Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Me di a Anal is Ke sehatan, Vol. 9, No.

2, November 2018
http://journal .poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e -ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

PERFORMA TES CEPAT MOLEKULER DALAM DIAGNOSA


TUBERKULOSIS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT
MAKASSAR

Nurlia Naim1 , Novi Utami Dewi2


1,2 Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Makassar

Koresponden : nurlianaim0416@gmail.com

ABSTRAK

Mycobacterium tuberculosis merupakan salah satu bakteri patogen intrasel yang


menimbulkan penyakit tuberkulosis (TB). Tes cepat molekuler (TCM) merupakan
metode penemuan terbaru untuk diagnosis TB berdasarkan pemeriksaan molekuler
yang menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction Assay (RT-PCR)
semi kuantitatif yang menargetkan wilayah hotspot gen rpoB pada Mycobacterium
tuberculosis (MTB), yang terintegrasi dan secara otomatis mengolah sediaan dengan
ekstraksi deoxyribo nucleic acid (DNA) dalam cartridge sekali pakai. penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa performa tes cepat molekuler dalam diagnosis
tuberkulosis. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian cross sectional study dengan
teknik pengambilan sampel secara purposive sampling sebanyak 111 sampel di Balai
Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar. Hasil Uji TCM didapatkan sensitivitas
sebesar 73,33%, spesifitas 90,12%, Nilai Ramal Positif (NRP) 73,33% dan Nilai Ramal
Negatif (NRN) 76,86% dalam mendeteksi MTB dan pada Uji Wilcoxon didapatakan
nilai signifikansi (p) sebesar 0,920 (P>0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara metode TCM dengan metode gold standar kultur. TCM memiliki
sensitivitas sebesar 89,47%, spesifitas 25%, Nilai Ramal Positif (NRP) 85% dan Nilai
Ramal Negatif (NRN) 33,33% dalam deteksi resistensi rifampisin dan pada Uji Fishers
Exact didapatkan nilai signifikansi 0,453 yang lebih besar dari 0,05 (P > 0,05) yang
berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara TCM dengan metode proporsi.
Disimpulkan bahwa TCM memiliki nilai spesifisitas yang tinggi untuk mendeteksi
MTB sehingga dapat digunakan dalam diagnosis tuberkulosis dan memiliki nilai
sensitifitas yang tinggi untuk digunakan sebagai alat screening uji resistensi terhadap
Rifampisin.

Kata kunci : Performa Tes Cepat Molekuler , Diagnosis, Tuberkulosis

Pendahuluan intrasel yang menimbulkan penyakit


Mycobacterium tuberculosis tuberkulosis (TB). Tuberkulosis (TB)
merupakan salah satu bakteri patogen merupakan salah satu penyakit yang
113
Jurnal Me di a Anal is Ke sehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal .poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e -ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

