BAB I
PENDAHULUAN
dasar pembuatan aspal semakin banyak atau meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut diperlukan sumber daya alam yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin,
lapisan perkerasan jalan. Selama ini agregat yang digunakan adalah agregat sungai
efisiensi waktu dan efisiensi biaya. Dinas PU juga menyarankan untuk menggunakan
bahan yang ada di sekitar lokasi untuk dimanfaatkan sebagai bahan lapisan
perkerasan jalan.
Toraja merupakan daerah yang memiliki sumber material yang berupa batuan.
Namun penggunaan batu, sejauh ini hanya sebatas bahan bangunan (pondasi) dan
penimbunan jalan rusak. Agregat batu gunung kami gunakan karena bahan lokal
disekitar gunung tandiallonan masih banyak atau sangat melimpah dan belum
menunjukkan baik atau buruknya kualitas agregat dari gunung tandiallonan yang
membuat agregat kurang dimanfaatkan. Sangat disayangkan jika Sumber Daya Alam
2
tersebut.
Hal inilah yang menjadi dasar untuk melakukan suatu penelitian guna
batu gunung kecamatan makale sebagai agregat untuk campuran aspal HRS-BASE.
Dengan didasari latar belakang di atas maka penulis mengangkat topik tersebut
TORAJA”
B. Rumusan Masalah
HRS-BASE ?
C. Tujuan Penelitian
Marshall Konvensional.
D. Batasan Masalah
1. Agregat kasar dan agregat halus yang digunakan berasal dari gunung
2. Aspal yang digunakan diperoleh dari balai pengujian dan penelitian aspal
E. Manfaat Penelitian
1. Dapat mengetahui kualitas agregat yang ada di gunung Tandiallonan untuk bahan
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini disajikan dalam 3 ( tiga ) Bab
BAB I : PENDAHULUAN