PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan ajar atau materi ajar adalah bahan atau materi yang harus dipelajari peserta
didik dalam satu keatuan waktu tertentu. Bahan ini dapat berupa konsep, teori, dan
rumus-rumus keilmuan; cara, tatacara, dan langkah-langkah untuk mengerjakan
sesuatu. Sedangkan bahan ajar untuk pembelajaran afektif (sikap) akan berwujud nilai-
nilai atau norma-norma. Jadi, sebagai calon pendidik nantinya pendidik harus mampu
memilih bahan ajar menyangkut dengan aspek yang dipelajari siswa harus memenuhi
Maka pada makalah ini akan dibahas mengenai prinsip-prinsip yang digunakan
dalam pemilihan bahan ajar, aspek-aspek materi bahan ajar, langkah-langkah dalam
memilih bahan ajar, penggunaan ilustrasi dalam bahan ajar, dan penggunaan bahasa
yang baik dalam bahan ajar. Dimana nantinya pengetahuan dasar mengenai pemilihan
bahan ajar ini dapat memberikan pengetahuan kepada Anda sehingga mampu nantinya
masa mendatang. Selain itu juga membahas mengenai penilaian bahan ajar yang
nantinya akan membantu Anda melakukan penilaian terhadap bahan ajar yang ada
sebelum digunakan.
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Ahmad Sudrajad, bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun
secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/ suasana yang
Menurut Tim Sosialisasi KTSP, bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan
tidak tertulis.
Sedangkan menurut Abdul Majid, bahan ajar adalah segala bentuk bahan,
informasi, alat dan teks yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.2 Bahan yang dimaksud bisa berupa tertulis
maupun bahan yang tidak tertulis. Bahan ajar atau materi kurikulum (curriculum
material) adalah isi atau muatan kurikulum yang harus dipahami oleh siswa dalam
upaya mencapai tujuan kurikulum.
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar
terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam
1
Ahmad Sudrajat, “Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model Pembelajaran”
(Bandung: Sinar Baru Algesindo), h. 78.
2
“Pemilihan Bahan Ajar”, dikutip langsung dari blog pribadi Pengembangan Bahan Ajar
http://pengembanganbahanjar.blogspot.com/2014/07/pemilihan-bahan-ajar.html
3
jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur),
keterampilan, dan sikap atau nilaiyang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai
1. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
2. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
3. Dengan demikian, fungsi bahan ajar sangat akan terkait dengan kemampuan guru
aktivitasnya.
Ada beberapa alasan, mengapa guru perlu untuk mengembangkan bahan ajar.
4
tuntutan kurikulum, karakteristik sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah belajar.
Selain itu, pengembangan bahan ajar harus memperhatikan tuntutan kurikulum, artinya
bahan belajar yang akan kita kembangkan harus sesuai dengan kurikulum. Dalam
telah ditetapkan oleh pemerintah, namun bagaimana strategi untuk mencapainya serta
apa saja bahan ajar yang hendak digunakan merupakan kewengan penuh dari para
pendidik sebagai tenaga profesional. Dalam hal ini, guru dituntut sebagai pengembang
kurikulum termasuk di dalamnya memiliki kemampuan dalam mengembangkan bahan
ajar sendiri.
Dukungan, layanan serta ketersediaan bahan ajar yang beragam akan sangat
memberikan manfaat yang sangat besar pada siswa diantaranya suasana dan kegiatan
bahan ajar sendiri, antara lain; pertama, diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan
kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, kedua, tidak lagi tergantung
kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh, ketiga, bahan ajar menjadi
ajar, kelima, bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang
5
Adapun peranan bahan ajar, menurut Iskandarwassid dan Dadang Sunendar,
adalah :
1. Mencerminkan suatu sudut pandang yang tajam dan inovatif mengenai pengajaran
2. Menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi,
didik.
6. Menyajikan bahan/ sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat guna.3
diajarkan dan karakteristik konsepnya. Jika konsep merujuk pada jenis konsep tentu
6
Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus
dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak
boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang
membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu
banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk
mempelajarinya.
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam bahan ajar , yaitu :
a. Konsep adalah suatu ide atau gagasan atau suatu pengertian yang umum, misalnya
b. Prinsip adalah suatu kebenaran dasar sebagai titik tolak untuk berpikir atau merupakan
berupa hal, objek atau keadaan. Jadi bukan sesuatu yang diinginkan atau pendapat atau
dapat terjadi secara sadar atau tidak disadari. Dapat juga merupakan cara melaksanakan
peubahan warna pada daun yang kena hama wereng dan sebagainya.
7
e. Nilai adalah suatu pola, ukuran atau merupakan suatu tipe atau model. Umumnya nilai
bertalian dengan pengakuan atau kebenaran yang bersifat umum, tentang baik atau
buruk misalnya: hukum jual beli, hukum koperasi unit desa, Bimas dan sebagainya.
f. Keterampilan adalah kemampuan berbuat sesuatu dengan baik. Berbuat dapat berarti
secara jasmaniah (menulis, berbicara dan sebagainya) dan dapat juga berarti rohaniah
Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus dipelajari
siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang
tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis besar langkah-
langkah pemilihan bahan ajar meliputi : (a) mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat
dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan
pemilihan bahan ajar, (b) mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar, (c) memilih
bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang telah teridentifikasi tadi., dan (d) memilih sumber bahan ajar.
Secara lengkap, langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan sebagai
berikut:
dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek
4
Oemar Hamalik, “Kurikulum dan Pembelajaran” (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 36.
