Anda di halaman 1dari 49

KEBIJAKAN DAN STRATEGI UPAYA AKSELERASI PENURUNAN

ANGKA KEMATIAN IBU – NEONATAL dan STUNTING

DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT

Lokakarya Standar dan Instrumen Akreditasi FKTP Kepada Surveior
Jakarta, 25 November 2019
ANALISIS SITUASI KESEHATAN IBU
– NEONATAL & GIZI BALITA

2
Kematian ibu 
bergeser ke RS

3
Sumber: SRS, 2016
Waktu Ibu dan Bayi Baru Lahir Meninggal

Lancet, 2006

SDKI, 2012
Riskesdas, 2018
STATUS GIZI BALITA INDONESIA
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
2013 – 2018
FAKTA
1. Stunting Indonesia
tertinggi ke 5 di dunia dan
tertinggi di Asia Tenggara.
27,7 Survei Status Gizi Balita 2. Angka ini juga jauh lebih
di Indonesia, 2019 tinggi dari beberapa negara
miskin di Afrika.
3. Anak Stunting Indonesia
% tidak hanya terjadi
dikeluarga miskin dan
kurang mampu, tapi juga di
keluarga mampu
PENURUNAN

Sesuai dengan Kriteria WHO: Percepatan


• Gizi kurang dan buruk harus diturunkan menjadi < 10%
• Stunting harus diturunkan < 20%
perbaikan gizi
• Kurus dan sangat kurus harus diturunkan < 5% masyarakat 9
PROPORSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK DAN PENDEK
PADA BALITA MENURUT PROVINSI, 2013-2018-2019

Indikator tinggi badan menurut umur (TB/U):


⋆ Sangat pendek : TB/U<-3SD ⋆ Pendek: TB/U ≥-3SD s/d <-2SD
10
STATUS KESEHATAN IBU DAN BALITA
Usia pernikahan  17,3% ibu hamil  49,7% balita 
menderita KEK memiliki dan dapat 
perempuan <20 tahun 
menunjukkan buku 
46,7% KIA

60% ibu hamil  54,6% balita BB 
14,5% WUS  memiliki dan  ditimbang >= 8 kali 
menderita KEK menunjukkan  
buku KIA 77,8 % balita diukur 
>= 2 kali 
46,6% balita 
Anemia remaja  48,9% ibu hamil  mendapat MPASI 
putri 13-18  menderita anemia beragam
tahun (23%)
Capaian Akses Sanitasi (KK), Desa/Kel STBM
dan Desa/Kel ODF Tahun 2015 - 2018
80 74.4
71.18
70
67.8
62.14 60.99
60

49.03
50
43.49
40
33.47
30
23.95
20 16.92
11.39
8.14
10

0
2015 2016 2017 2018

Akses Sanitasi Desa/Kel STBM Desa/Kel ODF

Sumber Data Emonev STBM 
KEBIJAKAN & STRATEGI
INTERVENSI

13
Masalah Kesehatan & Gizi Ibu, Anak & Remaja
•Kekerasan seksual
•Kehamilan remaja
•Infeksi sistem reproduksi
•Kekerasan seksual
•Masalah gizi
•Aborsi
•Penyakit genetik
•Gangguan haid
•HIV AIDS •Stunting
•Penyalahgunaan NAPZA
•Anemia •Balita HIV+
•Masalah gizi (kurang gizi dan obesitas) •Penyakit genetik
•Penyakit genetik Anak usia sekolah •Kekerasan seksual
•IMS / HIV AIDS •Infeksi sistem reproduksi

Remaja Balita

PENDEKATAN SIKLUS
•Kehamilan tidak diinginkan (KTD) •BBLR
•Kekerasan seksual •Bayi HIV+

