01 GDL Iinrossali 1350 1 Ktiiin) PDF
01 GDL Iinrossali 1350 1 Ktiiin) PDF
DI SUSUN OLEH :
IIN ROSSALINDA
NIM. P.12 032
DI SUSUN OLEH :
IIN ROSSALINDA
NIM. P.12 032
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapan dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan akademik yang berlaku.
Iin Rossalinda
NIM. P.12032
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di : Surakarta
Hari/ Tanggal : Jumat / 22 Mei 2015
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di : Surakarta
Hari/ Tanggal : Jum’at / 22 Mei 2015
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKES Kusuma Husada Surakarta
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah dengan judul “PEMBERIAN SLOW STROKE BACK MASSAGE
(SSBM) TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA ASUHAN
KEPERAWATAN Tn. S DENGAN ACUTE LOW BACK PAIN (LBP) DI
RUANG PARANG SELING RS ORTHOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO
SURAKARTA“.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada yang terhormat:
1. Atiek Murharyati, S.Kep.,Ns., M.Kep, selaku Program studi DIII Keperawatan
yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STiKes
Kusuma Husada Surakarta.
2. Meri Oktariani, S.Kep.,Ns., M.Kep, selaku Sekretaris Ketua Program DIII
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di
STiKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Ns. Anissa Cindy Nurul Afni, M.Kep, selaku dosen pembimbing dalam
penyusunan yangtelah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-
masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi
demi sempurnanya studi kasus ini.
4. Intan Maharani S BatuBara, S.Kep., Ns, selaku dosen penguji yang telah
membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi,
perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi
kasus ini.
5. Joko Kismanto, S.Kep., Ns, selaku dosen penguji yang telah membimbing
dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman
dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
v
6. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STiKes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya
serta ilmu yang bermanfaat.
7. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan
semangat untuk menyelesaikan pendidikan.
8. Teman-teman mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STiKes Kusuma
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.
Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu
keperawatan dan kesehatan. Amin.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ..................................... ................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................... ..................... iii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iv
KATA PENGANTAR ....................................................................... .............. v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan ......................................................................... 4
C. Manfaat Penulisan ....................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TinjauanTeori ............................................................................. 6
1. Low back pain (LBP) .......................................................... 6
2. Asuhan keperawatan ............................................................ 12
3. Nyeri .................................................................................... 22
4. Slow stroke back massage (SSBM) ..................................... 36
B. Kerangka Teori .......................................................................... 41
C. Kerangka Konsep ....................................................................... 42
BAB III METODE PENYUSUNAN KTI
A. Subjek aplikasi riset .................................................................... 43
B. Tempat dan waktu ....................................................................... 43
C. Media atau alat yang digunakan .................................................. 43
D. Prosedur tindakan ........................................................................ 43
E. Alat ukur evaluasi tindakan ......................................................... 45
BAB IV LAPORAN KASUS
A. Identitas klien ............................................................................. 46
B. Pengkajian .................................................................................. 46
C. Perumusan masalah keperawatan .............................................. 53
vi
D. Perencanaan ............................................................................... 54
E. Implementasi .............................................................................. 55
F. Evaluasi ...................................................................................... 57
BAB V PEMBAHASAN
A. Pengkajian ................................................................................... 60
B. Perumusan masalah keperawatan ................................................ 64
C. Perencanaan................................................................................. 66
D. Implementasi ............................................................................... 71
E. Evaluasi ....................................................................................... 74
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................ 75
B. Saran ......................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 8. Pendelegasian
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kejadian nyeri pinggang bawah atau Low Back Pain (LBP),
hampir sama pada semua populasi baik di negara maju maupun di negara
dunia yang pernah mengalami dari total populasi nyeri pinggang bawah
sekali atau lebih selama hidupnya antara 60% hingga 90% (Setyohadi,
2005).
Berdasarkan data bulan April – September 2006 jumlah klien LBP rawat
jalan sebanyak ± 1416 pasien ( Rekam Medis, RS. Ortopedi prof. dr. r.
