Anda di halaman 1dari 8

INISIASI KE 6

ISI ARTI DAN KESATUAN SILA-SILA PANCASILA

A. Latar Belakang
Sebagai seorang mahasiswa sudah sepatutnya mengenal lebih dalam
dasar negaranya. Menurut (Gunawan.2007:21) merumuskan bahwa
ideology adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh
realitanya yang jadi pedoman dan cita-cita hidup. Dari pengertian
ideology tersebut diketahui bahwa dasar atau pedoman suatu negara ada
pada ideologynya. Sedangkan dilihat dari asal katanya sendiri yaitu
idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita,dan logos
berarti ilmu. Jadi secara harfiah ideology adalah ilmu tentang
pengertian dasar, ide (Winarno.2007:21).

B. Kesatuan Sila-sila Pancasila


1. Asal mula Pancasila
Sejak awal kelahirannya (1 Juni 1945), pancasila
dimaksudkan sebagai dasar falsafah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, atau lebih dikenal sebagai Dasar
Negara.
Namanya bukan pancadharma, tetapi Panca Sila. Sila
artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita
mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi.
Pada tanggal 29 April 1945 dibentuk suatu badan
yang diberi nama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPKI) yang diketuai oleh Dr.
RadjimanWidjodiningrat. Badan ini bertugas menyelidiki
segala sesuatu mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia
dan beranggotakan pemuka bangsa Indonesia yang
berjumlah 60 orang.
BPUPKI mengadakan dua kali sidang, yaitu Sidang I
dilaksanakan pada tanggal 28 Mei-1 Juni 1945 daan Sidang
II dilaksanakan pada tanggal 10-16 Juli 1945. Sidang I
BPUPKI membicarakan “Rancangan Dasar negara
Indonesia Merdeka” dan yang mengajukan konsep dasar
negara antara lain Prof. Mr. Moh. Yamin, Prof. Dr. Mr. R.
Soepomo , dan Drs. Moh. Hatta. Sidang II BPUPKI
“mempersiapkan Rancanagn Hukum Dasar”.
Untuk melanjutkan tugas BPUPKI dibentuk suatu
badan yang diberi nama Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indobnesia (PPKI). PPKI dibentuk pada tanggal 9 Agustus
1945. Pada tanggal 18 Agustus 1945, sidang pleno PPKI
dimulai dengan acara pokok untuk membahas naskah
Rancangan Hukum Dasar dan Pengesahan UUD atas
kemerdekaan yang diucapkan dalam proklamasi tanggal 17
Agustus 1945. Sidang pleno PPKI mengambil beberapa
keputusan, yaitu (1) Mengesahkan UUD Negara Republik
Indonesia, (2) Memilih Presiden dan Wakil Presiden RI, dan
(3) Membentuk Komite Nasional Indonesia.
2. Kesatuan Sila Pancasila
Isi sila- sila Panacasilapada hakikatnya merupakan
suatu kesatuan. Dasar filsafat negara Indonesia terdiri atas
lima sila yang masing-masing merupakan suatu asas
peradaban. Sila-sila pancasila itu merupakan suatu kesatuan
dan keutuhan, artinya setiap sila merupakan unsur dari
pancasila. Pancasila merupakan suatu kesatuan yang
majemuk-tunggal. Konsekuensinyasetiap sila tidak dapat
berdiri sendiri-sendiri, terlepas dari sila-sila lainnya.

3. Landasan dan Sifat dasar Pancasila


Ketetapan bangsa Indonesia bahwa Pancasila adalah
ideologi bagi negara dan bangsa Indonesia adalah
sebagaimana tertuang dalam Ketetapan MPR No.
XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan ketetapan MPR RI
No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa) dan
Penetapan Penegasan Pancasila sebagai dasar
Negara.(Winarno.2007:23)

4. Pengertian Pancasila yang Substansial


Substansi pancasila dengan kelima silanya terdapat
pada Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Prinsip-prinsip tersebut telah menjelma ke tertib
social, masyarakat, bangsa Indonesia, yang dapat ditemukan
pada adat istiadat, kebudayaan serta kehidupan bangsa
Indonesia. Nilai yang terkandung dalam sila pertama sampai
kelima merupakan cita-cita, harapan, dan dambaan bangsa
Indonesia yang akan diwujudkan dalam kehidupan.
Sebenarnya nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila memiliki tingkat kualitas yang berbeda namun
antara yang satu dengan yang lainnya saling mengkait dan
melengkapi dan tidak ada satupum nilai yang bertentangan.
Dalam hal ini jika satu sila dilepas maka akan menyebabkan
sila tersebut kehilangan kedudukan dan fungsinya karena
tidak akan berarti jika tidak berada dalam kesatuan.
Kesatuanh nilai-nilai pancasila merupakan sutau kesatuan
yang utuh dan bulat atau disebut juga kesatuan organik.