HIDUP
•Aborsi tidak aman •Penyakit genetik
•Ca cervix dan payudara •Masalah menyusu
•Gangguan haid
Dewasa muda •Komplikasi nifas
•Disfungsi seksual Bayi (dan ibu menyusui)
•Infertilitas Bersalin dan bayi
•Penyakit genetik yang dapat
mempengaruhi kehamilan dan
baru lahir
janin •Komplikasi persalinan
•IMS / HIV AIDS Hamil dan Janin •BBLR
Lanjut usia •Komplikasi neonatus
•Anemia, KEK •Bayi lahir dari ibu HIV
•Komplikasi kehamilan •Penyakit genetik
•Abortus
•Andropause
•IMS, HIV AIDS
•Menopause
•Penyakit genetik yang dapat
•Ca cervix
mempengaruhi kehamilan
•Ca prostat
dan janin
•Disfungsi seksual
PENGUATAN SISTEM KESEHATAN
DALAM UPAYA MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU & NEONATAL
KERANGKA PENDEKATAN MULTISEKTOR DALAM UPAYA
MENINGKATKAN STATUS GIZI BAYI & BALITA
Manfaat pada Siklus Kehidupan
↓ Kesakitan/kematian ↑ Koginitif, motorik, ↑ prestasi & ↑ kuaitas orang dewasa ↑ kapasitas kerja &
bayi & anak sosio-emosional kapasitas belajar ↓ obesitas & PTM produktivitas

INTERVENSI GIZI SPESIFIK Gizi dan Perkembangan Optimal INTERVENSI GIZI SENSITIF dan
Berbagai Program
Janin dan Anak Pendekatannya
- Kesehatan remaja dan gizi ibu • Pertanian dan Ketahanan Pangan
hamil • Jaminan Sosial Nasional
- Pemberian Makanan Tambahan • Perekembangan anak usia dini
Pemberian ASI, Turunnya penyakit
(PMT) ibu hamil • Kesehatan mental ibu
Pemberian makanan, infeksi (imunisasi,
- Suplementasi / fortifikasi gizi makanan beragam, • Pemberdayaan perempuan
pola asuh & stimulasi tatalaksana diare,
mikro bergizi seimbang & pneumonia, kecacingan, • Perlindungan anak
tumbuh kembang
aman malaria) • Pendidikan dalam kelas
- Pemberian ASI dan makanan
pendamping ASI • Sanitasi dan air bersih
• Pelayanan kesehatan & KB
- PMT anak
- Penganekaragaman makanan
Ketahanan & Sumber daya
- Perilaku pemberian makanan dan Akses & penggunaan
ketersediaan pangan, pengasuhan &
stiulasi yankes, lingkungan sehat Membangun Lingkungan
aksesekonomi & pemberian makanan ibu,
& aman “Pemungkin/Enabling”
- Penaggulangan gizi buruk akut pemanfaatan pangan keluarga, masy
•Evaluasi tepat
- Manajemen dan pencegahan
•Strategi advokasi
penyakit
• Koordinasi vertikal horizontal
- Intervensi gizi dalam kedaruratan • Akuntabilitas, regulasi insentif,
Pengetahuan & bukti
peraturan perundangan
Pemerintahan & politik
•Program Kepemimpinan
Kepemimpinan, kapasitas & sumberdayaan pendanaan
• Investasi kapasitas
Konteks sosial, ekonomi, Politik& lingkungan (nasional & global)
17sumberdaya lokal
• Mobilisasi

Source: The Lancet, 2013: Executive Summary of The Lancet Maternal and Child Nutrition Series
STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING
Scale up 8 Essential Nutrition Interventions

Suplementasi tablet tambah darah (TTD) 
1
pada ibu hamil
Pemberian makanan tambahan  ibu hamil 
2
KEK

3 Promosi dan konseling menyusui
Promosi dan konseling pemberian makan bayi 
4
dan anak (PMBA)
5 Tata laksana balita gizi buruk

6 Tatalaksana balita kurus

7 Pemantauan tumbuh kembang anak
Suplementasi tablet tambah darah (TTD) 
8
pada remaja putri
18
SPM DAN PIS-PK
12 Pelayanan Dasar
Indikator
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil  
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin  
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir  
4 Pelayanan kesehatan balita  
Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan 
5
dasar  
6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif  
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut  

