SKRIPSI
Sarjana Sosial
Oleh :
IZZA TURRUQOYYAH
NIM. 121221031
SURAKARTA
2017
i
Drs. H. AGUS WAHYU TRIATMO, M.Ag.
DOSEN JUR. BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
NOTA PEMBIMBING
Hal : Skripsi Sdri. Izza Turruqoyyah
Lamp : 5 eksemplar
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
IAIN Surakarta
Di Surakarta
ii
Drs. H. KHOLILURROHMAN, M.Si
DOSEN JUR. BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
NOTA PEMBIMBING
Hal : Skripsi Sdri. Izza Turruqoyyah
Lamp : 5 eksemplar
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
IAIN Surakarta
Di Surakarta
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PELAKSANAAN TERAPI MUSIK UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS (ABK) DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC)
SURAKARTA
Disusun Oleh:
Izza Turruqoyyah
NIM. 121221031
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Pada Hari Senin, tanggal 28 Agustus2017
Dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial
Surakarta, 10 Agustus 2017
Ketua Sidang,
iv
PERSEMBAHAN
v
MOTTO
✓
Jangan pernah menyerah tentang apa yang kita inginkan dan usahakan.
Karena keberhasilan itu datang pada waktu yang tepat. (Penulis)
vi
ABSTRAK
IzzaTurruqoyyah (121221031), Pelaksanaan Terapi Musik Untuk Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC)
Surakarta. Skripsi: Jurusan Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin
dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Agustus 2017
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang tiada pernah henti untuk
melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Pelaksanaan Terapi Musik Untuk Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC)
Surakarta. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Sosial. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
1. Dr. Mudhofir Abdullah, S.Ag, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Surakarta yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk
menyelesaikan pendidikan di IAIN Surakarta.
2. Dr. Imam Mujahid, S.Ag., M.Pd selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan
Dakwah IAIN Surakarta
3. Supandi, S.Ag, M.Ag selaku Ketua Jurusan Bimbingan Konseling Islam
4. Drs.H. Agus Wahyu Triatmo, M.Ag selaku dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan motivasi
hingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Drs. H. Kholilurrohman, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi
hingga terselesaikan skripsi ini.
6. Supandi, S.Ag, M.Ag selaku wali studi yang telah memberikan motivasi
hingga terselesaikannya skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, terkhusus Bapak Ibu Dosen
Jurusan Bimbingan Konseling Islam dan segenap karyawan yang telah
memberikan ilmu pengetahuan, bantuan dan pelayanan administrasi.
viii
8. Seluruh staf bagian akademik yang telah mengakomodir segala keperluan
peneliti dalam urusan akademik dan penelitian skripsi ini.
9. Ny. Ir. Rattini Basuki selaku Ketua Pembina Yayasan Pembinaan Anak Cacat
yang telah memberikan ijin pelaksanaan penelitian.
10. Abah Shobirin dan Ibu Tri Handayani yang telah mendidik dengan penuh
kasih sayang dan cinta, membantu baik moril maupun materil dalam
penyusunan skripsi ini.
11. Teman-teman BKI 2012, terimakasih untuk kebersamaannya selama kuliah di
kampus IAIN Surakarta tercinta.
12. Serta semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk semuanya semoga
kesuksesan berada pada pihak kita. Aamiin.
Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada segenap pihak yang telah
membantu.Semoga skripsi ini berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.