C. Isi Arti Sila-sila Pancasila


1. Isi Arti Pancasila yang Tetap
Arti pancasila yang tetap adalah terdapat cita-cita dan nilai-
nilai yang mendasar dan bersifat tetap. Dengan demikian,
penjabaran ideologi dilaksanakan dengan interpretasi yang kritis
dan rasional. Sebagai slaah satu contoh keterbukaan ideology
pancasila dalam kaitannya dengan ekonomi, dengan demikian
pula dalam kaitannya dengan pendidikan, hokum, kebudayaan,
iptek, hankam, dan bidang lainnya.

Nilai-nilai yang terdapat dalam ideology pancasila sebagai


ideology terbuka/tetap adalah sebagai berikut:
a. Nilai Dasar
Yaitu hakikat kelima sila pancasila yang meliputi
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Nilaimdasar tersebut merupakan esensi dari
sila-sila pancasila yang bersifat universal sehingga dalam
nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan, dan
nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar ideology
tersebut tertuang dalam pembukaan UUD 1945.

b. Nilai instrumental
Yang merupakan arahan, kebijakan strategi, sasaran,
serta lembaga pelaksanaannya.

c. Nilai praksis
Nilai praksis merupakan realisasi nili-nilai instrumental
dalam suatu realisasi pengalaman yang bersifat nyata,
dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat,
berbangsa dan bernegara.

2. Isi Arti Sila-sila Pancasila


a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama megutamakan spiritualisme bukan
materialisme. Sila pertama meliputi, mendasari, dan
menjiwai keempat sila lainnya, karena negara adalah
sebagai lembaga hidup bersama sebagai makhluk
TuhanYang Maha Esa. Tuhan adalah sebagai asal mula
segala sesuatu, adanya Tuhan adalah mutlak, sempurna
dan kuasa, tidak berubah, tidak terbatas serta pula
sebagai pengatur tata tertib alam.
b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Hal ini dapat dijelaskan bahwanegara adalah
lembaga kemanusiaan yang diadakan oleh manusia.
Dalam hal ini manusia berperan sebagai subjek
pendukung pokok negara. Negara adalah dari, oleh, dan
untuk manusia; oleh karena itu terdapat hubungan sebab
dan akibat yang langsung antara manusia dengan negara.
c. Sila Persatuan Indonesia
Manusia sebagai makhluk Tuhan pertama-tama
harus mewujudkan persatuan dalam suatu persekutuan
hidup yang disebut negara. Pada hakikatnya yang besatu
adalah manusia sebagai makhluk Tuhan. Persekutuan
hidup bersama manusia dalam rangka untuk
mewujudkan suatu tujuan bersama yaitu keadilan dalam
kehidupan bersama (keadilan sosial). Sila ketiga juga
dapat diterapkan dengan pemberdayaan akan
memperkuat azas kekeluargaan dan gotong royong.

d. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan
Makna sila keempat adalah kerakyatan yaitu
kesesuaiannya dengan hakikat rakyat. Jika hakikat rakyat
adalah penjumlahan manusia-manusia, semua orang,
semua warga dalam suatu wilayah negara tertentu, maka
hakikat rakyat adalah akibat bersatunya manusia sebagai
makhluk Tuhan dalam suatu wilayah negara.