8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi  
9 Pelayanan kesehatan penderita DM  

10 Pelayanan kesehatan ODGJ berat  

11 Pelayanan kesehatan orang terduga TBC  
Pelayanan kesehatan orang dgn resiko 
*) Dapat ditambahkan indikator sesuai masalah lokal
12 terinfeksi virus HIV  
PENINGKATAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN SEMESTA

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN


Permenkes 4/2019

Bumil, Bufas, Balita, Usia Dewasa Lansia


Bulin, BBL Remaja
Janin Bayi Apras Sekolah(Catin, PUS)

Perlindungan Kesehatan Reproduksi (perempuan dan laki-laki, setiap tahap siklus hidup)

Pelayanan KIA Usia Sekolah dan Remaja Catin dan PUS Lansia

• Imunisasi anak sekolah • Pelayanan kesehatan reproduksi dan


• P4K • Kunjungan • Kolaborasi PAUD, • Pelayanan
• Penjaringan anak usia sekolah seksual bagi catin (KIE dan skrining
• Buku KIA Neonatal BKB, dan Posyandu kesehatan
• ANC terpadu • PMT kesehatan)
• IMD, Vit K 1 inj, Im• Deteksi dan Simulasi reproduksi lansia
• Kelas Ibu Hamil Hep B kognitif • UKS • Perencanaan kehamilan bagi PUS
• Posyandu lansia
• PMT Ibu Hamil • ASI eksklusif • Penggunaan kelambu • Integrasi UKS dan SBH Krida • PWS Kes Usia Reproduksi (catin, PUS,
penyakit • Deteksi dini
• APN • Imunisasi dasar • Pemeriksaan kontak KB)
• Skrining penyakit di sekolah kanker serviks,
• RTK lengkap TB pada bayi dan • Pelayanan kontrasepsi/KB, termasuk
• Kemitraan Bidan balita • Menstrual hygiene kanker payudara
• Pemberian makan KB Pascapersalinan (KBPP)
Dukun • Penimbangan • Triple eliminasi • Konseling gizi, HIV/AIDS dan • Pelayanan
• Konseling KB
• KB PP • Vit A (HIV/AIDS, Sifilis, NAPZA menopause
• Tablet Fe • Penapisan kelayakan medis
• Pelayanan • MTBS, SDIDTK Hepatitis B) • Pencegahan
• Pelayanan kesehatan remaja penggunaan kontrasepsi
Pascakeguguran • Imunisasi • Pencegahan osteoporosis
• Penanganan Penularan HIV dari • Pelayanan kespro remaja • Pelayanan komplikasi KB
• Gizi • Pencegahan
kegawatdaruratan • Pemberdayaan Ibu ke Anak (PPIA) • Konseling Kespro • Perencanaan kehamilan pada
penanganan
obstretri neonatal Masyarakat • PKPR dan Posyandu remaja pasangan ODHA
• Vaksinasi HPV penyakit
• PONED/ PONEK • Pencegahan dan penanganan
• Triple eliminasi (HIV/AIDS, degeneratif
• Kunjungan Nifas infertilitas
Sifilis, • Deteksi dini kanker payudara dan
Hepatitis B)
JKN
Jampersal

Rumah Tunggu Kelahiran


(RTK)
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

PUSKESMAS MAMPU PELAYANAN


PERSALINAN

Puskesmas yang mampu menyelenggarakan


pertolongan persalinan dan mampu melakukan
tindakan stabilisasi pada keadaan emergensi
sebelum dilakukan rujukan

