DISUSUN OLEH
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ” Konsep Dasar
Asuhan Keperawatan Pada Sistem Perkemihan”. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Sistem Pencernaan di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes Malang.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada saya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
SISTEM PERKEMIHAN
I. PENGKAJIAN
1. Identitas klien : nama, umur, jenis kelamin (wanita lebih beresiko lebih
tinggi dari pada pria), pendidikan, pekerjaan, suku/ bangsa, agama, status,
alamat, tanggal masuk RS, tanggal pengkajian, diagnosa medik, nomor
Rekam Medik.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama : Klien biasanya mengatakan nyeri pada punggung
bagian bawah.
b. Riwayat penyakit sekarang : Biasanya klien datang ke rumah sakit atau
ke ptugas kesehatan karena nyeri pada punggung bagian bawah dan
nyeri pada saat kencing, demam, menggigil dan lain-lain.
c. Riwayat penyakit dahulu : Apakah klien pernah menglami penyakit ini
sebelumnya, apakah klien menderita penyakit DM, Hipertensi dan
Penyakit Jantung.
d. Riwayat penyakit keluarga : Biasanya keluarga tidak pernah mengalami
penyakit seperti ini, karena ISK bukan penyakit keturunan.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Head To Toe
2. Tanda vital :
TD : > 120/70
RR : > 20x/menit
2. Kepala : mesosepal, rambut hitam, tipis, bersih
3. Mata : anemis (-), sclera ikterik (-), pupil terhadap cahaya (+)
4. Hidung : cuping hidung (-), secret (-), epistaksis (-), tidak terpasan
NGT
9. 10. Paru-paru :
10. Abdomen :
c. Perkusi : timpani
d. Auskultasi : bising usus normal 12x/menit
b. Fungsional Gordon
2. Pola nutrisi dan metabolic : nutrisi tidak ada gangguan tetapi metabolic
adanya gangguan pada fungsi urogenital.
4. Pola aktivitas dan latihan : aktivitas sedikit terganggu karena nyeri pada
punggung dan frekuensi BAK yang sering.
5. Pola istirahat tidur : tidur tidak seperti biasanya, sering terbangun malam
karena kencing (nokturia), dan nyeri pada punggung.
6. Pola persepsi sensori dan kognitif : tidak ada gangguan pada pola
persepsi sensori dan kognitif, penglihatan masih jelas.
7. Pola hubungan dengan orang lain : interaksi dengan orang lain masih
cukup baik dalam menjalani keseharian dalam berkomunikasi.
9. Pola persepsi diri dan konsep diri : terjadi perubahan pada rasa gairah
seksual dalam hubungan.
10. Pola mekanisme koping : klien apabila merasakan tidak nyaman selalu
memegangi punggungnya.
4. Pemeriksaan Penunjang
1. Urinalisis : penampilan : kabur/keruh, bau : ammonia, berat jenis :
<1,005, protein: > 8mg/dL atau >80mg/24jam, SDM : >2 per lapang
daya rendah, serpihan.
III. INTERVENSI
1. Kaji status cairan :
Timbang berat badan tiap hari
Keseimbangan masukan dan keluaran
Turgor kulit dan adanya edema
Distensi vena leher
Tekanan darah ,denyut dan irama nadi
2. Batasi masukan cairan :
Identifikasi sumber potensial cairan :
- Medikasi dan cairan yang digunakan untuk pengobatan :
oral dan intravena
- Makanan
Jelaskan pada pasien dan keluarga rasional pembatasan
Bantu pasien dalam menghadapi ketidaknyamanan akibat pembatasan
cairan
Tingkatkan dan dorong hygiene oral dgn sering
3. Manajemen Nyeri
Menjelaskan dan membantu pasien dengan tindakan pereda nyeri
nonfarmakologi.
Melakukan manajemen nyeri keperawatan.
Mengkaji nyeri dengan pendekatan PQRST.
Mengistirahatkan pasien pada saat nyeri muncul.
Mengajarkan teknik relaksasi pernapasan dalam pada saat nyeri
muncul.
Mengajarkan teknik distraksi pada saat nyeri.
4. Gangguan pola eliminasi urine
Mengawasi masukan dan pengeluaran dan karakteristik urine
Menentukan pola berkemih normal pasien dan perhatikan variasi
Mendorong meningkatkan pemasukkan urine
Mengkolaborasi pemberian obat sesuai indikasi
IV. IMPLEMENTASI
Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas
yang telah dicatat dalam rencana perawatan pasien. Agar implementasi/
pelaksanaan perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu
mengidentifikasi prioritas perawatan, memantau dan mencatat respon pasien
terhadap setiap intervensi yang dilaksanakan serta mendokumentasikan
pelaksanaan perawatan (Doenges E Marilyn, dkk,).
V. EVALUASI
Proses yang dilakukan untuk menilai keberhasilan dari suatu tindakan
yang dilakukan, menentukan sejauh mana tujuan sudah tercapai.
PENUTUP
Asuhan keperawatan secara nyata berupa serangkaian kegiatan yang
sistematis berdasarkan perencanaan untuk mencapai hasil yang optimal. Sebelum
melakukan rencana tindakan keperawatan, perawat hendaklah menjelaskan tindakan
keperawatan yang dilakukan terhadap pasien. Dalam pelaksanaan, perawatan
melakukan fungsinya sebagai independent, interdependent dan dependent. Pada
fungsi independent perawat melakukan tindakan atas dasar inisiatif sendiri.
Contohnya memberikan latihan pernapasan perut dalam posisi duduk dan berbaring.
Pada fungsi interdependent, perawat melakukan fungsi kolaborasi dengan tim
kesehatan lainnya. Dan fungsi independent perawat melakukan fungsi tambahan
untuk menjalankan program dari tim kesehatan lain seperti pengobatan.
Di samping itu perawat harus memperhatikan keadaan umum dan respon
pasien selama pelaksanaan. Dan untuk melatih pasien agar mandiri, sebaiknya dalam
tahap pelaksanaan ini adalah sebagai berikut : persiapan, pelaksanaan dan
dokumentasi. Pada fase persiapan, perawat dituntut memiliki pengetahuan dan
keterampilan. Selain itu perawat juga harus mampu menganalisa situasi dan kondiri
pasien baik fisik maupun mentalnya sehingga dalam merencanakan, memvalidasi
rencana serta dalam pelaksanaannya perawat akan terhindar dari kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L. J. and Moyet. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10.
Jakarta: EGC Carpenito, L. J. 2009. Diagnosis Keperawatan Aplikasi Pada Praktik
Klinis. Jakarta: EGC
McPhee, S. J and Papadakis, M. A, dkk. 2012. Current Medical Diagnosis &
Treatment. USA: Cenveo Publisher Services.
Nanda. 2012. Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC
Wijaya, A. S, dan Putri, Y. M. 2013. Keperewatan Medikal Bedah 1. Yogyakarta:
Nuha Medika