1
2
spasme otot punggung oleh karena aktivitas tubuh yang kurang baik serta
scoliosis, dan rematik. Kesalahan postural atau gerakan tubuh yang tidak
proporsional dalam waktu lama dan terus menerus pada otot dan fascia
akan menimbulkan nyeri kemudian terjadi spasme otot pinggang dan otot
utama diarahkan untuk menangani nyeri ini (Potter & Perry, 2005).
saluran cerna, tukak peptik, perforasi dan gangguan ginjal (Daniel, 2006).
3
2005).
dalam mengontrol nyeri (Potter & Perry, 2005). Hal ini dapat membantu
pasien yang sulit mendapatkan fasilitas pelayanan medis atau pasien yang
Selain itu dalam pemberian SSBM tidak perlu menggunakan alat khusus
yang membutuhkan biaya yang besar sehingga stimulus ini dapat diberikan
ekonomi bawah.
B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Pain.
2) Tujuan Khusus
Pain
Back Pain
Pain
1) Bagi Penulis
2) Bagi Institusi
etik keperawatan.
intensitas nyeri.
massage.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Teori
a. Definisi
nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Acute low back pain dapat
6
7
analgesik.
Rasa nyeri pada chronic low back pain bisa menyerang lebih
sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain dapat
sekunder.
contohnya kecelakaan.
8
osteoartritis.
5) Kegemukan.
7) Keseleo.
9) Gaya berjalan.
10) Merokok.
d. Manifestasi Klinis
Nurma, 2013)
e. Patofisiologi
elastik yang tersusun atas banyak unit rigid (vertebrae) dan unit
Suddarth, 2002).
11
Pathway
jarang bergerak
Kerusakan
mobilitas fisik penonjolan diskus/
kurang gerak
Gangguan rasa
nyaman nyeri
Gambar 1.Pathway
12
2. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
3. Pemeriksaan Fisik
adalah (appley) :
1. Look (Inspeksi)
2. Feel (Palpasi)
panjang (discrepancy).
1. Look (Inspeksi)
c. Fistulae
hiperpigmentasi)
dan seterusnya..
2. Feel ( Palpasi)
penderita.
kulit.
3. Move / Gerak
incomplete).
gerak.
16
ekstraarticuler.
b. Pemeriksaan penunjang
diskus intervertebralis.
c. Diagnosa
kekuatan otot
nyeri kronik
d. Rencana Keperawatan
Kriteria hasil :
Rencana keperawatan :
diafragma
menyebabkan disritmia
penatalaksanaan nyeri
kekuatan otot
Kriteria hasil :
Rencana keperawatan :
punggung
Kriteria hasil :
1) Perbaikan postur
punggung
Rencana keperawatan :
rendah
cermin
dihindari.
21
Kriteria hasil :
sembuh
Rencana keperawatan :
3. Nyeri
a) Pengertian
mengalami nyeri yang sama dan tidak ada dua kejadian nyeri yang
b) Patofisiologi Nyeri
a) Resepsi
tersebar luas pada kulit dan mukosa dan terdapat pada struktur-
b) Persepsi
c) Reaksi
a) Respon fisiologi
Perry,2006).
25
b) Respon Perilaku
menghilangkannya
1) Usia
2) Jenis kelamin
3) Kebudayaan
lakukan dan apa yang mereka yakini adalah sama dengan cara
4) Makna nyeri
5) Perhatian
6) Ansietas
2006).
7) Keletihan
8) Pengalaman sebelumnya
9) Gaya koping
2006).
2006).
d) Intensitas Nyeri
yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda.
33
nyeri itu sendiri. Namun, pengukuran dengan tehnik ini juga tidak
sebagai berikut :
rangkaian dari pada dipaksa memilih satu kata atau satu angka
merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata
mendeskripsikannyeri.
bahasa lokalsetempat.
35
menusuk.
atau menyebar.
pengukuran 0-10.
2008).
a) Pengertian
mempersepsikan nyeri.
37
b) Prosedur Pelaksanaan
1) Fase Orientasi :
a. Mengucapkan Salam
b. Memperkenalkan diri
c. Kontrak waktu
d. Menjelaskan tujuan
2) Fase Kerja
duduk.
kebutuhan.
3) Fase Terminasi
a. Ketenangan
(dismenorea).
B. Kerangka teori
Faktor pekerjaan :
1. Faktor tubuh
2. Repetisi
3. Pekerjaan statis
4. Pekerjaan yang
memaksakan
tenaga
Faktor individu :
1. Masa kerja
2. Wanita
menopause
3. Kebiasaan Keluhan Low Masalah
merokok Back Pain (LBP) keperawatan
4. Kebiasaan : Nyeri
olahraga
5. Posisi kerja
6. Indeks masa
tubuh
Faktor lingkungan:
1. Getaran
2. Temperatur
ekstrim
C. Kerangka Konsep
Subjek dari aplikasi riset ini adalah pasien dengan Low Back Pain diruang
Othopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta pada tanggal 9-21 Maret 2015.
3. Lembar observasi
D. Prosedur tindakan
FaseOrientasi :
1. Mengucapkan Salam
2. Memperkenalkan diri
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan
43
44
Fase Kerja
2. Buka punggung klien, bahu, dan lengan atas. Tutup sisanya dengan
selimut.
dahulu
4. Setelah itu perawat mencuci tangan dalam air hangat. Hangatkan losion
(minyak kelapa) di telapak tangan atau tempatkan botol losion ke alam air
losion akan terasa dingin dan basah. Gunakan losion sesuai kebutuhan.
tangan sesuai dengan metode di atas selama 3-10 menit. Jika responden
mandi.
Fase Terminasi
1. Ketenangan
E. Alat ukur
Alat yang digunakan untuk aplikasi riset adalah Skala analog visual (Visual
Analog Scale, VAS) tidak melebel subdivisi. VAS adalah suatu garis lurus,
yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan pendeskripsi verbal
pada setiap ujungnya. Skala ini memberi pasien kebebasan penuh untuk
setiap titik pada rangkaian dari pada dipaksa memilih satu kata atau satu
angka.
BAB IV
LAPORAN KASUS
A. Identitas Klien
tanggal 10 Maret 2015, No. RM: 272671, Diagnosa Medis: Herniasi Nukleus
Pulposus(HNP).
B. Pengkajian
menjalar ke tungkai kaki kiri. Riwayat penyakit sekarang pasien datang dari
poli lalu dibawa kebangsal parang kusumo pada tanggal 10 Maret 2015 jam
16.00 dengan keluhan nyeri punggung bawah menjalar ke tungkai kaki kiri,
46
47
±2 bulan nyeri punggung bawah mulai sering kambuh. Sejak 8 tahun yang
jawa barat. Dari bangsal parang kusumo pasien diawa ke ruang IGD operasi
jam 17.00 untuk melakukan injeksi. Setelah dilakukan injeksi di ruang IGD
perawatan selanjutnya.
penyakit nyeri punggung bawah dan sudah pernah mondok di rumah sakit
sebelumnya.
Keterangan:
: Perempuan : Menikah
: Pasien : Anak
: Meninggal
48
karena itu klien selalu menjaga kesehatannya dan bila sakit langsung
sakit klien mengatakan makan 3 kali sehari habis 1 porsi dengan nasi, lauk,
sayur dan tidak ada keluhan. Selama sakit klien mengatakan makan 3 kali
sehari yaitu nasi, lauk, sayur 1 porsi habis dan tidak ada keluhan. Sebelum
sakit pasien mengatakan minum kurang lebih 5 kali sehari dengan jenis air
putih,teh, kurang lebih 1000cc dan tidak ada keluhan. Selama sakit pasien
mengatakan minum kurang lebih 5 kali sehari, jenis air putih, susu, kurang
Pola eliminasi sebelum sakit klien mengatakan BAB 1 kali per hari
setiap pagi dengan konsistensi lunak berbentuk, berbau khas, dengan warna
kuning kecoklatan, spontan dan tidak ada keluhan. BAK 6-7 kali per hari
sekitar 1400cc, warna kuning jernih, berbau amoniak, dan tidak ada keluhan.
keluhan.BAK 4-5 kali per hari sekitar750 cc/8jam, warna kuning jernih, tidak
ada keluhan.
Pola istirahat tidur pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa tidur
siang 2 jam, tidur malam 6-7 jam, tidak menggunakan obat tidur dan tidak
ada gangguan tidur.Selama sakit pasien mengatakan tidak bisa tidur karena
minyak kayu putih, merasakan teh manis, dan merasakan sentuhan, P: pasien
mengatakan nyeri bertambah saat dibawa duduk atau berdiri, Q: nyeri seperti
Pola persepsi konsep diri pada gambaran diri pasien mengatakan tidak
mau sakit atau pun masuk rumah sakit, karena itu klien selalu menjaga
diperhatikan sama keluarganya saat dia sakit daningin cepat sembuh, segera
pulang kerumah.
orang yang terbuka, jika ada masalah tidak dipendam sendiri dan dibicarakan
islam dan menjalankan ibadah sholat lima waktu. Selama sakit pasien
mengatakan saat sakit tidak menjalankan ibadah shalat tetapi selalu berdoa
fisik yang dilakukan pada Tn. S didapatkan hasil bahwa keadaan umum Tn.
140/90 mmHg, suhu 37o C, nadi 84kali per menitirama teratur dan kekuatan
baik, pernafasan 16kali per menit irama teratur. Pada pemeriksaan kepala
Hidung tidak ada sekret, simetris, tidak ada polip, tidak ada nafas cuping
hidung, tidak ada alat bantu pernafasan. Mulut warna bibir kecoklatan,
mukosa bibir lembab, tidak ada bau mulut. Telinga tampak bersih, tidak ada
serumen. Leher tidak ada pembesaran kelenjarlimfe dan tidak ada distensi
51
ada jejas dan tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan. Palpasi vocal
fremitus kanan dan kiri sama. Perkusi kanan dan kiri sama yaitu sonor pada
bunyi jantung I-II intensitas normal, regular, tidak ada bunyi nafas tambahan.
Abdomen inspeksi datar, warna kulit putih kecoklatan, simetris, tidak ada
jejas. Auskultasi bising usus 12 kali per menit.Perkusi suara tympani pada
2,3,4 dan pekak kuadran 1. Palpasi tidak ada nyeri tekan. Pada pemeriksaan
punggung look dibagian punggung kiri terdapat luka bekas injeksi dan tidak
ada pembengkakan. Feel adanya nyeri tekan pada punggung. Move pasien
(5), ROM bergerak aktif, tidak ada oedema, tangan kiri pasien terpasang
bebas, capillary refile <2 detik, akral traba hangat. Ektremitas bawah kaki
kanan kekuatan otot tangan kanan (5) dengan gerakan normal penuh, ROM
mampu bergerak aktif, tidak ada perubahan bentuk tulang, capillary refile <2
detik, tiak ada oedema, akral teraba hangat, gravitasi tidak dengan penahanan
penuh.Ekstermitas bawah kiri kekuatan otot lemah (4) karena bekas trauma
jatuh, ROM kiri bergerak terbatas karena sulit untuk berjalan atau duduk,
52
Look tidak ada pembengkakan, tidak ada oedma, capillary refile >2 detik.
Feel psien mengatakan masih terasa nyeri ditungkai kaki kiri, kekuatan otot 4.
Move pergerakan ditungkai kaki kiri terbatas karena jatuh terpleset, kekuatan
cairan pada tubuh , obat oral cefadroxil 250 mg/12 jam golongan sefalosporin
berfungsi infeksi saluran nafas dan infeksi lain yang berkaitan dengan
APTT 31,2 detik (16-36), glukosa darah puasa 100 mg/dL (70-105), ureum
SGPT 40 U/L (<42),RBC 5,65 106/mm3 (4,50-6,50), HGB 14,9 g/dL (13,0-
17,0), HCT 43,9 % (40,0-54,0), MCV 85 µm3 (80-100), MCH 26,4 pg (27,0-
keperawatan yang terjadi pada Tn. Sdengan data subyektif pasien mengatakan
sudah 2bulan nyeri punggung menjalar ke tungkai kaki kiri terus menerus
dengan skala 9 dan sekarang pasien sudah di injeksi di ruang IGD operasi,
nyeri mulai berkurang dengan skala 5, P: nyeri timbul saat berdiri atau duduk,
kaki kiri ,S: skala nyeri 5 dari 10, T: nyeri mulai berkurang. Data obyektif
pasien tampak sedikit nyeri saat digerakkan dibagian tungkai kaki kiri dan
mmHg, respirasi16kali per menit, Nadi 84kali per menit, suhu 370C. Dari
mengatakan kaki kiri terasa nyeri jika dibawa jalan atau bergerak, pasien
8 tahun yang lalu. Data obyektif yang didapatkan penulis pada pasien Tn. S,
kekuatan otot 4 pada ekstermitas bawah kiri, ROM kiri bergerak terbatas
berpindah). Dari hasil analisa data yang didapatkan maka penulis menegakkan
54
D. Perencanaan
vital dalam batas normal tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 60-100 kali per
menit, respirasi 16-20 kali per ermenit, suhu 36,5-37,5o C, skala nyeri turun
dilakukan penulis adalah kaji tingkat nyeri yang dirasakan pasien dengan
posisi sim’s guna agar klien merasa nyaman dan nyeri tidak bertambah,
ajarkan tehnik slow stroke back massage (SSBM) guna mengurangi rasa nyeri
melakukan gerak aktif dan pasif, dan klien meningkatkan aktivitas fisik yang
55
mobilitas guna untuk mengetahui tingkat mobilitas klien, ubah posisi klien
melakukan gerak aktif dan pasif pada ekstermitas yang sakit ataupun tidak
sakit guna untuk mengurangi rasa nyeri pada ekstermitas yang sakit.
semakin lentur dan mengurangi rasa nyeri pada ekstermitas kiri bawah.
E. Implementasi keperawatan
setelah di operasi injeksi nyeri di punggung bwah sudah mulai berkurang tapi
untuk tungkai kaki kiri masih terasa nyeri jika dibawa jalan. Tn. S
tehnik slow stroke back massage, dengan respon subyektif pasien mengatakan
digerakkan tapi dibagian tungkai kaki kiri jika dibawa jalan masih terasa
nyeri, repon obyektif pasien tampak sulit untuk berjalan. Jam 21.35 WIB
masih terasa nyeri jika dibawa berdiri atau berjalan P: pasien mengatakan
250mg per 12 jam, mekabalamin 500mg per 12 jam, Na.diklofenat 500mg per
memberikan teknik slow stroke back massage dengan respon subyektif pasien
57
obyektif pasien tampak nyaman, rileks dan mengerti yang di ajarkan. Jam
gerak aktif dan pasif dengan respon subyektif pasien mengatakan bersedia
diajarkan latihan gerak aktif dan pasif, respon obyektif koopertif. Jam 09.15
pasien mengatakan bisa berjalan tapi di tungkai kaki kiri masih sedikit nyeri,
respon obyektif pasien tampak menahan rasa nyeri di tungkai kaki kirinya.
F. Evaluasi Keperawatan
140/90 mmHg, Nadi: 84 kali per menit, pernafasan: 16 kali per menit, suhu:
karakteristik dengan pola PQRST, ajarkan pasien tehnik slow stroke back
dibagian tungkai kaki kiri. Obyektif pasien tampakmenahan rasa nyeri saat
rileksTD: 120/80 mmHg, Nadi: 80 kali per menit, pernafasan: 18 kali per
sudah bisa melakukan aktivitas fisik yang ringan dan bisa berjalan. Obyektif
pasien tampak menahan nyeri saat berjalan, ADL dibantu orang lain yaitu
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang Asuhan Keperawatan Tn. S
dengan Low Back Pain di Ruang Parang Seling Rumah Sakit Orthopedi Surakarta.
A. Pengkajian
bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat
lebih dua bulan pasien mengeluh nyeri di punggung bawah hingga menjalar
disebut juga Low Back Pain (LBP).Low Back Pain (LBP) adalah salah satu
(misal : lokasi, beratnya, durasi, sifat, penjalaran dan kelemahan tungkai yang
tertentu atau dengan aktivitas dimana otot yang lemah digunakan secara
60
61
belakang, Krista iliaka, dan simetrisitas bahu. Otot paraspinal dipalpasi , dan
dengan mengkaji ras yang tidak normal, kelemahan otot, dan nyeri punggung
dan tungkai dengan pengangkatan tungkai lurus (Brunner & Suddarth, 2002).
back pain menimbulkan nyeri yang hebat yang akan menjadi alasan bagi
utama pengkajian pada pasien ini terutama ditekanan pada pola aktivitas dan
latihan.
dibagian punggung kiri terdapat luka bekas injeksi dan tidak ada
62
Acute low back pain adalah ditandai dengan rasa nyeri yang
beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau
sembuh. Acute low back pain dapat disebabkan karena luka traumatic seperti
kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian.
Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot,
prosedur degenerasi pada pasien lansia, penggunaan hak sepatu yang terlalu
terlalu lama pada getaran, gaya berjalan, merokok, duduk terlalu lama, kurang
latihan (olah raga), depresi/stress, olahraga seperti golp, tennis, sepak bola
Low Back Pain adalah keluhan nyeri punggung akut maupun kronis
(berlangsung lebih dari dua bulan tanpa perbaikan) dan kelemahan, nyeri bila
63
tungkai ditinggikan dalam keadaan lurus, indikasi iritasi serabut saraf, adanya
keturunan lainnya. Low back pain bukan merupakan penyakit keturunan yang
ekstermitas bawah terbatas. Pasien juga mengeluh sulit berjalan atau duduk,
pada tungkai kaki kiri pasien akibat terpleset jatuh. Pemeriksaan fisik
hemoglobin dan leukosit adalah untuk menghitung jenis dan fungsi ginjal.
dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul
hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein dan empat gugus heme, suatu
140/90 mmHg dan hari kedua 120/80 mmHg.Tekanan darah pada pasien
tekanan darah.
B. Perumusan Masalah
kehidupan yang aktual atau potensial yang merupakan dasar untuk memilih
punggung menjalar ke tungkai kaki kiri terus menerus dengan skala 9 dan
sekarang pasien sudah di injeksi di ruang IGD operasi, nyeri mulai berkurang
dengan skala 5, P: nyeri timbul saat berdiri atau duduk, Q: nyeri seperti
skala nyeri 5 dari 10, T: nyeri mulai berkurang.Data obyektif pasien tampak
sedikit nyeri saat digerakkan dibagian tungkai kaki kiri dan pasien tampak
respirasi 16 kali per menit, Nadi 84 kali per menit, suhu 370 C. Dari hasil
Nyeri akut adalah yang terjadi setelah cedera akut, penyakit, atau
intervensi bedah dan memiliki awitan yang cepat, dengan intensitas yang
bervariasi (ringan sampai berat) dan berlangsung untuk waktu singkat (Potter
nyeri akut pada Tn. S diambil karena didapatkan sesuai dengan batasan
perilaku atau wajahnya, sikap melindungi area nyeri, melaporkan nyeri secara
verbal, perubahan posisi untuk menghindari nyeri dan sikap tubuh melindungi
Nyeri bersifat subjektif, tidak ada dua individu yang mengalami nyeri
yang sama dan tidak ada dua kejadian nyeri yang sama menghasilkan respons
atau perasaan yang identikpada seorang individu (Potter dan Perry, 2006).
pembatasan gerak fisik selama penggunaan alat bantu eksternal (mis : gips
mengatakan di tungkai kaki kiri terasa nyeri dibawa jalan atau bergerak. Data
seperti ROM, toileting, mobilitas ditempat tidur dan berpindah, kekuatan otot
pergerakan lambat.
C. Perencanaan
2012).
67
jam diharapkan tanda-tanda vital dalam batas normal, skala nyeri turun
Intervensi yang dilakukan adalah kaji tingkat nyeri yang dirasakan pasien
dirasakan pasien.
sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan
fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri (Smeltzer & Bare, 2002).
merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata
Pendeskripsi ini diranking dari “tidak terasa nyeri” sampai “nyeri yang
dan seberapa jauh nyeri terasa paling tidak menyakitkan.Alat VDS ini
68
lebih besar dan lebih cepat, sehingga menurunkan transmisi nyeri melalui
dapat diberikan stimulus kutaneus slow stroke back massage. Terapi ini
rusuk atau vertebra, luka bakar, daerah kemerahan pada kulit, atau luka
mampu melakukan gerak aktif dan pasif dan klien meningkatkan aktifitas
istilah baku untuk menyatakan batas atau besarnya gerakan sendi yang
dengan gerakan aktif dan pasif sehingga penilaian ROM juga terbagi dua
yaitu ROM pada gerakan sendi aktif dan ROM pada gerakan sendi pasif
seperti abduksi dan aduksi gerakan yang dapat ditemukan pada sendi
adalah gerakan yang mendekati garis tengah tubuh. Pada tangan dan kaki
, garis tengah terletak pada jari tengah tangan dan jari tengah
kaki(Muttaqin, 2008).
gerakan jari-jari kaki atau ibu jari kaki dengan arah permukaan ke dorsal,
kaki dan ibu jari kaki kea rah permukaan plantar kaki. Palmar kfleksi
plantar kaki kea rah luar tehadap tungkai bawah.Inverse adalah gerakan
bawah(Muttain, 2008).
Rotasi interna dan rotasi eksterna. Rotasi interna atau rotasi media
dan rotasi eksterna atau lateral dapat terjadi pada sendi bahu, panggul,
dan sedikit pada lutut. Rotasi interna adalah gerakan berputar dari
eksterna adalah gerakan berputar dari permukaan anggota gerak kea rah
lengan bawah melalui sendi siku dan sendi pergelangan tangan serta pada
jaringan, ajarkan klien untuk melakukan gerak aktif dan pasif pada
D. Implementasi
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
back massage (SSBM) untuk penurunan nyeri pada punggung bawah. Dari
didapatkan hasil :
fisik.
kerjasama diantara tim kesehatan yang ada serta adanya peran serta
spinalis dan menajalani salah satu dari beberapa rue saraf dan akhirnya
lebih besar dan lebih cepat, sehingga menurunkan transmisi nyeri melalui
yang baik antara penulis, pasien dan tim kesehatan yang lain.
ini lebih berfokus pada latihan gerakan pasif dan aktif untuk mengurangi
untuk melakukan gerakan pasif dan aktif dilakukan dua kali sehari
selama 3-10 menit. Data yang diperoleh dari Tn. S diantaranya data
subyektif pasien mengatakan kaki kiri terasa nyeri jika dibawa jalan atau
E. Evaluasi
untuk tujuan pengambilan keputusan yang tepat sejauh mana tujuan tercapai
(Deden, 2012).
Hasil evaluasi yang pertama pada diagnosa masalah nyeri akut belum
tungkai kaki kiri, skala nyeri 5 dari 10, nyeri perlahan mulai hilang, pasien
slow stroke back massage. Setelah di lakukan SSBM nyeri berkurang dari
menurunkan nyeri. Hasil ini dapat dilihat pada lembar observasi (Lampiran
ke-1).
tapi untuk berjalan masih terasa nyeri di bagian tungkai kaki kiri, pasien
gerak aktif dan pasif dan kolaborasi dengan fisioterapis untuk melakukan
latihan selanjutnya.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
massage untuk penurunan nyeri pada low back pain maka dapat ditarik
kesimpulan:
1. Pengkajian
2. Diagnosa
back pain adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisikdan
3. Intervensi
Tn. S dengan low back pain adalah nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera fisik intervensi yang dilakukan adalah kaji tingkatan nyeri yang
75
76
4. Implementasi
diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik pada Tn. S
5. Evaluasi
tampak meringis kesakitan, tekanan darah 140/90 mmhg, nadi 84 kali per
menit, pernafasan 16 kali per menit. Maka dari itu intervensi dilanjutkan
untuk observasi tingkatan nyeri pasien. Beri posisi yang nyaman, ajarkan
teratasi pasien tampak menahan rasa nyeri saat berdiri. Maka dari itu
77
6. Analisa Intervensi
B. Saran
back pain, penulis akan memberikan usulan dan masukkan yang positif
2. Bagi Pasien
Saran bagi pasien low back pain untuk melakukan terapi dan
nyeri
78
4. Bagi Penulis
Husna, G.S. dan Dewi, W.S. 2012. The effect of Slow Stroke Back Massage
(SSBM) To The Change Of The Pain Intensity In Patients With Acute Low
Back Pain (LBP. Jurnal Nursing Studies 1 (1) 66-73
Lukman & Nurma. 2013. Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguang
system musculoskeletal. Jakarta : EGC
Muttain, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan keperawatan Klien Gangguan sistem
Muskuloskeletal. Jakarta : EGC
Potter P.A & Perry A.G., 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC.
Setyohadi, B. 2005. Etiopatogenesis Nyeri Pinggang, Temu Ilmiah Rematologi
Dan Kursus Nyeri. Jakarta: IRA.
Smeltzer, S C & Bare, B G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi
8 Vol.3. Agung Waluyo (penterjemah). Jakarta: EGC.