üMemiliki fasilitas persalinan


üMemiliki tim (dokter, bidan & perawat) yang
terlatih kegawat daruratan maternal & neonatal
Target 2019 90% (3308)
PELAKSANAAN KELAS IBU Puskesmas yang melaksanakan
kelas ibu di 3308 Puskesmas di 160
kab/kota lokus stunting
Target 2018 100% (2455)
Puskesmas yang melaksanakan kelas
ibu di 2455 Puskesmas di 100 Capaian 2019
kab/kota lokus stunting
51,24%
Capaian 2018 1857 Puskesmas lokus stunting
Kabupaten yang tidak mencapai target
95,08%
100% :
2338 Puskesmas
• Aceh Tengah • Sorong Selatan
lokus stunting
• Indramayu • Tambrauw
melaksanakan
• Ketapang • Tolikara
kelas ibu
• Banggai • Nduga
• Mamuju • Lanny Jaya
• Maluku Tengah • Dogiyai
• Seram Bagian Barat • Intan Jaya
OPTIMALISASI KEGIATAN DI POSYANDU
PENGELOLAAN SUMBER DAYA
PANGAN
LANGKAH-LANGKAH
PENDAFTARAN
1. Pendaftaran ibu hamil dan balita
2. Penimbangan balita oleh kader, 
dicatat dalam KMS – dalam buku  PENIMBANGAN
KIA BALITA

3. Edukasi dan konseling pada ibu  PENGOLAHAN SUMBER DAYA


hamil dan ibu balita tentang hasil  PANGAN
penimbangan dan makanan  gizi  PENGISIAN KMS
seimbang
4. Pe m e r i ks a a n   i b u   h a m i l   o l e h 
tenaga puskesmas (BB, Tekanan 
Darah, LILA, ststus imunisasi, TTD  PENYULUHAN

semua dicatat dalam buku KIA PENDISTRIBUSIAN MAKANAN


5. Makan Bersama ibu hamil dan  BUMIL DAN BALITA
anak balita setelah kegiatan  PELAYANAN KES
posyandu dengan melakukan  OLEH PETUGAS

edukasi dan konseling gizi PENGEMBANGAN: PEMANTAUAN


DAN EVALUASI
27
POLA ASUH TERKAIT GIZI

Pola asuh terkait gizi adalah cara pemberian makanan 
yang sesuai dengan kebutuhan ibu dan anak
Ibu
Isi Piringku
Hamil

Bayi
baru IMD
lahir

Bayi
ASI
Pemantauan
usia 0-6
bulan
Eksklusif Pertumbuhan

Anak
usia 6 ASI +
bulan - MPASI
2 tahun

Sumber: Global Strategy on Infant and Young Chlid Feeding, WHO/UNICEF 2002
505.739 Balita 
391.650 228.536
Balita Meragukan/  Kurus dan Sangat 
Baduta Stunting Balita BGM
Menyimpang  Kurus 
(TB/U) (BB/U)
perkembangannya (BB/TB)
Jumlah Kasus Yang BELUM
Ditangani/Dikonfirmasi

Total JUMLAH BALITA ter-entry sebanyak 12.899.560 balita (by name by


address) dari 22.725.709 (56,7%) Sasaran Balita 
(data per tanggal 1 Oktober 2019)

INTERVENSI SEGERA PADA


BALITA BERMASALAH GIZI 29
1. Pemicuan STBM
2. Menggerakkan 
pembangunan 
kualitas dan akses 
sanitasi dan CTPS
Strategi Komunikasi
Perubahan Perilaku dalam Pencegahan Stunting
Meningkatkan kesadaran publik dan mengubah
perilaku kunci yang berpengaruh pada factor risiko
Tujuan Umum
stunting melalui strategi komunikasi perubahan
perilaku

Pendekatan
Empat pilihan Komunikasi
pendekatan komunikasi
yang dapat dipakai untuk
mendorong perubahan
perilaku dalam
pencegahan stunting, Advokasi Kampanye Mobilisasi Komunikasi antar
yaitu: sosial pribadi
kebijakan publik
31
Kerja sama lintas sektor Pengelolaan SDM
& sistem rujukan
05 01

