Anda di halaman 1dari 20

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

Teknologi Alat Kesehatan dan Keselamatan

Dosen pengampu : Ns. Amriyanti, S.Kep.,M.Kes (K3)

Kelompok 2 :

1. Fitria husni G1B118004


2. Indah Tri zaina Malini G1B118005
3. Citra Julia Anggraini G1B118006
4. Eka Putri G1B118034
5. Andi Riani Sapitri G1B118035
6. Ayu kurnia G1B118036
7. Lendra apriansyah G1B118048
8. M.Hidayat Tamila G1B118049
9. Putri Yani Pasaribu G1B118050
10. Laudy Novia G1B118064

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Teknologi Alat Kesehatan dan Keselamatan Kerja ”.penyusunan makalah ini untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja kami berharap dapat
menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan laporan ini, kami sangat


mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca untuk melengkapi kekurangan dan kesalahan
dari makalah ini.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu
selama proses penyusunan makalah ini.

` Jambi, Desember 2019

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar .............................................................................................. i
Daftar Isi ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan .......................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teknologi ......................................................................... 4
2.2 Pengaruh Kemajuan Teknologi Di Bidang Kesehatan................. 5
2.3 Penemuan Alat-Alat Teknologi Kesehatan Terbaru ............................. 10

BAB III. PENUTUP


3.1. Kesimpulan ................................................................................... 18
3.2. Saran .............................................................................................. 18
Daftar Pustaka ............................................................................................... 19
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kita bahas sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah
menggunakan teknologi. Menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya
ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan
sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan
akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.

Era Globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi sangat berkembang dengan begitu
pesat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut merupakan teknologi informasi (TI) yang telah
merambah keberbagai bidang kehidupan manusia. Defenisi Teknologi Informasi itu sendiri
adalah Studi atau penggunaan peralatan elektronika, untuk menyimpan, menganalisis, dan
menggunakan informasi apa saja melalui berbagai media (seperti internet), termasuk kata-
kata, bilangan dan gambar.

Salah satu kemajuan teknologi informasi menambah bidang kesehatan seperti


kedokteran. Kemajuan dalam bidang kesehatan ini sangat berkembang dengan begitu pesat,
begitu banyak temuan-temuan yang diperoleh dengan bantuan Teknologi Informasi baik
dalam bidang pengorganisasian rumah sakit, pengobatan, serta penelitian pengembangan dari
ilmu kesehatan itu sendiri. Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi tengah
mendapat banyak perhatian dunia. Unggul oleh janji dan peluang teknologi meningkatkan
kualitas hidup manusia

Dalam bidang kedokteran sendiri kemajuan Teknologi Informasi sangat menunjang ilmu
kedokteran baik klinis, dasar maupun komunitas. Sebagai hasil, tidak kurang dari 750.000
jurnal dengan berbagai bahasa yang diterbitkan setiap tahun yang dapat dijual melalui
jaringan internet. Akan tetapi tidak semua penelitian dapat diterapkan pada pasien, sehingga
dokter harusnya memiliki pemahaman tentang penelitian.

Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang sangat cepat (kurang dari 750.000
artikel terbaru di jurnal kedokteran yang disetujui setiap tahun), dokter akan cepat
meninggalkan jika tidak menggunakan berbagai alat untuk mengudapte perkembangan
terbaru, selain teknologi informasi juga mendukung pengembangan memfilter data dan
mengolah menjadi informasi,

Dengan teknologi berkembang, banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh teknologi
.banyak peralatan canggih yang dibuat oleh tangan manusia yang sangat berguna dan
dibutuhkan oleh masyarakat di dunia.

1.2 Masalah Perumusan

Berdasarkan dari judul dan latar belakang di atas, maka timbul Perumusan Masalah sebagai
berikut:

1.2.1 Apa itu teknologi?

1.2.2 Bagaimana perkembangan teknologi di bidang kesehatan?

1.2.3 Apa saja teknologi terkini di bidang kesehatan?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembaruan ini adalah:

1.3.1 Untuk mengetahui teknologi dan pengaruh teknologi di bidang kesehatan

1.3.2 Untuk mengetahui teknologi terkini di bidang kesehatan

1.3.3 Menambah wawasan bagi pembaca tentang teknologi di bidang kesehatan

1.3.4 Dan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar

1.4 Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak yang ingin tahu tentang
perkembangan teknologi di bidang kesehatan.