8
standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda
dalam kegiatan pembelajaran. Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi,
materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi
menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur (Reigeluth,
1987). Materi jenis fakta adalah materi berupa nama-nama objek, nama tempat, nama
orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain
sebagainya. Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi. Materi jenis
langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau cara-cara pembuatan bel
Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta,
konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis materi.
Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan
yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang harus dikuasai
9
Misalnya, metode mengajarkan materi fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan
berikutnya adalah menentukan sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar
dapat kita temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran,
Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta,
konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis materi.
Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan
memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi
dasar yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting
untuk keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan
strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem evaluasi/penilaian yang berbeda-
beda. Misalnya, metode mengajarkan materi fakta atau hafalan adalah dengan
5
“Pemilihan Bahan Ajar”, dikutip langsung dari blog pribadi Pengembangan Bahan Ajar
http://pengembanganbahanjar.blogspot.com/2014/07/pemilihan-bahan-ajar.html
10
Selanjutnya pilihlah bahan ajar yang sesuai dan relevan dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi. Dengan demikian maka
proses pembelajaran di kelas menjadi lebih efektif dan efisien sehingga tujuan dari
bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai
sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dan
sebagainya. Perbayaklah sumber materi bahan ajar karena dengan demikian maka
bahan ajar yang terlahir akan mempunyai banyak referensi dan data yang adapun lebih
akurat. Jangan hanya mengandalkan materi-materi dari referensi internet saja, perkaya
diperhatikan apakah jenis materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip,
prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik. Selain itu, perlu diperhatikan pula
11
Cukup tidaknya aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat membantu
tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Cakupan atau ruang
lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah materi yang harus dipelajari
oleh murid terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga sesuai dengan
mempelajari atau mengajarkannya. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa
kesulitan mempelajari perkalian jika materi penjumlahan belum dipelajari. Siswa akan
diurutkan melalui dua pendekatan pokok , yaitu: pendekatan prosedural, dan hierarkis.
menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke
12
3. Bahan Ajar Bahasa Arab
Bentuk bahan ajar bahasa arab itu tidak jauh berbeda dengan bentuk-bentuk
bahan ajar pada umumnya. Menurut Mulyasa, bentuk-bentuk bahan ajar atau materi
1. Bentuk bahan ajar tercetak, Contoh: hand out, buku, modul, brosur, dan
leaflet.
pengarangnya.
c. Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat
d. Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun
secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan
dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi
lengkap.
e. Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak
dimatikan/dijahit.
2. Bentuk bahan ajar non cetak
2. Audio, Contoh: radio, kaset, Compact Disc (CD) audio, piringan hitam
13
4. Bentuk bahan ajar berupa kegiatan, Contoh: wawancara, kerja
Masalah cakupan bahan ajar atau ruang lingkup, kedalaman, dan urutan
dalam menentukan cakupan bahan ajar atau ruang lingkup, kedalaman dan urutan
penyampaian, akan menghindarkan guru dari mengajarkan terlalu sedikit atau terlalu
banyak, terlalu dangkal atau terlalu mendalam. Dan ketepatan urutan penyajian akan
arab harus diperhatikan, sebab nantinya jika cakupan tersebut sudah dibawa ke kelas
Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah
materi yang harus dipelajari oleh murid terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah
memadai sehingga sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai5.
Misalkan mata pelajaran bahasa arab. Salah satu kompetensi dasar yang
jumlah Mubtada dan Khabar tersebut termasuk jenis prosedur. Jika dianalisis, secara
garis besar cakupan materi yang harus dipelajari siswa agar mampu membuat
6
Nur Hamim, dkk, Bahan Ajar Pendidikan Dan Latihan Perofesi Guru Sertifikasi Guru/
Pengawasan jabatan kota 2011 (Surabaya: Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, 2011), 79.
14
Jumlah Mubtada’dan Khabar adalah: Cara pembuatan jumlah Mubtada’dan Khabar.
jumlah Mubtada’dan Khabar, cara pengucapannya dan setiap jenis dari keempat
urutan peroses mempelajari atau mengajarkan bahasa Arab. Tanpa urutan yang tepat,
jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat
diajarkan.
a. Pendekatan prosedural.
Urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah
b. Pendekatan hierarkis
15
Urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat
berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus
Misalkan tentang I’rob jumlah mufidah (fi’il, fa’il, maful bih) dalam bahasa Arab
agar siswa mampu mengi’rob jumlah tersebut dengan benar sesuai dengan koidah
Setelah itu siswa perlu mempelajari rumus/dalil jumlah mufidah, I’rob, fi’il, fa’il,
maful bih (penguasaan dalil). Selanjutnya siswa menerapkan dalil atau prinsip jumlah
16
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
17
nilai atau norma-norma. Jadi, sebagai calon pendidik nantinya Anda harus mampu
memilih bahan ajar menyangkut dengan aspek yang dipelajari siswa harus memenuhi
ranah koginitif, psikomotorik, dan afektif.
DAFTAR ISI
“Pemilihan Bahan Ajar”, dikutip langsung dari blog pribadi Pengembangan Bahan
Ajar http://pengembanganbahanjar.blogspot.com/2014/07/pemilihan-
bahan-ajar.html
Hamim, Nur dkk. 2011. Bahan Ajar Pendidikan Dan Latihan Perofesi Guru
Sudrajat, Ahmad. 2008. “Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model
18
19