Pengelolaan 04 02 Pengelolaan sarana,


keuangan prasarana, obat &
(kapitasi & BOK) alat kesehatan
03
Pengelolaan sistem
informasi &
surveilans
PERAN PUSKESMAS &
HARAPAN TERHADAP
AKREDITASI

33
PERAN PUSKESMAS
1. Tulang punggung dalam upaya promotif dan preventif
2. Pelayanan outreach dalam early detection & prompt
treatment
3. Pelaku penggerakan & pemberdayaan masyarakat
4. Gate keeper dalam pelaksanaan JKN

PUSKESMAS BUKAN RUMAH SAKIT MINI


HARAPAN TERHADAP AKREDITASI

AKREDITASI
UKP
UKM
KESELAMATAN
PERUBAHAN PASIEN
PERILAKU
MANAJEMEN
EARLY DETECTION –
PROMPT TREATMENT
PUSKESMAS BERORIENTASI
PASIEN
ADIMINSTRASI &
PEMBERDAYAAN MANAJEMEN
MASYARAKAT EFEKTIF
 

UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN


IBU, NEONATAL & PREVALENSI STUNTING
1. Kesehatan Keluarga
PROGRAM UKM 2. Gizi
3. Promosi Kesehatan
DITJEN KESMAS 4. Kesehatan Lingkungan

Ukuran mutu program UKM : CAKUPAN & SESUAI DENGAN STANDAR


• Cakupan COC terus meningkat, Capaian Akses Sanitasi (KK), Desa/Kel
STBM, dan Desa/Kel ODF,
• Kualitas pelayanan/kegiatan sesuai standar, contoh: 10 T pada ANC, tablet 
besi dikonsumsi ibu hamil & remaja putri, PMT bagi Ibu Hamil KEK dan Juga 
Balita gizi kurang di makan sesuai dengan ketentuan.

PERTANYAAN
Bagaimana dengan LANSIA mengingat jumlahnya saat ini sekitar 20 juta & terus meningkat dan juga Anak
usia sekolah & remaja sebagai penerus dan pengisi bonus demografi jumlahnya berkisar
PROGRAM UKM DITJEN KESMAS
          KESEHATAN KELUARGA
Meliputi: 
1. Pelayanan Kesehatan ibu hamil-Bersalin-Nifas
2. Pelayanan kesehatan Bayi Baru Lahir-Bayi-Anak Usia Dini
3. Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana
4. Pelayanan Lansia
Kegiatan:
1. Kegiatan di dalam gedung al: pelayanan ANC, Bersalin, pelayanan KB, 
Puskesmas PKPR, Puskesmas santun Lansia
2. Kegiatan di luar Gedung al: P4K, kunjungan neonatal, kunjungan nifas, 
kelas ibu, kelas ibu balita, integrasi Posyandu dengan BKB, Posyandu 
Remaja, Posyandu Lansia terintegrasi dengan Posbindu (inproses), 
screening anak sekolah, sekolah sehat, 
PROGRAM UKM DITJEN KESMAS
PROGRAM KESEHATAN KELUARGA /KIA – KB – KES REPRODUKSI