Penulis
ix
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 121221031
Yang menyatakan,
Izza Turruqoyyah
NIM. 121221031
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
xi
b. Jenis Terapi Musik ......................................................................13
c. Metode Terapi Musik ..................................................................14
d. PengaruhMusikTerhadapPerkembanganAnak ............................15
e. Tujuan, Prinsip, danKarakteristikTerapiMusik...........................18
f. ImplementasiTerapiMusikBagiPendidikan ABK .......................23
g. ManfaatTerapiMusik...................................................................25
2. Anak Berkebutuhan Khusus .............................................................26
a. Definisi Anak Berkebutuhan Khusus..........................................26
b. Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus......................................28
B. Kajian Pustaka ........................................................................................28
1. BerdasarkanJurnal .............................................................................28
2. BerdasarkanSkripsi ...........................................................................30
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................31
xii
a. Visi ..............................................................................................43
b. Misi .............................................................................................43
c. Falsafah .......................................................................................43
d. Motto ...........................................................................................43
e. PesanAlm. Prof. Dr. Soeharso ....................................................43
3. Sumber Dana danSumberDaya .........................................................44
a. Sumber Dana ...............................................................................44
b. SumberDaya ................................................................................44
c. Tim RehabilitasiKonsultasi .........................................................44
4. Pelayanan di YPAC Surakarta ..........................................................45
a. Fisioterapi ...................................................................................45
b. TerapiOkupasi .............................................................................45
c. TerapiWicara...............................................................................46
d. TerapiMusik ................................................................................46
e. Hidroterapi ..................................................................................46
B. Temuan Penelitian ..................................................................................47
1. Kegiatan Terapi Musik .....................................................................47
2. Tempat Terapi Musik ........................................................................49
3. Hasil Terapi Musik ...........................................................................50
3.1.KemampuanSosial yang Rendah ................................................50
3.2.TidakBisaMengontrolGerakanTubuh .........................................53
3.3.MenganggapDirinyaTidakBerguna.............................................56
4. Faktor Pendukung dan Penghambat..................................................61
C. Analisis Hasil Temuan Penelitian ...........................................................62
1. Kegiatan Terapi Musik .....................................................................62
2. Tempat Terapi Musik ........................................................................66
3. Hasil Terapi Musik ...........................................................................67
4. Faktor Pendukung dan Penghambat..................................................67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................71
xiii
B. Keterbatasan Penelitian ...........................................................................72
C. Saran .......................................................................................................72
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir ...........................................................................33
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengenalnya dengan istilah anak cacat dan anak berbakat. Namun pada
skripsi ini lebih difokuskan pada anak yang memiliki keterbatasan fisik,
tentang anak yang perlu layanan khusus yakni ‘…who deviates from the
1
umumnya dikarenakan adanya permasalahan dalam hal fisik, kemampuan
dan tak mudah untuk diajak berkomunikasi. Tuna netra, tuna rungu, dan
tuna daksa sering dianggap tidak mampu dan tidak produktif dalam
tidak lepas dari berbagai macam fungsi yang ada dalam musik itu sendiri,
memahami manfaat lain yang ditimbulkan oleh musik itu sendiri. Menurut
2
dengan kekosongan makna, akan tetapi musik juga dapat dimanfaatkan
Musik telah menjadi hal yang tak asing digunakan sebagai media
terdiri atas kombinasi ritme, irama, harmoni, dan melodi diyakini memiliki
fisik manusia.
penggunaan musik sebagai media terapi ini sempat disebut sebagai terapi
3
Dalam studi pendahuluan yang dilakukan di Yayasan Pembinaan
semula pendiam menjadi lebih aktif, ceria dan lebih bersemangat. Selain
itu, mereka menjadi pribadi yang lebih baik. Pada awalnya tidak bisa
menghargai diri sendiri dan menerima dengan lapang dada. Ada pula yang
dengan musik ini sangat ampuh untuk anak yang tidak mampu
yang dimilikinya
Dr. Soeharso, seorang ahli bedah tulang yang pertama kali merintis upaya
4
rehabilitasi bagi penyandang cacat di Indonesia. Beliau mendirikan pusat
1952. Pada saat itu beberapa daerah terserang wabah poliomyelitis, maka
anak-anak dengan gejala post polio dibawa ke Pusat Rehabilitasi ini. Pada
fasilitas tidak ada. Namun hal ini tidak dapat dibiarkan. Setelah alm. Prof.