1.4.1 Bagi Ilmu Pengetahuan

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang


semakin baik, semakin banyak pengetahuan yang dapat diperoleh dari masing-masing
teknologi.
1.4.2 Bagi Lembaga

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di bidang kesehatan,


lembaga terkait masalah kesehatan (rumah sakit) untuk memfasilitasi lembaganya
dengan teknologi yang sedang marak digunakan dan menjadi incaran masyarakat saat
ini.

1.4.3 Bagi Masyarakat umum

Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang teknologi terbaru


di bidang kesehatan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknologi

Teknologi adalah seluruh sarana untuk menyediakan barang-barang yang dibutuhkan


untuk dibeli, dan untuk kenyamanan hidup manusia . Penggunaan teknologi oleh manusia
diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat
sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah meningkatkan
sumber-sumber makanan, sedangkan roda telah membantu manusia dalam perjalanan
beperjalanan, dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru,
termasuk di dalam pergantian mesin cetak , telepon , dan Internet , telah mengurangi
hambatan fisik terhadap komunikasidan memungkinkan manusia untuk membebaskan dalam
skala global. Namun, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan
damai; Pengembangan Senjata Penghancur Yang Semakin Hebat Telah berlangsung
Sepanjang Sejarah, Dari pentungan Sampai Senjata Nuklir .

Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan melingkupinya dalam banyak cara. Di


banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu
memperbaiki ekonomi (termasuk masa depan ekonomi global sekarang ) dan
telah mendukung peningkatannya kaum senggang . Banyak proses teknologi menghasilkan
produk yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar , dan menguras sumber daya alam,
merugikan, dan merusak Bumi dan lingkungannya . Berbagai macam aplikasi teknologi telah
memengaruhi nilai masyarakat, dan teknologi baru mengajukan pertanyaan-pertanyaan
baru. Sebagai contoh, meluasnya definisi tentangEfisiensi dalam konteks manusia, suatu
istilah yang pada awalnya hanya menyangku permesinan, contoh lain adalah tantangan
norma-norma tradisional. itulah keadaan ini membahayakan lingkungan, dan mengucilkan
manusia; penyokong paham-paham seperti transhumanisme dan tekno-progresivisme
yang memperhatikan proses teknologi yang didukung sebagai hal yang menguntungkan bagi
masyarakat, dan kondisi manusia. Tentu saja, paling sedikit untuk saat ini, membahas
pengembangan teknologi hanya terbatas untuk umat manusia, kajian-kajian ilmiah terbaru
mensyaratkan primata lainnya, dan komunitas lumba-lumba Khusus telah mengembangkan
alat-alat sederhana, dan belajar untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada kaum mereka.

2.2 Pengaruh Kemajuan Teknologi Di Bidang Kesehatan

Dewasa ini, teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat dan telah
meningkat ke berbagai bidang manusia termasuk juga bidang kesehatan. Kemajuan dalam
bidang kesehatan ini diakibatkan oleh kemajuan dalam ilmu teknologi tersebut. Begitu
banyak penemuan yang diperoleh dari teknologi informasi baik itu dalam hal
pengorganisasian suatu penelitian maupun pengembangan penelitiaan-penelitian kesehatan.

Kemajuan teknologi di bidang kesehatan berkembang sangat pesat. Perkembangan


teknologi ini dapat dilihat dari banyaknya perubahan sistem yang digunakan di rumah sakit
dari zaman sebelumnya hingga saat ini. Zamanebih dahulu sistem yang digunakan dalam
bidang kesehatan lebih dari manual manual pada saat perubahan di bidang kesehatan lewat
perpaduannya dengan teknologi telah membuat berbagai macam teknik perawatan terbaru
yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Kemajuan teknologi ini sangat besar
dalam bidang kesehatan, dengan perkembangan teknologi menimbulkan perkembangan
pengetahuan yang sangat cepat. Seperti, penggunaan teknologi informasi untuk mendukung
manajemen informasi kesehatan yang memiliki kemampuan mengelola lebih cepat dengan
berbagai aplikasi inovatif terbaru. Secara umum teknologi di bidang kesehatan yang
mengubah begitu cepat yaitu dalam hal penggunaan rekam medis. Rekam medis dengan basis
komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien lengkap.

