Anda di halaman 1dari 14

I.

JUDUL : PENGGUNAAN MIKROSKOP


II. TUJUAN
1. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya
2. Menentukan luas bidang pandang mikroskop
3. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah
mikroskop
III. DASAR TEORI
Mikroskop adalah alat bantu penglihatan yang dapat digunakan untuk mengamati
obyek yang ukurana kecil seperti sel, organisme bersel satu, organel sel dan lain – lain
(Asmoro Lelono, 2002, 01). Berdasarkan sumber pencahayaan mikroskop terbagi dua
yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron, berdasarkan pada kenampakan obyek
yang diamati mikroskop dibagi menjadi dua yaitu, mikroskop dua dimensi (mikroskop
cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan
sumber cahayanya mikroskop dibedakan menjadi, mikroskop cahaya dan mikroskop
electron. Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop
cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor.
Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa
okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda
(binokuler). Dalam mikroskop cahaya, cahaya tampak diteruskan melalui specimen dan
kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini membengkokan cahaya sehingga citra specimen
diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor difital, atau layar
video. (Neil, Reece, Urry, dkk, 2008, 103)Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop
yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo
mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini
dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama
dengan mikroskop cahaya. Mikroskop elektron, mempunyai perbesaran sampai 100 ribu
kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua
tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi
(TEM), Scanning Electron Microskop salah satunya digunakan untuk pengamatan
seperti studi struktur mikro (Hady Efendi, 2009, 136). Secara garis besar mikroskop
terdiri dari dua bagian yaitu mekanik dan optik. Bagian mekanik terdiri dari, statif (kaki
mikroskop), tubus, revolver, sekrup pengatur tubus kasar dan halus, sekrup pengantur
kondensor, sekrup pengatur posisi gelas benda. Bagian obyektif terdiri dari lensa
obyektif, okuler, kodensor dan cermin. Ada dua bagian utama yang umumnya
menyusun mikroskop, yaitu:
 Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
 Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma,
meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber
cahaya.

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung.
Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang
mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu
yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop
cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan, semu, terbalik,
dan lebih lagi diperbesar (Saras Dian Pramudita, 2012, 02).
Komponen – komponen pada mikroskop:
1. Kaki mikroskop, berfungsi agar mikroskop dapat berdiri dengan stabil.
2. Lengan mikroskop, dipergunakan untuk memegang mikroskop pada saat
memindah mikroskop.
3. Meja preparat, tempat meletakan obyek preparat.
4. Pengatur kasar, pengatur halus, berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa
objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada mikroskop dengan tabung
lurus/tegak, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan tabung sekaligus
lensa objektif.
5. Lensa okuler, Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung,
berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif.
6. Lensa obyektif, Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama.
Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada
bayangan akhir.
7. Tabung mikroskop, dibagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan
perbesaran tertentu (15X, 10X, dan 15 X). Dibagian bawah tabung terdapat alat
yang disebut revolver. Pada revolver tersebut terdapat lensa objektif.
8. Diafragma, berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur
bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah (Thomas
R.Mertens dan Jeanette C.Malayer, 1966, 01).
Kemampuan lain yang dimiliki oleh mikroskop adalah daya pisah. Daya pisah
adalah kemampuan suatu obyektif untuk memisahkan dua buah titik yang sangat
berdekatan di dalam struktur pada suatu objek.
IV. METODE PRAKTIKUM
4.1 ALAT
a. Mikroskop
b. Gelas obyek dan gelas penutup
c. Pipet tetes
4.2 BAHAN
a. Potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “b”
b. Air
4.3 CARA KERJA
1. Pengamatan potongan huruf “d” atau “b”
Meletakan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas obyek
dan menutup perlahan – lahan dengan gelas penutup,
kemudian mengamati preparat menggunakan perbesaran
lensa obyektif lemah;

Membandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang


diamati, (Letak bayangan sama atau terbalik? Apakah
bayangan tersebut merupakan bayangan cermin?)
Kemudian menggambarkan hasil bayangan.
Menggeser preparat dari kiri ke kanan (Ke arah mana
bayangan bergeser? Dan kemanakah bayanganya jika
preparat di geser ke belakang?)

