(a) (b)
Dimana :
Cd = Koefisien debit
Q = Debit Pengaliran (mm3/detik)
B = Lebar “Notch” (mm)
H = Tinggi air di atas bagian bawah “notch” (mm)
g = Percepatan gravitasi (mm/detik2)
3.2 TUJUAN PERCOBAAN
Menyelidiki hubungan antara ketinggian muka air di atas tepi peluap
dan debit pengaliran yang melalui peluap segi empat.
Menentukan koefisien debit pengaliran yang melalui peluap segi
empat.
3.3 PERALATAN
a. Hydraulic Bench
b. Hook and Point Gauge
c. Rectangular Notch
d. Stopwatch
e. Jangka Sorong
3.4 PROSEDUR
1. Siapkan peralatan seperti terlihat pada gambar di atas.
2. Alirkan air kedalam saluran sampai air mengalir di atas pelat peluap.
3. Tutup Control Valve dan biarkan air menjadi stabil.
4. Atur Vernier Height Gauge ke suatu batas bacaan dengan
menggunakan puncak Hook.
5. Alirkan air ke dalam saluran dan atur Flow Control Valve untuk
mendapatkan tinggi “H” yang diinginkan, diawali dengan 10 mm dan
dinaikkan secara bertahap setiap 5 mm.
6. Setelah ujung Hook tepat berada pada permukaan air yang diinginkan
dan aliran telah stabil, ukur debit air yang mengalir dengan membaca
volume pada volumetric tank dan waktu dengan menggunakan
stopwatch.
7. Hasil pembacaan dan pengukuran tersebut diisikan pada lembar data.
3.5 DATA LABORATORIUM HIDROLIKA
Tabel. 1 Data Pengamatan Peluap Segiempat
= 566666,67 (𝑚𝑚3 )
b. Percobaan 15 mm
0,5 liter = 0,5 x 1.000.000
= 500.000 (𝑚𝑚3 )
0,5 liter = 0,5 x 1.000.000
= 500.000 (𝑚𝑚3 )
0,4 liter = 0,4 x 1.000.000
= 400.000 (𝑚𝑚3 )
= 466666,67 (𝑚𝑚3 )
c. Percobaan 20 mm
0,4 liter = 0,4 x 1.000.000
= 400.000 (𝑚𝑚3 )
0,3 liter = 0,3 x 1.000.000
= 300.000 (𝑚𝑚3 )
0,5 liter = 0,5 x 1.000.000
= 500.000 (𝑚𝑚3 )
= 400.000 (𝑚𝑚3 )
d. Percobaan 25 mm
8,2 liter = 8,2 x 1.000.000
= 8.200.000 (𝑚𝑚3 )
e. Percobaan 30 mm
12 liter = 12 x 1.000.000
= 12.000.000 (𝑚𝑚3 )
9,8 liter = 0,2 x 1.000.000
= 9.800.000 (𝑚𝑚3 )
13,5 liter = 0,3 x 1.000.000
= 13.500.000 (𝑚𝑚3 )
= 11766666,67 (𝑚𝑚3 )
= 5,32 (dtk)
b. Percobaan 15 mm
𝑊1 = 9,51
𝑊2 = 10,01
𝑊3 = 9,86
= 9,79 (dtk)
c. Percobaan 20 mm
𝑊1 = 24,38
𝑊2 = 18,03
𝑊3 = 25,65
= 22,69 (dtk)
d. Percobaan 25 mm
𝑊1 = 33,43
𝑊2 = 50,62
𝑊3 = 23,57
= 35,87 (dtk)
e. Percobaan 30 mm
𝑊1 = 51,62
𝑊2 = 41,63
𝑊3 = 57,95
= 50,40 (dtk)
= 10,90 (mm)
b. Percobaan 15 mm
𝐻1 = 11,5
𝐻2 = 11,6
𝐻3 = 11,7
= 11,60(mm)
c. Percobaan 20 mm
𝐻1 = 12,4
𝐻2 = 13
𝐻3 = 12,9
= 12,77 (mm)
d. Percobaan 25 mm
𝐻1 = 12,6
𝐻2 = 12,9
𝐻3 = 13
Rata-rata dari tinggi (H)
12,6+12,9+13(mm)
𝐻25 = 3
= 12,83 (mm)
e. Percobaan 30 mm
𝐻1 = 13,2
𝐻2 = 13,5
𝐻3 = 13,3
= 13,33 (mm)
c. Percobaan 20 (mm)
𝐻20 = 12,77 3/2 (mm)
= 19,15 (mm)
d. Percobaan 25 (mm)
3/2
𝐻25 = 12,83 (mm)
= 19,25 (mm)
e. Percobaan 30 (mm)
𝐻30 = 13,33 3/2 (mm)
= 20 (mm)
Dimana :
Q = Debit air (m3/detik)
V = Volume (m3)
t = Waktu (detik)
2
6. Menghitung Debit (Q 3)
Rumus :
𝑉
𝑄= 𝑡
Dimana :
Q = Debit air (m3/detik)
V = Volume (m3)
t = Waktu (detik)
Dimana :
Q = Debit air (m3/detik)