Kemajuan teknologi lainnya yaitu kehadiran resep elektronik. Jika pada zaman
dahulu, perbarui resep yang lebih memungkinkan adanya keselahan. Pada saat ini, resep
elektronik ini diharapkan dapat menghilangkan kesalahan pembacaan oleh pihak lain yang
mengolah resep tersebut menjadi obat yang diberikan kepada pasien. Selain itu, resep
elektronik merupakan bagian dari sistem catatan kesehatan pasien yang akan membantu
tenaga kesehatan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi di peresepan
obat seperti interaksi obat, cara menggunakan yang salah, atau mengganti hasil pengujian
obat. Selain itu, keberadaan alat-alat canggih dalam bidang kesehatan yang berfungsi untuk
menunjang dalam perawatan pasien seperti mesin USG yang dapat melindungi penyakit sejak
dini, cangkok jantung, cangkok ginjal dan perkembangan tekonologi lainnya. Teknologi yang
semakin berkembang ini perlu direvisi yang berdampak positif terhadap kehidupan manusia
di bidang kesehatan.

Tidak dapat dipungkiri tentang kemajuan teknologi menyediakan banyak variasi pada
bidang kesehatan. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun negatif. Dengan
kemajuan teknologi yang meningkatkan perpindahan yang besar di masyarakat. Dalam
bidang kesehatan, teknologi maju dapat mengubah manusia dalam mengubah sistem
transformasi dan komunikasi. Gunakan rekam medik untuk memberikan manfaat yang lebih
besar untuk pelayanan kesehatan seperti fasilitas rujukan rumah sakit. Selain itu, manfaat
penggunaan rekam medik juga bermanfaat bagi pasien karena dapat meningkatkan
keefektifan dan efesiensi dalam proses pelayanan kesehatan. Selain itu, memudahkan tenaga
kesehatan memberikan bantuan dan menegakkan diagnosa, seperti menegakan
diagnosa,Selain memiliki dampak positif, kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan juga
memiliki dampak negatif. Pengunaan rekam medik secara elektronik berdampak negatif juga
berdampak pada pemberian pelayanan kesehatan yang diberikan. Kemudahan yang ada dapat
menyebabkan berkurang dan menurunnya efektifitas kerja dari tenaga kesehatan. Pada
awalnya tenaga kesehatan melakukan semuanya dengan cara manual dan saat ini telah
digantikan oleh kecanggihan teknologi. Sedangkan efek negatif dari penggunaan resep obat
yang disediakan dokter memberikan lebih dari satu jenis obat. Pada saat pasien
menghabiskan obat, maka akan terjadi interaksi antara obat yang satu dengan yang lain dan
pastinya yang dilakukan untuk menyembuhkan. Akan tetapi, ada kemungkinan menentang
dan menimbulkan efek samping. Pemberian resep obat lebih dari satu dapat menyebabkan
ketiadaan manfaat atau kelebihan dosis yang berdampak buruk. Contohnya pengunaan
captopril dan alopurinol secara bersamaan dapat menyebabkan melintasi Steven Johnson
Syndom (pengelupasan lapisan kulit).

Perkembangan teknologi yang meningkat dalam bidang kesehatan juga akan


diberikan pada pelayanan kesehatan yang diberikan. Dengan menggunakan rekam medik dan
resep obat maka pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan lebih optimal. Selain itu,
dapat menghindari kesalahan-kesalahan yang akan ditimbulkan seperti pada saat memberikan
pelayanan kesehatan secara manual. Dari segi kemajuan teknologi yang telah diterapkan
tersebut juga diperlukan pertanggungjawaban dari tenaga kesehatan sendiri. Tenaga
kesehatan harus memaksimalkan kinerja yang diberikan hal tersebut merupakan hal yang
sangat penting. Tenaga kesehatan harus menggunakan teknologi dengan benar dan beretika
sehingga tidak bisa melepaskan hak, privasi dan orang lain.

Dalam dunia kesehatan sendiri informasi adalah hal yang sangat penting, karena
semua hal terkait pasien adalah informasi yang dikelola dengan baik dan aman, dibutuhkan
suatu sistem yang aman dan efisien agar semua informasi yang diperoleh dapat digunakan
untuk keperluan perawatan pasien. Namun, tidak semua tenaga kesehatan dan pelayanan
kesehatan terhadap pasien tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat menghindari
jika pihak mengelola dan memperbaikinya, menggunakan kesehatan, menggunakan teknologi
informasi dengan baik, contohnya resep elektronik yang dapat menghapus kesalahan
pembacaan oleh pihak lain yang mengolah informasi resep yang diperlukan pada para
pasien. Oleh karena itu, harus ada keseimbangan antara kemajuan teknologi dan tenaga
kesehatan.

