Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Bencana yaitu peristiwa atau rangkaian yang mengancam dan menggangu
kehidupan masyarakat yang disebabkan ,baik itu factor alam atau non-alam
maupun factor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis
Dan salah satu bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia angin puting
beliung bersifat merusak, gerakannya yang berputar semakin cepat akan
menjadikannya sebuah pusaran angin yang mirip dengan badai tropis di
lautan. Bedanya adalah angin puting beliung periode waktunya sangat pendek
dan singkat kurang dari 10 menit, sedangkan badai tropis bisa sampai
berminggu-minggu.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep bencana?
2. Apa penyebab bencana tersebut?
3. Bagaimana proses terjadinya?
4. Bagaimana persebarannya dan petanya?
5. Lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan?
6. Bukti bencana yang terjadi di Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep bencana?
2. Untuk mengetahui penyebab bencana tersebut?
3. Untuk mengetahui Bagaimana proses terjadinya?
4. Untuk mengetahui Bagaimana persebarannya dan petanya?
5. Lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan?
6. Untuk mengetahui Bukti bencana yang terjadi di Indonesia?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep bencana
1. Bencana yaitu peristiwa atau rangkaian yang mengancam dan menggangu
kehidupan masyarakat yang disebabkan ,baik itu faktor alam atau non-
alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis. Dan salah satu bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia
angin puting beliung. Angin puting beliung adalah angin yang berputar
dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus
dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang awam menyebut angin
puting beliung adalah angin “Leysus”, di daerah Sumatera disebut “Angin
Bohorok” dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di
Amerika yaitu “Tornado” mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan
berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari
atau sore hari pada musim pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa
saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati
terangkat dan terlempar.
2. Ciri-ciri datangya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari
terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian
berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan
angin mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama
kemudian angin semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang
disertai hujan es. Terlihat di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti
kerucut turun menuju tanah (bumi)

B. Penyebab terjadinya bencana


Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung disebabkan karena Udara panas
dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting
beliung.Selain itu juga karen Dalam awan terjadi arus udara naik ke atas yang
kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal es masih tertahan oleh
arus udara yang naik ke atas puncak awan.

C. Proses terjadinya bencana


Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim
pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam
mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara
vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara
naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun

2
dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-
tiba dan berjalan secara acak.

Fase terjadinya angin puting beliung ada tiga tahapan, yaitu:


1. Fase tumbuh

Dalam fase ini di dalam awan sedang terjadi arus udara yang naik ke atas
dengan tekanan sangat kuat.Pada fase ini hujan belum turun, karena titik
air masih tertahan oleh arus udara yang bergerak naik menuju puncak
awan.

2. Fase dewasa

Pada tahap ini, titik air yang tidak bisa lagi ditahan oleh udara akan naik
menuju puncak awan. Hujan akan turun dan menyebabkan adanya gaya
gesek antara arus udara yang naik dan yang turun.Arus udara naik dan
turun akan menimbulkan arus geser yang memutar lalu membentuk
pusaran. Semakin lama, arus udara akan semakin cepat dan membentuk
sebuah siklon yang menyentuh bumi. Inilah yang disebut angin puting
beliung

3. Fase punah

Pada tahap ini, tidak ada masa udara yang naik namun massa udara akan
meluas di seluruh awan. Seiring berjalannya waktu, massa ini akan
berhenti dan pertumbuhan awan akan berakhir.

Adapun tanda-tanda akan adanya angin puting beliung adalah :


1. Biasanya kalau ada suhu udara sangat panas terutama satu hari
sebelumnya udara panas pada malam hari ini patut di waspadai
karena kalau tidak hujan ada angin kencang.
2. Pada pagi hari sekitar sebelum pukul 12 terlihat tumbuh awan yang
berlapis-lapis dan diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang
mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang
tinggi. Apalagi kalau angin tersebut sangat hitam kelabu maka
biasanya hujan dan anginpun tiba.
3. Awan yang berlapis tersebut proses berikutnya adalah awan tersebut
akan cepat berubah warna menjadi hitam sangat gelap, seperti
penjelasan poin
4. Di sekitar rumah anda banyak pohon coba amati dan perhatikan
pepohonan tersebut, apakah ada dahan atau ranting yang sudah
bergoyang sangat cepat. Biasanya tidak akan lama lagi hujan dan
angin kencang pun akan tiba.