Cd = Koefisien Debit
g = Percepatan Grafitasi (9.81 m/detik2 )
θ = Sudut V (900)
a. Percobaan 10
𝑄
Cd = 2
𝑥 𝐵 𝑥 √2𝑔 𝑥 𝐻 3/2
3
106516,29
= 2
𝑥 0,24 𝑚𝑚 𝑥 √2 𝑥 9,81 m/𝑑𝑡𝑘 2 𝑥 16,35 𝑚𝑚
3
106516,29
= 2
𝑥 0,24 𝑚𝑚 𝑥 √19,62 m/𝑑𝑡𝑘 2 𝑥 16,35 𝑚𝑚
3
106516,29 (m3/detik)
= 11,587 (m3/detik)
= 9387,98
b. Percobaan 15
𝑄
Cd = 2
𝑥 𝐵 𝑥 √2𝑔 𝑥 𝐻 3/2
3
47651,46
= 2
𝑥 0,24 𝑚𝑚 𝑥 √2 𝑥 9,81 m/𝑑𝑡𝑘 2 𝑥 17,40 𝑚𝑚
3
47651,46 (m3/detik)
= 12,33 (m3/detik)
= 3946,40
c. Percobaan 20
𝑄
Cd = 2
𝑥 𝐵 𝑥 √2𝑔 𝑥 𝐻 3/2
3
17631,50
= 2
𝑥 0,24 𝑚𝑚 𝑥 √2 𝑥 9,81 m/𝑑𝑡𝑘 2 𝑥 19,15 𝑚𝑚
3
17631,50 (m3/detik)
= 13,572 (m3/detik)
= 1326,77
d. Percobaan 25
𝑄
Cd = 2
𝑥 𝐵 𝑥 √2𝑔 𝑥 𝐻 3/2
3
234157,22
= 2
𝑥 0,24 𝑚𝑚 𝑥 √2 𝑥 9,81 m/𝑑𝑡𝑘 2 𝑥 19,25 𝑚𝑚
3
234157,22 (m3/detik)
= 13,643 (m3/detik)
= 17528,74
e. Percobaan 30
𝑄
Cd = 2
𝑥 𝐵 𝑥 √2𝑔 𝑥 𝐻 3/2
3
233465,61
= 2
𝑥 0,24 𝑚𝑚 𝑥 √2 𝑥 9,81 m/𝑑𝑡𝑘 2 𝑥 20 𝑚𝑚
3
233465,61 (m3/detik)
= 14,17 (m3/detik)
= 16821,58
8. Menghitung Log Q
a. Percobaan 10 mm
Q = 106516,29
Log Q = Log (106516,29)
= 5,03
b. Percobaan 15 mm
Q = 47651,46
Log Q = Log (47651,46)
= 4,68
c. Percobaan 20 mm
Q = 17631,50
Log Q = Log (17631,50)
=4,25
d. Percobaan 25 mm
Q = 234157,22
Log Q = Log (234157,22)
= 5,37
e. Percobaan 30 mm
Q = 233465,61
Log Q = Log (32038,45)
= 5,37
9. Menghitung Log H
a. Percobaan 10 mm
H = 10,90
Log H = Log (10,90)
= 11,60
b. Percobaan 15 mm
H = 2,67
Log H = Log (2,67)
= 0,43
c. Percobaan 20 mm
H = 2,77
Log H = Log (2,77)
= 0,44
d. Percobaan 25 mm
H = 3,17
Log H = Log (3,17)
= 0,50
e. Percobaan 30 mm
H = 3,23
Log H = Log (3,23)
= 0,51
3.7 GRAFIK
TABEL 4. Hubungan DEBIT (Q ²/₃) Terhadap TINGGI MUKA AIR (H)
Percobaan Q ²/₃ H
No
(mm) (m³/det) (mm)
1. 10 2247,04 10,90
2. 15 1314,37 11,60
3. 20 677,42 12,77
4 25 3799,02 12,83
5. 30 3791,54 13,33
Sumber : Hasil analisa percobaan di laboratorium
Grafik Hubungan antara Debit (Q ²/₃) dengan Tinggi
Muka Air (H)
14.00
Tinggi Muka Air (H)
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
0.00 1000.00 2000.00 3000.00 4000.00
Debit (Q ²/₃)
Tabel 5. Hubungan Koefisien Debit (Cd) Terhadap Tingggi Muka Air (H)
Percobaan H
No Cd
(mm) (mm)
1. 10 9387,98 10,90
2. 15 3946,40 11,60
3. 20 1326,77 12,77
4 25 17528,74 12,83
5. 30 16821,58 13,33
Sumber : Hasil analisa percobaan di laboratorium
Grafik Hubungan antara Koefisien Debit (Cd) dengan
Tinggi Muka Air (H)
Tinggi Muka Air (H) 14.00
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
0.00 5000.00 10000.00 15000.00 20000.00
1.00
1 10
Log Q
SARAN
1. Sebelum melakukan percobaan, hendaknya membaca dan memahami
petunjuk atau prosedur yang ada pada job percobaan yang tersedia.
2. Melakukan percobaan dengan serius dan fokus agar hasil tetap akurat.
3. Mengikuti saran dan petunjuk dari pembimbing.
4. Tetap menjaga kerja sama anggota kelompok.
DOKUMENTASI
Kecepatan debit air yang dinaikan ( liter ) Peluap persegi dimulai saat air
berada 0 (cm)
Peluap Segi Empat Pembuangan Air pada Peluap Segi
Empat