Semakin berkembang teknologi di bidang kesehatan juga terkait dengan derajat


kesehatan masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat semakin terkontrol, dicegah jauh dapat
diatasi. Seperti yang kita ketahui di Indonesia sendiri, ada banyak penyakit dan disampaikan
masyarakat yang tidak tahu penyakit apa yang sedang mereka alami. Dengan
mengembangkannya teknologi yang canggih, penyakit yang dimulai tidak diketahui obat
serta cara penyembuhannya kini telah mudah untuk disetujui dan telah ditemukan berbagai
pengobatan untuk kesembuhan yang tercapainya. Seperti penyakit kanker yang kita bahas
bersama saat ini penyakit ini belum memiliki obat yang bisa dikaitkan dengan kesembuhan
yang sempurna bagi para penderitanya, telah banyak menemukan berbagai pengobatan untuk
menyembuhkannya.

Selain menggunakan rekam medik dan resep obat elektronik, serta cara untuk
memperbaiki kanker yang memberikan baik dalam kesehatan masyarakat, perkembangan
teknologi lain yang saat ini menggunakan smartphone. Dengan menggunakan berbagai
aplikasi yang ada di smartphone ini kita dapat mengetahui berat badan kita sudah ideal atau
tidak, pola makan dan makanan yang baik untuk dikonsumsi, dan dari berbagai macam data
aplikasi ini akan memberikan pengawasan dan pengingatan bagi kita untuk senantiasa
menggunakan gaya hidup sehat. Selain itu, beberapa perusahaan teknologi telah
mengembangkan aplikasi yang dapat melakukan diagnosa sederhana dari keluhan atau ciri-
ciri fisik yang digunakan pengguna smartphone atau dideteksi oleh smartphone.

Dengan pengembangannya teknologi juga dapat memberikan peningkatan dalam


derajat kesehatan masyarakat. Contohnya, penyakit kanker yang telah diterbitkan sebelumnya
tentang penggunaan smarthphone itu sendiri. Pada penyakit kanker penggunaan radioaktif
yang digunakan untuk mengobati penyakit kanker juga dapat menyebabkan efek radiasi yang
berbahaya dan hal ini merupakan pioner yang timbul sebagai penyakit baru. Pada penderita
kanker yang telah melakukan pengobatan yaang dilakukan untuk membunuh sel kanker
dengan kemoterapi. Kemoterapi sel kanker yang bertumbuh cepat, tetapi pada saat yang
bersamaan juga menghancurkan pertumbuhan sel yang sehat di tulang sumsum dan dapat
menyebabkan kerusakan pada organ-organ lain seperti penyakit hati, ginjal, jantung, paru-
paru dan lain sebagainya. Sedangkan radiasi,

Dapat kita pahami tentang kepedulian masyarakat atas layanan kesehatan tidak hanya
bergantung pada tenaga kesehatan yang akan ada, tetapi juga tergantung pada perkembangan
teknologi. Dengan adanya perkembangan teknologi dalam bidang kesehatan juga menuntut
para tenaga kesehatan untuk mendukung pengembangan dalam hal kemajuan
teknologi. Tenaga kesehatan harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
penemuan-penemuan terbaru di bidang kesehatan sesuai dengan pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat juga sesuai dengan kemajuan teknologi. Seperti yang telah kita ketahui
bahwa penunjang agar tenaga kesehatan juga dapat membantu perkembangan teknologi maka
para tenaga kesehatan juga harus memiliki pendidikan yang tinggi. Pendidikan ini juga akan
mempengaruhi pada terciptanya sikap serta etika yang baik.

Sikap beretika yang baik dan penuh tanggung jawab memang sudah diberikan oleh
tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan yang kepada pasien. Selain itu, seiring
perkembangannya teknologi dalam bidang kesehatan sebagai tenaga kesehatan
memaksimalkan kinerjanya sehingga harus memahami cara menggunakan teknologi
beretika. Menggunakan teknologi dengan benar dan baik membuat tidak bisa melanggar hak
privasi pasien, tenaga kesehatan juga harus melindungi data dan informasi yang ada dalam
sistem.

