rapat Rutin


1. Waktu, temat dan frekwensi raat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan, minimal
diselenggarakan sekali rapat dalam sebulan.
2. Peserta kepala unit dengan seluruh staf pelaksana dengan mengundang Yan Med dan
Ka.Sie Keperawatan
3. Agenda :
a. Evaluasi kinerja
b. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja staf
c. Masalah – masalah yang terjadi
4. Kelengkapan rapat : jadwal rapat, undangan rapat, daftar hadir dan notulen rapat.

10.2 Rapat Insidentil


1. Diselenggarakan sewaktu- waktu bila ada permasalahan penting yang harus segera
dicarikan jalan keluar dan diketahui oleh anggota Unit Rawat Inap.
2. Kelengkapan rapat: jadwal rapat, undangan, daftar hadir dan notulen rapat.

28
BAB XI
PELAPORAN

Semua kegiatan Unit Rawat Inap dibuat laporan untuk arsip dan data evaluasi
kegiatan. Jenis laporan adalah laporan harian, laporan bulanan dan laporan tahunan.

11.1 LAPORAN HARIAN


Laporan harian dibuat dalam bentuk :
1 Buku laporan dan permasalahan unit. Buku ini digunakan untuk melaporkan
pasien rawat inap, mengetahui kejadian/permasalahan yang ada di setiap shift
jaga.
2 Catatan registrasi pasien untuk mengetahui jumlah pasien harian.

11.2 LAPORAN BULANAN


Laporan bulanan dibuat untuk laporan bulanan dalam rapat kinerja dengan seluruh
manajement dan Direktur. Yang dilaporkan saat rapat bulanan :
1 Laporan Kinerja bulanan unit rawat inap
2 Pelaporan patient Safety, K3, PPI
3 Pelaporan Fasilitas Unit
4 Pelaporan Diklat
5 Pelaporan hasil rapat unit

11.3 LAPORAN TAHUNAN


Laporan tahunan merupakan rekapitulasi laporan bulanan dan hasil evaluasi kinerja
selama satu tahun.

29

Anda mungkin juga menyukai