Work” di Madras pada tahun 1952, maka atas prakasa beliau pada tanggal
besarnya sama dengan apa yang dikerjakan di R.C. Dalam jangka waktu
5
Visi yang diusung YPAC Solo adalah mencegah secara dini
kecacatan dan membina anak cacat agar menjadi generasi penerus yang
kesejahteraan yang sempurna. Sampai saat ini YPAC menjadi rujukan bagi
juga banyak anak dari luar pulau Jawa yang sekolah di YPAC sekaligus
melakukan terapi.
hiperaktif - yang mana mereka itu tidak dapat tenang dalam waktu yang
lama- setelah mengikuti beberapa kali tahapan terapi musik, anak tersebut
6
diarahkan, lebih mudah untuk bersosialisasi. Ada pula anak yang memiliki
kelainan pada otot kakinya. Pada mulanya ketika dia mengikuti terapi
musik anak tersebut tidak dapat berdiri sendiri ditopang oleh ibunya.
Setelah mengikuti tahapan terapi musik anak tersebut dapat berdiri sendiri
lagi agar dapat bermanfaat bagi anak tersebut dikemudian hari. Bahkan
7
media terapi yang diberikan oleh terapis serta jenis musik apa yang
B. Identifikasi Masalah
rasa bersalah, takut, marah, tidak terima, bahkan merasa ini sebuah
ketidak sempurnaan.
C. Pembatasan Masalah
8
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka perlu adanya
batasan masalah agar tidak melebar dari pokok permasalahan yang ada.
(YPAC) Surakarta.”
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
(YPAC) Surakarta.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
9
b. Dari hasil penelitian ini, dapat dijadikan referensi untuk
penelitian berikutnya.
2. Manfaat Praktis
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Terapi Musik
Terapi musik terdiri dari dua kata, terapi dan musik. Terapi
yang lebih luas bahwa musik menjadi salah satu media terapi,
11
sebuah upaya membantu individu mengatasi masalahnya dengan
tidak berdiri sendiri, tetapi akan didukung oleh aktivitas seni lain
universal.
12
Menurut Widodo (2000:65) terapi musik merupakan suatu
disiplin ilmu yang rasional yang memberi nilai tambah pada musik
kecerdasan emosi.
untuk terapi musik. Namun kita harus tahu pengaruh setiap jenis
13
Beberapa jenis musik yang sering dijadikan musik terapi
klasik dan alam. Musik klasik lebih banyak digunakan untuk media
terapi.
14
1.4. Pengaruh Musik Terhadap Perkembangan Anak
beragam bentuk seni, musik adalah yang paling dini hadir dalam
15
bawah ambang batas dengar tidak akan terdengar secara fisik,
dan warna bunyi jelas memiliki pengaruh cukup berarti bagi jiwa
16
1. Selalu mengorientasikan musik untuk kepentingan anak, jangan
produktif.
17
musik, tetapi dapat juga dengan memanfaatkan keajaiban
5. Dalam setiap nada ada harapan, dalam setiap bait musik ada
kehidupan.
18
mengembangkan fungsi intelektual yang masih mungkin
terapi musik.
19
1. Prinsip yang berkaitan dengan manfaat
a. Prinsip Preventif
b. Prinsip Rekreatif
c. Prinsip Kuratif
latihan individual.
d. Prinsip Keberhasilan
20
2. Prinsip yang berkaitan dengan kondisi anak
bersama-sama.
b. Prinsip Pengulangan
c. Prinsip Keperagaan
d. Prinsip Korelasi
21
Materi terapi dapat diberikan secara terpadu dengan
e. Prinsip Kooperatif
a. Keadaan Anak
sebagainya.
bersifat fleksibel.
dapat tercapai.
22
d. Tenaga Pelaksana
sosial ABK.