Dalam menyikapi begitu pesatnya perkembangan teknologi di bidang kesesuaian


seorang perawat juga dituntut untuk ikut serta membantu dalam penggunaan serta kemajuan
teknologi di bidang kesehatan. Dengan adanya penemuan serta alat perawatan dengan tingkat
kecanggihan yang tinggi, seorang perawat harus memahami dan memahami cara
menggunakan alat tersebut. Selain itu, dalam kinerja yang baik dari perawat juga merupakan
hal penting karena hal ini akan mempengaruhi pada pelayanan kesehatan yang akan diberikan
pada pasien. Peran yang dapat dilakukan oleh perawat terkait perbaikan dalam bidang
kesehatan yaitu sebagai pemberi perawatan , agen perubahan , dan
kolaborator. Sebagai pemberi perawatanseorang perawat harus menggunakan metode
pemecahan masalah dalam memfasilitasi pasien dalam mengatasi masalah
kesehatannya. Perawat disini membantu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
pasien hingga mencapai kesembuhan. Dalam hal ini juga terkait dengan penggunaan
teknologi, seorang perawat harus menggunakan serta mendukung kecanggihan teknologi
yang digunakan. Sebagai agen perubahanpertemuan perawat yang dapat dilakukan dengan
menggunakan perencanaan, kolaborasi, serta perubahan yang terintegrasi dan terarah sesuai
dengan metode pelayanan kesehatan. Terkait dengan begitu pesatnya teknologi, seorang
perawat harus menerapkan dan menggunakan teknologi sesuai dengan perkembangan saat
ini. perawat harus terlibat inovasi dalam cara berfikir, bertindak dan bertingkah laku. Selain
itu, perawat juga berperan sebagai kolaborator yang bertugas bersama tim kesehatan lain dan
keluarga pasien dalam pelaksanaan asuhan keperawatan guna memenuhi kebutuhan pasien
seperti bekerja melalui tim kesehatan lain yang terdiri dari dokter, ahli gizi, farmasi, dan lain-
lain.

2.3 Penemuan Alat-Alat Teknologi Kesehatan Terbaru

2.3.1 Plester Anti Diabetes

Pengontrolan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus atau kencing manis
umumnya dilakukan dengan menggunakan tes darah umum. Hal tersebut sangat penting
untuk dilakukan dan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak melawan berbagai jenis
mikroba penyebab penyakit. Namun, Echo Therapeutic, sebuah perusahaan penyedia alat-
alat kesehatan yang berhasil mengembangkan plaster anti diabetes. Plester tersebut dapat
ditempelkan pada kulit dan biosensornya akan mengubah biokimiawi pada kulit akibat
fluktuasi kadar gula darah. Informasi yang diperoleh secara nirkabel. Menuju ke monitor
khusus.

2.3.2 Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau pencitraan resonansi magnetik


merupakan alat diagnostik mutakhir yang berfungsi mendeteksi dan melihat secara detail
tubuh internal manusia dengan menggunakan medan magnet dan gelombang radio.
Mengutip dari HelloSehat, mesin ini bekerja layaknya pemindai yang dapat melihat dan
memeriksa organ tubuh manusia, seperti jantung, saraf, tulang belakang, payudara, dan
otak.

MRI awalnya dikenal dengan sebutan Nuclear Magnetic Resonance (NMR) yang
dicetuskan oleh Felix Bloch dan Purcell pada 1946. Kemudian tahun 1984 NMR diubah
atas usulan American College of Radiology dengan pernyataan adanya kekaburan istilah
yang digunakan dan di bagian apa sebaiknya alat tersebut diletakkan pada dunia medis.
Oleh karena itu, Nuclear Magnetic Resonance (NMR) berganti nama menjadi Magnetic
Resonance Imaging (MRI) dan ditempatkan di bagian radiologi.

Sumber: www.vanrad.com

Jurmal yang ditulis oleh Mulyono Notosiswoyo dan Susy Suswati tersebut, juga
menjabarkan kelebihan MRI, diantaranya alat ini lebih unggul untuk mendeteksi beberapa
kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang, serta muskoloskeletal (otot, tulang
sendi). Selain itu, mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas, melakukan
pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi, dan spektroskopi, serta membuat
gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa mengubah posisi pasien.