2. Mengukur luas bidang pandang

Meletakan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas obyek


dan menutup perlahan – lahan dengan gelas penutup,
kemudian mengamati preparat menggunakan perbesaran
lensa obyektif lemah.

Memperhatikan bagian samping kiri dan di belakang meja


preparat terdapat skala yang menentukan dua sumbu.

Mengamati lewat letak huruf “d” atau “b” , kemudian


menggeser ke arah kanan sampai batas terakhir huruf
terlihat. Kemudian menandai pada angka berapa letak titik
dengan mrlihat angka pada skala.
Selanjutnya menggeser ke arah kiri sampai posisi yang
sama dicapai oleh bagian kanan.

Menghitung luas bidang pandang dengan menghitung


selisih antara kedua titik (diameter bidang pandang)
dengan rumus; 𝐿 = 𝜋𝑟 2
V. HASIL PENGAMATAN
Pengamatan huruf “b” dan “d”
1. Menurut pengamatan saya huruf b saat diamati di mikroskop menjadi huruf
q, dengan menggunakan perbesaran 4 kali.

b q

2. Menurut pengamatan huruf d saat diamati dimikroskop menjai huruf p,


dengan menggunakan perbesaran 4 kali.

d p
Mengukur luas bidang pandang,
Untuk huruf b,
Menggeser ke arah kanan sampai batas akhir terlihat,

q
Hasil dari batas kanan adalah, 146.
Menggeser ke arah kiri sampai batas akhir terlihat,

q
Hasil dari batas kiri adalah, 142. Jadi,
X = 146 – 142
=4
Menggeser ke arah atas sampai batas akhir terlihat.

q
Hasil dari batas atas adalah, 145.
Menggeser ke arah bawah sampai batas akhir terlihat,

q
Hasil dari batas bawah adalah, 140. Jadi,
Y = 15 – 7
=8
Mengukur diameter,
4+8
Xy =
2
12
= 2