23
3. Tenaga pelaksana terapi musik tidak saja harus mengerti
ABK.
sirkulasi udara, tata letak, jenis dan bentuk alat musik. Selain
24
8. Hal penting yang harus dilakukan saat melaksanakan assesmen
sesungguhnya.
meningkatkan olahraga.
25
Frieda Mangunsong (2009:4) ABK atau Anak Luar Biasa
Handicaped.
26
menghambat pemenuhan peran yang normal pada individu.
kurang gizi, lahir prematur, anak yang lahir dari keluarga miskin,
sebagainya.
27
Menurut Kauffman & Hallahan (2005) dalam Bendi
Autisme.
B. Kajian Pustaka
1. Berdasarkan Jurnal
bukan halangan untuk menjadi manusia yang berharga bagi orang lain.
28
anak dengan kebutuhan khusus dewasa ini masih belum mendapatkan
mereka miliki, masih ada bakat atau talenta lain yang dapat
sisi ada perilaku yang berlebihan, namun disisi lain ada perilaku yang
penelitian Dr. Alfred Tomatis, peletak dasar teori terapi musik dalam
daya kreatif dan penyembuhan oleh suara dan musik pada umumnya.
29
kemampuan untuk memberikan keseimbangan dan mengatur gerakan
mengusir kesedihan.
2. Berdasarkan Skripsi
motorik dibagi dua yaitu musik sumber bunyinya dari tubuh dan
bernada dan musik tak bernada,dan proses terapi musik perkusi dibagi
menjadi dua tahap, observasi awal dan akhir. Musik tubuh bernada
bagian tubuh anak itu sendiri seperti tepuk tangan, tepuk paha dan
seperti “suka hati injak bumi disertai hitungan”. Dalam proses terapi
30
C. Kerangka Berfikir
ABK adalah anak yang berbeda dari anak pada umumnya karena
sebagai berikut :
31
membenarkan stigma yang ditujukan kepada mereka.Akan tetapi jika kita
dapat melihat lebih jauh lagi dan dengan pandangan yang lebih luas, ABK
juga dapat melakukan berbagai hal seperti anak normal lainya. Mereka
memiliki peran yang sangat penting untuk membantu mereka bangkit dan
mau menjalani berbagai pengobatan tanpa ada rasa lelah dan putus asa.
rasa percaya diri mereka sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang
ABK memiliki ciri dan kemampuan yang berbeda-beda. Ciri yang sering
memiliki peranan yang penting dalam proses pemberian terapi musik agar
hasil yang diinginkan dan didapatkan sesuai dengan apa yang diharapakan.
teori yang mendukung penelitian ini maka dibuat suatu kerangka berpikir
sebagai berikut:
32
ABK Komponen pelaksanaan
terapi musik :
- Metode terapi musik
- Jenis musik
Konsentrasi dan fokus - Waktu pelaksanaan
yang rendah terapi musik
Tidak bisa - Faktor pendukung dan
mengendalikan emosi penghambat
Tidak bisa mengontrol
gerakan tubuh mereka
Menganggap dirinya
tidak berguna
Kemampuan sosial yang Pelaksanaan Terapi Musik
rendah Metode aktif dan pasif
Musik klasik dan pop
Musik aktif 3 minggu dengan
waktu 2x30 menit.
Sedangkan musik aktif satu
Memiliki konsentrasi dan minggu dua kali hari senin
fokus yang lebih baik dan jum’at selama 3 jam
Mampu mengendalikan Faktor pendukung meliputi
emosi keinginan anak, dukungan
Mampu mengontrol orangtua dan ketersediaan
gerakan tubuh mereka terapis. Sedangkan faktor
Dapat memanfaatkan dan penghambat meliputi
mengembangkan anggota keinginan orangtua (anak
tidak menginginkan terapi
tubuh yang masih
tetapi orantuanya mendesak
berfungsi untuk menjalankan terapi),
Mampu memahami aturan tidak adanya dukungan
sosial masyarakat orangtua, terbatasnya jumlah
terapis.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
hal yang dikumpulkan tersebut berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari
data-data diskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang dan
adanya.
