Dyspnea
Dyspnea
B. Data objektif
1.Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
2. Pemeriksaan TTV
S : 36,6° C
N : 88 x/menit
TD : 150/120 mmHg
RR : 70 x/menit
b. Palpasi
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, tidak teraba
pembengkakan kelenjar lymfe, dan tidak teraba bendungan vena jugularis
Ketiak : tidak teraba pembesaran kelenjar lymfe
Payudara : tidak teraba benjolan abnormal
Abdomen :-
c. Auskultasi
Paru :-
Jantung :-
Abdomen :-
d. Perkusi
Reflek patella : ka/ki +/+
4. Pemeriksaan penunjang
Tanggal :28 september 2012
- Creatin : 7.11
- GDA : 170 mg/dl
- Asam Urat - BUN : 105.
3.2 PENATALAKSANAAN
- O2 Nasal 2 L/menit
- Inf. PZ (Natrium Chlorida) 7 tpm
- Inj. Ranitidine 2x50 mg IV/hari
- Inj. Ketorolac 2x30 mg IV/hari
o PO : - ISDN 5 mg (u.c.d) oral 3x5 mg
- Aspilet 1x100 mg
- CPG 1x75 mg
- Amiodipin 15 mg
Diagnosa
o Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan sekresi yang kental atau yang
berlebihan sekunder akibat infeksi fibrokistik atau influenza
o Tujuan dan Kriteria hasil
- Tujuan :setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,sesak dan
sekresi dapat berkurang
- Kriteria hasil :1. Mempertahankan jalan nafas paten
2. RR
3. Produksi secret berkurang
Intervensi
1. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyebab sesak
Rasional : klien dan keluarga mengetahui dan mengerti penyebab sesak
2. Auskultasi bunyi nafas
Rasional : mengetahui bunyi nafas tambahan
3. Kaji frekuensi pernafasan
Rasional :mengetahui perkembangan gangguan pernafasan
4. Kaji pasien untuk posisi yang nyaman
Rasional : peninggian kepala tempat tidur mempermudah frekuensi pernafasan
5. Pertahankan polusi lingkungan minimum
Rasional : untuk menghindari pencetus alergen
6. Dorong atau bantu latihan napas abdomen/bibir
Rasional : memberikan pasien beberapa carauntuk mengatasi dyspnea
7. Observasi karakteristik batuk
Rasional : dapat memperbaiki keefektifan batuk
8. Berikan obat sesuai indikasi
Rasional : mengurangi Dyspnea