=6

𝑥𝑦
R= 2

6
=2

=3

Jadi, 𝐿 = 𝜋𝑟 2

= 3,14 × 32

= 28,26
Untuk huruf d,
X = 146- 142
=4
Y = 15 – 7
=8
4+8
Xy = 2
12
=
2

=6
𝑥𝑦
R= 2
6
=2

=3
Jadi, 𝐿 = 𝜋𝑟 2
= 3,14 × 32
= 28,26
Sifat bayangan yang terbentuk adalah, maya, terbalik, diperbesar.
Bayangan yang terbentuk jika digeser ke kiri maka menjadi ke kanan.
Bayangan yang terbentuk jika digeser ke kanan maka menjadi ke kiri.
Bayangan yang terbentuk jika digeser ke atas maka menjadi ke belakang.
Bayangan yang terbentuk jika digeser ke belakang maka menjadi ke depan.
VI. PEMBAHASAN
Mikroskop adalah alat bantu penglihatan yang dapat digunakan untuk mengamati
obyek yang ukuranya kecil seperti sel, organisme bersel satu, organel sel dan lain – lain.
Mikroskop berasal dari bahasa latin (micro; kecil, scopium; penglihatan) adalah alat
yang digunakan untuk mengamati benda kecil. Prosedur penggunaan mikroskop yang
pertama adalah menaruh mokroskop pada tempat yang terang, membuka diafragma
sampai maksimal namun berbeda dengan prosedur penggunaan pada mikroskop cahaya,
pertama adalah dengan menghubungkan mikroskop pada aliran listrik, kemudian
menghidupkan tombol on. Mengtur posisi cermin datar/cekung sehingga kaca
kondensor menjadi terang, kemudian menaikan kondensor sampai maksimal dengan
memutar tombol kondensor. Menempatkan preparat di meja mikroskop, setelah itu
menurunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif hamper menyentuh gelas penutup.
Melalui lensa okuler, mengamati lensa preparat sampai terfokus dengan cara memutar
pengatur kasar dan pengatur halus. Mikroskop berfungsi untuk meningkatkan daya
pisah seseorang. Bayangan mikroskop ditentukan oleh dua lensa, yaitu obyektif dan
okuler. Pada praktikum kali ini, mengamati objek potongan huruf “d” atau “b” dan
mengukur luas bidang pandang pada potongan huruf “b” atau “d”. Dari hasil
pengamatan didapatkan letak bayangan yang terbalik dan merupakan bayangan cermin.
Arah bayangan bergeser berlawanan dari arah geser. Jika preparat digeser ke arah kiri
maka bayangan akan bergeser ke arah kanan, jika preparat digeser ke arah kanan maka
bayangan akan bergeser ke arah kiri dan jika preparat digeser ke arah belakang maka
bayangan akan bergeser ke depan dan sebaliknya jika preparat di geser ke arah depan
maka bayangan akan bergeser ke belakang. Dari hasil pengamatan membuktikan bahwa
pergeseran bayangan merupakan kebalikan dari pergeseran benda. Karena lensa obyektif
akan membentuk bayangan maya, selanjutnya bayangan maya tersebut diperbesar oleh
lensa okuler menghasilkan bayangan maya yang terlihat oleh mata. Kemudian pada
pengamatan potongan huruf “b” terbalik menjadi “q” dan “d” terbalik menjadi “p” dan
bayanganya lebih besar, hal ini dipengaruhi oleh lensa obyektif dan lensa okuler.
Perbesaran mikroskop diperoleh dari hasil kali perbesaran lensa okuler dengan lensa objektif.
Selanjutnya, perbesaran yang digunakan pada pengamatan kali ini yaitu perbesaran lensa
terkecil 10 x dari lensa okuler dan 4 x dari lensa objektif. Maka perbesarannya 400 x dan
menghasilkan bayangan yang lebih besar. Sehingga dari pengamatan dapat diperoleh
hasil sifat bayangan maya, terbalik, diperbesar.
Menentukan luas bidang pandang, yaitu dengan mengukur batas kanan dan batas
kiri. Batas atas dan batas bawah yang terlebih dahulu harus mencari diameter dengan
menselisihkan batas kanan dan batas kiri atau batas atas dan batas bawah, setelah
ketemu diameter kemudian di bagi dua untuk menemukan jari – jari. Kemudian, dapat
menghitung luasnya dengan rumus : L = πr². L, merupakan luas bidang pandang, π =
3,14, dan r merupakan jari – jari. Dari pengamatan yang dilakukan hasil dari luas bidang
pandang pada huruf “d” dan “b” adalah 28,26. Batas kanan pada percobaan didapatkan
146, sedangkan batas kiri 142, batas atas didapatkan 15 dan batas bawah 7. Setelah itu,
kemudian kita mencari selisihnya, didapatkan selisih dari batas kanan dan kiri adalah 4
dan selisih atas dan bawah adalah 8. Kemudian untukmencari diameter kita jumlah
antara selisih batas kanan, kiri dan batas atas bawah, dan dipatkan hasil 6. Angka enam
ini adalah diameter, kemudian untuk mendapatkan jari –jari adalah dengan cara dibagi
dan didapatkan hasil yaitu 3. Jari – jari telah didapatkan maka dapat menentukan L
(Luas bidang pandang), dengan cara π×𝑟 2 , dan didapatkan hailnya 28,26. Perhitungan
secara matematis adalah sebagai berikut:
4+8
Pada huruf “b”, kanan = 146 x = 146 – 142 = 4 xy (d) = =6
2
𝑥𝑦
Kiri = 142 y = 15 – 7 = 8 r= 2
6
Atas = 15 =2=3

Bawah = 7
Jadi, 𝐿 = 𝜋𝑟 2
= 3,14 × 32 = 28,26
Begitu pula untuk mencari L pada huruf “d” dilakukan dengan cara yang sama.
Secara matematis didapatkan sebagai berikut:
5+7
Pada huruf “d”, kanan = 145 x = 145 – 140 = 5 xy (d) = =6
2
𝑥𝑦
Kiri = 140 y = 19 – 12 = 7 r= 2
6
Atas = 19 =2=3

Bawah = 12
Jadi, 𝐿 = 𝜋𝑟 2
= 3,14 × 32 = 28,26
Dibutuhkan ketelitian dalam melakukan percobaan, bukan hanya ketelitian,
kecermatan dan konsentrasi saat mengamati dalam percobaan kali ini juga dibutuhkan.
Dengan adanya ketelitian, kecermatan serta konsentrasi akan didapatkan hasil yang
konkrit. Selain hal tersebut, hal yang perlu diperhatikan adalah hati – hati dalam
pengerjaan. Jika saat praktikum kita tidak hati – hati maka hal yang tidak diinginkan
akan terjadi, misalnya kita bergurau saat melakukan percobaan maka pekerjaan kita
tidak maksimal. Selain itu juga kita harus memperhatikan cara penggunaan dalam
menggunakan mikroskop yang baik dan benar. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah
meja preparat harus tetap 12rganism12l, kedua mata harus tetap terbuka ketika
mengamati, dan setelah menggunakan mikroskop kembalikan mikroskop seperti
semula.
VII. PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
1. Mikroskop adalah alat bantu penglihatan yang dapat digunakan untuk
mengamati obyek yang ukuranya kecil seperti sel, 13rganism bersel satu,
organel sel dan lain – lain. Mikroskop memiliki komponen – komponen,
dimana masing – masing mikroskop memiliki fungsi atau cara kerja
tertentu. Bagian-bagian dari mikroskop antaralain : lensa okuler, lensa
objektif, meja preparat, diafragma, revolver, kondensor, kepala mikroskop,
lengan mikroskop, kaki mikroskop, pemutar kasar, pemutar halus.
2. Untuk menentukan luas bidang pandang dapat kita cari dari rumus 𝐿 =
𝜋𝑟 2 . Luas bidang pandang merupakan luas bayangan yang tampak dari
lensa okuler, yaitu hasil kali antara jari-jari dengan phi (π). Sifat dari lensa
obyektif adalah maya, terbalik, diperbesar sehingga bayangan yang
dibentuk dalam praktikum penggunaan mikroskop ini adalah adalah maya,
terbalik, diperbesar.
3. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam praktikum kali ini selain cara
penggunaan mikroskop yang baik dan benar, adalah cara menyiapakan
bahan – bahan yang akan diamati. Cara menyiapakan bahan – bahan yang
akan diamati adalah dengan menyiapkan preparat dan manaruh preparat
pada kaca preparat dan ditutup dengan kaca penutup kemudian diamati
dibawah mikroskop.
7.2 SARAN
1. Hendaknya mikroskop dalam laboroturium di tambah sehingga lebih
efektif dalam praktikum.
2. Hendaknya satu kelompok hanya terdapat 5 – 6 anggota, sehingga dalam
pekerjaan tidak terlalu lama dalam bergantian menggunakan mikroskop.
3. Lebih teliti dalam praktikum sehingga hasil yang didapatkan adalah hasil
yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Cain, Michael L, Campbell, NeilA, dkk.2008.Biologi.Jakarta.Erlangga

Efendy, Hady.2009.Studi Struktur Mikro.Jurnal Penelitian:volume 12hal 136

Lelono, Asmoro.2002.Biologi Umum.Jember.Universitas Jember.

Pramudita, Saras Dian.2012.Mikroskop.Jakarta.Uhamka

Mertens, Thomas.R dan Malayer, Jeanette.C.1966.Laboratory Exercises in the Principle


of Biology.United State of American.Burgess Publishing Company

Anda mungkin juga menyukai