1. Tempat penelitian
Surakarta.
34
2. Waktu penelitian
C. Subjek Penelitian
yang menjadi subyek penelitian ini adalah kegiatan terapi musik di YPAC
1) Observasi
35
b. Melihat dan mengamati sendiri, mencatat perilaku dan kejadian di
lapangan.
pengetahuan profesional.
2) Wawancara
E. Keabsahan Data
36
trianggulasi berarti membandingkan dan mengecek derajat kepercayaan
suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
di YPAC Surakarta.
selama ini.
dasar.
37
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
Data yang terkumpul terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti,
1) Reduksi Data
2) Penyajian Data
pemahamannya.
38
Dalam penelitian kualitatif peneliti dapat mengetahui sejak
cepat bila timbul pemikiran yang kedua dalam proses menulis dan
seterusnya.
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN
40
Alm. Prof. Dr. Soeharso meletakkan prinsip–prinsip pekerjaan
Yayasan yang dalam garis besarnya sama dengan apa yang dikerjakan
41
wanita agar mendidirkan Yayasan Y.P.A.T guna memberikan
sebagai berikut :
42
2. Visi dan Misi YPAC Surakarta
a. Visi
b. Misi
kemandirian.
c. Falsafah
pada hari itu. Berilah anak itu sebuah kail, lalu ajarilah mengail,
d. Motto
seakan-akan aku telah mati. Nanti jika aku telah mati bekerjalah
43
3. Sumber Dana dan Sumber Daya
a. Sumber Dana
a. Bantuan Pemerintah
negeri)
b. Sumber Daya
44
4. Pelayanan di YPAC Surakarta
dan hidroterapi.
a. Fisioterapi
b. Terapi Okupasi
45
maksud untuk memperbaiki, memperkuat, meningkatkan
c. Terapi Wicara
d. Terapi Musik
e. Hidroterapi
46
B. Temuan Penelitian
menjalani terapi, dan kegiatan dari terapi musik itu sendiri. Dalam
“Iya dek, disini ada terapi musik aktif dan pasif. Tahap awal
yang dilakukan adalah anaknya ditanya dulu mau ikut terapi
musik apa ndak, trus orangtuanya juga diberikan persetujuan
mau apa ndak. Kalau mau ya bisa langsung
dijadwalkan.Setelah beberapa kali pertemuan dan dengan
melihat kondisi serta kemampuannya.Terapi musik
dilanjutkan dengan musik aktif.” (W1S1 baris 40-62)
terapi musik aktif dilakukan seminggu 2 kali setiap hari senin dan
47
jum’at mulai pukul 14.00-17.00. Anak-anak diajak untuk aktif
anak-anak akan dikenalkan tentang apa itu musik aktif dan bagaimana
lain (dengan tugas memainkan alat musik yang dipakai saat terapi
musik pasif).
diantaranya musik pop dan klasik. Terapi musik aktif tidak hanya
Ketika ada jadwal untuk mengisi acara maka musik aktif akan
48
Interaksi yang terjadi dalam musik aktif terlihat lebih terbuka
tanpa adanya perbedaan antara satu anak dengan anak yang lain.
meja dan 2 buah kursi. Diatas meja ada beberapa buku, satu buah
49
memiliki 16 pilar, ada 4 pembatas, dan ada 2 etalase berukuran
dengan jari-jari yang tidak utuh, mata yang meotot dan cara
musik.
50
kurang). Gerakannya semakin melambat saat diminta untuk
tetapi terlihat dari raut wajahnya jika dia ingin segera mengakhiri
irama lagu, ikut bernyanyi ketika hafal dengan lagu yang diputar,
dan terlihat lebih senang serta menikmati sesi terapi ini. Bahkan
51
mau menunggu ketika ada teman yang sedang berlatih meskipun
52
Semula ketika bertemu dengan orang lain anak tersebut selalu
berfungsi.