Hal senada diungkap dalam laman vanrad.com, bahwa MRI memiliki kelebihan
dibanding mesin pemindai tubuh lain, seperti uji diagnostik yang aman dan tidak menyakitkan
pasien karena menggunakan magnet yang kuat dan gelombang frekuensi radio untuk membuat
gambar detail struktur di dalam tubuh. MRI juga tidak menggunakan radiasi ion (x-ray). MRI
juga membantu untuk mendiagnosis berbagai penyakit lebih awal dan membuat planning
treatment untuk suatu cidera dan penyakit.

2.3.3Computed Tomography Scan (CT-Scan)

Sekilas secara penampakan Computed Tomography atau CT-Scan memang seperti


MRI. Keduanya memiliki fungsi mirip sebagai alat pemindai tubuh. Namun, CT-Scan dan MRI
memiliki target berbeda seperti yang dicatat health.detik.com, MRI digunakan untuk melihat
sampai ke sel sedangkan CT-Scan hanya mengamati anatomi kasarnya. Dari segi teknologi,
MRI menggunakan gelombang radiomagnetik sehingga tidak memancarkan radiasi, sedangkan
CT-Scan menggunakan sinar X.

Sumber:
www.radiologyinfo.org

Perkembangan pertama CT-Scanner dimulai pada 1967 oleh Godfrey Hounsfield,


seorang insinyur di British EMI Corp. Pada September 1971, CT-Scan pertama dibangun dan
dipasang di Rumah Sakit Atkinson-Morley, Inggris.

Penjelasan terkait CT-Scan pun terangkum dalam radiologyinfo.org, alat kesehatan


berteknologi X-ray ini membantu ahli radiologi, dokter, juga para praktisi dalam mendeteksi berbagai
penyakit dan kondisi pasien seperti kanker, penyakit kardiovaskular, penyakit menular, radang usus
buntu, trauma, dan gangguan muskuloskeletal. CT-Scan memberikan data secara cepat, akurat, tidak
invasif, dan tidak menyakitkan pada pasien. Dalam kasus darurat, CT-Scan dapat mengungkapkan
cedera internal dan pendarahan yang dialami pasien dengan cukup cepat sehingga mampu
menyelamatkan nyawa.

2.3.5 Picture Archiving and Communication System (PACS)

Berbeda dengan MRI dan CT-Scan, Picture Archiving and Communication


System (PACS) berupa sistem rumah sakit yang menunjang keperluan radiologi, bukan berupa
alat kesehatan atau mesin. PACS pertama diciptakan pada 1972 oleh Dr Richard J. Steckel.
PACS memiliki kemampuan memberikan akses tepat waktu dan efisien dari segi interpretasi
dan data terkait. Dr. Fermi Pasha, praktisi PACS dalam seminarnya yang bertemakan “Era
Digitalisasi Radiologi dengan PACS” menceritakan bahwa era digitalisasi radiologi sebenarnya
bukan hal baru, karena sudah ada di era 80-an tapi seiring perkembangan jaman diperlukan
standarisasi hingga pada akhir 90-an dikenalkan lah PACS.

Sumber: www.chili-
radiology.com

Bersumber pada searchhealthit.techtarget.com, dinyatakan bahwa PACS


merupakan teknologi pencitraan medis yang digunakan, utamanya bagi instansi pelayanan
kesehatan, untuk menyimpan dan mentransmisikan gambar elektronik secara digital dan
laporan yang relevan secara klinis. Kepada inews.id, Dr. Vonny N. Tubagus, Sekretaris
Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI) memaparkan bahwa
PACS adalah suatu sistem (software-hardware) yang bisa menyimpan gambar (hasil CT-
Scan) ke spesialis radiologi agar bisa dibaca sesuai aslinya. Terhadap pasien-pasien gawat
darurat, PACS bisa diakses kapan saja, di mana pun dokter radiologi berada.

Dalam forum bertajuk “Digital Transformation in Radiology to Enhance Patient


Care” Dr. Vonny menjelaskan kelebihan PACS, yaitu teknologi ini dapat menekan biaya dan
waktu karena pasien tidak harus menunggu hasil radiologi yang dicetak menggunakan kertas
film, karena akan langsung bisa diakses oleh dokter bersangkutan untuk segera
ditindaklanjuti. Dokter juga dapat menyimpan data digital dari hasil radiologi sehingga tidak
lagi ketergantungan dengan medical record. Tidak hanya itu, hal yang tidak kalah penting
bahwa paparan eksposur radiologi akan lebih minimum bagi pasien.

