Anda di halaman 1dari 2

Pencurian data pribadi bisa dikatakan mencuri informasi penting dengan mengambil alih data

pribadi korban untuk maksud tertentu. Menurut USSA Educational Fondation Identity Theft
dapat didefinisikan sebagai : “Pencurian identitas yang terjadi saat seseorang menggunakan
nama, alamat, nomor Jaminan Sosial (SSN), bank atau kartu kredit dan nomor rekening atau
bahkan informasi pribadi lainnya seperti email, sosial media dengan tanpa izin, untuk melakukan
penipuan atau kejahatan lainnya.”

Dari definisi yang diperlihatkan diatas maka Identity Theft atau pencurian identitas adalah upaya
dari seseorang yang menggunakan data diri seseorang tanpa ijin atau mengambil keuntungan atas
penipuan dari penyamarannya sebagai orang lain dengan menggunakan data-data pribadi orang
lain tersebut.

Para pelaku pencurian identitas bisa jadi sangat sulit untuk dilacak karena Tidak ada yang bisa
mencirikan seseorang adalah seorang sebagai pencuri identitas, bisa jadi :

Warga negara asing karena adanya askes internet dan teknologi informasi menjadikan negara-
negara di seluruh dunia seolah tanpa batas (borderless). Semuanya terhubung dalam satu
kesatuan sistem. Akibatnya, untuk mengakses suatu alamat di negara lain, seseorang hanya perlu
mengetikkan alamat URL (Uniform Resource Locator) yang dituju. Kemudian masukkan user
account dan password, kita akan mendapatkan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh situs
tersebut.

Tidak hanya itu, juga terkadang bisa terjadi manipulasi dimana terkadang hasil dari
pencarian/halaman yang kita cari misalnya di internet malah selalu tiba-tiba memunculkan iklan
terkait dengan hasil pencarian yang sudah usai atau bahkan terkadang selalu ada muncul survey-
survey yang tidak jelas. Atau bahkan kita sangat familiar mendapatkan pesan layanan singkat
(SMS) berbagai penawaran yang menjanjikan atau ada oknum-oknum tiba-tiba menelpon nomor
HP kita padahal kita tidak pernah memberikan nomor HP kita kepada oknum tersebut. (Contoh
Penjelasan Mas Revo sebelum UTS soal adanya iklan dan SMS)

Disisi lain dari Institusi/Perusahaan, Mengingat banyaknya informasi sensitif yang disimpan oleh
personel perusahaan atau instansi tentu mereka akan memiliki tantangan tersendiri. Perusahaan
sendiri memainkan peran kunci dalam mencegah pencurian identitas setiap orang yang telah
mempercayai nya namun adapun perusahaan yang malah mencuri data pribadi. Atau terakhir
orang yang dipercayai seperti tetangga, sahabat atau bahkan anggota keluarga sendiri bisa saja
menjadi bagian dari pihak yang terafiliasi memiliki tujuan tertentu.

Oleh karena itu kita memang memerlukan tindakan yang preventif terhadap pihak-pihak yang
tidak berkepentingan yang mencoba berupaya memperoleh informasi tentang data-data pribadi
yang kita miliki. Kemajuan pencurian data pribadi ini terus berkembang ibaratnya dua sisi koin
yang tidak bisa dipisahkan, karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan,
kemajuan dan peradaban manusia karena kemudahan akses dalam penyimpanan data namun
sekaligus menjadi sarana efektif untuk melakukan perbuatan kriminal. Akibat dari kejahatan
transnasional ini dapat lebih luas tidak hanya secara lokal atau nasional tetapi juga transnasional
dan internasional.

Study Case :

1.

2.

Anda mungkin juga menyukai