3
5. Selanjutnya udara dingin terasa disekitar kita ketika langit gelap
gulita mendung berwarna hitam gelap dan pepohonan sudah
menampakkan bergoyang.
6. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan tiba-tiba dengan
sangat deras, kalau hujan gerimis maka angin kencang masih jauh
dari linkungan kita.
7. Adanya sambaran petir yang cukup keras meski tidak hujan, apabila
kejadian tersebut dirasakan oleh kita maka tidak menutup
kemungkinan hujan lebat dan petir serta angin kencang akan terjadi.
8. Adanya hujan sangat lama hingga berhari-hari maka bisa
menimbulkan angin put ing beliung, jangankan hanya hujan 1 jam
saja angin sudah kencang.

D. Persebarannya disertai peta


Beberapa daerah di Indonesia sering terkena bencana puting beliung. Bencana
ini dapat menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Oleh karena
itu angin puting beliung ini adalah fenomena alam yang berbahaya
dampaknya bagi kita.Biasanya puting beliung terjadi dalam waktu singkat
kurang lebih maksimal 5 menit. Walau singkat, angin ini dapat
menghancurkan apa saja yang ada didahapannya, seperti rumah warga,
bangunan, pohon dan lainya.

Peta daerah yang berpotensi besar mengalami puting beliung


Lihat gambar di bawah, terlihat potensi ancaman bencana (yang bertanda
kotak merah) ada di beberapa daerah pulau Jawa, dan daerah lainnya.

4
E. Lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangannya serta peran
perawat
a. Lembaga-lembaga yang berberan dalam bencana

1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan


penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif dan
efisien; dan Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan
bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.

2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah lembaga


pemerintah non-departemen yang melaksanakan tugas penanggulangan
bencana di daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota dengan
berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi
Nasional Penanggulangan Bencana. BPBD dibentuk berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 8 Tahun 2008, menggantikan Satuan Koordinasi
Pelaksana Penanganan Bencana (Satkorlak) di tingkat Provinsi dan Satuan
Pelaksana Penanganan Bencana (Satlak PB) di tingkat Kabupaten/Kota,
yang keduanya dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun
perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan
penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan
efisien; danpengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan
bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh.penyusunan pedoman

5
operasional terhadap penanggulangan bencanapenyampaian informasi
kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat;penggunaan dan
pertanggungjawaban sumbangan / bantuan;pelaporan penyelenggaraan
penanggulangan bencanpelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Gubernur.

3. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

Memiliki tugas untuk melaksanakan penelitian, penyelidikan, perekayasaan


dan pelayanan di bidang vulkanologi dan mitigasi bencana geologi. Fungsi
PVMBGPusatVulkanolog danMitigasiBencana Geologi menyelenggarakan
fungsi:Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur,
dan kriteria, serta rencana dan program di bidang vulkanologi dan
mitigasi bencana,geologi;Pelaksanaan,penelitian,.penyelidikan,perekayasan
pemetaan tematik dan analisis risiko bencana geologi, serta peringatan dini
aktivitas gunungapi dan potensi gerakan tanah dan pemberian rekomendasi
teknis mitigasi bencana geologi;Pembinaan jabatan fungsional pengamat
gunungapi;Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian,
penyelidikan, perekayasaan, pemetaan tematik dan analisis risiko bencana
geologi, serta peringatan dini aktivitas gunungapi dan potensi gerakan
tanah dan pemberian rekomendasi teknis mitigasi bencana geologi;
danPelaksanaan administrasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi.

4. Palang Merah Indonesia

Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan


nasional,diIndonesiayang,bergerakdalam.bidang sosial kemanusiaan.Beber
apa tujuannya adalah:Meningkatkan kapasitas sumber daya organisasi PMI
di berbagai tingkatan, baik sumber daya manusia dan sarana prasarana yang
diperlukan dalam operasi penanganan.bencana.diseluruh wilayah
Indonesia.Meningkatkan ketahanan masyarakat untuk mengurangi risiko
dan dampak bencana serta penyakit.

b. Peran perawat dalam penanggulangan bencana

Perawat adalah salah satu profesi di bidang kesehatan , sesuai dengan


makna dari profesi maka seseorang yang telah mengikuti pendidikan
profesi keperawatan seyogyanya mempunyai kemampuan untuk
memberikan pelayanan yang etikal dan sesuai standar profesi serta sesuai
dengan kompetensi dan kewenangannya baik melalui pendidikan formal
maupun informal, serta mempunyai komitmen yang tinggi terhadap
pekerjaan yang dilakukannya (Nurachmah, E 2004)