telah lama dikenal dan sampai saat ini deoxyribo nucleic acid (DNA) dalam
masih menjadi penyebab utama cartridge sekali pakai. Penelitian invitro
kematian di dunia (Saptawati L , et al menunjukkan batas deteksi bakteri TB
2012). dengan metode RT-PCR GeneXpert
World Health Organization (WHO) minimal 131 bakteri/ml sputum. Waktu
melaporkan bahwa sebanyak 10,4 juta hingga didapatkannya hasil kurang dari
orang jatuh sakit dengan TB, dan 1,7 dua jam dan hanya membutuhkan
juta orang meninggal karena penyakit pelatihan yang simpel untuk dapat
ini (termasuk 0,4 juta di antara orang menggunakan alat ini. (Kurniawan et
dengan HIV). Lebih dari 95% kematian al,2016)
akibat TB terjadi di negara Pemanfaatan penggunaan alat tes
berpenghasilan rendah dan menengah. cepat GeneXpert MTB/RIF saat ini
Tujuh negara menyumbang 64% kasus ditujukan untuk diagnosis terduga TB
TB baru : India, Indonesia, China, resisten obat (Manajemen Terpadu
Filipina, Pakistan, Nigeria, dan Afrika Pengendalian TB Resisten
Selatan (WHO,2016) Obat/MTPTRO), TB-HIV, dan
Diagnosis TB paru ditegakkan selanjutnya akan dikembangkan untuk
berdasarkan gambaran klinis, diagnosis TB baru pada anak, TB-
pemeriksaaan fisik, gambaran Diabetes Melitus, TB ekstra paru, serta
radiologis, pemeriksaan laboratorium, diagnosis pada terduga TB hasil BTA
dan uji tuberculin. Diagnosis TB paru negatif.(Kemenkes, 2016) Metode tes
yang digunakan saat ini secara rutin di cepat molekuler terus dikembangkan
laboratorium termasuk rumah sakit dan dan akan dilakukan untuk diagnosis
puskesmas adalah diagnosis tuberkulosis dimasa yang akan datang
bakteriologis dengan teknik sehingga perlu dilakukan uji performa
mikroskopis basil tahan asam (BTA). tes cepat molekuler ini khususnya di
(Lynda A,2012) Balai Besar Kesehatan Paru
Tes cepat molekuler merupakan Masyarakat Makassar.
metode penemuan terbaru untuk
METODE
diagnosis TB berdasarkan pemeriksaan
Penelitian ini merupakan cross
molekuler yang menggunakan metode
sectional study dan dilakukan setelah
Real Time Polymerase Chain Reaction
mendapatkan rekomendasi dari komisi
Assay (RT-PCR) semi kuantitatif yang
etik Penelitian Kesehatan Politeknik
menargetkan wilayah hotspot gen rpoB
Kesehatan Makassar dan persetujuan
pada Mycobacterium tuberculosis,
tindakan medik (informed consent) dari
yang terintegrasi dan secara otomatis
pasien. Populasi adalah pasien yang
mengolah sediaan dengan ekstraksi
114
Jurnal Me di a Anal is Ke sehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal .poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e -ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

menderita penyakit tuberkulosis di dilakukan pemeriksaan BTA


Balai Besar Kesehatan Paru dekontaminasi metode kubica, tes
Masyarakat Makassar. Sampel adalah cepat molekuler dengan menambahkan
buffer kemudian diinkubasi selama 15
penderita yang memenuhi kriteria
menit lalu diambil dengan pipet khusus
inklusi dan ekslusi. Besar sampel dan dimasukkan kedalam cartridge,
ditentukan dengan menggunakan setelah itu dimasukkan kedalam alat
rumus : GeneXpert MTB/RIF. Sputum diproses
dan diperiksa oleh GeneXpert
N MTB/RIF secara otomatis, hasilnya
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑²) diperoleh setelah ± 2 jam. Kemudian
sisa sputum yang tidak digunakan di
Keterangan : masukkan kedalam tabung falcon lalu
N : Besar Populasi ditambahkan dengan NaOH 4% dan
n : Besar Sampel PBS (Phospat Buffer Sulfat) lalu di
d : Tingkat kesalahan yang digunakan sentrifugasi. Dari hasil sentrifugasi,
5% sputum diinokulasikan untuk
jumlah sampel minimal sebanyak penanaman pada media Loweinstein
109,09 dan dibulatkan menjadi 110 Jensen lalu diinkubasi pada suhu 37 o C.
orang. Hasil penanaman di media Loweinstein
Kriteria inklusi yaitu penderita Jensen diperoleh setelah 6-8 minggu.
tuberkulosis paru, sampel yang Kemudian dari hasil kultur yang positif
termasuk dalam kategori 9 + 1 kriteria dilakukan uji resistensi menggunakan
pemeriksaan tes cepat molekuler metode gold standar proporsi
(Suspect TB-MDR) berdasarkan SOP
BBBKPM Makassar, bersedia menjadi HASIL
subjek penelitian dibuktikan dengan Penelitian ini didapatkan data hasil
informed consent, volume bahan pemeriksaan Laboratorium dengan
pemeriksaan (sputum) mencukupi melakukan pemeriksaan
untuk dijadikan pemeriksaan, dan Mycobacterium tuberculosis metode
sampel atas dasar rujukan dokter untuk tes cepat molekuler (TCM),
dilakukan pemeriksaan TCM. dekontaminasi, dan Kultur. Setelah
Semua penderita suspect TB-MDR selama kurun waktu 3 bulan didapatkan
dilakukan pemeriksaan MTB 111 subjek. Data diatribusi dan
menggunakan metode tes cepat frekuensi subjek berupa hasil BTA
molekuler, metode BTA dekontaminasi, tes cepat molekuler,
dekontaminasi, dan metode kultur dan kultur.
dengan menggunakan media Lownstein
Jensen sebagai Gold Standar. Spesimen
sputum yang sudah dikumpulkan dan
dimasukkan kedalam wadah lalu