53
Pada minggu pertama pelaksanaan terapi musik, anak
irama).
54
belum sempurna dan terlihat lebih riang (konsentrasi dan fokusnya
Terapi musik aktif dilakukan sama dengan anak yang lain yaitu
55
Setelah mengikuti beberapa tahapan terapi musik, anak
kaki kiri yang tumbuh lebih panjang dengan telapak kaki yang
56
Pada minggu pertama pelaksanaan terapi musik, anak
tersebut dapat bertahan lebih lama dibanding anak yang lain yaitu
57
baik meskipun kadang masih melakukan beberapa kesalahan.
58
memberikan manfaat untuk kehiduapnnya di masa yang akan
datang.
59
musik mereka dilatih mengembangkan kreativitas, melatih
60
Keempat, mengembangkan kemampuan sosial. ABK
61
dapat hasil yang maksimal. Idealnya itu terapisnya megang 3-
5 anak nggak boleh kurang atau lebih.
…nah kalo faktor penghambatnya ya kebalikan dari faktor
pendukung ya (tertawa). Nggak ada keinginan dari anak tapi
orangtuanya yang pingin… kalo untuk yang kaya gini
biasanya terapisnya punya trik untuk meluluhkan hati anak
tapi harus dilihat juga anaknya dia ada ketertarikan dengan
musik apa ndak kalo ndak ya sudah, langsung ngomong sama
orangtuanya aja gitu. Nah, untuk penyebutan terapi musik
disini biasanya malah bukan gitu lebih ke pelatihan musik.
Soalnya kan pemilihan kata itu juga penting biar nggak
kelihatan gimana gitu ya, kalo pake terapi gitu kan pasti
isinya membosankan, banyak harus dilakukan, dan lain
sebagainya. …nggak adanya dukungan dari orangtua, lalu
kurangnya terapis yang tersedia.Ini juga jadi faktor
penghambat, kalo kelebihan memegang anak juga hasilnya
nggak akan bagus jadi harus pas.” (W1S1 baris 105-140)
kompeten.
62
harus tepat dengan kebutuhan pasien. Oleh karena itu, ada banyak
pasien.
dua metode ini. Akan tetapi dalam pelaksanaan terapi musik pasif,
utuh, telapak kaki agak bengkok dengan jari-jari yang tidak utuh,
mata yang melotot dan cara berbicara yang kurang jelas. Terapis
satu gangguan atau cacat lahir genetik yang paling umum terjadi.
Karena keterbatasan ini, mereka sering kali sulit untuk melatih gerak
63
motorik serta susah untuk memahami) dengan kondisi jari-jarinya
meskipun tidak mudah dan dia memiliki jumlah jari yang lengkap.
dengan kaki kanan yang mengecil dan bengkok serta kaki kiri yang
64
dia bisa bermain keyboard dengan baik akan menjadi sesuatu yang
melihat anak tersebut memiliki suara yang bagus. Oleh karena itu,
Interaksi antara ABK dan terapis lebih terbuka karena sesekali terapis
Kemudian pada saat pertemuan terapi musik aktif, lagu itu akan
ada nada yang belum bisa mereka mainkan, maka terapis akan
digunakan untuk musik terapi. Tetapi, dari berbagai jenis musik yang
terapi antara lain, musik jazz, musik tradisional, musik klasik, dan
musik alam.