e. Sila Keadilan Sosial bagi selueuh rakyat Indonesia


Memiliki makna yaitu kesesuaian dengan hakikat
adil. Yakni adil terhadap diri sendiri, sesama, dan
terhadap Tuhan. Keadilan kemanusiaan menjelma dalam
bidang kehidupan bersama, baik dalam lingkup
masyarakat, bangsa, negara, dan kehidupan antar bangsa
yang menyangkut sifat kodrat manusia sebagi makhluk
individu dan makhluk sosial.
D. KESIMPULAN
Dari pembahasan mengenai Pancasila ideologi bangsa Indonesia ini dapat
diketahui asal mula, sifat ,cirri khasnya yang diharapkan mampu memberikan
pemahaman lebih terhadap pembaca.
Pancasila bukan Pancadharma, asal mula pancasila dimaksudkan sebagai
dasar falsafah NKRI atau lebih dikenal sebagai Dasar Negara. Pancasila lahir pada
1 Juni 1945 dengan arti asas atau dasar. Sila-sila dalam Pancasila merupakan suatu
kesatuan dan keutuhan yang majemuk tunggal, artinya setiap sila tidak dapat berdiri
sendiri-sendiri, dan terlepas dari sila-sila lainnya.
Yang dimaksud dengan pengertian Pancasila yang substansial adalah
substansi Pancasila dengan kelima silanya terdapat pada ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nila yang terkandung dalam sila pancasila
pertama sampai terakhir merupakan cita-cita, harapan dan dambaan bangsa
Indonesia yang akan diwujudkan dalam kehidupan.
Nilai-nilai yang terdapat dalam ideology pancasila sebagai ideology
terbuka/tetap adalah sebagai berikut:
a. Nilai Dasar
Yaitu hakikat kelima sila pancasila yang meliputi ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilaimdasar tersebut merupakan esensi
dari sila-sila pancasila yang bersifat universal sehingga dalam nilai dasar
tersebut terkandung cita-cita, tujuan, dan nilai-nilai yang baik dan benar.
Nilai dasar ideology tersebut tertuang dalam pembukaan UUD 1945.

b. Nilai instrumental
Yang merupakan arahan, kebijakan strategi, sasaran, serta lembaga
pelaksanaannya.

c. Nilai praksis
Nilai praksis merupakan realisasi nili-nilai instrumental dalam suatu
realisasi pengalaman yang bersifat nyata, dalam kehidupan sehari-hari
dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Ketetapan bangsa Indonesia bahwa Pancasila adalah ideologi bagi Negara
dan bangsa Indonesia tertuang dalam ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang
pencabutan ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang pedman penghayatan dan
pengalaman pancasila dan penetapan penegasan pancasila sebagai dasar Negara.
Isi arti sila-sila Pancasila adalah sebagai berikut:
1. sila pertama: Pada hakikatnya yang bersatu adalah manusia sebagai
makhluk Tuhan.
2. sila kedua: Negara adalah lembaga kemanusian yang diadakan oleh
manusia. Manusia berperan sebagai subjek pendukung pokok Negara.
3. sila ketiga: mengutamakan spritualisme bukan materialisme.
4. sila keempat: makna dari sila ini adalah kesusaiannya dengan hakikat
rakyat.
5. sila kelima: memiliki makna kesusaian dengan hakikat adil.
DAFTAR PUSTAKA

Bakry, nor. 2010. Pendidikan Pancasila. Ygyakarta: Pustaka pelajar.


Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. 2002. Kapita Selekta Pendidikan Pancasila.
Jakarta: Dirjen Dikti.
Hefner, Robert W. 2007. Politik Multukulturalisme: Menggugat Realitas
Kebangsaan, Yogyakarta: Kanisius
Kaelan. 2002. Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Paradigma Notonegoro. 2004.
Pancasila Dasar Filsafat Negara (cetakan ke-4). Jakarta: Panijuruan Tudjuh
Rosyada, Dede. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan, Demokrasi, Hak Asasi
Manusia, Masyarakat Madani. Jakarta: Prenada Media.
Suyahmo. 2014. Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama.
Tim Dosen Filsafat Ilmu. 2007. Filsafat Ilmu (Ed. ke 2). Yogyakarta: Penerbit
Liberty
Wahidin, Samsul. 2015. Dasar-dasar Pendidikan Pancasila dan Pendidikan
Kewarganegaraan (cetakan ke-1). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Winarno. 2007. Paradigm Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
UtirtaCivicEducationJournal, Vol. 1, No. 2, Desember 2016, Hal. 185-198.
Jurnal Filsafat, Desemeber 1996.
Jurnal Cakrawala Hukum, Vol.7, No. 1 Juli 2016, Hal 82-97.
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 1, No. 2, Januari 2017
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 1, No. 1, Juli 2016

Anda mungkin juga menyukai