115
Jurnal Me di a Anal is Ke sehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal .poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e -ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

Tabel 1. Distribusi dan Frekuensi hasil pemeriksaan BTA Dekontaminasi


Frekuensi Persen
Negatif 91 82 %
Positif 1 6 5,4 %
Positif 2 7 6,3 %
Positif 3 7 6,3 %
Total 111 100 %

Pada tabel 1 terlihat dari 111 jumlah 91 sampel, positif 1 (+1) sebanyak 6
sampel penelitian yang dilakukan hasil sampel, positif 2 dan 3 (+2 & +3)
pemeriksaan BTA dekontaminasi masing- masing 7 sampel
menunjukkan hasil negatif sebanyak

Tabel 2. Distribusi Frekuensi hasil pemeriksaan MTB dengan metode TCM


Frekuensi Persen
Negatif 81 73 %
Rendah 3 2,7 %
Sedang 15 13,5 %
Tinggi 12 10,8 %
Total 111 100 %

Pada Tabel 2 hasil tes cepat molekuler sebanyak 3 sampel dan positif Tinggi
menunjukkan hasil negatif 81 sampel, sebanyak 12 sampel.
positif rendah 15 sampel, positif sedang
Tabel 3. Distribusi Frekuensi hasil pemeriksaan MTB dengan metode gold standar
kultur
Frekuensi Persen
Negatif 81 73 %
Positif 1 17 15,3 %
Positif 2 6 5,4 %
Positif 3 7 6,3 %
Total 111 100 %

Pada Tabel 3 hasil kultur menunjukkan positif 2 (+2) sebanyak 6 sampel dan
hasil negatif sebanyak 81 sampel, positif 3 (+3) sebanyak 7 sampel.
positif 1 (+1) sebanyak 17 sampel,

116
Jurnal Me di a Anal is Ke sehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal .poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e -ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

Tabel 4. Perbandingan hasil deteksi MTB metode TCM dengan gold standard
metode kultur
Hasil Deteksi
Mann-Whitney U 6123.000
Wilcoxon W 12339.000
Z -.101
Signifikansi .920
a. Variabel grup: Jenis Metode

Pada Tabel 4 diketahui bahwa nilai dapat disimpulkan tidak terdapat


signifikansi (p) sebesar 0.920 yang perbedaan yang signifikan antara
mana lebih besar dari batas kritis yang metode TCM dengan kultur.
ditetapkan yaitu 0.05 (p > 0.05). Maka
Grafik.1 Histogram perbandingan metode TCM dengan gold standard kultur

Berdasarkan Grafik 1 di atas, nilai Tabel 4 sebelumnya bahwa antara dua


tengah atau median antara dua kelompok metode tidak terdapat
kelompok yaitu sama (berada antara 0 perbedaan yang signifikan.
dan 1). Hal ini membenarkan hasil pada

117
Jurnal Me di a Anal is Ke sehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal .poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e -ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

Tabel 5. Distribusi frekuensi deteksi MTB metode Dekontaminasi dengan metode


gold standar kultur
Gold standar
Hasil
Positif Negatif Total
Metode Positif 16 4 20
Dekontaminasi Negatif 14 77 91
Total 30 81 111

Berdasarkan Tabel 5 di atas, diperoleh (NRP) 80%, dan nilai ramal negatif
nilai sensitivitas sebesar 53,30%, (NRN) 84,61%.
spesifisitas 95,06%, nilai ramal positif
Tabel 6. Distribusi frekuensi pemeriksaan MTB metode TCM dengan Metode gold
standar
Kultur
Hasil
Positif Negatif Total
Metode Positif 22 8 30
TCM Negatif 8 73 81
Total 30 81 111

