Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

HIDROLOGI TEKNIK
(9. Pengukuran Debit Sungai (Hidrometri))

Oleh :
Kelomopok/Shift : 4/A2
Hari, Tanggal : Sabtu, 14 Desember 2019
Nama (NPM) : 1. Alfiansa Faiq M.(240110180041)
2. Dwi Rahayu P. (240110180044)
Asisten : 1. Silvy Santika
2. Halimatussa’diyah
3. Jeremy Lion D. Mamora
4. Fauzan Qolby
5. Rizal Anwar Fauzi

LABORATORIUM KONSERVASI TANAH DAN AIR


TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
Nama: Dwi Rahayu Purbasari
NPM: 240110180044

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
3.1.1 Tabel
Tabel 1. Hasil Perhitungan Debit Metode Apung
Jarak Waktu V Q
No.
(m) (s) (m/s) (m³/s)
1 3,91 15 0,26 0,754
2 3 15 0,2 0,58
3 3,5 15 0,23 0,667

Tabel 2. Hasil Perhitungan Debit Metode Current Meter


Kedalaman Jarak Kecepatan Q
No. Bagian
(cm) (m) (m/s) (m³/s)
Atas 0 0,1
1 Tengah 14 2,75 0,1 0,29
Bawah 28 0,1
Atas 0 0,1
2 Tengah 17 5,50 0,1 0,29
Bawah 34 0,1
Atas 0 0,1
3 Tengah 12 8,25 0,1 0,29
Bawah 24 0,1

3.1.2 Sketsa
275 275 275 275

24
I II III IV
28 34
I
24 15
3.1.3 Perhitungan
1. Luas Penampang Basah
a+b
A𝟏 = xt
2
24 + 28
A𝟏 = x 275
2
A𝟏 = 0,7150 m2

a+b
A𝟐 = xt
2
28 + 34
A𝟐 = x 275
2
A𝟐 = 0,8525 m2

a+b
A𝟑 = xt
2
34 + 24
A𝟑 = x 275
2
A𝟑 = 0,7975 m2

a+b
A𝟒 = xt
2
24 + 15
A𝟒 = x 275
2
A𝟒 = 0,53625 m2

Atotal = A1 + A2 + A3 + A4
Atotal = 0,7150 + 0,8525 + 0,7975 + 0,53625
Atotal = 2,9 m2
2. Metode Apung
a. Kecepatan
s
v1 =
t
3,91
v1 =
15
v1 = 0,26 𝑚⁄𝑠
s
v2 =
t
3
v2 =
15
v2 = 0,2 𝑚⁄𝑠

s
v3 =
t
3,5
v3 =
15
v3 = 0,23 𝑚⁄𝑠
b. Debit
Q1 = V1 . Atotal
Q1 = 0,26 x 2,9
3
Q1 = 0,754 m ⁄s

Q2 = V2 . Atotal
Q2 = 0,2 x 2,9
3
Q1 = 0,58 m ⁄s

Q3 = V3 . Atotal
Q3 = 0,23 x 2,9
3
Q3 = 0,667 m ⁄s
3. Metode Current Meter
Q1 = Q2 = Q3 = V. A
Q1 = Q2 = Q3 = 0,1 x 2,9
3
Q1 = Q2 = Q3 = 0,29 m ⁄s
Nama: Dwi Rahayu Purbasari
NPM: 240110180044

3.2 Pembahasan
Debit aliran merupakan banyaknya air yang mengalir dalam satuan volume per
waktu dengan satuan meter kubik per detik (m3/s). Debit aliran adalah laju aliran air
(dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai per
satuan waktu. Debit aliran tersebut dipengaruhi dengan adanya siklus hidrologi, salah
satunya yaitu hujan. Ketika intensitas hujan rendah debit aliran kecil sedangkan ketika
intensitas hujan tinggi debit aliran akan semakin besar. Besar kecilnya debit aliran
mempengaruhi sedimentasi yang terjadi pada hulu sungai.
Praktikum kali ini, kegiatan pengukuran debit aliran sungai dilakukan dengan
dua cara atau metode, diantaranya adalah dengan menggunakan current meter, dan
metode apung. Dua metode tersebut, terdapat perbedaan dari segi proses pelaksanaan
kegiatan pengukuran kecepatan aliran. Pengukuran dengan menggunakan current
meter kecepatan aliran sungai dapat diukur apabila tampilan angka pada monitor
current meter telah muncul ,setelah current meter ditempatkan pada kedalaman
tertentu sesuai kedalaman sungai.
Penggunaan metode apung, digunakan suatu benda yang dapat mengapung di
permukaan air, kemudian benda tersebut dijatuhkan pada titik pengamatan satu dan
pencatatan jarak dimulai, pencatatan jarak dihentikan setelah benda telah mencapai
waktu yang ditentukan yaitu selama 15 detik, perlakuan yang sama dilakukan berulang
hingga 3 kali barulah kecepatan aliran sungai dapat diukur. Hasil pengukuran dengan
2 metode tersebut, yang dimulai dengan pengukuran dengan menggunakan metode
current meter. Melalui proses perhitungan didapatkan hasil bahwa sungai memiliki
debit aliran terbesar yaitu 0,29 m3/dtk. Sedangkan untuk perhitungan pada pengukuran
debit dengan metode apung hasil debit aliran rata-rata sebesar 0,667 m3/dtk.
Pengukuran debit pada aliran sungai Cikapundung dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan hasil. Faktor pertama adalah perbedaan
luas penampang basah , kekasaran lahan, curah hujan, kecepatan aliran dan kedalaman
lahan. Metode yang paling baik adalah dengan menggunakan metode current meter
bila dibandingkan dengan menggunakan metode apung. Metode current meter
mengukur kecepatan aliran dengan akurat karena dapat mengukur pada berbagai
kedalaman sungai, sedangkan metode apung hanya dapat mengukur kecepatan aliran
di permukaan sungai saja.
Nama: Dwi Rahayu Purbasari
NPM: 240110180044

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah:
1. Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati
suatu penampang melintang sungai per satuan waktu;
2. Besar kecilnya debit aliran mempengaruhi sedimentasi yang terjadi pada hulu
sungai;
3. Kecepatan aliran berbanding lurus dengan besarnya debit dimana semakin
besar kecepatan aliran air maka semakin besar debit air yang dihasilkan;
4. Debit aliran dipengaruhi oleh luas penampang basah , kekasaran lahan, curah
hujan, kecepatan aliran dan kedalaman lahan; dan
5. Metode current meter lebih akurat dibandingkan metode apung.

4.2 Saran
Saran untuk praktikum kali ini sebaiknya pengukurana dilakukan oleh masing
masing kelompok pada bagian sungai yang berbeda-beda agar hasil lebih bervariasi.

Anda mungkin juga menyukai