1.) Peran perawat

6
Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial yang
berhubungan dengan fungsi individu pada berbagai kelompok sosial.
Tiap individu mempunyai berbagai peran yang terintegrasi dalam pola
fungsi individu. Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan
oleh orang lain terhadap kedudukannya dalam sistem ( Zaidin Ali ,
2002,). Menurut Gaffar (1995) peran perawat adalah segenap
kewenangan yang dimiliki oleh perawat untuk menjalankan tugas dan
fungsinya sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

2.) Peran perawat dalam tanggap bencana


Pelayanan keperawatan tidak hanya terbatas diberikan pada instansi
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit saja. Tetapi, pelayanan
keperawatan tersebut juga sangat dibutuhkan dalam situasi tanggap
bencana.

3.) Jenis Kegiatan Siaga Bencana


Kegiatan penanganan siaga bencana memang berbeda dibandingkan
pertolongan medis dalam keadaan normal lainnya. Ada beberapa hal
yang menjadi perhatian penting. Berikut beberapa tnidakan yang bisa
dilakukan oleh perawat dalam situasi tanggap bencana:

a.) Pengobatan dan pemulihan kesehatan fisik


Bencana alam yang menimpa suatu daerah, selalu akan memakan
korban dan kerusakan, baik itu korban meninggal, korban luka
luka, kerusakan fasilitas pribadi dan umum, yang mungkin akan
menyebabkan isolasi tempat, sehingga sulit dijangkau oleh para
relawan. Hal yang paling urgen dibutuhkan oleh korban saat itu
adalah pengobatan dari tenaga kesehatan. Perawat bisa turut andil
dalam aksi ini, baik berkolaborasi dengan tenaga perawat atau
pun tenaga kesehatan profesional, ataupun juga melakukan
pengobatan bersama perawat lainnya secara cepat, menyeluruh
dan merata di tempat bencana. Pengobatan yang dilakukan pun
bisa beragam, mulai dari pemeriksaan fisik, pengobatan luka, dan
lainnya sesuai dengan profesi keperawatan.
b.) Pemberian bantuan

Perawatan dapat melakukan aksi galang dana bagi korban


bencana, dengan menghimpun dana dari berbagai kalangan dalam
berbagai bentuk, seperti makanan, obat obatan, keperluan sandang
dan lain sebagainya. Pemberian bantuan tersebut bisa dilakukan
langsung oleh perawat secara langsung di lokasi bencana dengan
memdirikan posko bantuan. Selain itu, Hal yang harus

7
difokuskan dalam kegiatan ini adalah pemerataan bantuan di
tempat bencana sesuai kebutuhan yang di butuhkan oleh para
korban saat itu, sehinnga tidak akan ada lagi para korban yang
tidak mendapatkan bantuan tersebut dikarenakan bantuan yang
menumpuk ataupun tidak tepat sasaran.

c.) Pemulihan kesehatan mental

Para korban suatu bencana biasanya akan mengalami trauma


psikologis akibat kejadian yang menimpanya. Trauma tersebut
bisa berupa kesedihan yang mendalam, ketakutan dan kehilangan
berat. Tidak sedikit trauma ini menimpa wanita, ibu ibu, dan anak
anak yang sedang dalam massa pertumbuhan. Sehingga apabila
hal ini terus berkelanjutan maka akan mengakibatkan stress berat
dan gangguan mental bagi para korban bencana. Hal yang
dibutukan dalam penanganan situasi seperti ini adalah pemulihan
kesehatan mental yang dapat dilakukan oleh perawat. Pada orang
dewasa, pemulihannya bisa dilakukan dengan sharing dan
mendengarkan segala keluhan keluhan yang dihadapinya,
selanjutnya diberikan sebuah solusi dan diberi penyemangat
untuk tetap bangkit. Sedangkan pada anak anak, cara yang efektif
adalah dengan mengembalikan keceriaan mereka kembali, hal ini
mengingat sifat lahiriah anak anak yang berada pada masa
bermain. Perawat dapat mendirikan sebuah taman bermain,
dimana anak anak tersebut akan mendapatkan permainan, cerita
lucu, dan lain sebagainnya. Sehinnga kepercayaan diri mereka
akan kembali seperti sedia kala.