Berdasarkan Tabel 6 di atas, diperoleh (NRP) 73,33%, dan nilai ramal negatif
nilai sensitivitas sebesar 73,33%, (NRN) 76,86%.
spesifisitas 90,12%, nilai ramal positif
Tabel 7. Distribusi frekuensi Uji resistensi metode TCM dengan Metode gold
standar
Gold standar
Hasil
Sensitif Resisten Total
Metode Sensitif 17 3 20
TCM Resiste
2 1 3
n
Total 19 4 23

Berdasarkan Tabel 6 di atas, didapatkan (NRP) 85%, dan nilai ramal negatif
nilai sensitivitas sebesar 89,47%, (NRN) 33,33%.
spesifisitas 25%, nilai ramal positif

118
Jurnal Me di a Anal is Ke sehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal .poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e -ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

Tabel 8. Hasil uji Chi-square proporsi resistensi metode TCM dengan gold standar
Fisher’ Fisher’
Nilai df p s exact s exact
(2 sisi) (1 sisi)
Chi- 0.43
0.610a 1
square 5
Chi-
1.00
square 0.000 1
0
(2x2)
Fisher’s
0,453 0.453
exact
a. 3 sel (75,0%) mempunyai nilai ekspektasi
kurang dari 5.

Dari Tabel 8 di atas, didapatkan nilai diagnosis tuberkulosis karena


signifikansi hasil uji chi-square sebesar didapatkan hasil nilai spesifisitas yang
1 (untuk tabel 2x2). Namun karena tinggi artinya metode ini mampu
terdapat nilai ekspektasi yang kurang
mendeteksi 90,12% pasien yang tidak
dari 5 yaitu sebesar 75% (atau lebih dari
terinfeksi MTB dari keseluruhan
20%), maka digunakan uji Fisher’s
exact. Berdasarkan uji tersebut, pasien yang benar-benar tidak
didapatkan nilai signifikansi yaitu terinfeksi, sehingga metode ini efektif
0.453 yang lebih besar dari 0.05 digunakan sebagai alat diagnosis MTB.
(p>0.05), maka dapat disimpulkan Dalam uji resistensi metode TCM
tidak terdapat perbedaan yang memiliki sensitivitas sebesar 89,47%,
signifikan antara proporsi resistensi
spesifitas 25%, Nilai Ramal Positif
metode TCM dengan kultur.
(NRP) 85% dan Nilai Ramal Negatif
Pembahasan (NRN) 33,33% dan pada Uji Fishers
Dalam mendeteksi MTB Exact didapatkan nilai signifikansi
menggunakan TCM memiliki 0,453 yang lebih besar dari 0,05 (P >
sensitivitas 73,33%, spesifitas 90,12%, 0,05) yang berarti tidak terdapat
Nilai Ramal Positif (NRP) 73,33% dan perbedaan yang signifikan antara TCM
Nilai Ramal Negatif (NRN) 76,86% dengan metode proporsi namun
dan pada Uji Wilcoxon didapatakan metode TCM memiliki spesifisitas 25%
nilai signifikansi (p) sebesar 0,920 yang artinya hanya dapat mendeteksi
(P>0,05) yang berarti tidak terdapat pasien resisten 25% dari keseluruhan
perbedaan yang signifikan antara pasien yang benar-benar resisten
metode TCM dengan kultur, sehingga sehingga TCM dapat digunakan untuk
metode TCM dapat digunakan untuk screening uji resistensi terhadap
119
Jurnal Me di a Anal is Ke sehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal .poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e -ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