65
Jenis musik yang digunakan dalam pelaksanaan terapi musik
di YPAC Surakara adalah musik klasik dan musik pop. Musik klasik
pop dipilih karena saat ini banyak lagu-lagu atau musisi yang
memiliki genre pop. Sehingga anak-anak tidak merasa bosan dan bisa
dibagi menjadi 2 yaitu tempat untuk terapi musik aktif dan pasif.
terapis. Mereka tidak terpengaruh oleh hal-hal lain selain dari musik
66
itu sendiri. Hal ini dilakukan untuk melatih anak-anak agar memiliki
membutuhkan waktu dan hasil dari satu anak dengan anak lainnya
67
sampai menjadi tamu undangan dalam acara pemerintahan. Mereka
adalah :
a. Keinginan Anak
dalam musik.
b. Dukungan Orangtua
68
orangtua mendapat saran dari yayasan setelah berkonsultasi dan
bertanggung jawab atas 3-5 anak dan tidak boleh kurang ataupun
lebih.
a. Keinginan Orangtua
orangtua dengan apa yang harus dia lakukan dengan anaknya yang
memiliki keterbatasan.
69
c. Terbatasnya Jumlah Terapis
jawab atas jumlah anak yang terlalu banyak atau terlalu sedikit.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
metode terapi musik aktif dan pasif. Kedua, jenis musik yang
adalah musik klasik dan musik pop dengan lirik yang dapat
71
2. Hasil dari pelaksanaan terapi musik di YPAC Surakarta. Hasil
yang didapat dari satu anak dengan anak yang lain berbeda-
B. Keterbatasan Penelitian
C. Saran
72
pelaksanaan terapi musik menjadi lebih mudah dan
terperinci.
73
DAFTAR PUSTAKA
Faradisi, F. 2012. Efektivitas Terapi Murotal dan Terapi Musik Klasik Terhadap
Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pra Operasi Di Pekalongan.
Jurnal Ilmiah kesehatan Vol. V (2) September 2012
Firdausiyah, Nuri. 2013. Terapi Musik Klasik Terhadap Perilaku Hiperaktif Pada
Anak Autis. Jurnal Pendidikan Khusus. vol 3, No. 3 (diakses 7 Januari
2017)
74
Goklas M.H.T .2011. (Lebih) Peduli Kepada Kaum Difabel. Diakses dari
http://menjadiindonesia.kem2011.com/baca/2011/09/03/lebih-peduli-
kepada-kaum-difabel-127654 pada tanggal 15 Maret 2017.Jam 22.34
WIB
Raharjo, Eko. 2007. Musik Sebagai Media Terapi. Harmonia vol 8, No. 3,
(diakses 27 Januari 2017)
75
Sanif. 2008. Terapi Musik. www.jantunghipertensi.com (diakses 23 Januari 2017)
Sari, N. R. 2005.Musik dan Kecerdasan Otak Bayi. Jakarta: KH. Kharisma Buka
Aksara.
Sirait, S.A.P. 2005.Efek Musik pada Tubuh Manusia.Majalah Warta Advent On-
line (WAO). Edisi 12 Agustus 2005: 09- 11.
Sheppard, Phillip. 2007. Music Makes Your Child Smarter-Peran Musik dalam
Perkembangan Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Somantri, T.Sutjihati. 2007. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT. Refika
Aditama.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Edisi Depdikbud.
76
Widodo, I. 2000. Cerdas dengan Terapi Musik. http://www.pdpersi.co-id.
(diakses 24 Maret 2017)
http://1049maria.blogspot.co.id/2011/04/terapi-musik-bagi-anak-
berkebutuhan.html (diakses pada 15 November 2016 pukul 16.31 WIB)
http://www.suara.com/lifestyle/2014/03/25/075438/manfaat-musik-untuk-anak-
berkebutuhan-khusus (diakses pada 15 November 2016 pukul 16.32 WIB)
http://musicalprom.com/2015/10/21/ayo-anak-berkebutuhan-khusus-bermain-
musik/ (diakses pada 15 November 2016 pukul 16.32 WIB)
https://psibkusd.wordpress.com/about/individu-berkebutuhan-khusus/terapi-
musik-bagi-anak-berkebutuhan-khusus/ (diakses pada 15 November 2016
pukul 16.33 WIB)
77
LAMPIRAN
Lampiran 01. Interview Guide
K Heem. (tersenyum)