P1
1. Ketersediaan data kelompok sasaran WUS & Aseptor KB, ibu hamil, bersalin dan nifas, 
bayi baru lahir dan balita di wilayah kerjanya termasuk prediksi yang dilayani oleh 
fasyankes di luar Puskesmas dan jaringannya  perencanaan kebutuhan obat, vitamin, 
alkes dan bahan habis pakai dan alkon serta menentukan target cakupan dan 
tindaklanjut hasil bulan sebelumnya.
2. Rencana kegiatan dan jadwal kelas ibu, kelas ibu balita, screening catin, follow up ANC
3. Puskesmas PONED jadwal jaga 24jam/hari, 7 hari/minggu, jadwal maintenance alat, 
ambulance desa, rujukan terencana
PROGRAM UKM DITJEN KESMAS
• Ketersediaan data kelompok sasaran WUS & Aseptor KB, ibu hamil, bersalin dan 
nifas, bayi baru lahir di wilayah kerjanya termasuk prediksi yang dilayani oleh 
fasyankes di luar Puskesmas dan jaringannya. 
     menetapkan dokter penanggung jawab percepatan penurunan kematian ibu & 
         neonatus.
     adanya pemetaan gambaran fasyankes yang melayani kesehatan Ibu dan 
         Neonatus sesuai dengan kompetensi serta sistem jejaring maternal & neonatal 
         perencanaan kebutuhan & distribusi buku KIA, obat, vitamin, alkes, bahan 
          habis pakai dan alkon           
     menentukan target cakupan, tindaklanjut hasil analisis bulan sebelumnya
     adanya jadwal pembahasan hasil cakupan dan perencanaan pelacakan 
         penyebab kematian maternal dan neonatal serta meningkatkan peran lintas 
         sektor di  pertemuan tingkat kecamatan
PROGRAM UKM DITJEN KESMAS
•  meningkatkan pengetahuan keluarga dan masyarakat terkait dengan KIA 
         melalui pemahaman buku KIA baik di pelayanan dalam gedung dan di luar 
         gedung 
     kolaborasi dengan Kepala Desa/Lurah terkait dengan implementsi P4K, 
         ambulance desa, rencana kegiatan dan jadwal kelas ibu, kelas ibu balita 
 menentukan target cakupan dan tindaklanjut hasil bulan sebelumnya.
     rencana kegiatan dan jadwal kelas ibu, kelas ibu balita
     adanya pemetaan gambaran fasyankes yang melayani kesehatan Ibu dan 
         Neonatus sesuai dengan kompetensi serta sistem jejaring maternal & neonatal 
     kolaborasi dengan Kepala Desa/Lurah terkait dengan implementsi P4K, 
         ambulans desa
PROGRAM UKM DITJEN KESMAS

    P2 

1. Terbukti pelayanan dilakukan sesuai standar, ada SOP dan tercantum pada Buku 
KIA dan medical record lainnya dan digunakan untuk media komunikasi.
2. Adanya notulen hasil kegiatan, kohort ibu dan kohort balita di isi  buat PWS KIA
3. Ditemukannya bumil, bufas dan BBL berisiko dan terselenggaranya rujukan 
berencana
4. Adanya notulen pelacakan penyebab kematian ibu atau neonatal
5. Adanya data yang menggambarkan adanya factor resiko pada bumil & 
tindaklanjutnya serta penyebab kematian yang di tindaklanjuti dg AMP di tk 
Kab/Kota yang dilakukan dengan baik dan ditindaklanjut dengan benar
  PROGRAM UKM DITJEN KESMAS
    
P3

1. PWS KIA dengan RTL nya
2. Adanya data data bumil dan bufas dengan factor resiko & TL
3. Adanya data BBL berisiko yang ditangani sesuai dengan standar
4. Evaluasi rujukan dan berjalannya sistem rujukan
5. Evaluasi kesiapan Yankes dalam memberikan pelayanan ANC, Persalinan, Nifas, 
pelayanan BBL dan Masa Nifas
PROGRAM UKM DITJEN KESMAS
PROGRAM GIZI

P1
1. Ketersediaan data kelompok sasaran WUS & ibu hamil berisiko, termasuk bayi 
baru lahir premature, berat badan lahir rendah, bayi dengan kelainan bawaan 
serta rencana intervensinya
2. Ketersediaan data cakupan intervensi spesifik dari PWS KIA dan data untuk 
intervensi sensitive
3. Adanya jadwal pemantauan pertumbuhan dan perkembangan baik pada 
Posyandu, PAUD, BKB, Puskesmas maupun fasyankes
4. Adanya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan kader terkait dengan 
perubahan perilaku, PMBA (Pemberi Makan Bagi Anak termasuk Breastfeeding)
5. Adanya data yang menunjukan factor berisiko terjadinya stunting di wilayah kerja 
Puskesmas
PROGRAM UKM DITJEN KESMAS
P2
1. Bayi-Balita terpantau pertumbuhannya jika tetap/turun segera dirujuk dan diukur 
PB/TB dan LK minimal setiap 3 bulan (untuk < 2 tahun, di atas 2 tahun tiap 6 
bulan)
2. Adanya tindaklanjut dari rujukan kasus dan follow upnya
3. Adanya upaya peningkatan intervensi spesifik dan langkah langkah intervensi 
sensitif
4. PMT pada Bumil dan Balita gizi kurang dikonsumsi, Balita gizi buruk ditangani dg 
baik & benar