Rifampisin karena didapatkan hasil tes cepat molekuler memiliki


nilai sensitivitas yang tinggi. sensitivitas yang bagus, dimana pada
Pada pemeriksaan BTA metode tes cepat molekuler bisa membaca
dekontaminasi pada penelitian ini kuman Mycobacterium tuberculosis
memiliki spesifisitas 95,06% serta dapat membaca resistensi
dibandingkan dengan metode gold rifampisin secara bersamaan, (Susanty
standar kultur namun untuk E, 2015 ; Kurniawan E dkk, 2016),
sensitifitasnya lebih rendah namun pada penelitian selain
dibandingkan dengan metode TCM sensitifitas yang baik diketahui pula
yaitu 53,30% dibanding TCM yaitu metode TCM memiliki spesifisitas
73,33% hal ini dapat disimpulkan yang tinggi dalam mendeteksi MTB
bahwa TCM lebih baik dalam Proses tes cepat molekuler
mendeteksi pasien yang benar-benar menggunakan molecular beacon
terinfeksi MTB dibandingkan dengan dengan target gen rpoB dan mendeteksi
BTA dekontaminasi dan seperti pada 81 bp (base pair) core region dari gen
penelitian Bahtiar sebelumnya bahwa rpoB yang dikode oleh lokasi aktif
BTA memiliki kelemahan dikarenakan enzim. Core region rpoB terletak di
pemeriksaan mikroskopis BTA metode samping Mycobacterium tuberculosis
dekontaminasi memerlukan volume dengan urutan DNA spesifik. Oleh
specimen yang cukup banyak yaitu karena itu, sangat memungkinkan
sekitar 2 – 4 ml sputum agar untuk mendeteksi Mycobacterium
menemukan Mycobacterium tuberculosis dan resistensi rifampisin
tuberculosis dalam sputum lebih secara bersamaan dengan
mudah, hal ini berguna untuk kasus menggunakan teknologi PCR.
tuberkulosis dengan jumlah bakteri Molecular beacon merupakan urutan
yang sedikit. Namun hal ini menjadi oligonukleotida yang berisi urutan
sulit dikerjakan apabila jumlah probe yang terdapat diantara dua
specimen sputum yang didapat sedikit tangkai urutan DNA. Molecular beacon
atau kurang dari 2 ml (Bahtiar Z, 2016). digunakan untuk mendeteksi
Penelitian ini sejalan dengan penelitian keberadaan Mycobacterium
Dhingra VK et al (2003) menilai tuberculosis dan mendiagnosa
validitas dan reliabilita pemeriksaan resistensi rifampisin secara bersamaan.
BTA sputum dibandingkan dengan Molecular beacon menggunakan
kultur pada media Loweinstein Jensen fluorophor dan quencher untuk
terhadap 5776 pasien tuberkulosis paru. mendeteksi hibridisasi pada masing-
Didapatkan sensitivitas dan spesifisitas masing dari lima region target
pemeriksaan BTA sputum sebesar 62% amplifikasi gen (Association of Public
dan 99% dengan nilai prediksi positif Health Laboratories, 2013). Untuk uji
96,4% dan nilai prediksi negatif 84,2%. resistensi dari hasil penelitian ini masih
Hasil penelitian ini sejalan dengan disimpulkan dapat digunakan sebagai
penelitian yang menyatakan screening karena memiliki sensitifitas
pemeriksaan basil tahan asam metode
120
Jurnal Me di a Anal is Ke sehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal .poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e -ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

yang tinggi dan memerlukan penelitian SAARC Journal of Tuberculosis


lebih lanjut. Lung Disease & HIV/AIDS 1
Adriyani, A. (2016). Gambaran Hasil
Kesimpulan Perbandingan Pemeriksaan
Metode Tes Cepat Molekuler (TCM) Mikroskopis Basil Tahan Asam
memiliki nilai spesifisitas yang tinggi Dengan Carbol Fuchsin Dan
untuk mendeteksi MTB sehingga dapat Methylene Blue. Retrieved
digunakan dalam diagnosis Desember 14, 2017, from
tuberkulosis dan memiliki nilai repository.unimus.ac.id/110/1/S
sensitifitas yang tinggi untuk KRIPSI%20FULTEX.pdf
digunakan sebagai alat screening uji Alsagaff, H., & Mukty, H. A. (2010).
resistensi terhadap Rifampisin. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru.
Saran Surabaya: Airlangga University
Berdasarkan kesimpulan diatas, Press.
maka penulis dapat memberikan saran Amran, P., Mursalim, Hadijah, S., &
yaitu, Hasnawati. (2015). Bakteriologi
1. Metode TCM digunakan dalam Terapan 3. Makassar:
identifikasi MTB dalam penegakkan Kementerian Kesehatan RI
diagnosis tuberkulosis karena hasil Politeknik Kesehatan Kemenkes
lebih cepat diperoleh dan memiliki Makassar.
sensitifitas dan spesifisitas yang baik Association of Public Health
2. Diharapkan pada peneliti Laboratories. (2013). Laboratory
selanjutnya mengkaji metode TCM Considerations for Use of
dalam uji resistensi terhadap Cepheid Xpert MTB/RIF Assay.
rifampisin menggunakan jumlah Retrieved Juni 25, 2018, from .
sampel yang lebih banyak www.aphl.org/AboutAPHL/publ
dibandingkan dengan metode gold ications/Documents/ID_2013No
standar. v_ Cepheid-Xpert-Fact-
Sheet.pdf.
Ucapan Terima Kasih Bahtiar, Z. (2016). Perbandingan Hasil
Terima kasih kepada semua pihak Pemeriksaan Basil Tahan Asam
yang telah membantu dalam penelitian Menggunakan Mikroskopis
ini. Langsung (Direct) Dengan
Metode Kubica (Indirect).
Daftar Pustaka Retrieved Desember 14, 2017,
Acharya S, Ghimire P, Khadka D.K, from
Nepali S. (2010). Comparison of http://zulfitriani28.blogspot.co.id
Proportion and Resistance /2017/03/karya-tulis-ilmiah-
Methods for Drug Susceptibility perbandingan-hasil.html
Testing of Mycobacterium Brooks, G. F., Carrol, K. C., Butel, J. S.,
Tuberculosis Centre Nepal. Morse, S. A., & Mietzner, T. A.
(2014). Jawetz, Melnick, &