d.) Pemberdayaan masyarakat

Kondisi masyarakat di sekitar daerah yang terkena musibah pasca


bencana biasanya akan menjadi terkatung katung tidak jelas
akibat memburuknya keaadaan pasca bencana., akibat kehilangan
harta benda yang mereka miliki. sehinnga banyak diantara mereka
yang patah arah dalam menentukan hidup selanjutnya. Hal yang
bisa menolong membangkitkan keadaan tersebut adalah
melakukan pemberdayaan masyarakat. Masyarakat perlu
mendapatkan fasilitas dan skill yang dapat menjadi bekal bagi
mereka kelak. Perawat dapat melakukan pelatihan pelatihan
keterampilan yang difasilitasi dan berkolaborasi dengan instansi
ataupun LSM yang bergerak dalam bidang itu. Sehinnga
diharapkan masyarakat di sekitar daerah bencana akan mampu

8
membangun kehidupannya kedepan lewat kemampuan yang ia
miliki.

Untuk mewujudkan tindakan di atas perlu adanya beberapa hal


yang harus dimiliki oleh seorang perawat, diantaranya:

a. Perawatan harus memilki skill keperawatan yang baik.


Sebagai perawat yang akan memberikan pertolongan dalam
penanaganan bencana, haruslah mumpunyai skill
keperawatan, dengan bekal tersebut perawat akan mampu
memberikan pertolongan medis yang baik dan maksimal.
b. Perawat harus memiliki jiwa dan sikap kepedulian.
Pemulihan daerah bencana membutuhkan kepedulian dari
setiap elemen masyarakat termasuk perawat, kepedulian
tersebut tercemin dari rasa empati dan mau berkontribusi
secara maksimal dalam segala situasi bencana. Sehingga
dengan jiwa dan semangat kepedulian tersebut akan mampu
meringankan beban penderitaan korban bencana.
c. Perawatan harus memahami managemen siaga bencana
Kondisi siaga bencana membutuhkan penanganan yang
berbeda, segal hal yang terkait harus didasarkan pada
managemen yang baik, mengingat bencana datang secara tak
terduga banyak hal yang harus dipersiapkan dengan matang,
jangan sampai tindakan yang dilakukan salah dan sia sia.
Dalam melakukan tindakan di daerah bencana, perawat
dituntut untuk mampu memilki kesiapan dalam situasi
apapun jika terjadi bencana alam. Segala hal yang
berhubungan dengan peralatan bantuan dan pertolongan
medis harus bisa dikoordinir dengan baik dalam waktu yang
mendesak. Oleh karena itu, perawat harus mengerti konsep
siaga bencana.

F. Bukti bencana yang sudah terjadi di Indonesia

9
Angin puting beliung mengamuk pemukiman masyarakat di Dusun Alakiang,
Desa Labokong, Kecamatan Donri-donri, Kabupaten Soppeng, Senin
(25/11/2019)sore Angin puting beliung mengamuk pemukiman masyarakat di
Dusun Alakiang, Desa Labokong, Kecamatan Donri-donri, Kabupaten Soppeng,
Senin (25/11/2019) sore. Tercatat, sedikitnya ada 23 rumah warga yang
terdampak kerusakan akibat puting beliung.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Angin puting beliung kejadian nya singkat antara 3-5 menit setlah itu di ikuti
angin kencang yang berangsur angsur kecepatan nya melemah. Penyebab
Terjadinya Angin Puting Beliung disebabkan karena Udara panas dan dingin
bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung. Terjadinya
angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari
suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari
di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.

B. saran
Sebagai pelajar, kita harus mengetahui dan memahami ciri-ciri dan
karakteristik angin putting beliung, disamping itu kita pun harus mengetahui
cara penanggulangan dan antisifasinya jika suatu hari nanti dihadapkan pada
bencana angin putting beliung dilingkungan kita

11
Daftar pustaka

Fahmi Rosdiana, puting beliung, bencana regional dan sebaran nasional, jurnal
mitigasi bencana, ITB-bandung,2013

BMKG, kep.009 tahun 2010 tentang prosedur standar operasional pelaksanaan


peringatan dini, pelaporan, dan desiminasi informasi cuaca ekstrim,
BMKG, Jakarta, 2010

BMKG, peringatan dini, http://www.bmkg.go.id (diakses 27 april 2015)

12

Anda mungkin juga menyukai