2.3.5 Catherization Laboratory (Cath-Lab)

Hampir semua kematian mendadak dapat disebabkan oleh serangan jantung yang
tidak disadari oleh pederitanya atau mungkin bisa saja terjadi pada seseorang yang
sebelumnya tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap sakit jantung. Maka untuk menekan
kematian yang disebabkan sakit jantung, perlu dilakukan deteksi dini. Nah, salah satu
pendeteksiannya dapat menggunakan Catherization Laboratorium (Cath-Lab).

Dalam buku “Pedoman Laboratorium Kateterisasi Jantung dan Pembuluh Darah”


dinyatakan bahwa Cath-Lab atau Kateterisasi jantung adalah tempat melakukan tindakan
kateterisasi (memasukkan selang kecil ke dalam pembuluh darah arteri atau vena lalu
menelusurinya hingga ke jantung, pembuluh darah lainnya dan/ atau organ lain yang dituju
dengan bantuan sinar-X) baik bertujuan untuk diagnostik maupun terapetik. Jelasnya,
Kateterisasi jantung atau disebut juga angiogram koroner merupakan suatu tindakan
pemeriksaan invasif yang melibatkan pemasukan kateter, sebuah tabung tipis berongga, ke
jantung untuk menilai kondisi nyata dari organ tersebut.
Sumber: www.mobile-medical.eu

Kemunculan Cath-Lab tidak lepas dari buah pikiran para cerdik cendekia yang
seakan menjadi gaya dorong bagi bahtera kardiologi untuk bertolak dari zaman William Harley
(orang pertama yang menjelaskan sirkulasi darah) ke zaman transplantasi jantung sekarang ini .
Karya-karya para pakar terwujud dalam bentuk yang beraneka ragam dan penemuan modalitas
diagnostik (cara seorang dokter mendiagnosis suatu penyakit) adalah salah satu di antaranya.
Salah satu modalitas diagnostik yang penting dalam kardialogi adalah pemeriksaan kateterisasi
jantung atau yang kita kenal sekarang Cath-Lab.

IndiaSupply, perusahaan peralatan medis di India mendeskripsikan pedukung


teknologi ini. Sebagian besar Cath-Labs adalah fasilitas “pesawat tunggal” yang memiliki sumber
generator sinar X tunggal atau penguat gambar sinar X untuk pencitraan fluoroskopi. Namun sejak
tahun 2000, sebagian besar fasilitas beralih ke digital. Digital cath-Labs terbaru adalah biplan
(memiliki dua sumber sinar X) dan menggunakan detektor panel datar.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Teknologi dalam kesehatan memiliki peran yang sangat penting, penting dalam memberikan
kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Menginginkan dengan
perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus
dipenuhi. Tidak dapat dipungkiri tentang kemajuan teknologi menyediakan banyak variasi
pada bidang kesehatan. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun
negatif. Dengan kemajuan teknologi yang meningkatkan perpindahan yang besar di
masyarakat.
3.2 Saran

3.2.1 Perlunya komunikasi ke masyarakat tentang positif dan negatif dari pengembangan
teknologi.

3.2.2 Perlu diadakannya pengawasan terhadap pengaplikasian teknologi dimasyarakat.

3.2.3 Sebagai insan terpelajar maka sepatutnya kita mampu mendukung IPTEK (Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi).

3.2.4 Mampu mengimplementasikan hal yang berdampak positif dari perkembangan


IPTEK ini kepada masyarakat luas.

3.2.5 Turut dan mengayomi masyarakat agar manghasilkan persepsi yang realistis.

3.2.6 Pantang menyerah dalam memperbaruhi dan mengembangkan IPTEK dalam hal
yang mendorong postitif.

DAFTAR PUSTAKA

1.Bone Edouard. (1988). Bioteknologi dan Bioetika. Yogyakarta: Kasinius.

2. http://makalahselamakuliah.blogspot.com/2011/11/etika-keperawatan-permasalahan-
etika.html diakses pada tanggal 10 Desember 2019 pukul 16.00 WIB

3. Sachrowardi, Qomariyah & Basbeth, Ferryal. 2011. Bioetik: Isu & Dilema. Jakarta
Selatan: Pensil-324

Anda mungkin juga menyukai