121
Jurnal Me di a Anal is Ke sehatan, Vol. 9, No.2, November 2018
http://journal .poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e -ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

Adelberg Mikrobiologi Kurniawan, E., Raveinal, Fauzar, &


Kedokteran. Jakarta: Penerbit Arsyad, Z. (2016). Nilai
Buku Kedokteran ECG. Diagnostik Metode Real Tme
CDC (Central of Disease Control). PCR GeneXpert Pada
(2009) Updated Guildelines for Tuberkulosis Paru BTA Negatif.
the Use of Nucleic Acid Retrieved Desember 12, 2017,
Amplification Tests in the from
Diagnosis of Tuberculosis. jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/j
MMWR. Retrieved Juni 25, ka/article/download/609/495
2018, from Lynda, A. (2012). Rapid TB Test.
www.cdc.gov/mmwr/preview/m Jurnal Tuberkulosis Indonesia.
mwrhtml/mm5801a3. Retrieved Desember 12, 2017,
htm?scid=mm5801a3_e. from ppti.info/ArsipPPTI/PPTI-
Frida, E., S, I., & Hardjoeno. (2006). Jurnal-Maret-2012.pdf
Analisis Temuan BTA pada Saptawati, L., Mardiastuti, Kurniawati,
Sputum Cara Langsung dan A., & Rumende, C. M. (2012).
Sediaan Konsentrasi Pada Suspek Evaluasi Metode FastPlaque
TB. Retrieved Juni 25, 2018 from Tuberkulosis Untuk Mendeteksi
journal.unair.ac.id/download- Mycobacterium Tuberculosis
fullpapers-IJCPML-12-2-05.pdf. Pada Sputum Di Beberapa Unit
Gampa, E. S. (2017). Analisis Pelayanan Kesehatan Di Jakarta .
Hubungan Gradasi Basil Tahan Jurnal Tuberkulosis Indonesia.
Asam Dengan Indeks Eritrosit Retrieved from
Pada Penderita Tuberculosis ppti.info/ArsipPPTI/PPTI-Jurnal-
Diagnosis Awal Di BBKPM Maret-2012.pdf
Makassar. World Health Organization. (2016).
Kementerian Kesehatan RI. (2012). Tuberculosis. Retrieved
Standar Prosedur Operasional Desember 14, 2017, from
Pemeriksaan Mikroskopis TB. www.who.int/tb/...report/gtbr2
Retrieved Desember 14, 2017, 016_executive_summary.pdf
from
www.depkes.go.id/download.ph
p?file=download/.../SopTB/SopT
B-2012-TB.pdf
Kementerian Kesehatan RI. (2016).
Info Data Tuberkulosis
Indonesia. Retrieved Desember
14, 2017, from
www.depkes.go.id/download.ph
p?file=download/.../infodatin/In
foDatin-2016-TB.pdf

122

Anda mungkin juga menyukai