P3
1. Buku KIA diisi dengan baik benar  
2. Intervensi Spesifik dan sensitive di tingkatkan
3. Adanya data yang menunjukan perubahan prilaku tenaga kesehatan patuh thd 
standar,  Bumil KEK mengkonsumsi Fe dan PMT
PROGRAM UKM DITJEN KESMAS
PROMOSI KESEHATAN
q Di dalam Gedung al: penyuluhan dan sosialisasi, screening anak usia sekolah di 
Sekolah dan di luar sekolah
q Di luar Gedung al: Posyandu, Germas 
P1
1. Ketersediaan data perkelompok sasaran al: perkelompok umur, target lokasi 
(tempat tempat umum, postern, posyandu, kelompok potensial seperti kelompok 
pengajian, SBH,  Sekolah, integrasi Posyandu,  PAUD-BKB, Posbindu, Posyandu 
remaja, Posyandu lansia
2. Jadwal kegiatan, metode dan media yang digunakan (termasuk kegiatan ikut aktif 
pada perayaan momen momen tertentu & khusus
3. Rencana kegiatan intervensi perubahan prilaku yang merugikan
4. Ketersediaan Kohort ibu, balita, lansia, remaja  rencana tindaklanjut hasil 
bulan sebelumnya
PROGRAM UKM DITJEN KESMAS
•       PROMOSI KESEHATAN

P2
1. Pelaksanaan kegiatan di dalam dan di luar gedung sesuai perencanaan dibuktikan 
dengan notulen atau bukti lainnya
2. Terselenggaranya penyampaian upaya promotif dan kedengan kelompok umur dan 
issue kesehatan terkini sesuai dengan perencanaan 
3. Terselenggaranya germas di setiap lapisan masyarakat

P3
1. Cakupan Posyandu
2. Grmas menjadi budaya masyarakat
3. Keterlibatan SBH dalam pemberdayaan masyarakat
4. dll
PROGRAM UKM DITJEN KESMAS
KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Kegiatan di dalam Gedung: melayani konsultasi
2. Kegiatan di luar Gedung: survey tempat tempat umum termasuk fasyankes di 
wilayah kerjanya, tempat tinggal warga, bangunan dan lingkungan tempat usaha 
(pabrik, peternakan dll)
P1
1. Ketersediaan data rumah tangga yang menggambarkan ketersediaan air bersih, 
jamban & pemanfaatan, penggunaan energi buat memasak, pembuangan 
sampah/limbah dan rumah sehat  rencana kegiatan intervensi (al stimulasi STBM)
2. Ketersediaan data dan rencana kegiatan intervensi TTU termasuk sekolah bangunan 
dan lingkungan tempat usaha (pabrik, peternakan dll), 
PROGRAM UKM DITJEN KESMAS
          KESEHATAN LINGKUNGAN

P2
1. Adanya kegiatan faslitasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
2. Supervisi fasilitatif ke rumah warga, TTU, ke sekolah dan Bersama dengan Dinkes 
Kabupaten/Kota berkunjung ke bangunan dan lingkungan tempat usaha pabrik, 
peternakan dll
3. Supervisi fasilitatif ke fasyankes jejaringnya untuk menilai pembuangan limbah 

P3
1. Cakupan STBM dan keluarga atau desa ODF
2. Cakupan TTU yang diintervensi, kantin sekolah sehat
3. Cakupan pabrik, perternakan yang dikunjungi terkait dengan limbah dan TLnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai