Anda di halaman 1dari 6

Pengukuran Tinggi Badan lansia yang bungkuk

Pengukuran tinggi badan menggunakan tinggi lutut digunakan untuk pasien yang tidak dapat berdiri
dengan tegak seperti Lansia ataupun yang sedang tirah baring (bed rest) sehingga tidak memungkinkan
untuk dilakukannya pengukuran tinggi badan secara normal. adapun langkah-langkahnya sebagai berikut
:

Pasien terlentang pada tempat tidur dengan posisi tempat tidur rata

Paha dan betis kiri membentuk sudut siku-siku (90 derajat). Hal ini dapat dibantu dengan diberikan
penyangga diantara paha dan betis pasien

Pasang alat pengukur tepat pada telapak kaki bagian tumit dan lutut. Jika tidak ada dapat menggunakan
meteran

Baca dan catat hasil pengukuran tersebut

Selain dalam kondisi terlentang, pasien juga dapat diukur dalam posisi duduk. adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut :

Pasien dalam kondisi duduk siap (badan tegak, tangan bebas kebawah dan wajah menghadap kedepan)

Lutut kaki mebentuk sudut 90 derajat

Tempatkan alat pengukur tinggi lutut pada kaki sebelah kiri

Baca dan catat hasil pengukuran tersebut

Selanjutnya estimasi menggunakan rumus :

Laki-laki = 64,19 + (2,02 TL) – (0,04 U)

Perempuan = 84,88 + (1,83 TL) – (0,24 U)


Mengukur berat badab Pada orang yang berkursi roda

Ada dua macam cara menimbang yaitu dengan cara menimbang beserta kursi rodanya dan
menimbangnya dengan pegangan untuk sandaran berdiri responden. Timbangan yang digunakan adalah
timbangan khusus untuk kursi roda yang biasa disebut wheelchair scale. Cara menimbang responden
bersama kursi roda tahap-tahapnya adalah:

a.Mengaktifkan timbangannya dan memastikan bahwa timbangan menunjukkan angka nol.

b.Mempersiapkan kursi roda yang sudah diketahui beratnya dengan menggunakan alat yang sama.

c.Meminta responden pindah ke kursi roda yang telah dipersiapkan sebelumnya

d.Memindah responden beserta kursi roda ke alat timbangan tepat di tengah timbangan e.Mengunci
roda pada kursi roda agar tidak bergeser.

f.Meminta responden agar tetap tenang.

g.Mencatat angka yang keluar dan pastikan angka itu dalam keadaan statis.
menopause

Menopause atau mati haid adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan
tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah sama sekali tidak
dapat mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang
terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang disebut sebagai perubahan kehidupan.

Ketika menopause sudah mendekat, siklus dapat terjadi dalam waktu-waktu yang tidak menentu dan
bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak datang selama beberapa bulan. Pada usia empat puluh tahun,
beberapa perubahan hormon yang dikaitkan dengan pra-menopause mulai terjadi. Penelitian telah
membuktikan, misalnya, bahwa pada usia empat puluh tahun banyak wanita telah mengalami
perubahan-perubahan dalam kepadatan tulang dan pada usia empat puluh empat tahun banyak yang
menstruasinya menjadi lebih sedikit atau lebih pendek waktunya dibanding biasanya, atau malah lebih
banyak dan/atau lebih lama. Sekitar 80% wanita mulai tidak teratur siklus menstruasinya. Kenyataannya,
hanya sekitar 10% wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus yang
berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang melibatkan lebh dari 2.700 wanita, kebanyakan di
antara mereka mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara dua hingga delapan tahun.

Perubahan Hormon Sunting

Dua hingga delapan tahun sebelum menopause, kebanyakan wanita menjadi tak teratur ovulasinya.
Selama tahun-tahun tersebut, folikel indung telur (kantung indung telur), yang mematangkan telur setiap
bulan, akan mengalami tingkat kerusakan yang semakin cepat hingga pasokan folikel itu akhirnya habis.
Penelitian menunjukkan bahwa percepatan rusaknya folikel ini dimulai sekitar usia tiga puluh tujuh atau
tiga puluh delapan. Inhibin, zat yang dihasilkan dalam indung telur, juga semakin berkurang sehingga
mengakibatkan meningkatnya kadar FSH (Follicle Stimulating Hormone - hormon perangsang folikel yang
dihasilkan hipofise).

Bertolak belakang dengan keyakinan umum, kadar estrogen perempuan sering relatif stabil atau bahkan
meningkat pada masa pra-menopause. Kadar itu tidak bekurang selama kurang dari satu tahun sebelum
periode menstruasi terakhir. Sebelum menopause, estrogen utama yang dihasilkan tubuh seorang
wanita adalah estradiol. Namun selama pra-menopause, tubuh wanita mulai menghasilkan lebih banyak
estrogen dari jenis yang berbeda, yang dinamakan estron, yang dihasilkan di dalam indung telur maupun
dalam lemak tubuh.

Kadar testoteron biasanya tidak turun secara nyata selama pra-menopause. Kenyataannya, indung telur
pasca-menopause dari kebanyakan wanita (tetapi tidak semua wanita) mengeluarkan testoteron lebih
banyak daripada indung telur pra-menopause. Sebaliknya, kadar progesteron benar-benar mulai
menurun selama pra-menopause, bahkan jauh sebelum terjadinya perubahan-perubahan pada estrogen
atau testoteron dan ini merupakan hal yang paling penting bagi kebanyakan wanita.
Perbedaan menopause dan andropause

Selama ini, menopause identik dengan wanita. Sebenarnya, apakah pria juga bisa mengalami hal serupa?
Jawabannya iya, tapi namanya berbeda. Alih-alih menggunakan sebutan menopause pada pria, ahli
kesehatan lebih sering menggunakan istilah andropause, defisiensi testosteron, defisiensi androgen atau
hypognadisme. Seluruh sebutan ini mengacu pada berkurangnya hormon-hormon yang berperan
terutama pada fungsi seksual pria. Hormon utama yang menurun produksinya dalam konteks ini adalah
testosteron. Dari sejumlah istilah tadi, mari kita pilih satu saja untuk penyeragaman, yaitu andropause.

Proses andropause berjalan lebih lamban dibandingkan dengan menopause. Menopause sendiri berarti
ovarium berhenti berfungsi total. Inilah perbedaannya dengan andropause. Andropause berarti testis
masih mampu menghasilkan testosteron, meski jumlahnya sedikit.

Perbedaan berikutnya ialah jika pada wanita menopause disebabkan oleh menurunnya hormon
estrogen, menopause pada pria tidak selalu disebabkan oleh menurunnya hormon testosteron.
Meskipun hormon testosteron akan menurun seiring dengan bertambahnya usia, tetapi penurunannya
cenderung stabil dari tahun ke tahun yaitu hanya sekitar 1-2% per tahunnya ketika usia pria berkisar
antara 30-40 tahun.

Perbedaan lainnya ialah ketika wanita mengalami menopause, ia tak bisa hamil lagi. Berbeda pada
andropause di mana pria masih ada kemungkinan menjadi ayah. Namun, ini bisa memberi ruang
beberapa komplikasi karena kualitas sperma yang menurun.

Selain perdedaan, ada persamaan juga antara andropause dan menopause. Sama seperti menopause,
andropause juga menyebabkan berbagai perubahan fisik dan mental pada pria. Perubahan-perubahan
itu antara lain cenderung merasa tertekan, tingkat energi yang rendah, mengalami kesulitan dalam tidur,
berkurangnya ukuran testis, perkembangan payudara, kehilangan rambut pada tubuh, mengurangi
kecenderungan seksual dan rendahnya kepercayaan diri.

Masalah-masalah psikologis dan midlife crisis lainnya bukan tidak mungkin bisa mengakibatkan
munculnya gejala insomnia, perubahan mood yang tiba-tiba serta gugup berlebihan yang seluruhnya
juga merupakan gejala andropause.

Tidak ada usia khusus pada pria yang mengalami andropause. Untuk menopause, yang telah dianggap
sebagai istilah eksklusif hanya untuk wanita, terjadi pada wanita berusia antara 40 sampai 50 tahun.
Terkadang bisa lebih awal atau lambat.

Yang perlu dicatat, bukan berarti tidak ada pria yang mengalami kemandulan karena proses penuaan.
Berkurangnya kesuburan pria sebenarnya mulai terjadi di atas usia tiga puluhan. Berkurangnya
kesuburan tersebut dapat terjadi lebih awal dan semakin buruk kalau ada penyakit tertentu, misalnya
diabetes. Gejala-gejala andropause juga lebih mungkin muncul pada pria yang mengalami masalah pada
jantung, penderita obesitas, dan hipertensi.
Andropause juga bisa diperparah dengan faktor gaya hidup. Sebagai contoh, pola makan yang tidak baik
dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut. Tambah lagi, kondisi psikologis, seperti masalah
keuangan, perceraian dan kekhawatiran terhadap hari tua bisa juga menjadi penyebab munculnya gejala
andropause.

Anda mungkin juga menyukai